Anemia Normositik Normokrom
Anemia Normositik Normokrom
10
Anamia Perdarahan akut
Kelainan/defek membran
eritrosit
Membran eritrosit terdiri
dari lipid bilayer, lapisan
luar terdiri dari kolesterol
dan fosfolipid dan lapis
dalam terdiri dari
aminofosfolipid
glikoprotein dan protein
melekat pada membran
membentuk jejaring
kerangka membran
Kelainan klinik defek membran
Sferositosis herediter
Elliptositosis herediter
Pyropoikilositosis herediter
Stomatositosis herediter
Osmotic fragility test
Kelainan metabolisme RBC
defisiensi G-6-PD
defisiensi Piruvat Kinase
17
Enzim G6PD
berfungsi mereduksi NADP NADPH
(nicotineamide adenine
dinucleotide phosphate)
NADPH diperlukan untuk membentuk
glutation reduksi (GSH)
kekurangan GSH menyebabkan RBC
peka terhadap oksidan .
defisiensi G6PD RBC mudah lisis
oleh bahan oksidan
18
Jalur pentosa-phosphate (hexose mono-
phosphate membentuk nicotinamide adenine
dinucleotide (NADPH) dengan bantuan enzim
G6PD dan menghasilkan gluthation tereduksi
(GSH).
GSH mencegah Hb dari proses oksidasi oleh
bahan2 bersifat oksidatif.
Def.G6PD Hb teroksidasi Hb denaturasi
dan presipitasi sebagai Heinz bodies, yg melekat
di membran RBC RBC mudah lisis.
agents menimbulkan anemia hemolitik pada
defisiensi G6PD :
infeksi,
penyakit akut,
obat : anti malaria, sulfonamide, analgetika (aspirin,
phenacetine), chloramphenicol
fava beans
21
Defisiensi enzim Piruvat Kinase (PK)
patogenesa
Piruvat Kinase mengkatalisis pembentukan
Piruvat :
phospho-enol-piruvat piruvate + ATP
ATP untuk mempertahankan membran RBC.
defisiensi.P.K RBC mudah lisis (tidak
dapat dikoreksi dengan penambahan
glukosa, pada sferositosis herediter
dapat dikoreksi dengan glukosa)
22
anemia hemolitik yang didapat
23
anemia hemolitik akibat kelainan
imunologik
24
anemia hemolitik iso imun
(anemia hemolitik alloimun)
antibodi yang terbentuk pada satu
individu bereaksi dengan RBC dari
individu lain
contoh :
transfusi dengan gol.darah ABO atau
faktor Rhesus yang tidak kompatibel.
25
anemia hemolitik auto-imun (AIHA)
disebabkan tubuh membentuk antibodi thd
RBC sendiri.
ditandai dengan :
dibagi 2 kelompok :
warm AIHA
cold AIHA
26
warm AIHA
RBC diselubungi oleh imunoglobulin, (IgG
saja) atau IgG + komplemen difagositosis
oleh makrofag retikuloendotelial
terutama di lien
27
gejala klinik
28
Laboratorium
29
cold AIHA
sindrom akibat reaksi autoantibodi
terjadi pada suhu rendah (4 C)
jenis antibodi biasanya IgM
30
gejala klinik
31
anemia hemolitik akibat obat obat menimbulkan AIHA
melalui 3 mekanisme :
1) antibodi bereaksi dengan komplek membran
RBC-obat (penicillin)
2) deposisi komplemen melalui kompleks protein-
obat (antigen) antibodi pada permukaan
RBC (quinidine, rifampicin)
3) AIHA (methyl-dopa)
32
hemolitic disease of newborn (HDN)
33
HDN
penyebab :
37
ikterus & tanda-tanda gagal jantung.
Pengobatan transfusi tukar,
indikasi : gejala klinik : pucat,
laboratorium :
Hb < 14 g/dl
Coombs test direk (+)
serum bilirubin tali pusat > 60 umol/l atau serum
bilirubin bayi > 300 umol/l atau kadarnya meningkat
cepat
bayi prematur lebih peka thd Kern ikterus kadar
bilirubin > 200 umol/l
38
Managemen terhadap ibu hamil
39
HDN akibat sistem gol darah ABO :
40
sindroma fragmentasi eritrosit
41
Hipersplenisme
* splenomegali
* kombinasi dari salah satu : anemia, leukopenia,
trombositopenia
* sumsum tulang hiperplasia bersifat kompensasi
* gejala penyakit membaik pasca splenektomi
42
hairy cell leukemia dapat menimbulkan
hipersplenisme, karena limfosit yang diproduksi
di sumsum tulang tidak dapat melewati pori-
pori limpa menimbulkan kongesti masif di
pulpa merah dari limpa pansitopenia
43
sirosis dan trombosis vena limpa
menyebabkan pansitopenia, sebab splenic pool
normal membesar.
(normal, 30% trombosit di pool di limpa).
bila limpa sangat membesar, jumlah darah yang di
pool di limpa bertambah dan mengakibatkan
pansitopenia
44
Paroksismal Nokturnal Hemoglobinuria (PNH)
45
PNH dapat mengakibatkan :
46
Anemia pada Penyakit Ginjal
47
Manifestasi laboratorium anemia hemolitik
Tanda2 peningkatan destruksi eritrosit : anemia,
bilirubin indirek >, ekskresi urobilinogen urin & tinja >
Tanda2 peningkatan produksi eritrosit : retkulosit > ,
eritropoisis hiperaktif.
Kelainan morfologi eritrosit, fragilitas osmotik
Tanda2 hemolisis intravaskuler : Hb emia , Hb uria,
hemosiderinuria, hemopeksin & haptoglobin <.
Sumsum tulang : kepadatan sel > (hiperseluler),
eritropoisis hiperaktif, dominasi rubrisit, cad. Fe <.
Pemeriksaan khusus : Coombs test, Hams test,
pengukuran aktifitas G6PD, piruvat kinase dalam
eritrosit
tanda-tanda peningkatan destruksi eritrosit
49
tanda-tanda hemolisis intravaskuler
- hemoglobinemia
- hemoglobinuria
- hemosiderinuria
- methemoglobinuria
- kadar haptoglobin & hemopeksin serum
menurun.
50
Kelainan di sumsum tulang
51
Pemeriksaan Khusus
* Pemeriksaan Coombs
* HAM & SUGAR WATER TEST
* Aktivitas G6PD & Piruvat Kinase
[PK] di RBC
* Elektroforesis Hb
52
PEMERIKSAAN COOMBS
53
Coombs test direk dan indirek
Skema proses penghancuran RBC