Blok Hematoimmunology
SKENARIO I
RED BLOOD CELL
Debby Cinthya DV 1418011048
Echa Putri Anjani 1418011067
Fistana Bella Valani 1418011087
Gita Cahaya 1418011092 Anggota :
Innou Dhanu M 1418011107
Monika Rai Islamiah 1418011126
Perdarahan
Gangguan Menahun:
absorbsi Etiologi Anemia Infeksi cacing
tambang,
Defisiensi Besi menorrhagia dll
Peningkatan
kebutuhan
Faktor resiko anemia defisiensi besi
3. Penegakan Diagnosis
4. Apakah ada manifestasi klinis penyakit tersebut
selain yang ada di skenario?
Pathogenesis
PHatofisiology
6.Bagaimana tatalaksana dan pencegahan penyakit
tersebut?
Tatalaksana
Tatalaksana:
- Terapi penyebab perdarahan
- Pemberian preparat besi
Oral: Ferrous sulphat 3 x 200mg
Parenteral: iron ferric gluconate dan iron
sucrose
- Lainnya:
Makan tinggi protein hewani
- transfusi darah
Pencegahan
- Pendidikan kesehatan: pentingnya
kebersihan lingkungan dan penyuluhan gizi
- Suplementasi besi
- Fortifikasi bahan makanan dengan besi
- Pemberantasan infeksi cacing tambang
7. Apa komplikasi dari penyakit tersebut?
Komplikasi anemia:
- Gagal jantung
- Gagal ginjal
- Stroke
STEP 4
1. Apa diagnosis dan diagnosis banding yang terjadi
dalam skenario ?
2. Apa saja anamnesis , pemeriksaan fisik ,
pemeriksaan penunjang dan bagaimana
interpretasinya ?
3. Etiologi dan faktor resiko
4. Manifestasi klinis selain dari skenario serta
patogenesis dan patofisiologinya !
5. Talak dan pencegahan !
6. Komplikasi ?
1. Apa diagnosis dan diagnosis banding dari
kasus pada skenario ?
Diagnosis : Anemia defisiensi besi
Diagnosis banding : Anemia karena penyakit kronik
2. Apa saja anamnesis , pemeriksaan fisik , pemeriksaan
penunjang dan bagaimana interpretasinya ?
Anamnesis
Seperti anamnesis pada umumnya, anamnesis pada kasus anemia
harus ditujukan untuk mengeksplorasi
riwayat penyakit sekarang
riwayat penyakit terdahulu
riwayat gizi
anamnesis mengenai lingkungan, pemaparan bahan kimia, dan fisik
serta riwayat pemakaian obat
riwayat keluarga
PEMERIKSAAN FISIK
a. tes penyaring
dengan pemeriksaan ini maka dapat dipastikan adanya anemia dan bentuk
morfologi anemia tersebut, pemeriksaan ini meliputi:
- kadar hemoglobin
- indeks eritrosit ( MCV, MCH, MCHC)
b. pemeriksaan rutin
Pemeriksaan ini juga dikerjaka pada semua kasus anemia, untuk mengetahui
kelainan pada sistem leukosit dan trombosit. Pemeriksaan yang harus
dikerjakan adalah
- laju endap darah
- hitung diferensial
- hitung retikulosit
faal ginjal
faal endokrin
faal hati
asam urat
biakan kuman
1. Etiologi
Perdarahan Menahun: saluran cerna, saluran kemih,
saluran napas, saluran genitalia.
Faktor Nutrisi: jumlah besi total makanan, rendah
konsumsi daging, rendah vit.C
Kebutuhan Besi Tinggi: Kehamilan, masa
pertumbuhan
Gangguan absorbsi Besi: Gastrektomi, Kolitis
Kronikk
Pengaruh riwayat
makanan
patogenesis
patofisiologi
2. Komplikasi Anemia Defisiensi Besi
a. Gagal Jantung b. Ibu Hamil dan anak
Rentan infeksi
Pertumbuhan janin terhambat
Menurun nya kemampuan
kognitif anak
(kadar Fe sintesis DNA enzim
mieloperoksidase imun
celluler)
Tannin
Hambat serapan
Vegan /
Fe Nabati (non-
Vegetarian
heme)
Gangguan
Gangguan Eritropoiesis
Eritropoiesis
Asupan Heme
(Fe Hewani) tidak ada Anemia
Tidak Menghambat penyerapan
Heme (Fe Hewani)
Tata Laksana
Terapi zat besi dan agen Hematin C tidak diperlukan
Menyembuhkan proses infamasi atau infeksi yang terjadi
Anemia akan membaik dengan kemoterapi yang efektif untuk
keganasan
Tambahan : transfusi darah pertahankan di 10-11g/dl, dan
penggunaan EPO meningkatkan produksi dan juga menekan
infamasi.
Thalassemia
1. Riwayat anemia
2. Riwayat Keluarga dengan Anemia Penegakan diagnosis
3. Fisik
- Konstitusi tubuh,
wajah Perbedaan Talasemia Traits dan ADB
- Pucat (Indeks Eritrosit)
- Splenomegali
4. Lab Rutin
- Hb/Hct
- MCV, MCH, MCHC
- MDT
- Sel muda : retikulosit
5. Laboratorium khusus:
- Hb F
- Elektroforesis Hb
- Analisis DNA gen Pemantauan
- PCR Status Besi: feritin,SI,TIBC
Patofisiologi Terapi : Transfusi Darah
Talasemia
Defisiensi sintesis rantai
-globulin
rantai bebas
Hemolisis
eritropoiesis inefektif
Anemia
Tata laksana
Anemia Sideroblastik
Anemia sideroblastik terjadi akibat gangguan pada produksi Protoporphyin
ANEMIA NORMOKROMIK
NORMOSITER
MCV 80-96 f
MCH 27 pg
GEJALA
Gejala umum Gejala Hemolisis Krisis = pada Anemia
hemolitik kronis
GEJALA KLINIS
c. leukosit kurang dari 3,5x109 /L, atau netrofil kurang dari 1,5 x109/L