Anda di halaman 1dari 26

METABOLISME 2

kelompok 5

NAMA KELOMPOK :
1. ALIEF ARI MEGA
2. TRIONO ABDUL MALIK
3. BINTI JARIYAH
Metabolisme obat fase II
Reaksi metabolisme obat fase II disebut
juga fase sintetik atau reaksi konjugasi.
Reaksi metabolisme obat fase II ini
merupakan jalur detoksifikasi.
Pada reaksi ini menciptakan suatu
senyawa yang baru dan biasanya
metabolitnya berupa senyawa tidak aktif
yang mudah dieksresikan.
Reaksi-reaksi penting
Reaksi Fase II pada fase II

 Reaksi konjugasi yang Konjugasi


lain adalah reaksi - teraktivasi asam
glukuronat
metilasi dan asetilasi.
- konjugasi sulfat
 Reaksi ini secara
- asam amino (glisin atau
umum tidak berfungsi glutamin)
untuk meningkatkan - Konjugasi dengan
kelarutan senyawa Glutation atau Asam
dalam air tetapi Merkapturat
terutama untuk Asetilasi
membuat senyawa  metilasi
1. Konjugasi Asam Glukuronat
Konjugasi dengan asamglukuronat
(glukuronidasi) merupakan cara konjugasi
umum dalam proses metabolisme.
 Hampir semua obat mengalami proses
konjugasi ini, oleh karena itu :
1. Sejumlah besar gugus fungsional obat dapat
berkombinasi seara enzimatik dengan asam
glukuronat.
2. Tersedia D-asam glukiuronat dalam jumlah
Pembentukan β-glukoronida tersebut melalui
dua tahap reaksi, yaitu:

• Sintesis asam uridin-5’-


digosfo-α-D-gllukoronat
(UDPGA), suatu
koenzim aktif.
• Pemindahan gugus
glukoronil dari UDPGA
ke substrat.
Pemindahan ini
dikatalisis oleh enzim
mikrosom UDP-
glukoronil transferase,
Tipe-tipe senyawa yang dapat
membentuk O, N, S dan C-glukoronida
1. O-Glukoronida
a. Senyawa hidroksil 2. N-Glukoronida
• Fenol, contoh : • Arilamin, contoh : 7-
asetaminofen, morfin amino-5-nitroindazol
dan p-hidroksifenitoin • Alkilamin, contoh :
• Alkohol, contoh : desipramin
kloramfenikol, • Amida, contoh :
treikloretanol dan meprobamat
propanolol • Sulfonamida, contoh :
• Enol, contoh : 4- sulfisoksazol dan
hidroksikumarin sulfadimetoksin
b. Senyawa karboksil • Amin tersier, contoh :
• Asam aril alkil, contoh : siproheptadin dan
naproksen, fenoprofen, tripenelamin
3. S-Glukoronida
• Contoh : propiltiourasil, metimazol dan
asam dietiltiokarbamat
4. C-Glukoronida
• Contoh : fenilbutazon dan sulfinpirazon
2.Konjugasi Sulfat

 Terutama terjadi pada senyawa yang


mengandung gugus fenol dan kadang-kadang
juga terjadi pada senyawa alkohol, amin
aromatik dan senyawa N-hidroksi.
Konjugasi sulfat pada umumnya untuk
meningkatkan kelarutan senyawa dalam air dan
membuat senyawa menjadi tidak toksik
Proses konjugasi sulfat melalui dua
tahap, yaitu :
• Aktivasi sulfat anorganik menjadi koenzim
3-fosfo-adenosin-5’-fosfosulfat (PAPS).
• Pemindahan gugus sulfat dari PAPS ke
substrat. Pemindahan ini dikatalisis oleh
enzim sulfotransferase yang terutama
terdapat di hati, ginjal dna usus.
Reaksi konjugasi sulfat
 Senyawa yang mengandung gugus fenol, seperti
α-metildopa, salbutamol, terbutalin dan
asetaminofen, dengan mudahterkonjugasi dengan
sulfat.
Metabolisme asetaminofen pada orang dewasa
menghasilkan konjugat O-glukuronida (mayor) dan
O-sulfat (minor).
3. asam amino (glisin atau glutamin)

