Anda di halaman 1dari 61

Sanitasi lingkungan :

status kesehatan suatu lingkungan


yang mencakup Perumahan,
Kemanan Makanan, Penyediaan
Air Bersih, Pengelolaan Sampah,
Air Limbah, Pembuangan Kotoran
Manusia, Pengendalian Vektor,
dlsbgnya.
RUANG LINGKUP SANITASI
LINGKUNGAN
1. SANITASI PERUMAHAN DAN
PEMUKIMAN
2. SANITASI MAKANAN
3. PENYEDIAAN AIR BERSIH
4. PENGELOLAAN SAMPAH
5. PEMBUANGAN AIR LIMBAH
6. PEMBUANGAN KOTORAN MANUSIA
7. PEMBERANTASAN VEKTOR
A. SANITASI PERUMAHAN
Faktor yang harus diperhatikan dalam membangun
sebuah Rumah :
Faktor lingkungan ( fisik, biologis, Sosial).
Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat
Teknologi yang dimiliki masyarakat.
Kebijaksanaan pemerintah (peraturan & tata
guna lahan)
Syarat-Syarat Rumah Sehat
1. Konstruksi Bangunan :
Kokoh dan Kuat.
Tahan gempa.
2. Bahan Bangunan :
Lantai (ubin, semen, kayu, dan Tanah
yang padatkan)
Dinding (Tembok, Papan, Bebak, Gedek)
Atap (genteng, Seng, Rumbia/alang dan
daun kelapa)
Lain-lain (Tiang, Kaso dan Reng)
3. Ventilasi :
Fungsi : Pertukaran Udara (O2),
Menjaga Kelembapan dan
membersihkan ruangan dari
bakteri patogen
Alamiah (lubang angin, celah
dinding)
Buatan (Kipas angin, AC)
(10 15% dari Luas Lantai)
4. Pencahayaan :
Cukup (tidak kurang/lebih)
Sumber :
a. Cahaya Alami (Sinar
Matahari/penting)
b. Cahaya Buatan (lampu,
listrik)
Jendela 15-20% dari luas
lantai.
5. Luas Bangunan :
Harus Cukup (sesuai jumlah
penghuni)
Luas Optimum : 2,5 3
m2/orang.
Dampak jika tidak sesuai (
O2 berkuang dan
memudahkan penularan
penyakit infeksi).
5. Tersedia Fasilitas :
Penyediaan Air Bersih.
Tersedia Jamban
Tersedia SPAL.
Pembuangan Sampah.
Dapur.
Gudang.
Kandang Ternak.
B. SANITASI MAKANAN
1. PENGERTIAN
Sanitasi Makanan
Upaya yang ditujukan untuk
kebersihan dan keamanan
makanan agar tidak menimbulkan
bahaya keracunan dan penyakit
pada manusia.
2. TUJUAN SANITASI
Menjamin keamanan dan kebersihan
makanan.
Mencegah penularan wabah
penyakit.
Mencegah beredarnya produk
makanan yang merugikan
masyarakat.
Mengurangi tingkat kerusakan atau
tingkat kebusukan pada makanan.
3. Faktor yg Mempengaruhi Sanitasi
makanan

a) FAKTOR MAKANAN
b) FAKTOR MANUSIA
c) FAKTOR PERALATAN
a. Faktor Makanan
1. Sumber Bahan Makanan
2. Pengangkutan Bahan Makanan
3. Penyimpanan Bahan Makanan
4. Pemasaran Bahan Makanan
5. Pengolahan Makanan
6. Penyajian Makanan
7. Penyimpanan Makanan
b. Faktor Manusia
Kebersihan penjamah kunci kebersihan
dalam pengolahan makanan yang aman dan
sehat.
Penjamah/pengolah dan penyaji makanan yang
baik harus mengetahui prinsip hygieni
perorangan (kebersihan diri) dalam
penerapannya.
Sumber Cemaran
Hidung, telinga, mulut, isi perut, & kulit.
Luka terbuka (koreng), bisul/nanah & rambut.
Perilaku pengelola makanan yg dpt menularkan penyakit kpd
makanan (tangan kotor, betuk, bersin/percikan ludah).
Sumber karena ketidak tahuan (pemakaian bhn mknn yg
berbahaya, pemakaian bahan rusak/kualitas rendah)
c. Faktor Peralatan
Peralatan semua perlengkapan yg
diperlukan dlm proses pengolahan
makanan (pisau, sendok, kuali, wajan
dll).
Peranan peralatan makanan hal
yang sangat penting karena merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari
prinsip-prinsip sanitasi.
Beberapa aspek sanitasi berkaitan dengan
peralatan makanan yang baik dan sehat adalah :
1. Bahan peralatan tidak boleh mengandung
bahan beracun seperti cadmium, plumbum,
zincum, cuprum, stibium atau arsenicum.
2. Peralatan tidak boleh patah, gompel, penyok
tergores atau retak.
3. Janagan mencapur baurkan peralatan cross
contamination.
4. Peralatan makan dan minum yang bersih siap
pakai disimpan dalam rak yang terlindung
dari serangga dan tikus dan ditempatkan
pada tempatnya masing-masing.
5. Peralatan yang sudah bersih dilarang
dipegang di bagian tempat makanan,
mimuman atau yang menempel di mulut,
karena akan menjadi pencemaran mikroba
melalui jari tangan.
C. SANITASI AIR BERSIH
PERSYARATAN AIR BERSIH
1. Syarat fisik (Kekeruhan, Rasa, Bau,
Warna, Suhu)
2. Syarat kimiawi (pH, DO, Bahan Kimia)
3. Syarat bakteriologis (Kandungan Bakteri
E. Coli)
4. Syarat radioatif
D. PENGELOAAN SAMPAH
SUMBER SAMPAH
Pemukiman penduduk (domestic
waste).
Tempat umum dan tempat perdagangan
Sarana layanan masyarakat.
Industri
Pertanian atau perkebunan
Pertambangan
Peternakan dan Perikanan
DAMPAK KEBERADAAN SAMPAH
(1). Dampak Positif
Sampah dapat dimanfaatkan untuk
menimbun lahan semacam rawa-rawa dan
daratan rendah.
Sampah padat dapat dimanfaatkan sebagai
pupuk.
Sampah dapat diberikan untuk makanan
ternak setelah mengalami proses pengelolaan
yang telah ditentukan lebih dahulu untuk
mencegah pengaruh buruk sampah terhadap
ternak.
(2). Dampak Negatif
a. Pengaruh terhadap Kesehatan
Langsung : efek yang disebabkan karena
kontak yang langsung dengan sampah
tersebut misalnya sampah beracun,
cidera, psikosomatif.
Tidak Langsung : pengaruh tidak
langsung dapat dirasakan masyarakat
akibat pembusukan, pembakaran, dan
pembuangan sampah.
b. Pengaruh Terhadap Lingkungan

Estetika lingkungan tidak sedap dipandang mata.


Menghasilkan gas-gas yang menimbulkan bau
busuk.
Menimbulkan pencemaran udara dan bahaya
kebakaran yang lebih luas.
Aliran air terganggu dan saluran air menjadi
dangkal.
Menyebabkan banjir pada sumber air permukaan
atau sumur dangkal.
Air banjir kerusakan pada fasilitas masyarakat
seperti jalan, jembatan, dan saluran alinnya.
c. Pengaruh terhadap sosial ekonomi dan budaya
masyarakat
cerminkan kondis sosbud masyarakat setempat.
Menurunkan minat dan hasrat turis untuk berkunjung.
Sumber perselisihan.
Memerlukan dana yang besar.
Penurunan pemasukan daerah (devisa).
Penurunan mutu dan sumberdaya alam sehingga mutu
produksi menurun dan tidak memiliki nilai ekonomi.
Menyebabkan kemacetan lalulintas.
Tahapan Pengelolaan Sampah
E. PENGENDALIAN VEKTOR
F. JAMBAN KELUARGA

Anda mungkin juga menyukai