Anda di halaman 1dari 22

Forensik

KERACUNAN SIANIDA
PRESENTED BY :
Riezqi aditya putra bakri
Fikri aprimansyah
Effi maya nofita panjaitan
Avinda novia corpaliza
Anita riawati

Preseptor:

BAGIAN/SMF ILMU FORENSIK


1 RSUP PIRNGADI MEDAN 16/08/2018
SIANIDA

zat beracun yang sangat mematikan


yang telah digunakan sejak ribuan tahun
yang lalu.

Sianida terdapat dalam berbagai bentuk,


salah satu nya adalah hidrogen sianida yang
berbentuk cairan tidak berwarna atau pada
suhu kamar berwarna biru pucat. Bentuk
lain sianida ialah sodium sianida dan
potassium sianida yang berbentuk serbuk
dan berwarna putih
Sianida dalam dosis rendah dapat ditemukan di alam dan ada pada setiap produk
yang biasa kita makan atau gunakan. Sianida dapat diproduksi oleh bakteri, jamur
dan ganggang. Sianida ditemukan pada rokok, asap kendaraan bermotor, dan
makanan seperti bayam, bambu, kacang, tepung tapioka dan singkong. Sianida
banyak digunakan pada industri terutama dalam pembuatan garam seperti natrium,
kalium atau kalsium sianida
Sejarah dan penggunaan SIANIDA
 Sianida adalah bahan kimia yang mengandung gugus cyan
(C≡N) yang terdiri dari sebuah karbon atom yang terikat
ganda tiga dengan sebuah atom nitrogen.
 Substansi dengan kandungan sianida sebenarnya telah
digunakan sebagai racun sejak berabad-abad yang lalu akan
tetapi sianida yang sesungguhnya baru dikenal pada tahun
1782.
 Sianida pertama kali diidentifikasi oleh ahli kimia yang berasal
dari Swedia, bernama Scheele, yang kemudian meninggal
akibat keracunan sianida di dalam laboratoriumnya
 Sianida banyak digunakan untuk bidang kimia, pembuatan
plastik, penyaringan emas dan perak, metalurgi, anti jamur
dan racun tikus.
Bentuk-bentuk sianida :

Hidrogen • cairan atau gas yang tidak berwarna atau


Sianida (HCN) biru pucat dengan bau seperti almond.

Sodium • bubuk kristal putih dengan bau seperti


Sianida almond.

Potasium • bahan padat berwarna putih dengan bau


Sianida (KCN) sianida yang khas.
Kalsium Sianida • dikenal juga dengan nama calsid atau calsyan
(Ca(CN)2) adalah bahan padat kristal berwarna putih.

• gas beracun yang tidak berwarna dengan bau


Sianogen seperti almond.

Sianogen • gas tidak berwarna. Nama lainya adalah klorin


sianida (nama dagang Caswell no. 267). Bahan ini
Klorida melepaskan hidrogen sianida saat terhidrolisis.