 Glisin atau glutamin dapat berkonjugasi


dengan substrat yang mengandung gugus
asam karboksilat, terutama asam aromatik
dan asam aril alkil.
Jumlah konjugat asam amino tersebut
relatif kecil karena terbatasnya
ketersediaan asma amino tubuh dan
adanya kompetisi dengan proses
Metabolit yang mengandung gugus karboksilat, yang
dihasilkan dari proses oksidasi atau hidrolisis obat, juga
mengalami konjugasi glisin.

Contoh : bromferinamin, H1-histamin antagonis, teroksidasi


menghasilkan turunan asam propionat, yang kemudian
terkonjugasi dengan glisin.
4. Konjugasi dengan Glutation
atau Asam Merkapturat

 Konjugasi glutation memegang peranan


penting pada proses detoksifikasi senyawa
elektrofil reaktif.
 Senyawa elektrofil reaktif dapat menimbulkan
toksisitas, seperti kerusakan jaringan,
karsinogenik, mutagenik dan teratogenik,
karena membentuk ikatan kovalen dengan
gugus-gugus nukleofil yang terdapat pada
protein dan asam nukleat sel.
Untuk reaksi dengan glutation, senyawa
elektrofil dapat melalui salah satu dari dua
mekanisme umum sebagai berikut :

• Pemindahan nukleofil pada atom C atau


heteroatom lain yang kekurangan electron, atau
• Adisi nukleofil pada ikatan rangkap yang
kekurangan electron
Reaksi Asetilisasi
• Fungsi utama asetilasi adalah membuat
senyawa inaktif dan untuk detoksifikasi
Merupakan jalur metabolisme obat yang
mengandung gugus amin primer,
sulfonamida, hidrasin, hidrasid, dan amina
alifatik primer.
• Fungsi utama asetilasi adalah membuat
senyawa inaktif dan untuk detoksifikasi
Turunan obat yang mengalami N-
asetilasi antara lain adalah :

• Amin aromatic, contoh : anilin, asam para-


aminobenzoat, asam para-aminosalisilat,
prokainamid dan dapson
• Sulfonamida, contoh : sulfanilamide,
sulfametoksazol, sulfisolsazol, sulfapiridin
dan sulfametazin
• Hidrazin dan hidrazid, contoh : hidralazin,
fenelzin dan isoniazid
• Metabolit amin aromatic sebagai hasil reduksi
senyawa arilnito, seperti nitrazepam dan
klonazepam, juga mengalami N-asetilasi.
Metilasi

 Reaksi metilasi mempunyai peran penting


pada proses biosintesis beberapa senyawa
endogen, seperti norepinefrin, epinefrin,
dan histaminserta untuk proses
bioinaktivasi obat.
 Koenzim yang terlibat pada reaksi
metilasi adalah adalah S-adenosil-
metionin(SAM). Reaksi ini dikatalis oleh
enzim metiltransferase yang terdapat
Reaksi metilasi substrat
Enzim metiltransferase ada bermacam-
macam, antara lain
• katekol-O-metiltransferase (COMT), fenil-O-
metiltransferase, N-metiltransferase dan S-
metiltransferase.
Proses metabolism dari beberapa obat yang dapat menghasilkan
metabolit aktif secara farmakologis
Contoh jalur metabolisme, pada
reaksi fasa I dan fasa II
1. Turunan barbiturat 8. Propranolol
2. Turunan Fenotiazin 9. Lidokain
3. Turunan sulfonamida 10. indometasin
4. diazepam 11. Siproheptadin
5. amfetamin 12. Kokain
6. meperidin 13. Hidratalazin
7. efedrin 14. simetidin
15. prostaglandin

Anda mungkin juga menyukai