Anda di halaman 1dari 13

EFEK SOSIAL

KOMUNIKASI MASSA
Apa itu Efek Sosial
Komunikasi Massa???
Exposure terhadap isi media massa memungkinkan
khalayak untuk mengetahui ISI MEDIA dan kemudian
dipengaruhi oleh isi media tsb.
Pada saat bersamaan ada pula harapan agar
khalayak meniru hal-hal baik dari apa yang ditampilkan
media massa
Komunikasi massa memiliki keunikan dalam hal efek
sosial yang ditimbulkannya
Keunikan yang dimaksud adalah bahwa media selain
sebagai pembawa sejumlah efek, sekaligus
merupakan institusi yang menimbulkan berbagai efek
Fungsi Sosial Komunikasi Massa

Seorang penyokong teori fungsi, yaitu Robert K. Merton, telak


membedakan antara fungsi-fungsi konsekuensi suatu
aktivitas sosial dan tujuan atau maksud di belakang aktivitas
tersebut.
Istilah konsekuensi dari Merton ditujukan untuk fungsi nyata
yang diinginkan dan fungsi-fungsi tersembunyi yang tidak
diinginkan. Ia juga menyatakan bahwa tidak semua
konsekuensi dari suatu aktivitas mempunyai nilai positif
untuk suatu sistem sosial dimana konsekuensi itu terjadi atau
bagi kelompok-kelompok atau individu-individu yang terlibat
di dalamnya. Setiap tindakan memiliki efek-efek fungsional
dan disfungsional, yaitu
1. Informasi

Menyediakan informasi tentang peristiwa


dan kondisi dalam masyarakat dan
dunia.
Menunjukkan hubungan kekuasaan.
Memudahkan inovasi, adaptasi, dan
kemajuan
2. Korelasi
Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari
makna peristiwa dan informasi.
Menunjang otoritas dan norma-norma yang
mapan.
Melakukan sosialisasi.
Mengkoordinasi beberapa kegiatan.
Membentuk kesepakatan.
Menentukan urutan prioritas dan memberikan
status relatif.
3. Kesinambungan

Mengepresikan budaya dominan dan


mengakui keberadaan kebudayaan
khusus (subculture) serta perkembangan
budaya baru.
Meningkatkan dan melestarikan nilai-
nilai.
4. Hiburan

Menyediakan hiburan, pengalihan


perhatian, dan sarana relaksasi.
Meredakan ketegangan sosial.
5. Mobilisasi

Mengkampanyekan tujuan masyarakat


dalam bidang politik, perang,
pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan
kadang kala juga dalam bidang agama.
Alasan Timbulnya Kontroversi
tentang Efek
mengapa terdapat begitu banyak perdebatan mengenai
persoalan ini? Dua alasan pokoknya adalah kurangnya bukti
ilmiah yang konklusif mengenai efek media dan nada
kepentingan sosial yang seringkali melingkupi pertanyaan
tentang efek.
tidak adanya penelitian definitif tentang efek sosial
komunikasi massa dan adanya perhatian publik terhadap
persoalan tersebut menyebabkan perlunya penelitian
sosiologis tambahan yang sangat mendesak. Dewasa ini
kesimpulan mengenai topik-topik di bagian-bagian berikut ini
diakui besifat selektif. Tetapi beberapa tinjauan komprehensif
literatur tentang efek tercantum daftar daftar bacaan pilihan
di belakang, bagi para pembaca yang ingin meneliti lebih jauh
mengenai masalah ini.
Efek Pornografi dan Kekerasan

Pornografi adalah fenomena yang banyak ditolak oleh kaum perempuan


karena mereka merasa dirinya didehumanisasikan atau menjadi obyek
seksual semata. Para pembela hak perempuan pun menyatakan bahwa
pornografi harus diperangi oleh perempuan karena representasi tubuh
perempuan dalam pornografi bermakna kultural sebagi semata-mata
obyek seks. Maka, jika ada sebuah peraturan perundang-undangan yang
bersentuhan dengan kepentingan perempuan, maka penyusunanya tidak
boleh didasarkan pada politik patriarkhi di mana perempuan dilihat
sebagai obyek bukan sebagai sama-sama subyek dari seluruh
pembahasan. Karena RUU pornografi tidak memperhatikan hak
konstitusional perempuan serta tidak menjamin terciptanya situasi yang
kondusif bagi penegakan Hak Asasi Manusia termasuk Hak Asasi
Perempuan maka banyak kalangan yang peduli pada penegakan hak
asasi perempuan menolak pengesahan RUU ini. Jumlah pengalaman
selama ini, yang meliputi pengalaman dua dasawarsa terakhir ini,
memberikan dasar yang cukup bagi pembuat undang-undang untuk
menyimpulkan bahwa hubungna keberadaan manusia, yang penting dan
sensitif, yang pokok bagi kehidupan keluarga, kesejahteraan masyarakat,
dan perkembangan kepribadian manusia, dapat direndahkan dan dirusak
oleh eksploitasi seks yang kasar dan komersial.
Komunikasi Massa dan Sosialisasi

Sosialisasi adalah proses ketika individu mendapatkan


kebudayaan kelompoknya dan menginternalisasikan (sampai
tingkat tertentu) norma-norma sosialnya, sehingga membimbing
orang itu untuk memperhitungkan harapan-harapan orang lain.
Penting untuk ditegaskan bahwa sosialisasi tidak pernah total
dan merupakan proses yang terus berlangsung bergerak sejak
masa kanak-kanak sampai usia tua.
Dampak Komunikasi Massa dalam
Kehidupan Masyarakat
Kemajuan utama dalam teknologi media massa telah terjadi selama dasawarsa
terakhir ini yang menjanjikan perubahan bentuk dan kekuatan media massa.
Yang pertama dianta terobosan ini adalah televisi kabel. Televisi kabel dilihat
oleh sebagian orang dapat memecahkan ikatan yang membatasi siaran pada
beberapa saluran, dan membuka pintu pada berbagai macam pertunjukan,
menyesuaikan program dengan selera minoritas, program lokal, dan kaedah-
kaedah lainnya. Mereka meramalkan bahwa televisi kabel akan berkembang
menjadi instrumen yang sangat terkontrol untuk propaganda, pengawasan
pemerintah terhadap warganya, dan gangguan-gangguan yang bersifat
menindas yang lainnya ke dalam kehidupan pribadi individu, sama dengan yang
di fiksikan dalam novelnya George Orwell, 1984. Satelit-satelit dilihat oleh orang-
orang optimis sebagai sesuatu yang memungkinkan komunikasi antar orang
yang melintasi batas-batas negara; sedangkan orang-orang pesimis melihatnya
sebagai suatu alat yang potensial untuk propaganda internasional dan invasi
kebudayaan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai