Anda di halaman 1dari 144

Gemuk = Banyak penyakit

Kelompok 14
2013
Anggota
• Anisa Aulia • Gishelly Marcella
• Jessica Elizabeth • Felix Setiawan
• Meliyana • Mishael Octaviany
• Catherine Budiman • Mutia
• Amira Shahab • Andrea Isabell
• Kevin Hardisto • Sharanjit Kaur
Pemicu
• Sekarang ini fast food (burger, fried chicken, pizza, ice cream, french fries)
ada dimana- mana, mulai dari yang ada di pinggir jalan hingga ke mall-
mall mewah di Jakarta. Kemudahan ini membuat orang lebih banyak
mengkonsumsi lemak sedangkan kemajuan teknologi membuat orang juga
makin malas bergerak. Escalator dan lift membuat kita semakin malas
berjalan. Dahulu orang harus bangun dari kursi untuk mengganti saluran
TV, sekarang sudah ada remote yang membuat orang makin segan
meninggalkan kursi. Akibatnya membuat orang semakin jarang
berkeringat. Semua ini tentu membuat banyak orang yang makin lama
makin gemuk dan pada akhirnya mengundang banyak penyakit
diantaranya penyakit jantung dan pengapuran sendi.
• Sebenarnya adakah cara perhitungan yg dapat mengetahui apakah orang
ini tergolong gemuk, normal, atau malah kurus dan benarkah hanya lemak
yang menjadi kambing hitam penyebab obesitas ini?
Unfamiliar Terms
1. Pengapuran sendi: penipisan pada tulang
rawan sendi yang mengakibatkan peradangan
2. Obesitas: penumpukan lemak yang
berlebihan
3. Fast food: makanan cepat saji
4. Penyakit jantung: kelainan pada jantung
Perumusan masalah
1. Mengapa obesitas dapat menyebabkan pengapuran sendi?
2. Apa saja kandungan dalam makanan sehingga disebut
sebagai fast food?
3. Bagaimana cara mengetahui orang ini tergolong normal,
gemuk, kurus?
4. Apakah orang yang banyak berkeringat tidak punya resiko
terhadap obesitas?
5. Faktor lain penyebab obesitas?
6. Kenapa fast food lebih memungkinkan menyebabkan
obesitas dari pada makanan biasa?
7. Mengapa orang gemuk banyak penyakitnya?
Curah pendapat
1. - Karena obesitas kelebihan berat badan  tubuh tidak
dapat menopang berat badan kita
- perubahan pusat gravitasi di tengah tubuh sebagai
keseimbangan karena berat badan yang berlebih
2. Mengandung ↑ kalori, ↑lemak, bahan pengawet, pewarna, ↓
nutrisi
3. Meghitung IMT  BB (kg)/ TB2 (m)
4. Belum tentu, tapi orang yg banyak berkeringat mengurangi resiko
obesitas
5. Gaya hidup dan genetik
6. Karena mengandung tinggi lemak
7. Pengaruh gaya hidup
Review
OBESITAS
STATUS GIZI

DAMPAK
GAYA HIDUP

PENYEBAB
GENETIK
BERKERINGAT

MAKANAN
• Lemak
• KH
• Protein
Learning Objective (M.M)
1. Struktur & metabolisme karbohidrat, lemak,
protein
2. Enzim yang bekerja dalam metabolisme
3. Gizi
4. Homeostasis & cairan tubuh
5. Pengaturan energi
1. STRUKTUR & METABOLISME
KARBOHIDRAT, LEMAK, PROTEIN
• Karbohidrat : Karbon, Hidrogen, Oksigen ( Cx(H2O)y )
• Merupakan polihidroksi aldehida/polihidroksida keton
• Asam asetat (C2H6O2) & Asam laktat (C3H6O3) punya
rumus perbandingan seperti KH
• Deoksiribosa (C6H20O5) tdk punya rumus
perbandingan seperti KH tapi punya sifat yg sama
seperti KH
• Jenis :
– Monosakarida : gula sederhana (x)dpt dihidrolisis
– Disakarida : 2 monosakarida
– Oligosakarida : <10 monosakarida
– Polisakarida : >10 monosakarida
Eritrosa OH kanan semua
(C=4) / Tetrosa
Treosa C-2 OH kiri

Ribosa OH kanan semua

Berdasarkan (C=5) / Pentosa


Jumlah atom C Arabinosa C-2 OH kiri

Glukosa C-3 OH kiri

C-2 dan C-3 OH


(C=6) / Heksosa Manosa
kiri

C-3 dan C-4 OH


Galaktosa
kiri
Berdasarkan gugus fungsi
• Aldopentosa yg penting :
– Ribosa
• Mencair pd suhu 87oC
• Sumber : as.nukleat & zat antara metabolik

• Aldoheksosa yg penting :
– Glukosa
• Mencair pd suhu 146oC
• Dalam akar/umbi bbrp jenis tanaman
• Dalam darah & urine penderita DM
• Sumber : sari buah, hidrolisis pati, gula tebu, maltosa &
laktosa
– Galaktosa
• Mencair pd suhu 119oC
• Sumber : hidrolisis laktosa
– Manosa
• Mencair pd suhu 132oC
• Sumber : hidrolisis getah pohon manna
• Ketoheksosa yg penting :
– Fruktosa
• Kristal fruktosa terurai pada suhu 103oC-105oC
• Sumber : sari buah, madu, hidrolisis gula tebu dan inulin.
Stereoisomer Monosakarida
– Enantiomer : ada bayangan
– Diastereoisomer : tdk ada bayangan
• Epimer : konfigurasinya sama
• Anomer : hanya berbeda konfigurasi pd atom C-1
KARBOHIDRAT
DIBAGI 3 GOLONGAN :
• Monosakarida
– karbohidrat paling sederhana
– tidak dapat diuraikan dgn cara hidrolisis

• contoh :
– Glukosa = merupakan sumber energi utama dari
karbohidrat
– Fruktosa (Terdapat pada buah, sayur dan madu)
– Galaktosa ( Terdapat pada susu)
Monosakarida
• Mempunyai rumus kimia yang sederhana.
• Masih terasa manis.
• Tidak dapat dihidrolosis.
• Lebih mudah untuk dicerna oleh tubuh.
• Tidak berwarna.
• Larut dalam air .
• Bentuknya seperti kristal.
• Monosakarida dibagi menjadi glukosa,
fruktosa(buah, sayur, madu), galaktosa (susu dan
produk lain dari susu).
Struktur kimia
Beda bentuk L dgn D pd monosakarida
Gugus Keton pada Monosakarida
• Disakarida : terdiri dari 2 monosakarida
– Sukrosa : glukosa + fruktosa
– Laktosa : galaktosa + glukosa
– Maltosa : glukosa + glukosa

