Anda di halaman 1dari 5

KRITERIA DIAGNOSIS

Diagnosis Miliaria dapat ditegakan dengan :


1. Anamnesis
a) Bintil
Bintil yang timbul awalnya sebesar jarum pentul, berisi cairan dengan dasar kemerahan
b) Gatal
c) Lesi muncul terutama saat berkeringat (cuaca panas)
d) Tempet predileksi terutama lipatan tubuh dan bagian tubuh lain seperti wajah, kulit kepala dan
badan.
2. Pemeriksaan Fisik
UKK:
a) Miliaria kristalina: Papul kecil dan rapuh, atau dalam bentuk vesikel berukuran 1-2 mm, tanpa tanda
inflamasi.
b) Miliaria rubra : Makula/papula eritem (1-4 mm) dengan vesikel punktata di atasnya.
c) Miliaria profunda : papul, warna serupa kulit (flesh colored)
3. Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium
a) Pada miliaria kristalina, pemeriksan sitologi dari isi vesikel gagal untuk mengungkapkan sel
inflamasi atau sel raksasa berinti banyak (seperti yang diharapkan dalam vesikel herpes).
b) Pada miliaria pustulosa, pemeriksaan sitologi dari isi pustular mengungkapkan sel-sel inflamasi.
Tidak seperti ertitema toksikum neonatorum, eosinofil tidak menonjol.
Perwarnaan gram dapat mengungkapkan kokus gram positif (misalnya, Staphylococcus).

• Pemeriksaan Histologi
a) Pada miliaria kristalina, vesikel intrakorneal atau subkorneal berhubungan dengan saluran keringat
ekrin, tanpa sel inflamasi disekitarnya. Obstruksi dari saluran ekrin dapat diamati dalam stratum
korneum.
b) Pada miliaria rubra, spongiosis dan vesikel spongiotik yang diamati dalam stratum malphigi,
berkaitan dengan saluran keringat ekrin. Terdapat peradangan periduktal.
c) Pada lesi awal miliaria profunda, terdapat dominasi infiltrat limfosit periduktal dalam pars papilare
dermis dan epidermis bawah. Selanjutnya, sel-sel inflamasi terdapat di bawah dermis dan limfosit
dapat memasuki saluran ekrin. Spongiosis di sekitar epidermis dan hiperkeratosis parakeratotik dari
acrosyringium dapat diamati.
DIAGNOSIS
BANDING
• Diagnosis banding miliaria kristalina adalah imptigo vesikobulosa 

• Diagnosis banding miliaria rubra adalah eritema toksikum neonatorum 


folikulitis, dan akne infantil.

• Diagnosis banding miliaria profunda adalah Papular musinosis 


KOMPLIKASI

• Komplikasi yang paling umum dari miliaria adalah komplikasi dari infeksi sekunder dan intoleransi
panas.
• Infeksi sekunder dapat muncul sebagai impetigo atau karena beberapa abses terpisah dikenal
sebagai periporitis staphylogenes.
• Intoleransi panas yang paling mungkin untuk berkembang pada pasien dengan Miliaria profunda;
itu dikenal dengan anhidrosis kulit yang terkena, kelemahan, kelelahan, pusing, dan bahkan roboh.
Dalam bentuk yang paling parah, intoleransi panas ini dikenal sebagai anhidrotic tropis asthenia.
PROGNOSIS
Kebanyakan pasien dengan miliaria membaik dalam beberapa minggu setelah berada dalam
lingkungan yang sejuk. Miliaria kristalina dan miliaria rubra umumnya sembuh dalam beberapa minggu
dan tidak meninggalkan sequele, pada miliaria profunda biasanya lesi jauh lebih lama hilang atau
terjadi sequel menetap.

Anda mungkin juga menyukai