Disusun Oleh :
Muhammad Raga 12100114052
Sandy Triyadi Kurniawan 12100114023
Preceptor :
dr.H. Deddy Kurniawan. Sp.B., FinCs
SMF BEDAH
RSUD AL-IHSAN BANDUNG
2016
IDENTITAS PASIEN
PROGNOSIS
Quo Ad. Vitam : Ad Bonam
Quo Ad. Functonam: Ad Bonam
Quo Ad. Sanationam: Ad Bonam
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama: Ny. AS
Jenis Kelamin: Laki-Laki
Umur: 44 tahun
Alamat: Cikalong
Agama: Islam
Suku: Sunda
Status: Menikah
Tanggal Pemeriksaan: 18 Juli 2014
ANAMNESIS
Anamnesis Khusus:
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak
6 SMRS. Nyeri langsung terasa di daerah perut kanan bawah
dan tembus ke bagian punggung. Titik maksimum nyeri
terasa di perut kanan bawah. Nyeri terasa secara tiba-tiba,
nyeri dirasakan hilang timbul. Nyeri berkurang dengan
pemberian obat tetapi nyeri kembali terasa.
Keluhan disertai dengan mual, pusing, dan berkeringat
dingin. Pasien juga mengalami sulit BAB sejak 9 hari SMRS.
Pasien menyangkal mengalami benturan pada daerah perut
kanan bawah. Pasien menyangkal mengalami demam, BAB
cair, muntah. Pasien menyangkal BAB berdarah, penurunan
berat badan. Pasien menyangkal adanya gangguan berkemih
seperti gangguan BAK yang sering, BAB berdarah, BAK yang
tidak bisa ditahan dan juga sakit saat BAK, ataupun keluar
batu saat berkemih. Pasien menyangkal adanya benjolan
yang menetap ataupun hilang timbul pada daerah perut
kanan bawah.
Keluhan ini adalah keluhan yang pertama dialami oleh pasien.
Pasien sudah berobat ke dokter sebelumnya dan diberi obat
penghilang nyeri, tetapi keluhan kembali berulang.
PEMERIKSAAN FISIK
DIAGNOSIS KERJA
Appendisitis
USULAN PEMERIKSAAN
Lab darah rutin
Foto Thoraks
USG abdomen
USG Ginjal
HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Klinik
Hematologi
Hemoglobin: 14 g/dL
Leukosit: 10.800/µL ( )
Eritrosit: 4.64
Hematokrit: 40%
Trombosit: 212.000/µL
Kimia Klinik
SGOT: 2 ( )
SGPT: 12
Ureum : 20
Kreatinin: 1.64
Glukosa Sewaktu Rapid: 98 mg/dL
Eletrolit
DIAGNOSIS AKHIR
Appendisitis
PENATALAKSANAAN
Appendectomy
PROGNOSIS
Quo ad vitam: ad bonam
Quo ad functionam: ad bonam
Quo ad sanationam: ad bonam
REFERAT
ANATOMY
2.2ANATOMI, DAN FISIOLOGI ,APPENDIX
Panjang Appendix pada orang dewasa bervariasi
antara 2-22 cm, dengan rata-rata panjang 6-9 cm.
Meskipun dasar Appendix berhubungan dengan
Taenia caealis pada dasar Caecum, ujung Appendix
memiliki variasi lokasi seperti yang terlihat pada
gambar di bawah ini. Variasi lokasi ini yang akan
mempengaruhi lokasi nyeri perut yang terjadi
apabila Appendix mengalami peradangan. 1,2
Appendix, sebagai organ imunologi yang secara aktif
sekresikan Imunoglobulin terutama Imunoglobulin
A (IgA). Walaupun Appendix merupakan komponen
integral dari sistem Gut Associated Lymphoid Tissue
(GALT), fungsinya tidak penting dan Appendectomy
tidak akan menjadi suatu predisposisi sepsis atau
penyakit imunodefisiensi lainnya.2
ACUTE APPENDICITIS
DEFINISI
Appendicitis adalah peradangan apendiks.
ETIOLOGI
Obstruksi pada lumen faktor penyebab yang paling
dominan
Penyebab yang paling umum fecalith
Appendiceal ulceration
Infeksi organisme Yersinia
EPIDEMIOLOGI
Anamnesis:
Abdominal pain: Awalnya di epigastrium atau di area umbilicus
menyebar ke daerah right lower quadrant setelah 4-6 jam.
Anorexia, nause, vomit (self-limited/1x-2x).
Obstipasi
Pemeriksaan Fisik
NT, NL
Psoas sign (+), obturator sign (+) Rovsing’s sign (+).
Temperature normal atau sedikit naik (hanya meningkat 1oC) sampai
38oC
Muscular rigidity jika appendix yang mengalami inflammasi dekat
dengan parietal peritoneum.
Lab:
Mild leucocytosis (10.000-18.000/μL
Urine: sedikit eritrosit dan lekosit tanpa ditemukan
bakteri jika appendix terletak dekat dengan right
ureter atau bladder.
Radiography:
Plain abdominal films fecalith in RLQ.
• latter stage.
• Banyak terdapat eksudat netrofilik yang menghasilkan reaksi fibrinopurulent di sepanjang
lapisan serosa.
Acute
suppurative • Terbentuk abses pada dinding serta ulceration dan foci of suppurative necrosis pada
appendicitis: mukosa.
Laki-laki Perempuan
Sepsis
Gangrenous appendicitis
Intraabdominal abcess
Perforated appendicitis
Periappendicullar plegmon (mass)
Periappendicular abcess
Local/ diffuse peritonitis
PROGNOSIS