1
Pengantar
Definisi :
Pembekuan adalah penggunaan suhu simpan dibawah -
18oC untuk melaksanakan hal-hal berikut :
- Preservasi
-pertumbuhan pathogen berhenti dibawah – 4oC
-mikro-organisme perusak tidak tumbuh dibawah – 10oC
-pembekuan tidak efektif pada pembasmian mikroba
-laju reaksi secara nyata turun walaupun tidak berhenti
- Bantuan pengolahan
- mengubah tekstur / kekentalan untuk proses lanjutnya
2
Pengantar
3
Pengantar
4
Pengantar
5
Pengantar
6
Lama Pembekuan Tergantung pada :
7
Lama Pembekuan Tergantung pada :
8
Persamaan Umum Untuk Menduga Waktu
Pembekuan
Persamaan Plank
9
Persamaan Umum Untuk Menduga Waktu
Pembekuan
10
Persamaan Umum Untuk Menduga Waktu
Pembekuan
11
Persamaan Umum Untuk Menduga Waktu
Pembekuan
12
Persamaan Umum Untuk Menduga Waktu
Pembekuan
13
Pengantar
Penurunan suhu produk memerlukan peralatan
Pemilihan disesuaikan dengan karakteristik produk
14
PERALATAN PEMBEKUAN
Tidak ada kontak langsung antara produk dengan medium yang digunakan
untuk menurunkan suhu
Barrier / sekat mungkin berupa kemasan
Mekanisme konveksi mencakup udara diam ( “ sharp” freezing) , udara
bergerak (“ blast” freezing), cairan bergerak ( scrap surface heat
exchanger)
Mekanisme konduksi mencakup pembeku pelat ( plate freezer)
Dimungkinkan sistem pembekuan 2 stasi
15
Gambar skematik sistem pembekuan tak kontak langsung:
food
plate
Insulated
From outside
environment
refrigerant
16
Sistem kontak langsung
17
Gambar sistem pembekuan kontak langsung
product
Insulated
From
outside
environme refrigerant
nt
18
Metode Pembekuan
1. Natural Convection Freezing
2. Forced Convection Freezing
3. Liquid Immersion Freezing
4. Contact Freezing
5. Cryogenic Freezing
19
Natural Convection Freezing
Aliran fluida alami yang meningkat ketika suatu sumber panas
diletakkan pada fluida tersebut
Ketika fluida di sekitar sumber panas menjadi hangat, fluida
tersebut mulai berkurang densitasnya dibanding kumpulan
fluida lainnya
Fluida yang hangat ini naik ke atas, menyebabkan fluida yang
lebih dingin mulai tenggelam, menimbulkan arus konveksi yang
secara terus- menerus mengalirkan fluida dingin ke udara.
Pada freezer2 terdahulu, udara didinginkan oleh blok-blok es
yang diletakkan di dekat atap chiller
Konveksi alami ini berlangsung sangat lambat dan tidak dapat
dikontrol, sangat bergantung pada ketebalan produk dan suhu
udara
20
Forced Convection Freezing
Mendinginkan produk dengan menggunakan udara dan
memindahkan panas dari udara dengan melewatkannya
pada refrigerant evaporator .