• Oligosakarida : terdiri dari 3 – 6 monosakarida

• Polisakarida : > 6 monosakarida


– Amilum ( tepung )
– Glikogen polimer glukosa
– Dekstrin
– Selulosa
Disakarida
• Gula dengan ikatan dua monosakarida dihubungkan
oleh ikatan O-glikosida.
• Masih terasa manis.
• Disakarida dibagi jadi 2 yakni :
1. Disakarida yang mempunyai sifat reduksi (reducing
saccharides) yakni bila satu monosakarida terikat
pada gugus hidroksil(OH) monosakarida lainnya.
Contoh : maltosa(gandum), laktosa(susu dan produk
lain dari susu).
2. Disakarida yang Tidak tereduksi(non reducing
saccharides) yakni bila dua monosakarida terikat pada
atom pusat. Contoh : sukrosa(gula pasir), trehalosa
Struktur kimia
Polisakarida
• Polimer yang tersusun dari ratusan hingga
ribuan satuan monosakarida yang
dihubungkan dengan ikatan glikosidik.
• Tidak terasa manis lagi.
• Zat padat amorf putih.
• Sukar larut dalam air.
• Tidak lagi menunjukkan sifat-sifat
aldosa/ketosa dari monomer pembentuknya.
POLISAKARIDA
– Berdasarkan Fungsi :
• Arstektural
– Selulosa (pd tanaman)
– Kitin (pd serangga)
– Pektin (pd buah)
– Glikoprotein (protein yg melekat pd kH)
» Immunglobulin, Kolagen & Fibrinogen
• Nutrisi
– Amilum pati (olh tumbuhan)
– Glikogen (cadangan KH pd hewan & tumbuhan)
– Inulin (pd tumbuhan)
• Mukopolisakarida
– Heparin (anti koagulan)
– As. Hialuronat (pelumas sendi)
– Kondroitin sulfat A&C

– Berdasarkan jumlah Monosakarida-nya


• Homopolisakarida
– Glukosa, Fruktosa & Tepung
• Heteropolisakarida
– As. Hilarunoat, Gom & Pektin
Struktur kimia
Metabolisme

Karbohidrat Protein Lemak

Pencernaan & penyrapan

Asam
Asam
Glukosa Lemak +
Amino
gliserol
Katabolisme

Asetil
Ko-A

Siklus
Asam 2H  ATP
Sitrat

2Co2
Carbohydrate
Siklus Asam
Sitrat
Oksidasi piruvat
• penghubung antara glikolisis dengan siklus Kreb’s
• Rangkaian reaksi kimia yang terjadi dalam lintasan oksidasi piruvat adalah
sebagai berikut:
– Dengan adanya TDP (thiamine diphosphate), piruvat didekarboksilasi menjadi
derivate hidroksietil tiamin difosfat terikat enzim oleh komponen kompleks
enzim piruvat dehidrogenase. Produk sisa yang dihasilkan adalah CO2.
– Hidroksietil tiamin difosfat akan bertemu dengan lipoamid teroksidasi, suatu
kelompok prostetik dihidroksilipoil transasetilase untuk membentuk asetil
lipoamid, selanjutnya TDP lepas.
– Selanjutnya dengan adanya KoA-SH, asetil lipoamid akan diubah menjadi asetil
KoA, dengan hasil sampingan berupa lipoamid tereduksi.
– Siklus ini selesai jika lipoamid tereduksi direoksidasi oleh flavoprotein, yang
mengandung FAD, pada kehadiran dihidrolipoil dehidrogenase. Akhirnya
flavoprotein tereduksi ini dioksidasi oleh NAD+, yang akhirnya memindahkan
ekuivalen pereduksi kepada rantai respirasi.

• Piruvat + NAD+ + KoA  Asetil KoA + NADH + H+ + CO2


Ikatan Glikosidik
• Antara –OH laktol monosakarida I dengan –OH
alkohol monosakarida II
Ikatan Glikosidik
• Antara –OH laktol dari monosakarida I dengan
–OH laktol monosakarida II, sehingga tidak
memiliki –OH laktol bebas
Protein
• 20 as.amino pembentuk protein saling melekat pd gugus α-
karboksil polipeptida
• >50 as.aminoprotein
• Sifat as.amino :
– Larut airionisasi
– Tdk larut dlm non polar (eter, aseton & kloroform)
– Denaturasi : perubahan posisiaktivitas menurunbs keracunan
– Zwitter ion : bisa direaksikan dgn asam
• Klasifikasi as.amino
– Berdasarkan cara sintesis
– Berdasarkan gugus R
– Berdasarkan rantai samping
Non Conditionally Essensial
essensial

Alanin Arginin Histidin

Aspargin Sistein Leusin

Aspartat Glutamin Isoleusin

Glutamat Glisin Metionin

Serin Prolin Fenilalanin

Tirosin Treonin

Triptofan

Valin
Gugus R As.Amino
Polar Serin
Treonin
Sistein
Metionin
Aspargin
Glutamin
Non Polar Glisin
Alanin
Valin
Leusin
Isoleusin
Prolin
(+) Lisin
Histidin
Arginin
(-) Aspartat
Glutamat
Aromatik Fenilalanin
Tirosin
Triptofan
Rantai samping alifatik
Rantai samping mengandung gugus hidroksil (OH)
Rantai samping mengandung atom sulfur
Rantai samping mengandung gugus asam atau amidanya
Rantai samping mengandung gugus basa
Rantai samping mengandung cincin aromatik
Struktur Protein
• Struktur primer : Asam amino dalam satu rantai
polipeptida.
• Struktur sekunder : Pelipatan segmen-segmen pendek
(3-30 residu) polipeptida yang berdekatan menjadi
unit-unit yang teratur secara geometris.
• Struktur tersier : Penyusunan unit strutural sekunder
menjadi unit fungsional yang lebih besar.
• Struktur kuarterner : Jumlah dan tipe unit polipeptida
pada protein oligomerik dan susunan spasialnya.
KLASIFIKASI PROTEIN
• Komposisi
– Sederhana : Hb
– Terkonjugasi : nukleoprotein, glikoprotein, lipoprotein,
fosfoprotein
• Struktur
– Serat
• Pembentukkan kulit, rambut, dinding PD.
• Kolagen, elastin, prolin
– Globular
• Hb, insulin, antibodi, fibrinogen, hormon
• Alpha-Helix protein
Dalam alpha-helix, rantai protein melingkar seperti pegas
melingkar longgar.
• Beta-pleated sheet
Dalam lembaran beta-lipit, rantai dilipat sehingga terbaring
berdampingan satu sama lain.
• Tertiary Protein
Struktur tersier adalah bentuk geometris yang spesifik yg ditentukan oleh
berbagai interaksi ikatan antara "rantai samping" pada asam amino.
Akibatnya, interaksi ikatan antara "rantai samping" dapat menyebabkan
jumlah lipatan, tikungan, dan loop dalam rantai protein. Fragmen yang
berbeda dari rantai yang sama dapat menjadi terikat bersama.
FUNGSI PROTEIN
• Protein yang membangun tubuh disebut
Protein Struktural sedangkan protein yang
berfungsi sebagai enzim,antibodi atau hormon
dikenal sebagai Protein Fungsional.
PROSES PENCERNAAN PROTEIN
DALAM TUBUH
• Protein dalam makanan hampir sebagian
besar berasal dari daging dan sayur-sayuran.
Protein dicerna di lambung oleh enzim pepsin,
yang aktif pada pH 2-3 (suasana asam).
• Pepsin mampu mencerna semua jenis protein
yang berada dalam makanan. Salah satu hal
terpenting dari penceranaan yang dilakukan
pepsin adalah kemampuannya untuk
mencerna
• Pepsin memulai proses pencernaan
Protein.Proses pencernaan yang dilakukan
pepsin meliputi 10-30% dari pencernaan
protein total.
• Pemecahan protein ini merupakan proses
hidrolisis yang terjadi pada rantai polipeptida.
• Kelebihan protein tidak disimpan dalam
tubuh,melainkan akan dirombak di dalam hati
menjadi senyawa yang mengandung unsur N,
seperti NH3 (amonia) dan NH4OH (amonium
hidroksida),serta senyawa yang tidak
mengandung unsur N.Senyawa yang
mengandung unsur N akan disintesis menjadi
urea.Pembentukan urea berlangsung di dalam
hati karena hanya sel-sel hati yang dapat
menghasilkan enzim arginase.
PROTEIN

Metabolisme protein Stimulate mukosa


lambung 
hormone gastrin

Stimulate sekresi
HCl oleh sel parietal
& pepsinogen oleh
chief cell
pH rendah  antiseptic
& protein mengalami
degradasi  mudah
dipecah oleh enzim2
Lambung
pepsinogen  pepsin oleh
Saluran pencernaan (usus halus) aktifitas pepsin sendiri
 diputus 42 aa pd N
terminal

Pepsin menghidrolisis iktn


Masuknya as. Amino : stimulate
peptide pd N terminal dkt
sekresi hormone cholecystokinin
Kondisi Tyr, Phe and Trp
asam  Pankreas
Kondisi pH  sekresi
Zymogen mjd hormone Sekresi
aktif: sekretin bikarbo
Tripsinogen Menetralisir nat
Trypsin, (oleh pH  ± 7
Sekresi bbrp enzim:
enteropeptidase)
trypsinogen,
Trypsin activate 
chymotrypsinogen,
chymotrypsin,
procarboxypeptidase
carboxypeptidase
Secret Asam Amino
aminopeptidase Bebas
Zat makanan yang mengandung Masuk ke dalam lambung
protein masuk ke dalam mulut. Enzim pepsin bersama HCl
mengubah protein asli menjadi
Proses mengunyah proteosa dan pepton yang
masih merupakan derivat
protein yang agak besar

Sekresi pankreas dan empedu


yang sangat basa menetralkan Isi lambung (kimus) yang
asam dalam kimus → pH konsistensinya kental seperti
menjadi alkali (perlu untuk rum susu, masuk ke dalam
aktivitas enzim berikutnya) duodenum
Getah pankreas yang mengandung enzim
tripsin & kimotripsin → mengubah protein
asli, proteosa dan pepton menjadi polipeptida

Getah pankreas yang juga mengandung enzim


peptidase:
-Karboksipeptidase
→ menghidrolisis ikatan peptida terminal
pada ujung karboksil rantai polipeptida
-Aminopeptidase & Dipeptidase
→ memecahkan ikatan peptida terminal
pada ujung amino bebas rantai polipeptida
Isi duodenum terus masuk ke
dalam usus Proses hidrolisis peptida
Getah usus yang disekresi oleh akan terus berlanjut sampai
kelenjar Brunner & Lieberkuhn protein makanan hampir
juga mengandung enzim seluruhnya berubah menjadi
aminopeptidase & dipeptidase asam amino penyusunnya

Asam amino masuk ke dalam Asam amino di absorpsi oleh


sirkulasi darah mukosa usus halus
LIPID
• Lipid adalah sekelompok senyawa heterogen, meliputi lemak,
minyak, steroid, malam (wax), yang berkaitan lebih karena
sifat fisiknya daripada sifat kimianya.
• Lipid memiliki sifat umum berupa : tidak larut dalam air
(hidrofobik) dan larut dalam pelarut organik seperti eter dan
kloroform.
LIPID
• Lipid sederhana : ester asam lemak dengan berbagai alkohol.
– Lemak (fat) : ester asam lemak dengan gloserol. Minyak (oil) adalah
lemak dalam keadaan cair.
– Wax (malam) : ester asam lemak dengan alkohol monohidrat berberat
molekul tinggi.
• Lipid kompleks : ester asam lemak yang mengandung gugus-gugus selain
alkohol dan asam lemak.
– Fosfolipid : lipid yang mengandung suatu residu fosfor, selain asam
lemak dan alkohol.
– Glikolipid (glikofingolipid) : lipid yang mengandung asam lemak,
sfingosin, dan karbohidrat.
• Lipid kompleks lain : lipid seperti sulfolipid, aminolipid, lipoprotein.
• Prekursor dan lipid turunan : mencakup asam lemak, gliserol, steroid,
alkohol lain, aldehid, lemak, dan badan keton, hidrokarbon, vitamin,
lemak-lemak, dan hormon.
• Lipid netral : tidak bermuatan, seperti gliserida.
LIPID-ASAM LEMAK
• Asam lemak terutama terdapat sebagai ester dalam minyak
dan lemak alami, tetapi terdapat dalam bentuk ter-esterifikasi
sebagai asam lemak bebas.
• Asam lemak yang terdapat dalam lemak alami biaanya adalah
turunan rantai lurus yang mengandung atom karbon
berjumlah genap.
• Rantai tersebut dapat jenuh (tidak mengandung ikatan
rangkap) atau tidak jenuh (mengandung satu atau lebih ikatan
rangkap)
Metabolisme lemak
• Lipid dalam makanan terutama berupa triasilgliserol mengalami
hidrolisis (di usus)  monoasilgliserol dan asam lemak  re-
esterifikasi di mukosa usus.

• Lipid + protein diekskresikan ke dalam sitem limfe  aliran darah


sebagai kilomikron (lipoprotein plasma terbesar yang mengandung
nutrien larut-lipid).

• Di hati, triasilgliserol, asam lemak, dan sisa kilomikron diekskresi ke


sirkulasi dalam bentuk lipoprotein berdensitas sangat rendah (very
lol density lipoprotein, VLDL).

• Triasilgliserol ini mengalam oksidasi di hati  badan keton


(ketogenesis)  diangkut ke jaringan ekstrahepatik yang digunakan
untuk bahan bakar dalam keadaan puasa lama dan kelaparan.
Dietary Lipids
Are Digested by
Pancreatic
Lipases
Dietary Lipids Are Transported in
Chylomicrons
Fatty acids have four major physiological roles

1. FA are fuel molecules, primary source of energy (TAG)

2. Building blocks of phospholipids and glycolipid

3. Many proteins are modified by the covalent attachment of


fatty acids, which targets them to membrane locations
(Glycosyl phosphatidylinositol (GPI) anchor or membrane
anchor protein ).

4. FA derivatives serve as hormones and intracelular


messengers.
2. ENZIM
Enzim
• Enzim adalah suatu biokatalisator, yaitu suatu
bahan yang berfungsi mempercepat reaksi
kimia dalam tubuh makhluk hidup tetapi zat
itu sendiri tidak ikut bereaksi karena pada
akhir reaksi terbentuk kembali.
• Suatu reaksi kimia yang berlangsung dengan
bantuan enzim memerlukan energi yang lebih
rendah. Jadi enzim juga berfungsi
menurunkan energi aktivasi
Peran dan fungsi enzim (sifat dan mekanisme
kerja dalam penyerapan dan pencernaan)
Ciri ciri enzim
• Merupakan senyawa protein
• Bersifat biokatalisator (mempercepat reaksi tanpa habis bereaksi)
• Bekerja khas dan spesifik
• Tidak mempengaruhi arah maupun kesetimbangan reaksi
• Dapat digunakan berulang kali, dan dapat bekerja secara bolak-balik
• Thermolabil, denaturasi bila dipanaskan lebih dari 60oC
• Minimum: kurang atau sama dengan 10oC = inaktif
• Optimum: 20-40oC = aktif
• Maximum: lebih atau sama dengan 60oC = denaturasi (rusak)

E + S  E-S  E-P  E+P


Struktur Enzim
• Suatu enzim (holoenzim) tersusun atas bagian
protein dan bukan protein. Bagian protein
disebut apoenzim, dan bagian non protein
disebut kofaktor.
• Kofaktor dapat berupa ion logam (Cu, Mg, K,
Fe, Na), atau koenzim yang berupa bahan
organik, misalkan vitamin B (B1, B2).
Sifat Enzim
• Sebagai suatu bahan yang penting dalam metabolisme,
enzim memiliki sifat-sebagai berikut:
• kerja enzim bersifat spesifik/khusus, artinya bahwa
satu enzim hanya dapat bekerja pada satu substrat
• enzim bekerja pada suhu tertentu
• enzim berkerja pada derajat keasaman (pH) tertentu
• kerja enzim dapat bolak-balik, artinya selain dapat
memecah substrat juga dapat membentuk substrat dari
penyusunnya
Faktor Kerja Enzim
Hal-hal yang dapat mempengaruhi kerja enzim di
antaranya adalah:
• suhu
• derajat keasaman (pH)
• konsentrasi enzim
• jenis substrat
• penimbunan hasil akhir
• pengaruh aktivator/penggiat
• pengaruh inhibitor/penghambat
Cara Kerja Enzim
• Enzim bekerja berdasar prinsip ‘kunci dan
anak kunci’ (lock and key).
• Pada salah satu sisi enzim terdapat tempat
aktif yang memiliki bentuk yang dapat
berpasangan tepat sama dengan bentuk
permukaan substrat. Akibatnya satu enzim
hanya dapat digunakan untuk satu jenis
substrat.
Mekanisme
• Induced fit (Induksi)
• Lock and key (Gembok dan kunci)
Cara Kerja Enzim
• Kerja enzim juga sangat dipengaruhi oleh zat inhibitor,
yaitu bahan yang menghambat kerja enzim.
• Ada 2 jenis inhibitor, yaitu inhibitor kompetitif dan
inhibitor non kompetitif.
• Inhibitor kompetitif bekerja dengan cara berikatan
pada tempat aktif enzim. Akibatnya substrat yang tidak
bisa berikatan dengan enzim.
• Inhibitor non kompetitif tidak berikatan dengan tempat
aktif, tetapi menyebabkan perubahan pada tempat
aktif. Ini pun berakibat substrat tidak bisa berikatan
dengan enzim.
Klasifikasi Enzim
Kelas Peranan

Oksidoreduktase Mengkatalisa reaksi oksidasi & reduksi

Transferase Memindahkan gugus fungsional dari satu substrat ke


substrat yang lain.

Hidrolase Mengkatalisa reaksi hidrolisis

Liase Mengambil 2 molekul dari substrat & meninggalkan


ikatan rangkap.

Isomerase Mengubah isomer

Ligase Mengkatalisa pembentukan ikatan kovalen dengan


Hidrolisis ATP sebagai sumber energi.
enzim yang bekerja dalam
metabolisme
• Enzim katalase  membantu pengubahan hidrogen
peroksida menjadi air dan oksigen.
– 2H2O2 → 2H2O + O2
• Enzim oksidase  mempergiat penggabungan O2
dengan suatu substrat yang pada saat bersamaan juga
mereduksikan O2, sehingga terbentuk H2O.
• Enzim hidrase  menambah atau mengurangi air dari
suatu senyawa tanpa menyebabkan terurainya
senyawa yang bersangkutan.
– Contoh: fumarase, enolase, akonitase.
• Enzim dehidrogenase  memindahkan hidrogen dari
suatu zat ke zat yang lain.
enzim yang bekerja dalam
metabolisme
• Enzim transphosforilase  memindahkan H3PO4 dari
molekul satu ke molekul lain dengan bantuan ion Mg2+.
• Enzim karboksilase  dalam pengubahan asam organik
secara bolak-balik. Contoh: pengubahan asam piruvat
menjadi asetaldehida dibantu oleh karboksilase piruvat.
• Enzim desmolase  membantu dalam pemindahan atau
penggabungan ikatan karbon. Contoh : aldolase dalam
pemecahan fruktosa menjadi gliseraldehida dan
dehidroksiaseton.
• Enzim peroksida  membantu mengoksidasi senyawa
fenolat, sedangkan oksigen yang dipergunakan diambil dari
H2O2.
3. GIZI
GIZI
• Suatu proses penggunaan makanan yg dikonsumsi sec.
normal oleh suatu organisme melalui proses digesti,
absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat2 yg tdk digunakan utk
mempertahankan kehidupan & fungsi normal dr
organ2 serta menghasilkan energi

• Nutrien = bahan makanan yg mengandung gizi


• Nutrisi/unsur gizi = setiap zat yg dicerna,diserap &
digunakan utk mendorong kelangsungan faal tubuh
– contoh : Karbohidrat.Protein,Lemak,vit.mineral
• Nutrien essensial Nutrien yg diperlukan utk
mempertahankan kehidupan & tdk dpt disintesis sendiri
oleh tubuh sehingga hrs diperoleh dari makanan
• Diet  pilihan makanan yang lazim dimakan seseorang/
suatu populasi penduduk
• Makanan  bahan bila dimakan, dicerna & diserap akan
menghasilkan nutrien
• Diet seimbang  diet yang memberikan semua nutrien
dlm jumlah yg memadai tidak terlalu banyak & tidak terlalu
sedikit.
• Malnutrisi  salah makan
• Bila tidak mengandung satu/ lebih nutrien dlm jumlah yg
tidak tepat
Kelompok Zat Gizi
• Makronutrient
– Karbohidrat
– Lemak
– Protein
• Mikronutrient
– Vitamin
– Mineral
• Air

• Fungsi zat gizi:


– Sumber Energi
– Pertumbuhan & mempertahankan jaringan2 tubuh
– Mengatur proses metabolisme dlm tubuh
Karbohidrat dapat juga dibagi:
• Simple carbohydrate:
Mempunyai rumus kimia yang sederhana (gula)

• Complex carbohydrate:
1. glycogen: merupakan sumber energi utama
dalam tubuh yang berasal dari karbohidrat.
2. Starch: ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan
3. Fibre (serat): terdapat banyak dalam buah,
sayur. Fibre penting untuk proses
pembuangan dan memberi rasa kenyang
Pembagian lain adalah:

1. “Refined carbohydrate” : Pada pengolahan


dengan mesin, kadar serat (fibre) telah
dihilangkan.
Contoh: beras yang putih, tepung dari
gandum yang putih.

2. “Unrefined carbohydrate” : Masih


mengandung kadar serat (fibre) yang tinggi.
Contoh: beras/ gandum yang tidak di giling
sempurna.
Berbagai jenis bahan makanan pokok
I. Serealia (cereals)
1. Cereals (Gramineae)
• Rice (Oriza sativa) (beras)
• Maize (Zea mays) (jagung)
• Wheat (Tritium vulgare) (gandum)
• Rye (Secale cereale)
• Barley (beer, whisky)
• Oats (Avena sativa) (havermout)
• Sorghum (Sorghum vulgare)
• Millets (Eleusine coracana)

2. Maize
• Tortillas (Mexico)
• Cornflakes
3. Wheat (gandum)
• Bread
• Biscuits
• Cakes & pastries
• Chapatis
• Noodles
• Pasta

II. Umbi-umbian (starchy roots)


• Cassava (Manihot utillisima) (Singkong)
• Potato (Solanaceae)
• Sweet potato (Ipomoea batatas) ubi jalar

III. Ekstrak tepung


• Sago (Metroxylon sago) Tepung sagu
Berdasarkan Sumber
1. Protein hewani: Protein yang berasal dari hewan,
seperti daging, susu, telur.
Mengandung asam amino yang lengkap

2. Protein nabati: Protein yang berasal dari tumbuh -


tumbuhan. (kacang-kacangan: tahu, tempe, kacang
merah)
Umumnya mengandung asam amino yang kurang
lengkap.
Nilai zat gizi bahan makanan per 100 g
Bahan Energi Air Protein Lemak Karbohidrat
makanan (Kal) (g) (g) (g) (g)
Daging sapi 168 69 19.6 10.0 0
Daging 95 77.9 18.2 2.5 0
Ayam
Telur ayam 158 74.0 12.8 11.5 0.7
Tempe 160 64.0 18.3 4.0 12.7
Tahu 79 84.8 7.8 4.6 1.6
Kacang 346 12.0 23.1 1.7 59.5
merah
Teri 159 38.0 33.3 2.9 0
Vitamin
• Vitamin A
Fungsi : Mencegah penyakit rabun senja, meningkatkan daya
tahan tubuh.
Sumbernya : Hati, minyak ikan, daging, susu, wortel,dan
sayuran/buah berwarna orange
• Vitamin B
a. B1 (Thiamin)
Fungsi : Membantu proses oksidasi tubuh untuk
memperoleh energi dan mencegah penyakit beri-beri.
Sumbernya : Kacang hijau daging, kulit beras, sayuran dan
roti.
b. B2(Riboflavin)
Fungsi : Pernapasan dalam sel (respirasi selular),
menjaga keutuhan jaringan saraf, dan mempercepat
pemindahan rangsang sinar ke saraf mata.
Sumbernya : hati, telur, susu dan ragi
c. B5(Asam pantotenat)
Fungsi : Membantu pembebasan energi dari makanan,
sintesis asam lemak
Sumber : hati, telur,khamir/jamur,dan kacang tanah.
d. B6(Piridoksin)
Fungsi : membantu mencerna protein dan respirasi
selular.
Sumbernya : Telur, daging,kentang dan kubis.
e. B12 (Kobalamin).
Fungsi : Pembentukan sel darah merah, sintesis asam
nukleat dan pembelahan sel.
Sumber : Daging, telur, susu, hati dan ragi (makanan hasll
fermentasi)
• Vitamin C
Fungsi : Menjaga ketahanan tubuh terhadap penyakit infeksi
dan racun, menurunkan kolestrol, serta dalam dosis tinggi
mencegah penyakit jantung, hipertensi, diabetes mellitus
dan kanker.
Sumber : Buah-buahan, misalnya jeruk, tomat, papaya dan
sayuran hijau lainnya.
• Vitamin D
Fungsi : Mencegah penyakit rakitis
Sumber : Susu, minyak ikan dan kuning telur
• Vitamin E
Fungsi : Berperan penting dalam sistem reproduksi dan
mencegah penyakit kanker paru-paru
Sumber : Biji-bijian, sayuran, telur, mentega dan susu.
• Vitamin K
Fungsi : Berperan dalam pembekuan darah dan dapat
mencegah keguguran.
Sumber : Bayam, tomat, wortel.
Micronutrients
Vitamin
• Bahan yang diperlukan oleh tubuh untuk
menjalankan proses metabolisme.
• Tidak Diproduksi tubuh.
• Diperlukan dalam Jumlah sedikit/kecil.

• Jenis vitamin:
– Larut dalam lemak: vitamin A, D, E, dan K
– Larut dalam air : vitamin B (B1, B2, B6, B12,dll)
Vitamin C
Mineral
• Dibutuhkan untuk proses metabolisme. Tidak
dapat dibuat di dalam tubuh. Mineral sangat
dibutuhkan untuk tulang, gigi, dan sel darah
merah

• Dapat ditemukan pada: Sayur, buah, daging, susu,


telur
• Mineral dibagi 2:
– Makro elemen  K, Ca, Mg, P, S, Cl
– Mikro elemen  Fe, Cu, Co, Zn, Al, Cd, Ni, Si
Mineral
• Kalsium (Ca)
Sumber : Susu, telur dan buah-buahan.
Fungsi : Pembentukan tulang dan gigi
• Fosfor (P)
Sumber : Daging, ikan dan telur
Fungsi : Pembentukan tulang dan gigi serta mengatur
keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
• Besi (Fe)
Sumber : Susu, hati, kuning telur dan sayur-sayuran yang
berwarna hijau.
Fungsi : Pembentukan hemoglobin dalam darah.
• Fluorin (F)
Sumber : Kuning telur, susu dan otak
Fungsi : Memperkuat gigi
• Iodin (I)
Sumber : Garam dapur
Fungsi : Membentuk hormone tiroksin.
• Natrium (Na)
Sumber : Ikan, pisang, kentang dan sayuran hijau
Fungsi : Mengatur kelancaran kerja otot, terutama otot
jantung dan mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh.
• Klorin (Cl)
Sumber : Garam dapur, keju dan sayuran hijau
Fungsi : Membentuk asam lambung(HCL) dan memelihara
keseimbagan cairan dalam tubuh
• Kalium (K)
Sumber : Kacang-kacangan, hati, ikan dan kerang.
Fungsi : Mempengaruhi kerja otot jantung, mengatur tekanan
osmosis dalam sel dan membantu mengantarkan impuls saraf.
• Tembaga (Cu)
Sumber : kacang-kacangan, hati,
Fungsi : Membantu pembentukan hemoglobin
JENIS & FUNGSI ZAT GIZI
ZAT GIZI FUNGSI
SUMBER ENERGI PERTUMBUHAN& PROSES
PERBAIKAN METABOLISME
Karbohidrat(pati,gula) X
Lemak X
Protein X X
Mineral:
Ca X X
P X X
Fe X X
Tembaga (Cu) X X
Mg X X
Belerang (S) X X
Na X X
JENIS & FUNGSI ZAT GIZI
ZAT GIZI FUNGSI
SUMBER ENERGI PERTUMBUHAN& PROSES
PERBAIKAN METABOLISME
K X X
Klorida (Cl) X X
Iodium (I) X X
Mangan (Mn) X X
Kobalt (Co) X X
Vitamin Larut Lemak:
A X X
D X X
E X X
K X X
JENIS & FUNGSI ZAT GIZI
ZAT GIZI FUNGSI
SUMBER ENERGI PERTUMBUHAN& PROSES
PERBAIKAN METABOLISME
Vitamin Larut Air X X
B1 (Thiamin) X X
B2 (Riboflavin) X X
Niasin X X
Vit. C (Asam Askorbut) X X
Air X X
STATUS GIZI
• status kesehatan yang dihasilkan oleh
keseimbangan antara kebutuhan dan masukan
nutrien
• status gizi seseorang dapat diukur denga IMT
(Indeks Masa Tubuh)
IMT
• Pengukuran IMT dapat dilakukan pada anak-anak, remaja maupun
orang dewasa. Pada anak-anak dan remaja pengukuran IMT sangat
terkait dengan umurnya, karena dengan perubahan umur terjadi
perubahan komposisi tubuh dan densitas tubuh. Karena itu, pada
anak-anak dan remaja digunakan indikator IMT menurut umur,
biasa disimbolkan dengan IMT/U.
• IMT adalah perbandingan antara berat badan dengan tinggi badan
kuadrat. Cara pengukurannya adalah pertama-tama ukur berat
badan dan tinggi badannya. Selanjutnya dihitung IMT-nya, yaitu :
• Berat badan (kg)
• IMT = ----------------------------------------------------------------
• Tinggi badan 2 (meter)
Klasifikasi IMT Dewasa menurut WHO
Klasifikasi Interpretasi
< 16,0 Severe thinness

16,00 – 16,99 Moderate thinness

17,00 – 18,49 Mild thinness

18,50 – 24,99 Normal

25,00 – 29,99 Grade 1 overweight

30,00 – 39,99 Grade 2 overweight

≥ 40,0 Grade 3 overweight


Klasifikasi IMT Dewasa menurut
Kemenkes RI (2003)
Kategori IMT Klasifikasi

< 17,0 Kurus (kekurangan berat badan


tingkat berat)

17,0 – 18,4 Kurus (kekurangan berat badan


tingkat ringan)

18,5 – 25,0 normal

25,1 – 27,0 Kegemukan (kelebihan berat badan


tingkat ringan)
> 27,0 Gemuk (kelebihan berat badan
tingkat berat)
Z SKOR
• Z-skor paling sering digunakan untuk
mengukur IMT pada anak-anak. Secara
teoritis, Z-skor dapat dihitung dengan cara
berikut :
Nilai IMT yang diukur – Median Nilai IMT

Z-Skor = ----------------------------------------------------
Standar Deviasi dari standar
Klasifikasi IMT menurut WHO (Z skor)
Nilai Z-skor Klasifikasi

z-skor ≥ +2 Overweight

-2 < z-skor < +2 Normal

-3 < z-skor < -2 Kurus

z-skor < -3 Sangat kurus


Klasifikasi IMT menurut Kemenkes RI 2010
untuk anak usia 0-60 bulan
Nilai Z-skor Klasifikasi

z-skor ≥ +2 Gemuk

-2 < z-skor < +2 Normal

-3 < z-skor < -2 Kurus

z-skor < -3 Sangat kurus


Klasifikasi IMT menurut Kemenkes RI 2010
untuk anak usia 5-18 tahun
Nilai Z-skor Klasifikasi

z-skor ≥ +2 Obesitas

+1 < z-skor < +2 Gemuk

-2 < z-skor < +2 Normal

-3 < z-skor < -2 Kurus

z-skor < -3 Sangat kurus


Penilaian Status Gizi
• IMT = Berat Badan (kg) : Tinggi Badan (m2)
• Tinggi badan pada lansia yg mengalami osteoporosis,
kelumpuhan, fraktur dpt diganti menjadi
– Tinggi lutut
• Konversi tinggi badan wanita = 28,312 + 0,784 x tinggi lutut
• konversi tinggi badan pria = 56,343 + 2,102 x tinggi lutut.
– Panjang depa
• Konversi tinggi badan wanita =28,312 + 0,784 x panjang depa
• Konversi tinggi badan pria = 23,47 + 0,826 x panjang depa
– Tinggi duduk
• Konversi tinggi badan wanita = 46,551 + 1,309 x tinggi duduk
• Konversi tinggi badan pria = 58,047 + 1,210 x tinggi duduk.
Gizi Seimbang
• Gizi seimbang adalah susunan makanan
sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan
prinsip keanekaragaman atau variasi
makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat
badan (BB) ideal.
Faktor-Faktor Penentu Asupan Gizi
• Jenis Kelamin
• Umur
• Aktivitas
• Kondisi fisik tubuh
• Ekonomi
• Gaya hidup
• Agama
• Pengolahan makanan
• Lingkungan
4. HOMEOSTASIS & CAIRAN TUBUH
Homeostasis
• The maintainance of a constant environment
in the body.
Faktor Internal yg Diatur Secara
Homeostasis
• Konsentrasi air dan elektrolit
• Suhu
• Konsentrasi zat-zat gizi
• Konsentrasi O₂ dan CO₂
• pH
Homeostasis in Regulating Glucose
Concentration
Homeostasis in Regulating Body
Temparature
Feedback Loop
Negative Feedback Loop
• tend to dampen or buffer changes; this tends to
hold a system to some equilibrium state making it
more stable, but constantly fluctuates.

Positive Feedback Loop


• enhance or amplify changes; this tends to move a
system away from its equilibrium state and make
it more unstable.
Cairan Tubuh
• Merupakan air dan unsur-unsur di dalamnya yang
dibutuhkan untuk kesehatan sel
• Fungsi
– Mendukung struktur dan fungsi organ/jaringan
– Transportasi: mengedarkan makanan, oksigen
elektrolit, hormon
– Eskresi: membuang produk sisa metabolisme
– Regulasi: pengaturan suhu tubuh
– Lubrikasi: pelumas sendi dan membran
– Medium: sebagai medium pencernaan makanan
(reaksi kimia sel)
Pembagian Cairan Tubuh
– Cairan Intraseluler (mengandung ion K+, PO43-,
Mg2+)
– Cairan Ekstraseluluer (mengandung ion Na+, Cl-,
HCO3-), dibagi menjadi 3 kompartemen: plasma
darah, cairan interstisiil, limfe
– Cairan Transel: kompartemen kecil yang mewakili
semua cairan tubuh yang dibentuk dari aktivitas
transport dari sel. (e.g, cairan otak, sendi, pleura,
mata, perikardium, liur pencernaan
• Plasma darah (cairan intravaskuler) = mempunyai
kandungan protein yang tinggi, mengandung sel merah dan
putih
• Cairan interstisiil = terdiri dari semua cairan yang terletak
dalam interstisial dari semua jaringan tubuh serta
membasahi seluruh sel dalam tubuh dan menghubungkan
antara cairan intraseluler dan kompartemen intravaskuler.
• Limfe = mengembalikan protein dan kelebihan cairan
intraseluler ke sirkulasi
• Kehilangan air tubuh (dehidrasi)
– 10%  berbahaya
– 20%-22%  kematian

