Anda di halaman 1dari 106

Kelompok 1

Asih Aruminda
Della Purnamasari
Evriza Mahinta Putri
Fitri Handayani
Qory Anisa
Robi Setiawan
Thomas Tandika
Wenny Risty
Latar Belakang Industri
Pakan Skala Besar

 Sejajar dengan berkembangnya permintaan pakan yang semakin pesat, tuntutan akan
teknologi produksi pakan juga semakin tinggi. Hal ini pada kenyataannya berpengaruh
terhadap struktur industri pakan. Pabrik pakan skala kecil yang menggunakan teknologi
sederhana semakin terdesak dan pabrik-pabrik besar dengan teknologi modem yang
berkembang. Sebagai contoh, penelitian Sabrani (1987) menyebutkan bahwa pada
tahun 1961 hampir semua pabrik pakan bersifat tradisional dan berskala kecil. Pada saat
itu pengusahaan temak secara komersial masih sangat terbatas dan pada umumnya
masih bersifat industri rumah tangga. Pada tahun-tahun berikutnya, terutama sejak
pertengahan dasawarsa 1970-an perkembangan industri petemakan (terutama
perunggasan) meningkat sangat pesat. Permintaan pakan melambung dan merupakan
peluang yang potensial bagi penanaman investasi di bidang industri pakan. Pada tahun
1986, sebagian besar pabrik pakan tradisional tak mampu bertahan, sehingga dari
seluruh pabrik pakan yang ada proporsi pabrik pakan skala kecil, menengah dan besar
masing-masing adalah 60, 17 dan 23 persen. Walaupun jumlah perusahaan pabrik pakan
skala besar hanya seperempat dari seluruh pabrik pakan yang ada, tetapi pangsa pasar
pakan temak didominasi oleh pabrik-pabrik besar ini. lnformasi dari lapangan
menunjukkan bahwa jangkauan pasar pabrik-pabrik skala besar ini mampu mencapai
pelosok-pelosok pedesaan.
Kontrol Kualitas

 Quality control (QC) merupakan bagian yang menangani dan memeriksa kualitas bahan baku
yang dibeli dan produk akhir yang dihasilkan oleh pabrik. Quality control melakukan dua macam
pemeriksaan, yaitu:

Pemeriksaan fisik: warna, bau, bentuk, tekstur, dan ukuran.


 Pemeriksaan fisik meliputi warna, bau, bentuk, tekstur, dan ukuran. Untuk pemeriksaan warna,
bau, dan tekstur biasanya dilakukan dengan uji organoleptik. Pemeriksaan fisik dapat dilakukan
sebelum barang diturunkan dari truk oleh pihak pengawasan mutu atas izin dari receiving dapat
memeriksa barang. Misalnya:
• Bentuk barang yang datang : mash, butiran, pelet
• Kadar air bahan
 Pengujian kemurnian bahan untuk menghindari pemalsuan dilakukan juga di bagian quality
control, misalnya pemalsuan dedak padi dengan penambahan kapur atau pemalsuan daun turi
dengan pasir dan sebagainya. Contoh pemeriksaan fisik bahan baku pakan di antaranya bungkil
sawit berwarna coklat, teksturnya sedang, dan baunya wangi, bungkil kedelai berwarna kuning,
teksturnya sedang, dan baunya wangi, bungkil kelapa berwarna coklat, teksturnya sedang, dan
baunya wangi, ampas kecap berwarna hitam, teksturnya kasar, dan baunya khas ampas kecap.
Pemeriksaan fisik yang lainnya adalah berat jenis, kerapatan, kerapatan tumpukan, kerapatan
pemadatan tumpukan, sudut tumpukkan dan daya ambang.
Pemeriksaan kimiawi: kadar air, protein kasar, serat kasar,
kadar lemak, Ca, fosfor, uji urease, uji alfatosin, uji salt, dan uji VFA
Pemeriksaan kimia biasanya dilakukan dengan menggunakan
analisis proksimat. Analisis proksimat ini untuk menggolongkan
komponenen yang ada pada bahan pakan berdasarkan komposisi kimia
dan fungsinya.

10/17/2018
Prosedur yang dilakukan dibagian Qualtiy Control:
• Barang yang akan masuk diambil oleh bagian QC untuk diperiksa kualitasnya. Biasanya bila ada
truk datang, bagian QC menunggu di pintu masuk untuk mengambil sampel kira-kira 30% dari
karung yang masuk. Apabila bagian QC sudah setuju truk diperbolehkan masuk ke tempat
penimbangan. Setelah barang masuk, dilakukan uji 100% dengan cara mengambil sampel, uji yang
dilakukan adalah uji kadar air, uji aflatoxin, dan sebagainya. Pengujian kemurnian bahan untuk
menghindari pemalsuan dilakukan juga di bagian quality control, misalnya pemalsuan dedak padi
dengan penambahan kapur atau pemalsuan daun turi dengan pasir dan sebagainya.
• Pemeriksaan dilakukan secara fisik dipintu masuk dan secara kimia dikirim ke laboratorium.
• Setelah positif diterima, truk-truk tersebut dibongkar dan ditentukan lokasi penyimpanannya untuk
memudahkan pengambilan. Sistem yang digunakan dalam penyimpanan dan pengambilan adalah
sistem FIFO (First In First Out), artinya barang yang pertama masuk maka pertama kali yang akan
dikeluarkan. Terdapat beberapa macam uji kadar air, misalnya untuk kadar air jagung kuning
menggunakan alat infra-red Moisture meter. Pada perusahaan ternak besar khususnya unggas, scree
test atau rapid test sering digunakan karena jagung kuning ini menempati urutan terbesar untuk
digunakan dalam ransum. Pihak QC menentukan berapa kadar air yang diminta untuk jagung kuning,
misalnya KA=14%.
•Setelah ditempatkan pada tempat yang sudah ditentukan maka dibuat stock card yang berisi
informasi mengenai nama bahan baku, tanggal masuk ke dalam gudang pabrik pakan, nama suplier,
dan hasil uji kualitas bahan misalnya kadar air dan protein bahan baku tersebut. Ware housing
(pengudangan) adalah salah satu fungsi penyimpanan berbagai macam jenis produk dan sebagai
tempat pemrosesan penanganan barang mulai dari penerimaan barang, pencatatan, penyimpanan,
pemilihan, pelabelan, sampai dengan proses pengiriman barang (Mulcahy 1994 dan Suparjo 2010).
Ware housing ini berkaitan erat dengan Quality Control dan produksi. Bahan/ barang yang terdapat
digudang merupakan input utama bagi suatu proses Industri Makanan Ternak. Disimpan agar tahan
lama dan tidak cepat rusak.
10/17/2018
Penempatan bahan baku pabrik pakan pada tempat yang tepat
akan mempertahankan kualitas bahan tersebut sehingga perlu
diperhatikan penempatan bahan baku di gudang dengan
mempertimbangkan:
 Sifat dari bahan baku.
 Jumlah bahan yang terbanyak yang akan dipakai, yaitu bahan yang
biasa dipakai dalam jumlah besar sebaiknya diletakkan didekat alat
processing atau didekat pintu keluar gudang, misalnya jagung kuning,
dedak padi.
 Lokasi dalam gudang:
a. Barang-barang yang mudah tengik harus ditempatkan pada tempat
yang sirkulasi udaranya mudah.
b. Perhatikan bahan-bahan yang mudah terbakar dan mudah panas,
misalnya tepung ikan, MBM.
 Suhu dan kelembapan ruangan.
Bentuk Pakan Crumble
Crumble adalah pakan berbentuk butiran yang dibuat melalui proses
penghancuran pellet ke bentuk butiran kasar atau granula. Berbeda dengan
pelet, crumble lebih disukai oleh ternak unggas dan lebih baik disesuaikan
dengan tempat pakan mekanik.
Crumble kadang-kadang mengurangi kerugian dari pelet yang sulit
dikunyah, ditelan, dan dicerna. Perbedaannya dengan pakan hasil gilingan,
crumble memiliki keuntungan, yaitu mengurangi debu pakan, bentuk tidak
harus beraturan, dan granula (Ensminger et al. 1990). Pemberian makanan
dalam bentuk crumble dapat meningkatkan berat badan serta memperbaiki
konversi makanan dibandingkan dengan makanan bentuk halus. Hal ini
mempunyai arti ekonomis bagi peternakan ayam broiler karena menurut
perkiraan makanan berbentuk crumble mampu menghasilkan bobot tubuh
sekitar 25% dari ayam yang diberi makan bentuk halus (Schaible 1976). Hal
tersebut juga didukung oleh Ewing (1963) dan North (1978) yang
mengemukakan bahwa keuntungan yang diperoleh dari pemberian makanan
berbentuk crumble atau pellet adalah ayam lebih banyak makan dibandingkan
dengan pakan mash, dapat meningkatkan kecepatan pertumbuhan dan efisiensi
dalam penggunaan makanan, mengurangi sisa makanan, dan memperbaiki
palatabilitas.
Spesifikasi Crumble
Menurut Kartadisastra (1994) crumble memiliki spesifikasi sebagai berikut:
 Pakan tidak berdebu dan mudah untuk dikonsumsi.
 Kehilangan pakan yang disebabkan oleh angin sangat sedikit.
 Bahan-bahan pakan penyusunya sangat kompak dan tercampur merata.
 Meningkatkan konsumsi pakan.
 Relatif tidak mengandung bakteri membahayakan.
 Pemborosan pakan (akibat hilang) dapat ditekan.
 Formula pakan menjadi lebih efisien.
Kapasitas Produksi Pembuatan
Pakan Crumble
Ransum dalam bentuk crumble menghasilkan produksi lebih baik
daripada ransum bentuk mash dan pellet pada broiler komersil selama umur 21-56
hari, selain itu ransum dalam bentuk crumble dan pellet juga lebih efisien dari pada
ransum mash. Retnani et al., (2011) menyatakan bahwa semakin halus ukuran
partikel bahan baku akan menyebabkan crumble semakin kuat karena semakin
halus partikel tersebut maka akan semakin luas permukaan kontak antar partikel,
sehingga ikatan antar partikel kuat. Serat kasar yang tinggi pada bahan dapat
menjadikan crumble menjadi kurang kokoh dan mudah rapuh.

Dalam hal ini, kapasitas produksi pakan crumble yang kami buat adalah
30 ton dalam perharinya.
Peralatan Yang Digunakan
Secara Umum
Alat-alat teknologi pakan yang digunakan adalah
• Timbangan
Menimbang bahan pakan sesuai dengan takaran yang telah dibuat.
• Crumbler atau mesin pemecah pelet biasanya digunakan untuk memecah pelet menjadi bongkahan partikel
yang lebih kecil baik ukuran panjang dan diameternya. Mesin tersebut digunakan untuk memecah pelet
menjadi bentuk butiran atau granula atau pecahan (crumble) dan biasanya diberikan pada ternak seperti
ayam broiler, benur ikan, dan udang.
Spesifikasi
Dimensi : 700 x 500 x 900 mm
Material Body : Plat Mild Steel
Material Pengurai : Mild Steel
Material Rangka : Siku
Penggerak : Elektromotor 1 HP
Kapasitas : 100-150 kg/ jam
• Mesin Pengemas Crumble
Crumble memiliki ukuran yang kecil, lebih kecil dar ipada pellet sehingga lebih cocok dikemas dalam
karung plastik. Penggunaan karung plastik bertujuan untuk menjaga crumble tidak mudah tercecer, menjaga
kualitas crumble dan dapat menampung banyak crumble setiap karungnya. Berikut adalah contoh mesin
jahit pengemas karung plastik. Fungsi mesin jahit karung ini adalah untuk menjahit karung plastik dan goni.
Spesifikasi Mesin Jahit Karung.
Tipe : NP-7A
Listrik : 90 watt
Dimensi : 36x25x30 cm
Aplikasi Pada Ternak
Menurut North dan Bell (1990), ransum bentuk crumble dibuat dari pellet yang digiling
kembali dan merupakan tipe bentuk pertengahan antara ransum mash dan pellet yang
pemberiannya dimulai dari ayam umur sehari sampai dipasarkan. Ransum dalam bentuk crumble
dapat mengurangi ransum yang terbuang atau tercecer dan ayam dapat mengonsumsi lebih baik
dibandingkan dengan ransum bentuk mash (Gillespie 2004). Butcher dan Nilipour (2007)
menambahkan bahwa ransum bentuk crumble juga dapat meningkatkan konsumsi dan
mengurangi jumlah ransum yang terbuang. Crumble adalah ransum bentuk pelet yang dipecah
menjadi bentuk butiran dengan tujuan untuk memperkecil ukuran agar dapat dikonsumsi oleh
ternak. Salah satu sifat fisik crumble yang digunakan sebagai standar kualitas pada beberapa
pabrik pakan adalah nilai durability-nya. Durability merupakan salah satu uji yang digunakan
untuk menentukan daya tahan pelet terhadap kikisan. Secara umum standar nilai durability
crumble pada pabrik pakan berkisar minimal 80–90% dan menurut Doizer (2001), nilai durability
ransum broiler berbentuk pelet yang baik minimal sebesar 80%.
Menurut Behnke dan Beyer (2007) klasifikasi ukuran partikel pakan bentuk crumble
terdiri dari crumble kasar (> 4,0 mm), crumble sedang (> 1,5 sampai ≤ 4,0 mm), dan crumble
halus (≤ 1,5 mm), pemberian crumble kasar dan sedang tidak memberikan pengaruh terhadap
pertambahan bobot badan, tetapi pemberian crumble kasar dan sedang berbeda nyata terhadap
pertambahan bobot badan bila dibandingkan dengan crumble halus.
Pakan Starer - Grower

 Broiler starter, yaitu ransum berbentuk crumble yang diberikan


pada ayam broiler (ayam pedaging) dari mulai menetas sampai
umur empat minggu.
 Broiler finisher, yaitu ransum berbentuk crumble yang diberikan
pada ayam broiler (ayam pedaging) dari umurlimaminggu hingga
saat dipanen (umur 5 atau 6 minggu)
Pengolahan Pakan Crumble
1. Penerimaan Bahan pakan, perlu diamati fisik bahan dan konsistensi mutu bahan.
2. Sortasi, bertujuan untuk menyeleksi bahan mana yang layak diolah atau tidak layak.
3.Pembersihan/penyaringan (screening), untuk membersihkan bahan pakan terdiri dari
pembersihan secara fisik dengan cara pengayakan.
4. Pengecilan ukuran (grinding) dan pengayakan (sieving), pengecilan ukuran bertujuan
untuk menghancurkan, menggiling atau menghaluskan. Sedangkan pengayakan
bertujuan untuk menghasilkan hasil gilingan seragam.
5. Penimbangan (weighing), penimbangan dilakukan setelah formulasi pakan.
6. Pencampuran (mixing), proses pencampuran atau pengadukan bertujuan agar bahan
tercampur secara merata(homogen) dan seluruh komponen bahan pakan yang di
formulasi dapat tersebar secara seimbang.
7. Pemberian uap panas (steaming), untuk menimbulkan aroma pada pakan jadi dan
juga bertujuan mensterilkan bahan.
8. Pembentukan pelet (pelletizing), untuk membentuk suatu kesatuan pakan, atau
pemadatan sehingga tidak mudah tercecer.
9. Pembentukan Crumble (crumbling), bertujuan untuk
memotong atau memecah pelet hasil pengolahan pelletizer
menjadi beberapa bagian.
10. Pendinginan atau Penganginan (cooling), untuk
menghilangkan uap air yang terdapat pada permukaan luar
pelet hasil pelletizing.
11. Pengemasan (Packaging), untuk memudahkan pengangkutan
hasil produk, dan untuk menjaga agar pakan tidak cepat
mengalami penurunan mutu.
12. Penjahit kemasan (sewing), agar produk pakan terlindung,
juga mencegah kontaminasi atau tercampurnya bahan dengan
benda asing.
13. Penyimpanan (Storage), sebaiknya ditempatkan pada tempat
yang tidak terlalu gelap, hal ini bertujuan untuk mencegah
timbulnya proses enzimatis pada pakan yang berakibat
penurunan mutu produk.
Pemilihan Bahan Baku
Pemilihan bahan baku pakan tergantung dari:
a. Kualitas dan kuantitas bahan baku.
b. Kandungan gizi/kadar nutrisi.
c. Kecernaannya (digestibility).
d. Daya serap (bioavailability).
e. Tidak mengandung zat antrinutrisi atau zat racun.
f. Harga.
Contoh Bahan Baku
Contoh bahan baku utama :
 Bahan baku sumber energi: Jagung kuning dan minyak kelapa.
 Bahan baku sumber protein nabati: Bungkil kacang kedelai.
 Bahan baku sumber protein hewani: Tepung ikan.

Contoh bahan makanan pendamping dan pengganti :


 Bahan baku sumber energi: pollard, dedak, onggok, sorgum, cassava
meal/chip/pelet, CPO.
 Bahan baku sumber protein nabati: bungkil kacang tanah, bungkil sawit,
bungkil kopra, bungkil bunga matahari, cgm.
 Bahan baku sumber protein hewani: MBM, tepung bulu, tepung darah,
tepung kepala udang.
Bahan Baku
Pengadaan bahan baku baik kontinuitas ketersediaanya maupun harga
dan kualitas bahan baku sangat penting bagi perkembangan suatu industri pakan.

1. Melakukan pemesanan sesuai dengan proyeksi produksi.


2. Melakukan proses MRP (Material Requrement Planning).
3. Melakukan MoU dengan para pemasok.
4. Memeriksa kualitas dan kuantitas bahan.
5. Mengelola penyimpanan bahan baku sesuai dengan standar kualitas.
6. Mapping pasar.
7. Pengadaan stok berdasarkan produksi dan pasar.
Untuk dapat melakukan pemesanan bahan baku pakan ternak unggas
diperlukan pengetahuan tentang faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
melakukan pemesanan dan cara atau prosedur pemesanan bahan baku pakan
ternak. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemesanan bahan baku
pakan ternak, antara lain :

a. Jenis dan karakteristik bahan baku pakan ternak.


b. Jumlah kebutuhan bahan baku pakan ternak.
c. Rencana stok bahan baku pakan ternak.
d. Kualitas bahan baku pakan ternak.
e. Lokasi sumber bahan baku pakan ternak.
f. Harga bahan baku pakan ternak.
Pembeliah Bahan Baku
Industri Pakan
Pembelian bahan-bahan baku merupakan tahap awal suatu proses
pembuatan pakan. Kebutuhan akan bahan baku pakan memenuhi permintaan
bahanbahan apa saja yang stoknya kurang di gudang penyimpanan dan harus
tersedia untuk kelancaran produksi pakan, juga harus mengetahui barang
mana yang stoknya harus dilebihkan untuk menghadapi kemungkinan
kenaikan harga dan juga harus tahu mengenai perkembangan harga bahan
baku di lapangan.
Apabila kebutuhan bahan baku sudah ditentukan dan harus dibeli,
maka bagian pembelian bahan baku akan membuka PO (Purchase
Order/order untuk pembelian) kepada penjual (vendor atau supplier). Bila
harga sudah disetujui, maka dibuat perjanjian jadwal pengiriman bahan.
Pembayaran pembelian biasanya dilakukan dua minggu setelah PO dibuka,
tergantung pada kesepakatan kedua belah pihak. Bahan baku pakan ternak
yang akan diterima di gudang penyimpanan harus melalui berberapa tahap
pemeriksaan yang akan dibandingkan dengan surat-surat pengantar dari
penjual yang disesuaikan dengan PO.
1. Jagung
Untuk Memenuhi Kebutuhan Dan Persediaan, kami
Berkerjasama Dengan Petani Dalam Penanaman Jagung,
Membeli Hasil Panen Petani Berupa Jagung Kering Lahan
Dan Membeli Jagung Pipil Asalan Dari Para Mitra
Pedagang. Jagung Tersebut Kemudian Diolah Kembali
Sesuai Keadaannya Agar Menghasilkan Jagung Pipilan
Kering Dengan Kualitas Standar Yang Bisa Diterima Oleh
Konsumen. Harga jagung pipilan kering berkisar Rp 3400 -
4000 /kg
2.Konsentrat
Untuk memenuhi kebutuhan dari konsentrat untuk pembuatan
crumble sebagai bahan pakan biasanya kami membeli atau memesan
langsung dari pusat penjual konsentrat tersebut dengan harga yang
biasanya dijual sekitar Rp 2700 - 3000 /kg

3. Bekatul
Untuk memenuhi kebutuhan bekatul untuk pabrik pembuatan pakan
kami membeli langsung bekatul dari pabrik-pabrik penggilingan padi,
bekatul merupakan bekas kulit padi yang halus, atau limbah dari
pengilingan padi tersebut yang dapat dimnfaatkan sebagai pakan
ternak. Harga bekatul berkisar Rp 3000 /kg nya
Bahan
Baku
Pebuatan
Pakan
Pembelian
bahan baku
pakan
Proses
Transportasi
Proses
Penyimpan
an bahan
baku lama
penyimpan
an bahan
baku
Bahan Baku Pakan

 Jagung
Jagung biasanya digunakan dalam pembuatan bahan
baku pakan crumble pengunaan jagung dalam proses
pembuatan crumble ini sebanyak 50%. jagung mempunyai
kandungan gizi yang cukup tinggi serta karbohidrat yang
terdapat pada jagung ini menjadikan para peternak
pemelihara atau peternak memilih pakan ini sebagai pakan
utama.Jagung mengandung xantofil yang berguna untuk
meningkatkan kepekatan warna kuning pada kaki ayam dan
kuning telur. Kandungan lemak jagung lebih tinggi 3%
disbanding sorgum, gandum, gaplek dan beras. Protein
pada jagung hanya 8,5%.
Nilai nutrisi Jagung per 100 g (3,5 oz)

Energi 360 kJ (86 kcal)

Karbohidrat 18.7 g

- Pati

- Gula
 5.7 g

6.26 g

- Serat pangan 2g

Lemak 3,9 g

Protein 9,2 g

- Triptofan 0.023 g

- Treonina 0.129 g

- Isoleusina 0.129 g

- Leusina 0.348 g

- Lisina 0.137 g

- Metionina 0.067 g

- Sistina 0.026 g

- Fenilalanina 0.150 g
- Tirosina 0.123 g
- Valina 0.185 g
- Arginina 0.131 g
- Histidina 0.089 g
- Alanina 0.295 g
- Asam aspartat 0.244 g
- Asam glutamat 0.636 g
- Glisina 0.127 g
- Prolina 0.292 g
- Serina 0.153 g
Air 75.96 g
Vitamin A equiv. 9 μg (1%)
Tiamina (Vit. B1) 0.155 mg (12%)

Riboflavin (Vit. B2) 0.055 mg (4%)

Niasin (Vit. B3) 1.77 mg (12%)

Asam Pantotenat (B5) 


0.717 mg (14%)

Vitamin B6 0.093 mg (7%)

Folat (Vit. B9) 42 μg (11%)

Vitamin C 6.8 mg (11%)

Besi 0.52 mg (4%)

Magnesium 37 mg (10%)

Mangan 0.163 mg (8%)

Fosfor 89 mg (13%)

Kalium 270 mg (6%)

Zink 0.46 mg (5%)



2.Konsentrat
Konsentrat adalah suatu bahan pakan yang dipergunakan bersama
bahan pakan lain untuk meningkatkan keserasian gizi dari keseluruhan pakan
dan dimaksudkan untuk disatukan dan dicampur sebagai suplemen atau
pakan lengkap. Konsentrat bertujuan sebagai makanan ternak penguat yang
kaya karbohidrat dan protein seperti jagung, bekatul dan bungkil-bungkilan.
Konsentrat sebagai sumber energi apabila kandungan protein dibawah 18%,
TDN 60% dan serat kasarnya lebih dari 10%. Contohnya : dedak, jagung,
empok dan polar
Formula pembuatan konsentrat
Bungkil kedelai : 28 kg
Bungkil kelapa : 29 kg
Tepung ikan : 17 kg
MBM : 17 kg
Tepung daun : 5 kg
Minyak ikan : 2 kg
Top mix : 2 kg

3. Bekatul
Bekatul atau disebut juga katul (jawa) adalah hasil sampingan dari
proses penggilingan padi yang terdiri dari lapisan sebelah dalam padi dan
sebagian kecil endosperm berpati Yang masuk kriteria katul bila kadar serat
kasarnya maksimum 10%. Bisa digunakan untuk campuran pakan unggas. Itu
pun batas maksimum 10% dalam komposisi/formulasi pakan.
Direkomendasikan untuk pemakaian bekatul adalah 4 - 7% saja;
Kandungan nutrisi dari bekatul yaitu
Energi metabolisme = 2860 kkal/gr
Protein kasar = 10,2 %
Lemak kasar = 7%
Serat kasar = 3%
Calsium = 0,04 %
Posfor = 0,16 %
Lis = 0,71 %
Met = 0,27 %
Transportasi

1. Pembelian bahan baku pakan


Dalam pembelian bahan baku pakan kami menggunakan sistem kirim. Jadi
kami hanya membayar ongkos pengiriman barang. Untuk ongkos pengiriman
biasanya 1kg bahan pakan Rp 800 rupiah, dan untuk muatan 1 truk sebanyak
2 ton/ 2000 kg,
Perincian Biaya

Jagung
Dalam sehari pabrik kami memasukkan jagung kuning
sebanyak 25000 kg jagung yang dikirim dari berbagai
daerah seperti lampung,muaradua, martapura dan
daerah lainnya penghasil tanaman jagung. ongkos kirim
Rp 800 rupiah/kg dengan harga jagung Rp 4000 /kg
• modal pembelian jagung
25000 kg X Rp 4000
= Rp 100.000.000

• biaya pengiriman jagung
25000 kg X Rp 800 rupiah
= Rp 20.000.000

• Total biaya
Rp 100.000.000 + Rp 20.000.000
= Rp 120.000.000

Konsentrat
Untuk konsentrat kami juga mengirim dari berbagai
daerah
seperti lampung dan daerah lainya, untuk satu hari
pabrik
kami membutuhkan 12500 kg konsentrat, ongkos kirim
Rp 800 rupiah dengan harga konsentrat Rp 3000 /kg
• modal pembelian Konsentrat
12500 kg X Rp 3000
= Rp 37.500.000

• ongkos pengiriman konsentrat
12500 kg X Rp 800 rupah
= Rp 10.000.000

• Total biaya Konsentrat


Rp 37.500.000 + 10.000.000
= Rp 47.500.000

Bekatul
Untuk bekatul kami beli di daerah belitang dan
lampung dan derah lainnya dengan pemasukkan
sehari
sebanyak 12500 kg dengan ongkos biaya kiim
Rp800 /kg .
harga bekatul Rp 3000/kg
• modal pembelian bekatul
12500 kg X Rp 3000

= Rp 37.500.000

• ongkos pengiriman bekatul


12500 kg X Rp 800 rupah
= Rp 10.000.000

• Total biaya bekatul


Rp 37.500.000 + 10.000.000
= Rp 47.500.000
Penjualan Bahan Pakan

 Untuk penjualan bahan baku pakan kami memiliki
investasi berupa mobil truk sebanyak 4truk , truk
yang digunakan adalah model truk fuso engkel bak
yang mempunyai kapasitas muatan sebanyak 7ton /
7000kg pakan. dan investasi pengangkutan lainnya
seperti mobil box engkel yang mempunyai muatan
2 ton/ 2000kg sebanyak 3 buah , Untuk penjualan
bahan baku pakan biasanya kami mengirim
langsung dengan biaya pengiriman /upah
sopir,biaya minyak dll lansung dipatok harga sesuai
dengan jauh atau tidaknya
PERHITUNGAN BIAYA

 Terdapat 4 truk fuso engkel bak
 1 truk Rp 250.000.000
 untuk 4 truk Rp 1.000.000.000

PERHITUNGAN BIAYA
 Terdapat mobil bok engkel
 1 mobil Rp 150.000.000
 untuk 3 mobil Rp 450.000.000
Proses Penyimpanan Bahan Baku

Gudang merupakan tempat penyimpanan sementara sebelum pakan di jual.
Kualitas ransum seringkali menurun saat berada di gudang, terutama jika kondisi
gudang tidak memenuhi standar dengan manajemen pengaturan keluar masuknya ransum.
Gudang seharusnya tertutup, tidak tampias air hujan, memiliki sistem sirkulasi udara yang
baik, tidak lembab dan suhunya optimal (26-280C). Selain itu, hindari juga adanya tikus atau
hewan pengerat yang bisa mencuri ransum. Manajemen pengambilan dan pengeluaran
ransum juga perlu dikontrol. Tentu kita sudah sering mendengar istilah FIFO (first in first out)
dan FEFO (first expired first out)? Ransum yang sudah mendekati masa kadaluarsa
(expired date) atau yang pertama datang, hendaknya segera di jual langsung
Lama Penyimpanan
Bahan Baku

 Lama penyimpanan bahan baku biasanya
tergantung dari pengolahan bahan pakan/
pembuatan crumble. Penyimpanan bahan baku
biasanya tidak lebih dari 1 bulan, karna jika terlalu
lama penyimpanan bahan baku, maka bahan baku
tersebut akan mengalami pembusukan atua
terserang jamur jika tidak benar cara
penyimpanannya.
Bahan pakan utama

 Jagung
 jagung dalam proses pembuatan crumble ini sebanyak 50%. jagung
mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi serta karbohidrat
yang terdapat pada jagung ini menjadikan para peternak
pemelihara atau peternak memilih pakan ini sebagai pakan utama.
Ada beberapa jenis jagung yang bisa diberikan sebagai pakan
ayam yaitu jagung kuning, jagung putih dan jagung merah dari
ketiga jenis jagung ini jagung kuninglah yang sering di pakai
sebagai pakan ternak sumber utama, karena kandungan nutrisinya
cukup tinggi serta provitamin yang cukup banyak terkandung
dalam jagung ini sangat baik serta mudah untuk dicerna.
 Jagung mengandung xantofil yang berguna untuk meningkatkan
kepekatan warna kuning pada kaki ayam dan kuning telur.
Kandungan lemak jagung lebih tinggi 3% disbanding sorgum,
gandum, gaplek dan beras. Protein pada jagung hanya 8,5%.
 Konsentrat

 Konsentrat adalah suatu bahan pakan yang dipergunakan bersama


bahan pakan lain untuk meningkatkan keserasian gizi dari
keseluruhan pakan dan dimaksudkan untuk disatukan dan
dicampur sebagai suplemen atau pakan lengkap. Konsentrat

bertujuan sebagai makanan ternak penguat yang kaya karbohidrat
dan protein seperti jagung, bekatul dan bungkil-bungkilan.

 Berdasarkan kandungan gizinya, konsentrat dibagi dua golongan


yaitu konsentrat sebagai sumber energi dan sebagai sumber protein.
Konsentrat sebagai sumber protein apabila kandungan protein lebih
dari 18%, Total Digestible Nutrision (TDN) 60%. Ada konsentrat
yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Berasal dari hewan
mengandung protein lebih dari 47%. Mineral Ca lebih dari 1% dan P
lebih dari 1,5% serta kandungan serat kasar dibawah 2,5%.
Contohnya : tepung ikan, tepung susu, tepung daging, tepung darah,
tepung bulu dan tepung cacing. Berasal dari tumbuhan, kandungan
proteinnya dibawah 47%, mineral Ca dibawah 1% dan P dibawah
1,5% serat kasar lebih dari 2,5%. Contohnya : tepung kedelai, tepung
biji kapuk, tepung bunga matahari, bungkil wijen, bungkil kedelai,
bungkil kelapa, bungkil kelapa sawit dll. Konsentrat sebagai sumber
energi apabila kandungan protein dibawah 18%, TDN 60% dan serat
kasarnya lebih dari 10%.
 Bekatul
 Bekatul atau disebut juga katul (jawa) adalah hasil
sampingan dari proses penggilingan padi yang terdiri dari
lapisan sebelah dalam padi dan sebagian kecil endosperm

berpati. Sebutir gabah terdiri atas pelindung luar, sekam,
dan karyopsis (beras pecah kulit). Beras pecah kulit terdiri
dari lapisan luar (perikarp, selimut biji, dan badan bakal
biji), lembaga dan endosperm.
 Yang masuk kriteria katul bila kadar serat kasarnya
maksimum 10%. Bisa digunakan untuk campuran pakan
unggas. Itu pun batas maksimum 10% dalam
komposisi/formulasi pakan. Direkomendasikan untuk
pemakaian bekatul adalah 4 - 7%

 Bahan pakan
Dalam pembuatan pakan 50% menggunakan
jagung, 25% bekatul dan untuk konsentrat juga 25%.
Dalam 1 kg pakan berarti 500 gram menggunakan
jagung, 250 gram bekatul dan 250 gram konsentrat.
Alat-alat yang digunakan
 Alat Sortasi

Pemeriksaan bahan baku


Feed macroscopy/microscopy, fisik, warna, bau/aroma, kutu/serangga.
Chemical Analisis: Protein, lemak, serat kasar, phosphor, calcium, NaCl,
BETN.
Spot & chemical Quick Test: obat-obatan, mineral, vitamin.
 Alat Screening
Tipe Screening ada 2 yaitu Rotex Screener dan tipe
mogensen. Prinsip kerja mesin ini sama seperti sebuah


saringan. Pada setiap mesin terdapat 3 buah saringan yang
memiliki ukuran lubang yang berbeda yaitu kasar, halus,
dan sangat halus.
 Alat Grinding
Diperhatikan ukuran partikel, karena berpengaruh terhadap:
Kualitas pellet, Palatabilitas, Efisiensi, Homogenitas. Proses grinding
dilakukan dengan mesin Hammermill, Hammermill ada 3 tipe yaitu


hammermill tipe buhler, hammermill tipe Champion, dan Rollermill serta
mini hammer. Ukuran Bahan Baku harus lebih dari 3 mm agar bias
dilakukan penggilingan, jika ukurannya lebih kecil dari 3 mm sebaiknya
tidak dilakukan penggilian.
 Alat Seiving
Mesin ayakan tipe Rotex Screener bekerja dengan bantuan
reducer yang akan melakukan perputaran sehingga gear box ikut
berputar dan dengan cara bergoyang akan memisahkan partikel
sesuai ukuran.

Mesin ayakan tipe Mogensen menggunakan prinsip kerja
vibration (getaran) dengan menggunakan per di keempat sudut
yang juga berfungsi sebagai penahan getaran yang dihasilkan mesin
untuk memisahkan partikel bahan sesuai yang diinginkan.

 Timbangan
 Alat Mixing
Alat mixing berfungsi untuk pencampuran bahan
makro dan mikro, dimana bahan harus homogen, setelah
homoge kemuadian dicek Mixing Time.

 Tujuannya untuk menghasilkan produk yang homogen.
 Dimana proses mixing yaitu:
 Dry Mix : proses pencampuran bahan padat.
 Wet Mix : proses pencampuran bahan cairan atau
liquid.
Proses mixing dikontrol secara otomatis dengan
menggunakan system computer Batching Control Mixer
(BCM). Pengawasan mutu mixing:
 Dimulai dengan pengujian performance mixer.
 Proses pengambilan sampel tergantung jenis mixer.
 Dihitung COEFISIEN KERAGAMAN (CV).
 Alat steaming


Alat Pelleting
a. Proses pelleting ini adalah proses untuk membentuk bahan yang dihasilkan dari
mixer dari bentuk serbuk menjadi bentuk padat seperti silinder kecil yang dilakukan
secara mekanik dengan mengkombinasikan kelembaban, panas, dan tekanan.
b. Keuntungan pelleting adalah penurunan segregasi ransum, meningkatkan
kerapatan jenis, mengurangi debu dan memudahkan penanganan.
c. Jenis mesin pellet: Pellet Machine dengan Single and Double Conditioner, Pellet
Machine yang memiliki Conditioner dan Expander.
d. Variabel utama dalam utama pembuatan pellet: keseragaman bahan, conditioning
bahan, suhu pelleting, tekanan pellet dan waktu bahan dalam cetakan.

 Alat Crumbling
Proses untuk menghancurkan pellet yang ada sehingga
menjadi bentuk yang lebih kecil seperti butiran (crumble).

 Alat Cooling

Fungsi alat cooling untuk mengurangi kerusakan dan
kandungan air, menurunkan suhu pellet menjadi maksimal 5oC
diatas suhu ruangan. Prinsip kerja coller adalah menarik panas
pada bahan dengan bantuan blower sehingga suhu bahan dapat
turun. Pada sebuah coller terdapat 2 buah sensor yaitu:
 low level sensor
Merupakan instrument yang mengatur pengeluaran bahan
dari coller berdasarkan ketinggian tertentu yaitu lima derajat diatas
suhu ruangan.
 high level sensor
Adalah sebagai sistem pengaman (tanda bahaya) apabila low
level control tidak berfungsi misalnya terjadinya overload didalam
cooler.
 Alat crumling

cooling

 kotak siklon dan angin.
 Digunakan untuk mengumpulkan debu dan
membantu memberikan bahan.

 lift ember.
mesin ini digunakan untuk memberikan bahan untuk
sistem berikutnya.

 Diperhatikan:
 - Temperatur dalam bagging
 - Kualitas pellet/crumble
 - Data/Code
 - Tanggal Fabrikasi
 - Proses packaging dilakukan dengan menggunakan mesin
packing
 - Mesin dilengkapai dgn timbangan Chronos Richardson.
Kondisi Gudang Penyimpanan

Biaya Peralatan

 Untuk 1 set peralatan dengan merek RICHI dalam
pembuatan crumble yaitu senilai 150.000 dollar/setnya.
Jika dihitung dalam bentuk rupiah senilai Rp
2.250.000.000 atau jika. Karena pembeliaan alat
pembuatan crumble, dibeli di Cina jadi untuk ongkos
kirimnya sebesar Rp 35.572.392. Jadi total biaya dalam
pembelian peralatan yaitu Rp. 2.285.572,392
 Kapasitas mesin ini tidak terlalu besar dan tidak terlalu
kecil, mengambil 10 jam kerja per hari sebagai contoh,
output untuk satu hari adalah sekitar 10 sampai 20 ton,
jadi dalam 1 jam dapat menghasilkan pakan sebanyak 2
ton. Dalam mengoperasi alat ini sangat sederhana.
Pengemasan Pakan

 Pakan yang dihasilkan atau yang diproduksi dalam
1 hari yaitu sebanyak 30 ton/harinya. Dimana pakan
ini nantinya akan dikemas menggunkan karung goni
dengan berbahan dasar plastic ukuran 50 kg.
 Jadi 30 ton, itu sama dengan 30.000 kg/harinya. Jadi
untuk mengetahui per hari menghasilkan berapa
karung yaitu 30.000 kg / 50 kg = 600 karung yang
berukuran 50 kg. untuk harga karung goni berbahan
dasar plastic dibandrol harga Rp 2.000/karung.
Untuk 600 karung x Rp 2.000 = Rp 1.200.000.
Bentuk Kemasan

Penyimpanan Bahan Pakan Jadi

 Daya simpan pakan ayam di dalam gudang adalah
30 hari sejak tanggal produksi (batch). Baik pakan
bentuk crumble (butiran), pellet maupun mash
(tepung), akan mengalami penurunan kualitas
apabila melewati masa tersebut. Karena itu
disarankan, idealnya peternak tidak menyimpan
pakan lebih dari 14 hari atau 2 minggu sebagai
antisipasi. Saran ideal ini mempertimbangkan,
sebelum diterima peternak, pakan sempat mampir di
gudang agen atau poultry shop (PS).

 Rentang waktu bahan baku pakan mulai masuk di
gudangnya sampai disajikan di tempat pakan ayam
berkisar 1 – 3 bulan, bergantung masing-masing jenis
bahan baku, kualitas pakan produksinya ada dalam
kondisi terbaik jika melengkapi gudang tempat
penyimpan pakan dan bahan baku pakan dengan
dryer (pengering) serta rutin melakukan fumigasi.
Gudang Yang Sehat

 Khusus gudangnya harus memenuhi syarat seperti
temperatur, kelembaban, kebersihan, layout, serta
bebas dari kontaminasi. Beberapa parameter untuk
gudang yang baik seperti terhindar sinar matahari
langsung, terhindar dari hujan dan bocor,
temperatur di kisaran 300C – 340C, kelembaban tak
lebih dari 70% dan bebas dari hama kutu dan tikus,
tidak bercampur dengan bahan kimia seperti pupuk,
pestisida atau racun tikus.
Kadar Air dan Daya Simpan

 Daya tahan dan daya simpan pakan dan bahan baku
pakan sangat tergantung kadar air yang terkandung
di dalamnya. Standar Nasional Indonesia (SNI)
menetapkan angka ideal kadar air dalam pakan
ternak tak melebihi 14 %. Sebagian pabrikan
menerapkan standar lebih baik dengan mematok
kadar air di kisaran 10 – 12 % untuk pakan dan
bahan baku pakan.
Pakan Rusak

 Tanda-tanda pakan rusak, antara lain adanya bau
yang tidak semestinya, kemudian untuk jenis mash,
akan menggumpal. Secara fisik, diukur semakin
berat berarti sudah banyak terdapat jamur atau kutu.
Apalagi pakan yang dibuat dengan kandungan
lemak dan protein tinggi semakin jelas terlihat.
STANDAR KELAYAKAN INDUSTRI PAKAN


 Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran
 Beberapa cara yang digunakan oleh pabrik pakan
untuk meningkatkan penjualan produk pakan,
yaitu sebagai berikut:
 1. Mengenali Pelanggan
 Melakukan Promosi
 Memilih Lokasi Strategis
 Menjalin Hubungan Baik dengan Pelanggan.
STANDAR KELAYAKAN INDUSTRI PAKAN


 Analisis Aspek Bahan Baku
 Besar kecilnya kapasitas produksi tergantung pada
komposisi kualitas serta kuantitas dari faktorfaktor
produksi. Salah satunya adalah bahan baku. Bahan
baku merupakan masalah yang cukup dominan
dibidang produksi. Perusahaan selalu menghendaki
jumlah persedian yang cukup agar jalanya produksi
tidak terganggu. Kata cukup disini tidak berarti
bahwa persediaan bahan harus dalam jumlah besar.
Berikut formulasi penggunaan bahan baku
dalam pembuatan pakan ternak untuk ayam ras
petelur per 50 ton sebagai berikut:


Komposisi Pakan ( Bahan )

Takaran ( Kg )

Jagung 25000

Bekatul 12500

Konsentrat 12500
STANDAR KELAYAKAN INDUSTRI PAKAN


 Analisis Aspek Sosial Ekonomi
 Dilihat dari aspek sosial ekonomi berdirinya pabrik pakan ternak
ayam secara ekonomi masyarakat membantu menyediakan
lapangan pekerjaan bagi masyarakat tempatan yang berada di
sekitar pabrik pakan ternak ayam, kemudian juga membantu
pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran serta
memberikan konstribusi dalam pertumbuhan ekonomi
khususnya dalam sektor manufaktur.
 Pabrik pakan ternak ayam merupakan usaha yang akan baru
dirintis namun pabrik pakan ternak ayam memberikan nilai positif
terhadap perekonomian daerah. Secara sosial kemasyarakatan
dengan adanya pabrik pakan ternak ayam ini memberikan nilai
positif bagi para peternak ayam dan para pekerja dalam
membantu mempermudah para peternak ayam untuk
mendapatkan pasokan pakan dengan harga yang terjangkau.
STANDAR KELAYAKAN INDUSTRI PAKAN


 Analisis Aspek Keuangan Tabel 5
 1. Investasi Awal (Initial Cash Flow) Investasi Awal
Tabel 4
N Jenis Perijinan Biaya (Rp)
Investasi Modal Kerja o

No Uraian Biaya (Rp) Investasi Pra 3.025.350.900


1. Operasi

1 Modal Kerja 600.320.000.000


Investasi 3.830.000.000.000
Jumlah 600.320.000.000 2. Aktiva Tetap

Investasi 600.320.000.000
3. Modal Kerja

Jumlah 4.433.345.350.000
 Tabel 6
 Perhitungan Initial Cash Flow Investasi Aktiva

N
o
Jenis
Aktiva Biaya (Rp)

Tetap
1. Tanah 800.000.000.000
Tabel 7
2. Bangu nan 3.750.000.000.000
Penjualan Produk dari Pakan Ayam
Peralat an
3. (Equip ment) 3.035.359.900 Tabel 7
Penjualan Produk dariProduksi Laba
Pakan Ayam
Pendapatan Biaya
Pertahun
Peralat an Kantor Pertahun (Rp) Pertahun (Rp)
4. 25.300.000 (Rp)

Kenda
5. 2.000.000.000 66.672.000.000 62.505.000.000 4.167.000.000
raan
4.637.025.350.000 78.851.500.000 74.345.700.000 4.505.800.000
Jumlah
96.085.300.000 90.819.500.000 5.265.800.000

146.352.000.000 140.863.800.000 5.488.200.000

205.144.800.000 199.478.896.000 5.665.904.000


 Tabel 8
 Pendapatan, Biaya Produksi, dan Laba dari Pakan

 Penjualan Produk (Ton)

Tahun Harga (Rp)


Perbulan Pertahun

2013 1736,25 20.835 3.200.000

2014 1877,41 22.529 3.500.000

2015 2164,08 25.969 3.700.000

2016 3049 36.588 4.000.000

2017 4070,33 48.844 4.200.000


5. Payback Period
Payback Period yaitu jangka waktu kembalinya investasi yang telah
dikeluarkan melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu usaha / proyek yang


dijalankan.

Thn Pengeluaran (Rp) Penerimaan (Rp) Keuntunga n (Rp)

0 5.155.883.48 0

1 62.505.000.0 00 66.672.000.000 4.167.000.0 00

2 74.345.700.0 00 78.851.500.000 4.505.800.0 00

3 90.819.500.0 00 96.085.300.000 5.265.800.0 00

4 140.863.800. 000 146.352.000.00 0 5.488.200.0 00

5 199.478.896. 000 205.144.800.00 0 5.665.904.0 00


UKURAN LAHAN


LAHAN : 100 HA = 10.000 M
= 125 M x 80 M
TERDIRI ATAS :

MASJID = 6 M X 5 M
KANTIN = 4 M X 4 M
P3K = 5 M X 4 M
POS SATPAM UTAMA = 3 M X 3 M

POS SATPAM SEKITAR KANTOR = 2 M X 2 M


LABORATORIUM = 8 M X 5 M
CONTROL ROOM = 8 M X 5 M
KANTOR = 10 M X 5 M
UKURAN LAHAN


 POS SATPAM SEKITAR PROSES PRODUKSI = 2 M
X2M
 RUANG PROSES PRODUKSI = 7 M X 4 M
 RUANG PEMURNIAN PRODUK = 7 M X 4 M
 RUANG PERSIPAN BAHAN BAKU = 7 M X 4 M
 PACKING PRODUK = 7 M X 4 M
 PENYIMPANAN PRODUK = 7 M X 4 M
UKURAN LAHAN


 GUDANG = 15 M X 5 M
 BENGKEL = 6 M X 5 M

 UNIT PENYEDIAAN AIR = 3 M X 2 M
 UNIT PENYEDIAAN LISTRIK = 3 M X 2 M
 UNIT PENYEDIAAN STEAM = 3 M X 2 M
 UNIT PENYEDIAAN REFRIGRANT = 3 M X 2 M

DESAIN
LAHAN
Lokasi Pabrik


Lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus ditentukan
sebelumperusahaan mulai beropersi. Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal
yangsangat pentingkarena lokasi pabrik yang terencanadengan baik akan
menentukan efisiensi dan efektivitas kegiatan produksi dan juga akan
menjaga kelangsungan dan keberhasilan suatu pabrik.
Yang menjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik adalah
sebagai berikut:

1. Sumber bahan baku


2. Pemasaran produk
3. Transportasi
4. Utilitas
5. Tenaga kerja
6. Ketersediaan lahan yang memadai
Tenaga kerja

Tenaga kerja tidak mudah didapatkan di setiap daerah tapi biasanya banyak berada
di daerah yang dekat dengan pusat pusat pendidikan. Di daerah Sumsel banyak
terdapat pusat pendidikan sehingga kebutuhan akan tenaga kerja akan terpenuhi.
Selain itu tenaga kerja juga dapat didatangkan dari daerah daerah lain disekitarnya

Ketersediaan lahan yang memadai Indralaya merupakan daerah dengan jumlah


penduduk yang relatif banyak, tetapi sebagai kawasan industri perluasan
pemukiman penduduk dibatasi agar upaya perluasan pabrik dapat berjalan dengan
lancar. Peruntukan kawasan industri masih relatif luas ± 100 ha
Tata Letak Pabrik


Tujuan utama dari tata letak pabrik ini adalah untuk meminimalisir biaya dan
meningkatkan efisiensi dalam pengaturan segala fasilitas produksi dan area kerja
sehingga proses produksi dapat berjalan lancar, efektif dan efisien.

Pengaturan tata letak harus mempertimbangkan bagaimana cara mencapai:

a. Pemanfaatan semaksimal mungkin atas ruang, fasilitas dan tenaga kerja.


b. Aliran informasi, barang atau tenaga kerja secara efektif dan efisien
c. Kepuasan dan keselamatan kerja sehingga memberikan suasana kerja yang nyaman,
aman, tertib dan rapi sehingga kinerja menjadi lebih baik.
d. Meningkatkan interaksi perusahaan dengan konsumen.
e. Peningkatan fleksibilitas yaitu dapat mengantisipasi perubahan teknologi,
komunikasi dan kebutuhan konsumen
f. Aspek lingkungan hidup dan estetika yang sesuai
PEMASARAN PAKAN TERNAK
AYAM

 Secara teknis operasional, kegiatan manajerial untuk
pengelolaan pabrik pakan ternak unggas Skala kecil
adalah sebagai berikut:
 a. Melakukan pemesanan sesuai dengan proyeksi
produksi
 b. Melakukan proses MRP
 c. Melakukan MoU dengan para pemasok
 d. Memeriksa kandungan air
 e. Memeriksa kualitas dankuantitas bahan
 f. Mengelola penyimpanan bahan baku sesuai dengan
standar kualitas
PENDISTRIBUSIAN



a. Jumlah permintaan sangat tinggi
 b. Kompetisi cukup tinggi, dengan pola pemasaran
relasional,sehingga setiap perusahaan pakan dapat membangun
pelanggannya sendiri-sendiri
 c. Pola pemasaran langsung kepada mitra binaan yang dipasok pakan
pembayaran setelah panen
 Terkait dengan keterhubungan dengan pasar, maka perusahaan dapat
meniru pola pemasaran yang sudah berjalan dengan pola kemitraan
dengan para peternak, terutama peternak kecil yang selama ini sangat
tergantung dari pasokan pakan dari perusahaan besar.
 Upaya menekan biaya produksi dapat dilakukan dengan melakukan
manajemen pembelian dan pengelolaan stok bahan baku, karena harga
jagung sebagai bahan baku utama cenderung fluktuatif sepanjang
tahun. Bisnis yang direkomendasikan dalam profit ini adalah bisnis
pakan ternak skala kecil, terutama bila dibandingkan dengan para
pelaku pakan ternak saat ini yang kapasitas produksinya mencapai
puluhan ribu ton per bulan.
STRATEGI PEMASARAN

 Pola pemasaran relasional, lebih dari sekedar personal
selling, strategi ini akan berpengaruh pada asumsi biaya
modal selama 3 bulan, untuk mengantisipasi adanya
kemadekan:
 a. Segmentasi
 1. Geografis
 2. Skala usaha menengah dan kecil
 3. Kepemilikan modal
 b. Targeting
 1. Peternak kecil
 2. Peternak menengah yang mandiri
 3. Berada di lokasi yang berdekatan dengan pabrik
LANJUTAN

 c. Positioning
 Pakan murah berkualitas
 d. Marketing Mix
 1. Produk untuk broiler
 2. Harga lebih murah dibandingkan produk sejenis
 3. Distribusi langsung ke peternak
 4. Pola penjualan yang dioptimalkan adala h personal
selling
 5. Promosi dilakukan bersamaan dengan panen
LANJUTAN

 Terdapat beberapa keunggulan investasi pakan ternak, yang sangat
penting dipertimbangkan oleh para talon investor, antara lain adalah
sebagai berikut:
 1. Pola pemasaran yang mudah bila terintegrasi dengan
 pengembangan peternakan unggas
 2. Bisa terintegrasi dengan pengembangan pertanian jagung
 clan peternakan unggas
 3. Dapat dibuat dalam Skala kawasan dengan konsep cluster
 4. Mempunyai nilai tambah yang sangat besar bagi masyarakat
 sekitar, bagi sektor terkait, clan terutama bagi peningkatan
 geliat pertumbuhan ekonomi kawasan.
 5. Produk yang dihasilkan dapat lebih murah dibandingkan
 para pesaing.

Biaya Produksi

 Harga jagung 1 kg : Rp 4.000
 Harga Bekatul 1 kg : Rp 3.000
 Harga Konsetrat 1 kg : Rp 3.000

 Dalam pembuatan pakan/ 1 kg, menggunakan 500 gram jagung, 250 gram
bekatul dan 250 konsentrat. Dimana, dalam segi biaya untuk 1 kg pakan Rp
2.000 untuk jagung, Rp 1.500 untuk bekatul dan Rp 1.500 untuk konsentrat.
Total modal untuk 1 kg pakan yaitu Rp 5.000

 Modal untuk takaran 30 ton/hari


 = Jagung (Rp 100.000.000 + (Rp 20.000.000 ongkir) = Rp 120.000.000
 = Bekatul (Rp 37.500.000 + (Rp 10.000.000 ongkir) = Rp 47.500.000
 = Konsentrat (Rp 37.500.000 + (Rp 10.000.000 ongkir) = Rp 47.500.000
 Jadi, Rp 120.000.000 +Rp 47.500.000 + Rp 47.500.000
 = Rp 215.000.000/30 ton ( 1 hari)

 Untuk 1 bulan
 = Rp 215.000.000 x 30 hari
 = Rp 6.450.000.000 
 Untuk 1 tahun
 = Rp 215.000.000 X 365 hari
 = Rp 78.475.000.000

 Harga penjualan pakan dalam takaran 1 kg yaitu Rp 8.000,


dengan harga penjualan Rp 8.000 ini dikarenakan formulasi pakan
tinggi akan kandungan proteinnya. Dengan pakan yang tinggi
angka proteinnya, akan cepat memacu pertumbuhan ayam broiler
tersebut. Selain dari itu pakan dari PT Panca Jaya Farm juga
dikemas dengan sangat baik, baik itu dari segi ke higenisan dan
kerapian. Hal ini dapat dipastikan dalam masalah kebersihan, PT
Panca Jaya ini menggunakan perlatan yang sudah otomatis dan
berkulitas.
Gaji Tukang

 Harga tukang perhari = Rp. 100.000,-
Harga pegawai bangunan perhari = Rp. 75.000,-
Harga upah bangunan/meter = Rp. 3.750.000,-
Total harga upah seluruh bangunan= Rp.
3.750.000.000,000-
Karyawan PT. Panca Jaya Farm

•Project Manager = 25,5jt/bulan
•Financial Analyst = 22,5jt/bulan
•Senior HR Manager = 22,5jt/bulan
•General manager mechanical electrical enginering = 19,5jt/bulan
•Internal audit manager/akutansi = 19,5jt /bulan
•Internal consultant / pelayanan profesional = 19,5 jt / bulan
•Junior staff / akutansi = 16,5 jt/bulan
•Sales manajer / penjual / pengembang bisnis = 16,5 jt/bulan
•Enginering manajer = 15,4 jt/bulan
•QHSE manajer = 14 jt /bulan
•Warehouse and logistic / rantai pasokan / logistic = 14jt /bulan
•IT supervisor / tecnologiinformatika = 12jt/bulan
• Asisstant production = 12jt/bulan
• Sales and marketingmanager / penjual / pengembang bisnis = 12jt /bulan


• Operation manager = 12jt/bulan
• Business tranformation analyst / rantai pasokan/logistic = 12jt/bulan
• Senior manajer = 12jt/bulan
• Akutansi = 10,4jt/bulan
• HRD = 10,1jt /bulan
• Penjual/pengembang bisnis = 10,1jt /bulan
• Analyst / pelayanan profesional = 10jt/bulan
• Laboratory section head = 10jt/bulan
• Manajemen = 9,42jt/bulan
• Teknologi informatika = 9jt/bulan
• Human capital analyst = 8jt/bulan
• General manager/teknik = 8jt/bulan
•Pemasaran / humas = 8jt/bulan
•QA senior / lab / R&D = 8jt/bulan
•Marketing executive / pemasaran/ humas = 8jt/bulan


•Sales and marketing staff / pemasaran = 8jt/bulan
•Pelayanan profesional= 7,7jt /bulan
•Rantai pasokan / lo9gistic = 7,4 jt/bulan
•Lab / R&D = 7,33jt/bulan
•Manager = 7,25jt/bulan
•Accounting supervisor = 6,4 jt/bulan
•Analyst laboratorium /pelayanan kesehatan = 6jt/bulan
•Credit control staff = 6jt /bulan
•Plant enginer =6jt/bulan
•Supervisor = 6jt/bulan
•Civil enginer = 6jt/bulan
•Recruitment staff = 6jt/bulan
•Pelayanan kesehatan= 6jt/bulan
•Warehouse supervisor = 6jt/bulan
•Warehouse head = 6jt/bulan


•Accounting manajer = 6jt/bulan
•Purchasing coordinator = 6jt/bulan
•Executive secretary / administrasi / pelayanan pelanggan = 6jt/bulan
•Business development staff =6jt/bulan
•Procurement information system = 6jt/bulan
•Teknik = 5,72jt/bulan
•Purchasing staff = 5jt/bulan
•Administrasi / pelayanan pelanggan = 4,8jt/bulan
•Tax accounting =4jt/bulan
•Staff finance = 4jt/bulan
•Electrical enginer =4jt/bulan
•Mechanical engineer = 4jt/bulan
•Automation enginer = 4jt/bulan
•Foreman = 4jt/bulan
•Manufaktur =4jt/bulan
•QC / lab = 4jt/bulan
•Produktion supervisor = 4jt/bulan

•Manufacturing supervisor engineer = 4jt/bulan
•Technical services technician = 4jt/bulan
•Staff legal = 4jt/bulan
•Staff = 3,75jt /bulan
•Technical service =3,5jt/bulan
•Surveyour = 3,05jt/bulan
•Staff maintenance = 2,5jt /bulan
•Staff electrical =2,5jt/bulan
•Supervisor farm = 2,5jt/bulan
•Buyer = 2,5jt/bulan
•Staff produksi = 2,5jt/bulan
•Statistic = 2,5jt/bulan
•Driver = 1,5jt/bulan
•Mekanik = 1,5jt/bulan
Total = Rp. 600.320.000,-
Biaya Tidak Tetap

 Bahan baku

 Jagung
Harga 1 kg jagung Rp 4.000 dalam satu hari ada 25.000 kg
pengiriman, mobil yang di gunkan untuk pengiriman ada 13 mobil 1 mobil
muatan 2 ton atau 2000 kg . untuk biaya pengiriman satu mobil Rp 1.000.000.

 Konsentrat
Harga 1 kg konsentrat Rp 3.000 dalam satu hari ada 13.000 kg
pengiriman, mobil yang digunakan untuk pengiriman 7 mobil 1 muatan 2 ton
atau 2000 kg. Untuk biaya pengiriman satu mobil Rp 1.000.000.

 Bekatul
Harga 1 kg bekatul Rp 3.000 dalam satu hari ada 13.000 kg
pengiriman, mobil yang digunakan untuk pengiriman 7 mobil 1 muatan 2 ton
atau 2000 kg. Untuk biaya pengiriman satu mobil Rp 1.000.000.

Bahan Harga Masukan Harga Pakan Ongkos Jumlah
Pakan Satuan 1 hari seluruh Kirim
Jagung Rp 4000 25.000 kg 100.000.000 20.000.000 120.000.000
Konsentrat Rp 3000 13.000 kg 48.000.000 10.000.000 58.000.000
Bekatul Rp 3000 13.000 kg 48.000.000 10.000.000 58.000.000
Jumlah 236.000.000
Biaya Investasi
Nama Alat Bagian-bagian Harga (Rp)

Teknik Grinding
Hammer mill Educing, Shearing, Cutting, 34.611,868
Mixing, Separating (cleaning),
Dehydrating, Grinding,

Timbangan (alat Dossing Weigh, Cronos, 34.611,868


penimbang) Controler,
Burr Mill Loading (hopper), Cutting, 113.910,000
Crushing, Shearing,
Roller Mill Grinding, Reducing, Rolling, 98.722,000
Crushing, Cracking , Crimping,
Crumbling, Flaking, Steaming,
Shearing, Cutting
Combination mill Crusher mill, Hammermill, 68.346,000
Crusher mill burr mill, Crusher
mill roller mill, Hammermill
roller mill
Teknik Mixing
Batch mixing 74.421,200
Continous Mixer Auger, Star wheel, Screw 14.048,900
conveyor
Paddles Mixer
Ribbon (screw) mixer 
Ribbon blades, Paddle, Helical
screws
91.128,000
347.501,440

Vertical mixer 22.782,000


Horizontal mixer 163.924,084
Teknik Conditioning Conditioning -
Teknik Pelleting dua buah roller, Diering
Pellet mill 15.188,000
Farm Feed Pelleter Mixing, Crushing, Rolling, 24.786,816
Cutting
Steamer -
Pellet Cooler 53.158,000
Vertikal Pellet Cooler Cross flow drier, Concurrent flow 22.782,000
drier, Counter flow drier
Horizontal pellet cooler Single shaft, Double shaft 20.150,400
Teknik Crumbling 
Reducing, Cutting,
Shearing, Rolling,
54.676,800

Crumbling
Silo/Bin 455.640,000
Teknik Extrution dan 282.496,800
Expanding
Ayakan 3.900,000
Bagging off Bin Intermediet, Timbangan, -
Belt Conveyor

Total Rp. 2.285.572,392


Alat Pembawa Komoditas Pada Gudang

Nama alat Jumlah Harga/Satuan Harga (Rp)


Conveyor 2 124.708,668 249417336
Forklift
Portable conveyor
1
1
 114.654,212
75.940,000
114654212
75940000
Hoist 1 334.136,000 334136000
Traktor tangan 2 75.940,000 151880000
Traktor industri 2 129.098,000 258196000
Platform truk pendek 4 9.188,740 36754960
Platform truk tinggi 1 394.888,000 394888000
Mobile crane 1 607.520,000 607520000
Overhead conveyor 2 unit 45.564,000 91128000
Overhead traveling crane 8 unit 53.158,000 425264000

Truck 8 unit 171.624,400 1372995200


Jumlah Rp. 2.739.778,508
Perlengkapan

Nama Harga Satuan Biaya (Rp)

Meja 100.000

3 unit 300000

Kursi 30.000 3 unit plastik 90000

Baju lapangan 125.000 100 orang 12500000

Sepatu booth 110.000 100 orang 11000000

Masker 70.000 2 kotak 140000

Helm lapangan 80.000 100 orang 8000000

Rp. 32.030,000
Jumlah
Contoh Peralatan


Hammer Mill
Roller Mill
Bach Mixing

Combinasion Mill Pellet Cooler


Pullet Mill
Alat Pergudangan


Rp.2.285.572,392
Biaya penyusutan peralatan =
10 tahun
= Rp. 228.557.239,2

Biaya penyusutan alat pembawa : Pembawa komoditas pada
gudang
Rp. 2.739.778,508
=
10 tahun
= Rp 273.977,885
Rp.32.030,000
Biaya penyusustan Perlengkapan =
3 tahun
= Rp. 10.676,666
Biaya transport pembelian bahan pakan (Rp. 800 rupiah)
• Jagung
25000ton/hari dikirim dari Lampung, Muaradua, Martapura dan daerah lainnya


Dengan harga jagung 25000 kg Rp. 4000/kg jagung adalah Rp. 100.000,000
Dan ongkos biaya yang dikeluarkan 25000kg x Rp. 800 = Rp. 20.000,000 (ongkos
kirim)

 Konsentrat
12500 kg/hari dikirim dari Lampung dan daerah lainnya
Dengan harga konsentrat Rp. 3000/kg jadi 12500 kg adalah 37.500,000
Ongkos biaya yang dikeluarkan 12500 kg x Rp. 800 = Rp. 10.000,000

 Bekatul
12500 kg/hari dikirim dari daerah Belitang, Lampung dan daerah lainnya
Dengan harga bekatul Rp. 3000/kg jadi 12500 kg adalah Rp. 37.500,000
Ongkos biaya yang dikeluarkan 125000 kg x Rp. 800 = Rp. 10.000,000
Pendapatan

 Jadi, untuk 1 karung 50 kg yaitu Rp. 400.000,-
 Untuk sehari ada 1000 karung pakan yang akan dijual

 Pendapatan sehari = 1000 karung x Rp 400.000


= Rp. 400.000.000,-
 Untuk satu bulan = 30.000 karung x Rp 400.000
= Rp. 12. 000.000.000,-
 Untuk satu tahun = 365.000 karunfg x Rp 400.000
= Rp 146.000.000
 Keuntungan per Kg

 = Rp 8.000 – Rp 5.000
 = Rp 3.000/kg


= Rp 3.000 x 30.000 kg

= Rp 90.000.000 keuntungan/hari dalam takaran 30 ton

 Penjualan per 30 ton dalam 1 hari


 = Rp 8.000 x 30.000 kg
 = Rp 240.000.000/hari

 Penjualan dalam 1 bulan


 = Rp 8.000 x 900.000 kg
 = Rp 7.200.000.000/bulan

 Penjulan dalam 1 tahun


 = Rp 8.000 x 10.950.000 kg
 = Rp 87.600.000.000/tahun
 Keuntungan per hari
 = Penjualan dalam 1 hari – Modal dalam 1 hari
 = Rp 240.000.000 – Rp 215.000.000
 = Rp 25.000.000

 Keuntungan dalam 1 bulan
 = Penjualan dalam 1 bulan – Modal dalam 1 bulan
 = Rp 7.200.000.000 - Rp 6.450.000.000
 = Rp 750.000.000

 Keuntungan dalam 1 tahun


 = Penjualan dalam 1 tahun – modal dalam 1 tahun
 = Rp 87.600.000.000 – Rp 78.475.000.000
 = Rp 9.125.000.000

Anda mungkin juga menyukai