Kipas digunakan untuk mempercepat perpindahan udara
dan mengakibatkan metode ini lebih terkontrol karena
suhu udara dalam freezer dapat diseragamkan dan
kecepatan udara bisa diubah untuk memvariasikan
koefisien pindah panas di permukaan produk
21
Untuk produk yang tipis dengan rasio luas permukaan:
massa yang besar, peningkatan koefisien pindah panas
dapat menurunkan waktu pembekuan
Untuk produk dengan rasio yang lebih rendah, waktu
pembekuan dibatasi oleh kecepatan konduksi panas
melewati ketebalan produk dibandingkan dengan
kecepatan pindah panas di permukaan produk
22
Ketika produk yang berkadar air tinggi tidak dilapisi
selama pendinginan dengan udara, air di permukaan dan
sebagian kecil lapisan atas produk akan menguap karena
rendahnya RH udara bebas dibandingkan dengan udara di
permukaan produk
Meskipun evaporasi meningkat, koefisien pindah panas
permukaan lebih efektif dibandingkan dengan proses
konveksi alami
Kelemahan : weight loss dan dehydration
23
Liquid Immersion Freezing
Produk dicelupkan pada cairan dingin, umumnya larutan
garam, glycol atau larutan gula yang didinginkan oleh
evaporator refrigerant
Metode ini mengakibatkan besarnya nilai koefisien pindah
panas yang berdampak pada singkatnya waktu pembekuan
dibandingkan dengan metode air freezing
Kelemahan : penyerapan bahan pendingin oleh produk dan
kontaminasi silang
24
Contact Freezing
Proses pendinginan dengan udara maupun dengan cairan
memerlukan 2x pindah panas, yaitu dari produk ke udara/air
dan dari udara/air ke refrigerant
Kelemahan ini dapat diatasi dengan satu langkah proses pindah
panas dengan membuat produk berkontak langsung dengan
refrigerant
Contact freezing dilakukan dengan menempatkan produk
diantara 2 logam yang diisi dengan refrigerant, menimbulkan
koefisien pindah panas yang tinggi, lebih dingin dibandingkan
dengan air/liquid immersion freezing
Produk yang didinginkan dapat dikemas maupun tidak, kemasan
yang tebal menurunkan efisiensi
Kelemahan : produk harus emiliki permukaan yang rata
sehingga dapat bekontak dengan logam secara sempurna
25
Cryogenic Freezing
Dilakukan dengan menyemprotkan nitrogen atau CO2
cair ke permukaan makanan atau dapat juga dilakukan
dengan cara mencelupkan
Suhu cryogen dan produk sangat jauh berbeda, sehingga
produk akan langsung membeku dalam waktu singkat
Koefisien pindah panas menurun dengan semakin tebalnya
produk
Tidak memerlukan mesin refrigerasi
26
Tehnik Pembekuan (Venugopal, 2006)
Surface contact freezing
Blast Freezing
Fluidized Bed Freezing
Liquid Immersion Freezing
Cryogenic Freezing
27
Surface contact freezing
Ikan berkontak langsung dengan permukaan logam yang
dialiri refrigerant
Double Contact Plate Freezer merupakan jenis yang
paling banyak digunakan
Dapat digunakan untuk membekukan produk perikanan
jenis udang dan kerang-kerangan
Sering digunakan sebagai teknik pembekuan awal sebelum
produk dibekukan lebih lanjut menggunakan spiral
freezing
Refrigerant yang digunakan dapat berupa CO2 dan
Ammonia
Keunggulan : Dehidrasi produk dapat diminimalkan
28
Blast Freezing
Produk berkontak langsung dengan refrigerant
Udara dingin bersuhu -18 sampai – 40oC disirkulasikan di
sekitar produk dengan kecepatan 1-20 m/s (paling sering
digunakan -30oC, 10-12 m/s)
Kipas digunakan untuk meningkatkan sirkulasi udara dan
meningkatkan kecepatan pendinginan
Produk disusun dalam rak, rata-rata ABF dapat
membekukan 200-500kg produk per jam
Keunggulan : Ekonomis, dapat dipakai untuk membekukan
berbagai produk dengan bentuk dan ukuran yang berbeda
Produk harus dikemas untuk menghindari susut dan
