Anda di halaman 1dari 11

PENANGANAN KERUSAKAN

JALAN BETON
Oleh Kelompok 4
NAMA-NAMA KELOMPOK
WIRYANTO CHANDRA D11114301
NABILAH SHAHNAZ D11114309
HARUN ALFA PANGLOLI D11114315
LARASATI MUSTIKA PRATIWI BL D11114325
MUH. ANUGERAH EKA P. B. D11114501
MUHAMMAD AGUS FAISAL D11114528
Apa Itu Jalan?
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala
bagian jalan, termasuk banguan pelengkap dan
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang
berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di
bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan
air, kecuali jalan kereta api, dan jalan kabel
KARENA PENGARUH BAHAN KEADAAN
PERKERASAN JALAN YANG
TOPOGRAFI DAN
TIDAK MEMENUHI SPESIFIKASI
YANGSEHARUSNYA
FAKTOR ALAM
DIGUNAKAN SAAT MELAKUKAN SEPERTI CUACA
PEKERJAAN KONSTRUKSI JALAN YANG BURUK

APA SAJA PENYEBAB JALAN MENGALAMI KELEBIHAN


SISTEM DRAINASE YANG KERUSAKAN BEBAN VOLUME LALU LINTAS
KURANG BAIK
PERKERASAN JALAN? YANG BERULANG-ULANG

KURANGNYA KESADARAN PEMERINTAH


DAERAH DAN MASYARAKAT UNTUK
MELAKUKAN PERAWATAN JALAN.
BAGAIMANA MENCEGAH PENYEBAB
KERUSAKAN JALAN?
PERLU DILAKUKAN SURVEY YANG LEBIH AKURAT DENGAN
MELIBATKAN SEJUMLAH INSTANSI TERKAIT.

PEKERJAAN JALAN HARUS MENGGUNAKAN SPESIFIKASI YANG


DITETAPKAN.

SEGERA DILAKUKAN TINDAKAN PERBAIKAN PADA BAGIAN-


BAGIAN YANG RUSAK, SEHINGGA TIDAK MENIMBULKAN
KERUSAKAN YANG LEBIH PARAH
METODE PERBAIKAN PADA JALAN BETON
MEMPERBAIKI KERETAKAN

Untuk retak struktur, digunakan


Untuk retak non-struktur, dapat metode injeksi dengan material
digunakan metode injeksi dengan epoxy yang mempunyai viskositas
material pasta semen yang dicampur yang rendah, sehingga dapat
dengan expanding agent serta latex atau mengisi dan sekaligus melekatkan
hanya melakukan sealing saja dengan kembali bagian beton yang terpisah
material polymer mortar atau
polyurethane sealant
Untuk spalling yang tidak terlalu dalam
(kurang dari selimut beton) dan area yang
tidak luas, dapat digunakan metode
patching. Metode perbaikan ini adalah
metode perbaikan manual, dengan
melakukan penempelan mortar secara
Manual. Pada saat pelaksanaan yang harus
diperhatikan adalah penekanan pada saat
mortar ditempelkan; sehingga benar-benar
PATCHING didapatkan hasil yang padat.
Sedang pada spalling yang melebihi selimut
beton, dapat digunakan metode grouting,
yaitu metode perbaikan dengan melakukan
pengecoran memakai bahan non-shrink
mortar.
Metode ini dapat dilakukan secara manual
(gravitasi) atau menggunakan pompa.
Pada metode perbaikan ini yang perlu
diperhatikan adalah bekisting yang terpasang
harus benar-benar kedap, agar tidak ada
kebocoran spesi yang mengakibatkan
terjadinya keropos dan harus kuat agar
mampu menahan tekanan dari bahan
grouting.
Material yang digunakan harus memiliki sifat GROUTING
mengalir dan tidak susut. Umumnya
digunakan bahan dasar semen atau epoxy
SHOT-CRETE (BETON TEMBAK)
Apabila spalling yang terjadi pada area yang sangat luas, maka
sebaiknya digunakan metode Shot-crete. Pada metode ini tidak
diperlukan bekisting lagi seperti halnya pengecoran pada
umumnya.

GROUT PREPLACED AGGREGAT (BETON PREPACK)


Metode perbaikan lainnya untuk memperbaiki kerusakan
berupa spalling yang cukup dalam adalah dengan metode
Grout Preplaced Aggregat. Pada metode ini beton yang
dihasilkan adalah dengan cara menempatkan sejumlah agregat
(umumnya 40% dari volume kerusakan) kedalam bekisting,
setelah itu dilakukan pemompaan bahan grout, kedalam
bekisting.

Anda mungkin juga menyukai