Anda di halaman 1dari 20

Epidemiologi Penyakit Menular

KUSTA

Yudi Pradipta
OVERVIEW
• Definisi
• Penyebab penyakit
• Riwayat Alamiah
• Gejala
• Faktor Risiko
• Alur penularan
• Pencegahan dan penanggulangan
Kusta/ Lepra/ Leprosy / Morbus Hansen
• Penyakit infeksi kronis
• Penyakit menular langsung
• Basill (Mycobacterium leprae)
• Menyerang kulit, saraf tepi, mukosa saluran
pernapasan atas, dan mata
• Dapat diobati dan dicegah
• Jika tdk diobati, secara permanen dapat
merusak kulit, saraf, mata dan anggota
tubuh
• Berkaitan erat dengan masalah sosial
(stigma)
Kusta di Indonesia
Sejarah Kusta
• Penyakit yang muncul sudah lama / tua
• Penderita dijauhi masyarakat, berkaitan dg
mitos, tahayul, kutukan
• 1550 SM  dokumen papirus (mesir)
• 600 SM  tulisan berbahasa india
• Catatan yunani kuno (tentara alexander
agung kembali dari india)
• 62 SM  catatan romawi kuno (kembalinya
pasukan pompeii dari asia kecil)
• 1873  Dr. gerhard armauer henrik hansen
Cara Penularan
• Droplet (tetesan), dari Mulut dan
hidung
• Kontak dekat & sering dengan
penderita kusta
• Kelompok risiko tinggi  anggota
keluarga
• Kuman M.leprae berkembang sangat
lambat
• Masa inkubasi panjang (1-20 th), rata-
rata 5 tahun
Riwayat alamiah
• Kontak dg penderita
• Bakteri berkembang biak 2-3 minggu
• Masa inkubasi panjang 1-20 tahun,
biasanya 2-5 tahun, rata-rata 5 tahun
• Tanda-tanda mulai muncul spt:
• Bercak putih di kulit, merah,
kesemutan di kulit, hingga mati rasa
Tanda dan gejala
• Bercak putih di kulit spt panu
(kecil/besar atau lebar)
• Bintil merah tersebar di kulit
• Ada bagian tubuh tidak berkeringat
• Kesemutan pd anggota badan atau
muka
• Muka benjol-benjol dan tegang (muka
singa)
• Mati rasa
..lanjut
• Tanda Awal
– Kelainan warna kulit (hipopigmentasi-
menjadi lebih terang atau
hiperpigmentasi-lebih gelap), dan
kemerahan
– Panas hingga menggigil
– Noreksia
– Nausea (mual)
– Vomitus (muntah)
Kelompok risiko tinggi
• Anggota keluarga penderita / riwayat
kontak yang sering
• Penduduk di daerah endemik kusta
• Kondisi buruk :
– Tempat tidur tidak memadai
– Air tidak bersih
– Status gizi buruk
– Penyertaan penyakit lain (sistem
imun)
Tipe kusta
• Pausi-bacillary (PB)
– Kusta kering
– Bercak keputihan seperti panu, mati rasa
atau kurang terasa
– Permukaan bercak kering, kasar dan tidak
berkeringat
– Tidak tumbuh bulu/ rambut
– 1-5 tempat
– Kerusakan saraf tepi pada satu tempat
– Hasil pemeriksaan bakteriologis (-)
– Tipe ini tidak menular
• Multi-bacillary (MB)
– Kusta basah
– Bercak putih kemerahan tersebar satu-
satu, merata diseluruh badan
– Penebalan dan pembengkakan pd bercak
– > 5 tempat
– Kerusakan banyak saraf tepi
– Hasil pemeriksaan (+)
– Mudah menular
Pengobatan
• Pertama kali dapat diobati 1940,
obat dapsone
• Pengobatan sangat lama  seumur
hidup
• 1960  resistensi dapsone
• Ditemukan rifampicin & clofazimine
(MDT)
….
• Pengobatan  satu-satunya cara
memutus rantai penularan
• Tidak ada vaksinasi
• Kuman kusta dapat bertahan hingga 48
jam, bahkan sampai 7-9 hari
• Tergantung suhu diluar tubuh manusia
• Makin banyak cahaya matahari makin
cepat membunuh kuman
• Penting  pencahayaan di rumah
KIE
• Ada obat menyembuhkan kusta
• Sekitar 80% dari semua orang tidak mungkin
tertular kusta
• 6 dari 7 kasus kusta tidaklah menular
• Kasus kusta menular, setelah 6 bulan
pengobatan teratur, jadi tidak menular
• Diagnosis dan pengobatan dini dapat
mencegah cacat fisik
• Stigma negatif dapat menghambat
pengobatan
Percepatan eliminasi kusta
• Peningkatan penemuan kasus secara dini
• Pelayanan kusta berkualitas, termasuk
rehabilitas (integrasi dengan pelayanan
dasar dan rujukan)
• Penyebarluasan informasi
• Hilangkan stigma
• Pemberdayaan mantan penderita kusta, dan
penguatan partisipasi dalam pengendalian
kusta
• Advokasi stakeholder dan kemitraan
Fight Stigma !!!
Referensi
• who.int
• cdc.gov
• Kementerian Kesehatan RI
?
Jangan ada kusta di antara kita….

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai