Anda di halaman 1dari 21

Gigitan Ular

Muarif Gunawan Bethan


2006730052

Pembimbing :
dr. H. Usman Wahid, Sp.B
Cara menentukan gigitan ular berbisa /tidak :

• Ular yang mengigit


Hal ini sangat sulit karena biasanya ular yang
menggit tidak berhasil ditemukan
• Bekas Gigitan
Beda gigitan ular berbisa dg ular tidak berbisa :

Ular beracun / berbisa:


• Bekas luka gigitan hanya 2 lubang berjajar
• Luka bekas gigitan ada gangguan perdarahan
• Didapatkan ecchymosis
• Bengkak, didapatkan vesicula sampai dengan
nekrosis
Ular tidak beracun / tidak berbisa:
• Bekas luka gigitan ada 4 lubang berderet
• Luka berbentuk goresan yang tidak dalam
• Bisa berupa luka robek
Tanda-tanda klinis
• Pada ular tak berbisa tidak didapatkan tanda-
tanda klinis
• Pada ular berbisa tanda klinis tampak dalam
beberapa menit bergantung pada jenis ular,
jumlah toksin yang masuk dan tempat gigitan
Tanda klinis bisa berupa :
a. Lokal
• Kulit sekitar tampak oedema bisa terlhat
vesicle sampai necrosis
• Perdarahan sulit berhenti atau adanya
ecchymosis
• Kulit menjadi hipersensitif atau kadang
anaestesi
b. Sistemik
• Hemolisis
• Gangguan pembekuan darah
• Terjadi perdarahan spontan : epistaksis, hematuria
• Nyeri kepala
• Disorientasi
• Mual, muntah
• Berkeringat banyak
• Kejang
• Nadi meningkat tensi turun
• Gangguan pernafasan
• Penurunan kesadaran sampai coma
Penatalaksanaan
• Lakukan anamnesa dengan cermat; jenis ular,
kapan dan dimana terjadinya
• Periksa tempat gigitan dan cari tanda-tanda
klinis
• Luka dicuci dengan air bersih atau dengan
larutan kalium permanganat untuk
menghilangkan atau menetralisir bisa ular
yang belum terabsorpsi.
• Jika gigitan terjadi ≤ setengah jam, buat
sayatan silang di tempat masuknya gigi taring
ular sepanjang dan sedalam 0,5 cm, kemudian
lakukan pengisapan mekanis
• Bila tidak tersedia breast pump semprit, darah
dapat diisap dengan mulut asal mukosa mulut
utuh tak ada luka. Bisa yang tertelan akan
dinetralkan oleh cairan pencernaan
Ikatan dikendorkan tiap 15 menit selama 1 menit.
Tekanan dipertahankan dua jam
• Dalam 12 jam pertama anggota badan yang
digigit didinginkan dengan es batu
• Letakkan daerah gigitan lebih rendah dari
tubuh dan pemasangan bidai
• Uji pembekuan darah (Tes sensitivitas cara
Besredka)
• Tes sensitivitas cara Besredka:
– 0,2 ml serum enceran dalam NaCl 0,9% (1:10) secara
subkutan. Tunggu 30 menit. Bila timbul reaksi serum
jangan diberikan
– Bila tidak ada reaksi, suntikan 0,2 ml serum enceran
dalam NaCl 0,9% (1:10) dan tunggu 30 menit.
Kemudian sisa serum disuntikkan secara
intramuskulersecara perlahan-lahan dan amati lagi
paling sedikit 30 menit
– Cara Besredka merupakan desensitisasi yang bertahan
2-3 minggu.
Cara pemberian serum anti bisa ular
(SABU)
• Dosis pertama diberikan sebanyak 2 vial @ 5
ml drip dalam 500 ml NaCl 0,9 % atau
Dextrose 5% diberikan sebagai infus dengan
kecepatan 40-80 tetes per menit
• Kemudian diulang setiap 6 jam. Apabila
diperlukan (misalnya gejala-gejala tidak
berkurang atau bertambah) anti serum dapat
terus diberikan setiap 24 jam sampai
maksimum (80 – 100 ml)
Cara lain:
• penyuntikan serum Anti Bisa Ular (ABU)
polivalen sebanyak 2,5 ml intramuskuler atau
intravena dan 2,5 ml suntikan infiltrasi sekitar
luka
• ABU disimpan pada suhu 2 – 8°C dalam lemari
es, jangan dalam freezer. Masa daluarsa 2
tahun.
PERHATIAN

SABU hanya diberikan bila ada tanda2 klinis


toksin, Tidak boleh diberikan untuk profilaksis
Pengobatan penunjang berupa
• infus NaCl 0,9%
• Antibiotik profilkasis Ciprofloxacin 2 x 500 mg
• Pemberian Anti Tetanus Serum (ATS) 1500 U
atau immunoglobulin 250 U intramuskuler
dan Tetanus Toksoid 1 ml.
• Bila timbul gejala umum seperti syok, lumpuh
dan sesak nafas, penderita harus dirujuk ke
rumah sakit
• Gigitan ular tak berbisa tidak memerlukan
pertolongan khusus, kecuali pencegahan
infeksi
Thank you

Anda mungkin juga menyukai