Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS BEP Kelompok 2

1.
2.
Udin Musa (201369100012)
Suhartono (201569100006)

(BREAK EVEN POINT) 3.


4.
Siti Farida (201569100008)
Erfian Afiudin Muzzaqi
(201569100009)
PENGERTIAN ANALISIS BEP
Analisis titik impas adalah suatu cara
yang digunakan oleh pimpinan
perusahaan untuk mengetahui atau untuk
merencanakan pada volume produksi
atau volume penjualan berapakah
perusahaan yang bersangkutan tidak
memperoleh keuntungan atau tidak
menderita kerugian.
PENGGOLONGAN BIAYA
BEP(BREAK EVEN POINT)
1. Biaya tetap (fixed costs atau ficed expense) adalah jenis
biaya yang selama kisaran waktu operasi tertentu atau
tingkat kapasitas produksi tertentu selalu tetap jumlahnya
atau tidak berubah walaupun volume produksi berubah.
2. Biaya variabel (variable costs atau variable expense)
adalah jenis-jenis biaya yang besar kecilnya tergantung
pada banyak sedikitnya volume produksi.
3. Biaya semivariabel dapat disebut juga dengan biaya
campuran. “Biaya semivariabel didefinisikan sebagai biaya
yang memperlihatkan baik karakteristik-karakteristik dari
biaya tetap maupun variabel (Carter,2009:70)”.
ASUMSI DASAR
BEP(BREAK EVEN POINT)
1. Biaya: dalam analisis titik impas, hanya digunakan dua macam biaya,
yaitu biaya tetap dan variabel.
2. Biaya Tetap (Fixed Cost): merupakan biaya yang secara total tidak
mengalami perubahan, walaupun ada perubahan volume produksi atau
penjualan (dalam batas tertentu).
3. Biaya Variabel (Variable Cost): merupakan biaya yang secara total
berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume produksi atau
penjualan.
4. Harga Jual: maksudnya dalam analisis ini hanya digunakan untuk satu
macam harga jual atau harga barang yang dijual atau diproduksi.
5. Tidak ada Perubahan Harga Jual: artinya diasumsikan harga jual per
satuan tidak dapat berubah selama periode analisis.
KONSEP CONTRIBUTION MARGIN
Contribution Margin atau Marginal Income adalah bagian
hasil pengurangan biaya variabel dari hasil penjualan.
Contribution margin ini disediakan untuk menutup biaya
tetap.
Impas terjadi bila contribution margin sama dengan
biaya tetap.
Laba terjadi bila contribution margin melebihi biaya
tetapnya, dan
terjadi rugi bila contribution margin lebih kecil daripada
biaya tetap.
PERHITUNGAN BEP

Ada 4 rumus dalam perhitungan BEP :


𝐅𝐂
1. BEP = 𝐕𝐂
𝟏−
𝐒
𝐅𝐂
2. 𝐁𝐄𝐏 =
𝐌𝐈𝐑
3. 𝐁𝐄𝐏 = 𝐅𝐂 + 𝐕𝐂 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐁𝐄𝐏 + 𝐧𝐨𝐥
𝐅𝐂
4. 𝐁𝐄𝐏 =
𝐏−𝐕
CONTOH PERHITUNGAN BEP
Contoh 1 :
Perusahaan Indomarco beroperasi dengan biaya tetap keseluruhan Rp 120 juta. Biaya variabelnya
diketahui sebesar 60% dari penjualan. Hasil keseluruhan penjualan pada kapasistas penuh adalah
Rp500 juta. Perusahaan hanya memproduksi satu jenis barang dan harga penjualannya adalah Rp
500,00 per unit. Karena variable cost ratio diketahui 60% ini berarti bahwa biaya variabel per satuan
adalah 60% x Rp500,00 = Rp300,00. Dari data tersebut dapatlah kemudian diringkaskan sebagai
berikut.
S = Rp 500 juta
VCR = 60%
FC = Rp 120 juta
P = Rp 500,00
V = Rp 300,00
MIR = 1 – VCR = 1 – 60% = 40% (P/V)
Perhitungan titik impas dengan menggunakan rumus-rumus yang terdapat sebelumnya sebagai berikut.
Rumus 1

𝐅𝐂 Rp120 juta Rp120 juta Rp120 juta


𝐁𝐄𝐏 = 𝐕𝐂 = Rp300 juta = = = Rp300 juta
𝟏− 1− 1−60% 40%
𝐒 Rp500 juta

Rumus 2
𝐅𝐂 𝑅𝑝120 𝑗𝑢𝑡𝑎 𝑅𝑝 120 𝑗𝑢𝑡𝑎 𝑅𝑝120 𝑗𝑢𝑡𝑎
𝐁𝐄𝐏 = 𝐌𝐈𝐑 = = = = Rp300 juta
1−𝑉𝐶𝑅 1−60% 40%

Rumus 3

BEP = FC + VC.BEP + Nol


BEP = Rp120 juta + 60% BEP + 0
BEP – 60% BEP = Rp120 juta
40% BEP = Rp120 juta
BEP = Rp300 juta

Rumus 4
FC Rp120 juta Rp120 juta
BEP = P−V = Rp500 −Rp300 = = 600.000 unit = Rp300 juta
Rp200,00
PERHITUNGAN BEP MIX
Bagi suatu perusahaan yang memproduksi dan menjual
dua jenis barang atau lebih, dalam memperhitungkan titik
impasnya, perusahaan tersebut harus dipandang seolah-
olah hanya memproduksi dan menjual satu jenis barang
saja. Berikut rumus BEP mix:
𝐅𝐂 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥
1. 𝐁𝐄𝐏 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 = 𝐕𝐂 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥
𝟏− 𝐒 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥
𝐅𝐂 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥
2. 𝐁𝐄𝐏 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 =
𝐌𝐈𝐑 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥
3. 𝐁𝐄𝐏 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 = 𝐅𝐂 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 + 𝐕𝐂 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐁𝐄𝐏 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 + 𝐧𝐨𝐥
CONTOH PERHITUNGAN BEP MIX
Contoh 1

Perusahaan “Caty” memproduksi dan menjual dua jenis produk, yakni produk A dan Produk B. Data kedua produk
tersebut adalah

Produk A Produk B
Produksi/penjualan 2.000 unit 3.000 unit
Biaya tetap Rp 500.000 Rp 1.900.000,00
Biaya variabel Rp 250.000 Rp 550.000
Harga jual per unit Rp 500 Rp 1.000
Nilai penjualan Rp 1.000.000 Rp 3.000.000

Untuk menghitug BEP Total perlu terlebih dahulu dihitung biaya tetap total, biaya

variabel total, dan hasil penjualan total.

FC Total = Rp250.000 + Rp550.000 = Rp800.000

VC Total = Rp500.000 + Rp1.900.000 = Rp2.400.000

S Total = Rp1.000.000 + Rp3.000.000 = Rp.4.000.000

BEP Totalnya adalah


Rumus 1

𝐅𝐂 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐑𝐩𝟖𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 𝑹𝒑𝟖𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎


𝐁𝐄𝐏 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 = = = = 𝑹𝒑𝟐. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝐕𝐂 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐑𝐩𝟐. 𝟒𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 𝟏 − 𝟔𝟎%
𝟏− 𝟏 − 𝑹𝒑𝟒. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝐒 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥

Rumus 2

𝐅𝐂 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐑𝐩𝟖𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎


𝐁𝐄𝐏 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 = = = 𝑹𝒑. 𝟐. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝐌𝐈𝐑 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝟒𝟎%

Rumus 3
𝐁𝐄𝐏 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 = 𝐅𝐂 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 + 𝐕𝐂 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐁𝐄𝐏 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 + 𝐧𝐨𝐥

𝟔𝟎
𝐁𝐄𝐏 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 = 𝐑𝐩𝟖𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 + 𝑩𝑬𝑷 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍
𝟏𝟎𝟎
𝟒𝟎
𝐁𝐄𝐏 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 = 𝐑𝐩 𝟖𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝟏𝟎𝟎
𝐁𝐄𝐏 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 = 𝐑𝐩 𝟐. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
MARGIN OF SAFETY
Margin of safety (batas keamanan) merupakan hubungan antara volume penjualan
yang dibujetkan dengan volume penjualan pada titik impas. Dari contoh 1
(perusahaan Tabako Indonesia) sebelumnya, besarnya margin of safety adalah
𝐏𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐛𝐮𝐣𝐞𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐑𝐩𝟓𝟎𝟎 𝐣𝐮𝐭𝐚
1. 𝐏𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐭𝐢𝐭𝐢𝐤 𝐢𝐦𝐩𝐚𝐬
𝐱 𝟏𝟎𝟎% =
𝐑𝐩𝟑𝟎𝟎 𝐣𝐮𝐭𝐚
𝐱 𝟏𝟎𝟎% = 𝟏𝟔𝟔, 𝟔𝟕%
𝐏𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐛𝐮𝐣𝐞𝐭𝐤𝐚𝐧−𝐏𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐭𝐢𝐭𝐢𝐤 𝐢𝐦𝐩𝐚𝐬
2. 𝐏𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐛𝐮𝐣𝐞𝐭𝐤𝐚𝐧
𝐱 𝟏𝟎𝟎% =
𝐑𝐩𝟓𝟎𝟎 𝐣𝐮𝐭𝐚−𝐑𝐩𝟑𝟎𝟎 𝐣𝐮𝐭𝐚
𝐱 𝟏𝟎𝟎% = 40%
𝐑𝐏𝟓𝟎𝟎 𝐣𝐮𝐭𝐚

Ini berarti bahwa volume penjualan perusahaan yang bersangkutan tidak boleh
turun lebih dari 40% dari penjualan yang dibujetkan atau 66,67% dari volume
penjualan pada titik impas, agar tidak menderita rugi. Atau volume penjualan
yang harus dicapai tidak boleh turun sebanyak Rp200 juta atau 400.000 unit dari
penjualan yang dibujetkan agar perusahaan tidak menderita rugi (tetapi juga
belum memperoleh laba). Penjualan minimal yang harus dicapai untuk menghindari
kerugian adalah Rp300 juta atau 600.000 unit.
LANJUTAN ...
Presentase batas keamanan tersebut dapat dikaitkan langsung dengan tingkat
keuntungan perusahaan dengan cara mengalikan dengan marginal income ratio
atau contribution margin.
Tingkat keuntungan = Batas keamanan X Rasio pendapatan marginal
= 40% X 40% = 16%
Ini berarti apabila perusahaan mampu mencapai volume penjualan seperti yang
dibujetkan 500 juta, maka keuntungan yang diperoleh adalah 16% dari volume
penjualan yang dibujetkan (16% x Rp500 juta = Rp80 juta).
𝐊𝐞𝐮𝐧𝐭𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 %
𝐌𝐚𝐫𝐠𝐢𝐧 𝐨𝐟 𝐬𝐚𝐟𝐞𝐭𝐲 =
𝐌𝐚𝐫𝐠𝐢𝐧𝐚𝐥 𝐢𝐧𝐜𝐨𝐦𝐞𝐞 𝐫𝐚𝐭𝐢𝐨 %
𝟏𝟔%
= = 𝟒𝟎%
𝟏𝟔%
KONSEP BEP
DALAM PERENCANAAN OPERASIONAL
Analisis break even point merupakan salah satu alat yang
digunakan oleh manajemen perusahaan untuk dapat
membantu dalam mengetahui seberapa besar tingkat
penjualan tertentu sehingga perusahaan tidak memperoleh
laba dan juga tidak mengalami rugi (impas).
Analisis titik impas itu sangat erat hubunganya dengan
program bujet/budgeting, yaitu suatu proses di bidang
perencanaan keuangan.
Analisis titik impas dapat dipakai sebagai bahan
pertimbangan bagi seorang manajer dalam membuat
keputusan sehubungan dengan kegiatan penjualan atau
produksi.

Anda mungkin juga menyukai