Glikosida • diproduksi secara natural oleh berbagai jenis


tumbuhan. Saat terhidrolisis membentuk hidrogen
Sianogenik sianida
Sumber- Sumber Sianida
 Pada rumput, kacang-kacangan, umbi-umbian dan biji
tertentu ditemukan sianida dalam kadar yang relatif tinggi
seperti singkong (pada daun dan akar), ubi jalar, butir jagung,
butir cantel, rempah rempah, tebu, kacang-kacangan (peas &
beans), terutama koro krupuk, & almonds.
 Pada buah sianida ditemukan pada jeruk, apel, pear, cherry,
apricot, prune, plum.
 Hidrogen sianida (HCN) terdapat pada gas penerangan, sisa-
sisa pembakaran seluloid dan terutama dipakai untuk
membasmi hama pada kapal-kapal (fumigasi), atau pada
gudang.
 Asam sianida (Prussic acid) terdapat dalam dua bentuk, yaitu
: larutan dengan kadar 4% (Scheele’s acid) dan larutan
dengan kadar 2% (acid hydrocyanicum dilutum); yang
terutama diapakai dalam laboratorium.
Farmakokinetik dan Farmakodinamik Sianida
Terdapat beberapa cara masuknya sianida ke dalam tubuh yaitu:
1. Inhalasi.
2. Kontak langsung
3. Tertelan
 Setelah terabsorpsi, inhalasi dan percutaneus sianida secara cepat
akan terdistribusi di sirkulasi. Sementara peroral sodium dan
potasium sianida akan melewati detoksifikasi hati terlebih
dahulu.
 Distribusi sianida sangat cepat dan merata di seluruh jaringan
akan tetapi pada beberapa tempat konsentrasinya tinggi seperti
pada hati, paru, darah, otak. Pada orang yang meninggal karena
inhalasi sianida, kadar sianida dalam jaringan paru, darah, otak
masing-masing 0,75; 0,41; 0,32mg/100g. Dalam darah sianida
akan terkonsentrasi pada sel darah merah dan sedikit di plasma
maka dari itu konsentrasi sianida plasma menggambarkan
konsentrasi sianida jaringan
 Dalam tubuh sianida akan cepat bereaksi membentuk hidrogen
sianida yang mempunyai afinitas kuat terhadap gugus Fe heme
dari sitokrom a3 atau yang lebih dikenal dengan sitokrom c
oksidase, oksidase terminal pada rantai transfer electron.
 Pembentukan ikatan sitokrom c oksidase – CN yang stabil pada
mitokondria akan menghambat transfer oksigen dan
menghentikan respirasi selular yang menyebabkan hipoksia
sitotoksik.
Diagnosa Kasus Keracunan Sianida
 Untuk menentukan diagnosa kasus keracunan diperlukan :
1. Anamnesa kontak antara korban dengan sianida atau yang
dicurigai sebagai sumber sianida
2. Ada gejala dan tanda keracunan sianida
3. Dari benda bukti, harus dapat dibuktikan bahwa benda bukti
tersebut memang mengandung racun sianida
3.Dari bedah mayat, dapat ditemukan adanya perubahan atau
kelainan yang sesuai dengan keracunan sianida dan tidak
ditemukan adanya penyebab kematian lain
4.Analisa kimia atau pemeriksaan toksikologi harus dapat
dibuktikan adanya racun sianida dan atau metabolitnya, dalam
tubuh atau cairan tubuh korban secara sistemik
Manifestasi Klinik Intoksikasi Sianida
 Efek utama dari racun sianida adalah timbulnya hipoksia
jaringan yang timbul secara progresif.
 Akan tetapi, gejala dan tanda fisik yang ditemukan sangat
tergantung dari dosis sianida, banyaknya paparan, jenis
paparan, dan bentuk dari sianida.
 Sianida berefek pada banyak sistem organ, seperti pada
tekanan darah, penglihatan, paru, saraf pusat, jantung, sistem
endokrin, sistem otonom dan sistem metabolisme.
 Dalam konsentrasi rendah, efek dari sianida baru muncul
sekitar 15-30 menit kemudian, sehingga masih bisa
diselamatkan dengan pemberian antidote. Tanda awal dari
keracunan sianida adalah hiperpnea sementara, nyeri kepala,
rasa tertekan pada dada (constricting sensation in the chest),
kelemahan, mual, muntah, kecemasan, perubahan perilaku
seperti agitasi dan gelisah, berkeringat banyak, warna kulit
kemerahan atau cherry red karena darah vena banyak
mengandung oksigen, tubuh terasa lemah dan vertigo juga
dapat muncul.
 paparan sianida dengan konsentrasi tinggi, hanya dalam
jangka waktu 15 detik tubuh akan merespon dengan
hiperpnea, 15 detik setelah itu seseorang akan kehilangan
kesadarannya. 3 menit kemudian akan mengalami apnea yang
dalam jangka waktu 5-8 menit akan mengakibatkan aktifitas
otot jantung terhambat karena hipoksia dan berakhir dengan
kematian.
Dosis Letal
 Tingkat toksisitas dari sianida bermacam-macam tergantung
dari bentuk dan cara masuknya ke dalam tubuh.
 Pada kadar 20 ppm gejala keracunan sianida sangat ringan dan
muncul setelah beberapa jam. Kadar sianida 100 ppm sangat
berbahaya karena akan menimbulkan gejala dalam 1 jam.
Bahkan kadar sianida antara 200 hingga 400 ppm dikatakan
mampu membuat seseorang meninggal dalam waktu 30
menit
Penanganan Keracunan Sianida

 Segera menjauh dari tempat atau sumber paparan. Jika korban


berada di dalam ruangan maka segera keluar dari ruangan.
 Jika tempat yang menjadi sumber berada diluar ruangan, maka
sebaiknya tetap berada di dalam ruangan.Tutup pintu dan
jendela, matikan pendingin ruangan, kipas maupun pemanas
ruangan sampai bantuan datang.
 Cepat buka dan jauhkan semua pakaian yang mungkin telah
terkontaminasi oleh sianida. Letakkan pakaian itu di dalam
kantong plastik, ikat dengan kuat dan rapat. Jauhkan ke tempat
aman yang jauh dari manusia, terutama anak-anak.
 Segera cuci sisa sianida yang masih melekat pada kulit dengan
sabun dan air yang banyak.
Pemeriksaan Jenazah

1. Pemeriksaan luar 2. Pemeriksaan dalam


Dijumpai : Dijumpai :
- Bau sianida pada tubuh - adanya kongesti organ-
- Lebam mayat berwarna organ dalam akibat
merah bata perbendungan sistemik.
- Sianosis pada bibir dan - lambung akan ditandai
ujung jari dengan striae berwarna
- perdarahan berbintik merah gelap.
pada selaput biji mata dan
kelopak mata.
Pemeriksaan Toksikologi Kasus Keracunan Sianida

Beberapa spesimen yang dapat diambil untuk pemeriksaan


laboratorium adalah :
TERIMA KAS IH

22 16/08/2018

Anda mungkin juga menyukai