1.
2.
Udin Musa (201369100012)
Suhartono (201569100006)
Rumus 2
𝐅𝐂 𝑅𝑝120 𝑗𝑢𝑡𝑎 𝑅𝑝 120 𝑗𝑢𝑡𝑎 𝑅𝑝120 𝑗𝑢𝑡𝑎
𝐁𝐄𝐏 = 𝐌𝐈𝐑 = = = = Rp300 juta
1−𝑉𝐶𝑅 1−60% 40%
Rumus 3
Rumus 4
FC Rp120 juta Rp120 juta
BEP = P−V = Rp500 −Rp300 = = 600.000 unit = Rp300 juta
Rp200,00
PERHITUNGAN BEP MIX
Bagi suatu perusahaan yang memproduksi dan menjual
dua jenis barang atau lebih, dalam memperhitungkan titik
impasnya, perusahaan tersebut harus dipandang seolah-
olah hanya memproduksi dan menjual satu jenis barang
saja. Berikut rumus BEP mix:
𝐅𝐂 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥
1. 𝐁𝐄𝐏 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 = 𝐕𝐂 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥
𝟏− 𝐒 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥
𝐅𝐂 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥
2. 𝐁𝐄𝐏 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 =
𝐌𝐈𝐑 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥
3. 𝐁𝐄𝐏 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 = 𝐅𝐂 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 + 𝐕𝐂 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐁𝐄𝐏 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 + 𝐧𝐨𝐥
CONTOH PERHITUNGAN BEP MIX
Contoh 1
Perusahaan “Caty” memproduksi dan menjual dua jenis produk, yakni produk A dan Produk B. Data kedua produk
tersebut adalah
Produk A Produk B
Produksi/penjualan 2.000 unit 3.000 unit
Biaya tetap Rp 500.000 Rp 1.900.000,00
Biaya variabel Rp 250.000 Rp 550.000
Harga jual per unit Rp 500 Rp 1.000
Nilai penjualan Rp 1.000.000 Rp 3.000.000
Untuk menghitug BEP Total perlu terlebih dahulu dihitung biaya tetap total, biaya
Rumus 2
Rumus 3
𝐁𝐄𝐏 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 = 𝐅𝐂 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 + 𝐕𝐂 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐁𝐄𝐏 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 + 𝐧𝐨𝐥
𝟔𝟎
𝐁𝐄𝐏 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 = 𝐑𝐩𝟖𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 + 𝑩𝑬𝑷 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍
𝟏𝟎𝟎
𝟒𝟎
𝐁𝐄𝐏 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 = 𝐑𝐩 𝟖𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝟏𝟎𝟎
𝐁𝐄𝐏 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 = 𝐑𝐩 𝟐. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
MARGIN OF SAFETY
Margin of safety (batas keamanan) merupakan hubungan antara volume penjualan
yang dibujetkan dengan volume penjualan pada titik impas. Dari contoh 1
(perusahaan Tabako Indonesia) sebelumnya, besarnya margin of safety adalah
𝐏𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐛𝐮𝐣𝐞𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐑𝐩𝟓𝟎𝟎 𝐣𝐮𝐭𝐚
1. 𝐏𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐭𝐢𝐭𝐢𝐤 𝐢𝐦𝐩𝐚𝐬
𝐱 𝟏𝟎𝟎% =
𝐑𝐩𝟑𝟎𝟎 𝐣𝐮𝐭𝐚
𝐱 𝟏𝟎𝟎% = 𝟏𝟔𝟔, 𝟔𝟕%
𝐏𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐛𝐮𝐣𝐞𝐭𝐤𝐚𝐧−𝐏𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐭𝐢𝐭𝐢𝐤 𝐢𝐦𝐩𝐚𝐬
2. 𝐏𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐛𝐮𝐣𝐞𝐭𝐤𝐚𝐧
𝐱 𝟏𝟎𝟎% =
𝐑𝐩𝟓𝟎𝟎 𝐣𝐮𝐭𝐚−𝐑𝐩𝟑𝟎𝟎 𝐣𝐮𝐭𝐚
𝐱 𝟏𝟎𝟎% = 40%
𝐑𝐏𝟓𝟎𝟎 𝐣𝐮𝐭𝐚
Ini berarti bahwa volume penjualan perusahaan yang bersangkutan tidak boleh
turun lebih dari 40% dari penjualan yang dibujetkan atau 66,67% dari volume
penjualan pada titik impas, agar tidak menderita rugi. Atau volume penjualan
yang harus dicapai tidak boleh turun sebanyak Rp200 juta atau 400.000 unit dari
penjualan yang dibujetkan agar perusahaan tidak menderita rugi (tetapi juga
belum memperoleh laba). Penjualan minimal yang harus dicapai untuk menghindari
kerugian adalah Rp300 juta atau 600.000 unit.
LANJUTAN ...
Presentase batas keamanan tersebut dapat dikaitkan langsung dengan tingkat
keuntungan perusahaan dengan cara mengalikan dengan marginal income ratio
atau contribution margin.
Tingkat keuntungan = Batas keamanan X Rasio pendapatan marginal
= 40% X 40% = 16%
Ini berarti apabila perusahaan mampu mencapai volume penjualan seperti yang
dibujetkan 500 juta, maka keuntungan yang diperoleh adalah 16% dari volume
penjualan yang dibujetkan (16% x Rp500 juta = Rp80 juta).
𝐊𝐞𝐮𝐧𝐭𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 %
𝐌𝐚𝐫𝐠𝐢𝐧 𝐨𝐟 𝐬𝐚𝐟𝐞𝐭𝐲 =
𝐌𝐚𝐫𝐠𝐢𝐧𝐚𝐥 𝐢𝐧𝐜𝐨𝐦𝐞𝐞 𝐫𝐚𝐭𝐢𝐨 %
𝟏𝟔%
= = 𝟒𝟎%
𝟏𝟔%
KONSEP BEP
DALAM PERENCANAAN OPERASIONAL
Analisis break even point merupakan salah satu alat yang
digunakan oleh manajemen perusahaan untuk dapat
membantu dalam mengetahui seberapa besar tingkat
penjualan tertentu sehingga perusahaan tidak memperoleh
laba dan juga tidak mengalami rugi (impas).
Analisis titik impas itu sangat erat hubunganya dengan
program bujet/budgeting, yaitu suatu proses di bidang
perencanaan keuangan.
Analisis titik impas dapat dipakai sebagai bahan
pertimbangan bagi seorang manajer dalam membuat
keputusan sehubungan dengan kegiatan penjualan atau
produksi.