Anda di halaman 1dari 23

KARDIOTOKOGRAFI

OLEH
ANDI AMALYA PERMATASARI AMAR (111 2015 2174)
PEMBIMBING :
dr. CORNELIA STB, Sp. OG
PENDAHULUAN

Pemantauan kesejahteraan janin merupakan hal penting dalam


pengawasan janin, terutama pada saat persalinan. Dukungan
teknologi sangat berperan dalam kemajuan pemantauan janin.
Asuhan antenatal modern memerlukan tatalaksana yang efisien,
efektif, handal, dan komprehensif.
TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Kardiotokografi (KTG)


Kardiotokografi (KTG) adalah suatu alat elektronik yang digunakan untuk
memonitor hubungan antara denyut jantung janin dan kontraksi uterus.
Biasanya digunakan pada trisemester ketiga kehamilan

Metode KTG
Terdapat dua metode pemeriksaan kardiotokografi, yaitu:
1. Metode Eksternal (Non-invasif/ tak langsung)
2. Metode Internal (Invasif/ langsung)
Indikasi KTG
Indikasi Absolut, dapat dilihat pada tabel
No Indikasi Waktu
1 Post maturitas >7 hari Setiap hari
2 Insufisiensi placenta Beberapa kali/hari
3 Hipertonus, imaturitas janin Setiap 4 hari
4 Kontraksi terlampau dini Beberapa kali/hari
5 Berisiko persalinan prematur Setiap 2 hari
6 Diabetes Setiap 1-2 hari
7 Kehamilan ganda Setiap 4 hari
8 Inkompatibilitas Rh Setiap hari s/d setiapminggu
9 Plasenta letak rendah Beberapakali /hari
10 Plasenta previa Setiap 4 hari
11 Perdarahan trimester ke dua Setiap 4 hari
12 Setelah mengalami trauma / kecelakaan Diulang setiap hari/setiap 4 hari
Indikasi Relatif, diuraikan dalam tabel
No Indikasi Waktu
1 Usia ibu dibawah 18 tahun, diatas 40 tahun Setiap 2 hari
2 Riwayat kehamilan dengan komplikasi Setiap 2-4 hari
3 Oligohidramnion, polihidramnion Setiap 2-4 hari
4 Gerakan janin terasa berkurang Setiap hari
Syarat Pemeriksaan KTG
Usia kehamilan 28 minggu.
Ada persetujuan tindakan medik dari pasien secara lisan
Punktum maksimum denyut jantung janin (DJJ) diketahui
Prosedur pemasangan alat dan pengisian data pada komputer (KTG
terkomputerisasi) sesuai petunjuk dari pabrik.
Mekanisme Pengaturan DJJ
Denyut jantung janin diatur oleh banyak faktor, yaitu:
Sistem Saraf Simpatis
Sistem saraf Parasimpatis
Baroreseptor
Kemoreseptor
Susunan Saraf Pusat
Sistem Pengaturan Hormonal
Sistem kompleks proprioseptor, serabut saraf nyeri, baroreseptor, stretch
reseptors dan pusat pengaturan
Teknik pemeriksaan
HASIL PEMERIKSAAN KTG
Denyu jantung janin
- baseline rate
- variabilitas
Reaktifitas
-akselerasi
-deselerasi
Gerakan Janin
Kontraksi uterus
Gambar 2.8. Patofisiologi deselerasi dini
Gambar 2.10. Patofisiologi deselerasi lambat
Gambar 2.12. Patofisiologi deselerasi variabel
INTERPRETASI HASIL
KATAGORI I : Pola DJJ Normal
1. Frekuensi dasar DJJ : 110 160 dpm
2. Variabilitas DJJ : moderat (5 25 dpm)
3. Tidak ada deselerasi lambat dan variabel
4. Tidak ada atau ada deselerasi dini
5. Ada atau tidak ada akselerasi
KATAGORI II : Pola DJJ Ekuivokal
Frekuensi Dasar dan Variabilitas
1. Frekuensi dasar DJJ : Bradikardia (<110 dpm) yang tidak disertai hilangnya variabilitas (absent
variability)
2. Takhikardia ( DJJ >160 dpm)
3. Variabilitas minimal (1 5 dpm)
4. Tidak ada variabilitas, tanpa disertai deselerasi berulang
5. Variabilitas > 25 dpm (marked variability)
Perubahan Periodik
1. Tidak ada akselerasi DJJ setelah janin distimulasi
2. Deselerasi variabel berulang yang disertai variabilitas DJJ minimal atau moderat
3. Deselerasi lama (prolonged deceleration) > 2 menit tetapi < 10 menit
4. Deselerasi lambat berulang disertai variabilitas DJJ moderat (moderate baseline variability)
5. Deselerasi variabel disertai gambaran lainnya, misal kembalinya DJJ ke frekuensi dasar lambat
atau ada gambaran overshoot
KATAGORI III : Pola DJJ abnormal
Tidak ada variabilitas DJJ (absent FHR variability) disertai oleh :
1. Deselerasi lambat berulang
2. Deselerasi variabel berulang
3. Bradikardia
4. Pola sinusoid (sinusoidal pattern)
RESUSITASI JANIN INTRAUTERIN

Tindakan resusitasi janin intrauterin dilakukan untuk memperbaiki sirkulasi


dan oksigenasi pada janin yang mengalami hipoksia intrauterin. Beberapa
tindakan yang dapat dilakukan antara lain:1,3,9
Koreksi Sirkulasi
Baringkan pasien dalam posisi semi-Fowler atau sedikit miring ke kiri
Pemberian tokolisis bila terdapat kontraksi
Menormalkan tekanan darah apabila terdapat hipertensi atau hipotensi
Amnioninfusi bila terdapat oligohidramnion
Koreksi Oksigenasi
Pemberian oksigen
Perbaikan anemia

Anda mungkin juga menyukai