Thermatoga Maritmia
Thermatoga Maritmia
Beta Larasati
Rizqi Khoirurrohmah
Ifa hani Nuryana
Nazil Restu W
M Nizar Soim
Rizal M.K
Aktivitas dan hidup suatu organisme sangat
bergantung dengan kondisi lingkungan tumbuhnya.
Suhu adalah hal yang sangat mempengaruhi
kehidupan organisme. Pada lingkungan hipertermofil
dengan kisaran suhu diatas 800 C, seperti kawah
gunung berapi tidak semua organisme bisa hidup.
Organisme tingkat tinggi
seperti tumbuhan dan
hewan akan mengalami
denaturasi protein dan
akan mengalami
kematian. Tidak semua
mikroorganismepun
mampu hidup di daerah
hipertermofil. Lingkungan
hipertrmofil biasanya
banyak didominasi oleh
golongan arkhae karena
mekanisme pertahanan
panas yang dimilikinya.
Contoh dari arkhae
tersebut
adalah Sulfobolus
acidocaldirus dan Ther
moplasma yang dapat
hidup di kawah gunung
berapi. Selain arkhae,
ternyata ada bakteri
dari kelompok
Thermotogales yang
mampu hidup dengan
baik dalam kondisi
hipertermofil.
Thermotogales merupakan
bakteri gram negatif yang
tahan terhadap kondisi
hipertermofil. Contoh dari
anggota Thermotogales
adalah Thermogota
maritima. T.
maritima merupakan
bakteri yang dapat hidup
di suhu 55-900 dengan
suhu optimum untuk
pertumbuhannya 800 C.
MENGAPA
Pemberian DISEBUT
nama Thermotoga maritima karena THERMOTOGA
bakteri ini pertama kali diisolasi dari ???
sumber panas bumi yang berasal
gunung berapi yang berada di laut
Sedangkan kata “toga” berasal dari
keunikan bentuk selnya yang
menyerupai tangkai dan dikelilingi
“toga” atau jubah/bersarung (Gambar
1). Bakteri T. maritima dapat bertahan
di suhu tinggi karena memiliki enzim dan
protein yang stabil di suhu tinggi.
T.maritima diidentifikasi dengan 16 sRNA masuk ke dalam
eubacteria walaupun secara fisiologi memiliki sifat tahan panas
seperti golongan Arkhae. Identifikasi 16 sRNA ini bersifat
universal karena ribosom dapat ditemukan pada semua
organisme baik prokariotik atau eukariotik.
Beberapa ciri-ciri morfologi juga mendukung bakteri ini masuk
ke dalam eubakteria seperti