dehidrasi berlebih
29
Contoh Alat
ABF
Tunnel freezer
Spiral Freezer
30
ABF
31
Tunnel Freezer
32
33
34
Spiral Freezer
35
36
Fluidized Bed Freezing
Lebih baik karena pindah panas terjadi secara lebih efisien,
kecepatan pembekuan tinggi, dehidrasi rendah
Kecepatan udara 2m/s suhu -35oC
Kedalaman bed tergantung pada fluidisasi, ukuran, bentuk dan
ketidak seragaman produk
Kedalaman bed > 3 cm : untuk udang
20-25 cm : untuk fillet
Untuk fillet dengan ketebalan 3cm, diperlukan waktu sekitar
30-35 menit untuk menurunkan suhunya dari 30 ke -18oC
Biasanya produk yang akan di FBF terlebih dahulu dibekukan di
ABF untuk mengkondisikan permukaan produk agar tidak
lengket
37
38
39
Liquid Immersion Freezing
Merupakan solusi untuk produk perikanan yang sering
menempel pada permukaan plate pembeku
Kriteria freezant yang digunakan:
non toxic, stable, inexpensive, low vapor pressure, low
freezing point, low viscosity, high thermal conductivity, no
undesirable effect to the product
Contoh : CFC, bisa juga diganti dengan propilen glikol,
gliserol, NaCl, CaCl2 dan campuran gula garam
Freezant melewati produk di satu arah dan kembali
melewati coil refrigerasi di arah yang berbeda, digerakkan
oleh pompa bervolume tinggi bertekanan rendah
40
Overview liquid immersion freezing
41
Cryogenic Freezing
Menggunaan gas bersuhu super dingin seperti N2dan
CO2 sebagai media pembeku
Nitrogen cair bersuhu -196oC disemprotkan ke dalam
freezer dan disirkulasikan dengan kipas
Freezant yang berkontak dengan produk akan menguap
sebagian dan menyebabkan terjadinya pindah panas
10x lebih cepat dibandingkan blast freezer
Kecepatan pembekuan sangat jauh berbeda dari ABF/CPF,
namun tidak demikian halnya dengan LIF atau FBF.
Contoh : dengan liquid nitrogen freezer, udang mampu
membeku dalam waktu 9 menit, dengan FBF butuh waktu
12 menit
42
Keunggulan :
Cepat
Low space required
Fleksibel untuk berbagai
produk
Loss akibar dehidrasi sangat
rendah (<1%)
Produk tidak berkontak
dengan O2 dan pengoksidasi
laiinnya
Penampakan dan flavor lebih
baik, drip dapat diminimalkan
43
3 Tipe Utama Freezer
44
Comparison of different Quick Freezing Techniques for
Fishery Products
45
Comparison of Bulk and IQF shrimp
Parameter Bulk Frozen Product IQF Product
Freezing machinery Conventional CPF Cryogenic/belt freezing
Product size Usually 2 kg Individual shrimp
Glazing Amount of glaze employed Uniform coating of the
varies, chemicals product by the glaze
(polyphosphates) may be
used in glaze
46
Commonly Used Freezing Methods for Various Product
47
Thawing
Pemberian kalor pada
produk beku untuk
mengubah seluruh es
menjadi air
Proses thawing berlangsung
lama karena konduktivitas
panas produk beku sangat
rendah
Dapat dilakukan dengan
udara (temperatur ruang),
air maupun dengan bantuan
microwave
48
Thawing menggunakan air
Merupakan cara konvensional
Kelemahan :
Waktu thawing yang lama
Potensi kontaminasi silang
Bagian terluar produk lebih lama terkena panas
Pemborosan air
Tidak disarankan untuk produk fillet karena akan terjadi
loss flavor dan pengeluaran air yang berlebih
49
Thawing yang baik hendaknya dilakukan di chill room
Jika menggunakan air, suhunya 5-8oC karena suhu yang
lebih tinggi mengakibatkan kerusakan tekstur dan
berpotensi terkontaminasi oleh bakteri mesofilik
50
Metode Thawing Lainnya
Vakum Thawing
51
Infra Red Thawing
Mekanisme pindah panas permukaan dengan kecepatan
tinggi menggunakan radiasi sebagai sumber panas
Permukaan produk bisa ‘matang’ sebelum bagian dalam
produk mencair sempurna
52
Ohmic, dielectric dan microwave thawing