Cairan : 60% tubuh dewasa
• Ekstrasel 33%, intrasel 67%
• Cairan ekstrasel: di luar sel
– Cairan darah: selalu bergerak cepat
• curah jantung: 70 ml/denyut x 72 denyut/menit
• volume darah: sekitar 5000 ml
– Cairan interstitium:
• di antara sel-sel, ‘millieu interieur’
• sumber kehidupan sel
– Lain: cairan sendi, otak, pleura, dsb.
Cairan Tubuh
• Rata-rata seseorang memerlukan sekitar 11
liter cairan tubuh untuk nutrisi sel dan
pembuangan residu jaringan tubuh. Kelebihan
cairan tubuh dikeluarkan melalui air seni.
• Kekurangan cairan tubuh menyebabkan
seseorang kehausan dan akhirnya dehidrasi.
Komposisi cairan Tubuh
• Komposisi Cairan tubuh, cairan yang bersirkulasi diseluruh tubuh
didalam ruang cairan intrasel dan ekstrasel mengandung:
• Elektrolit: merupakan sebuah unsure atau senyawa yang jika melebur atau
larut didalam air atau pelarut lain, akan pecah menjadi ion dan mampu
membawta muatan listrik.
• Mineral yang dicerna sebgai senyawa, biasanya dikenal dengan nama
logam, non logam, radikal atau fosfat, bukan dengan nama senyawa, yang
mana mineral tersebut menjadi bagian didalamnya. Mineral merupakan
unsure semua jaringan dan cairan tubuh serta penting dalam
memertahankan proses fisiologis.
• Sel merupakan unit fungsional dasar dari semua jaringan hidup.
Pergerakan Cairan Tubuh
• Pergerakan Cairan tubuh, Cairan tubuh tidak
statis, Cairan dan elektrolit berpindah dari satu
kompartemen kekompartemen lain untuk
memfasilitasi proses proses yang terjadi didalam
tubuh.
• Cairan tubuh dan elektrolit berpindah melalui
difusi, osmosis, transportasi aktif, atau filtrasi.
Perpindahan tersebut bergantung pada
permeabilitas membrane sel atau kemampuan
membrane untuk ditembus cairan dan elektrolit.
Water Turnover
• Keseimbangan antara external balance dan internal
flux.
• External balance  perbandingan pemasukan air dari
lingkungan dan pengeluaran air ke lingkungan. Jika
pemasukan sebanding dengan pengeluaran, maka
dikatakan bahwa organisme tersebut sedang berada
pada kondisi water balance.
• Internal balance/flux  pergerakan air melewati
kapiler-kapiler dalam tubuh (termasuk sekresi dan
absorpsi berbagai cairan transel) dan pergerakan air di
antara cairan interstisial dan intraseluler.
• Faktor pengaruh keseimbangan cairan :
– Pemasukan ->haus-> jumlah asupan cairan yang masuk
– Pengeluaran -> ginjal -> jumlah urine yang keluar
• Sumber pemasukan H2O :
– Keseimbangan H2O tipikal melalui minum
– Menyantap makanan padat (daging hewan -> 75% H2O, buah
dan sayuran -> 90%)
– Hasil produksi metabolik (makanan dan O2 -> energi -> H2O dan
CO2)
• Sumber pengeluaran H2O :
– Keringat
– Tinja
– Urin
• Haus  sensasi subjektif yang mendorong anda
menelan H2O
• Pusat haus  hipotalamus dekat dengan sel
penghasil vasopresin
• Sekresi vasopresin dan rasa haus dirangsang oleh
defisit H2O bebas dan ditekan oleh kelebihan
H2O bebas
• Selain vasopresin, angiotensin II juga bekerja
langsung pada otak untuk menimbulkan rasa
haus dan meningkatkan vasopresin untuk
meningkatkan reabsorpsi H2O di ginjal.
Rasa Haus

Peningkatan rasa haus Penurunan rasa haus


↑osmolalitas ↓osmolalitas
↓Volume darah ↑Volume darah
↓Tekanan darah ↑Tekanan darah
↑angiontensin II ↓Angiotensi II
Kekeringan mulut Distensi lambung
Macam Haus
• Haus osmotik:
– Kehilangan H2O (pernapasan, urinasi,dll)
– Karena konsumsi makanan asin atau manis
– Vasopresin bekerja untuk mengumpulkan air
• Haus hipovolemik:
– Volume darah menurun (menstruasi,dll)
– Kehilangan air dan garam
– Memerlukan garam untuk mengembalikan
osmolalitas cairan tubuh
• Hipotonisitas CES -> hidrasi berlebihan, yaitu
kelebihan H2O bebas, terjadi ketika
keseimbnagan H2O positif, CES jadi lebih
encer dari normal.
• Penyebab Hidrasi berlebih :
– Pasien gagal ginjal
– Minum terlalu banyak dalam waktu singkat
– Sekresi vasopresin yang tidak sesuai
• Cairan tubuh total dan hubungannya dengan
tingkat obesitas
Lemak Air
Gemuk 30 – 32% 50%
BB Normal 15% 60%
Kurus 7% 67%
5. PENGATURAN ENERGI
• Perubahan energi yg diikuti serangkaian reaksi biokimia
• Hk.termodinamika
– 1 : energi tdk bisa dibentuk/dimusnahkan terapi dapat diubah
– 2 : harus ada entropi total ketika proses terjadi secra spontan
• Energi bebeas yg digunakan utk melakukan kerja (G)
– (-) : reaksi akan spontan & bersifat eksergonik (menghasilkan energi)
– (+) : reaksi stabil & bersifat enedergonik (membutuhkan energi)
– (0) : dlm keseimbangan
• Proses vital (kontraksi otot, transport aktif, hantaran impuls saraf)
menggunakan keterkaitan kimia(copuling/reaksi oksidatif) utk
mendapapatkan energi
• Eksergonik = katabolisme
• Endergonik = anabolisme
• Eksergonik + endergonik = metabolisme
• Reaksi eksergonik & endergonik dikontol melalui
kontrol respiratorik (mencegah organisme terbakar tdk
terkendali)
• Penggabungan proses enksergonik & endergonik
melalui sintesis suatu senyawa dgn potensial energi
tinggi sehingga tjd pemindahan energi bebas
• Senyawa pembawa = ATP (adenosin trifosfat)
mengandung adenin, ribosa, 3 gugugs fosfat
• Kelompok fosfat berenergi tinggi
– Anhidrida
– Enolfosfat
– Fosfoguanidin
• ATP dpt mendonor fosfat berenergi tinggi untuk
membentuk senyawa lainnya
• ADP dapat menerima fosfat berenergi tinggi utk
membentuk ATP
• Siklus ATP/ADP : menggabungkan roses yg
mengahsilkan & membutuhkan fosfat berenergi tinggi
• 3 sumber utama fosfat berenergi tinggi
– Glikolisis
– Siklus as.sitrat
– Fosforilasi oksidatif
• Fosfagen : simpanan fosfat dlm bentuk kreatin fosfat
– Terdapat di ot.rangka, jantung, spermatozoa, otak.
• Senyawa berenergi tinggi lainnya
– Koenzim A (asetil KoA)
– Protein pembawa ester as.amino
– S-adenosilmetionin (metionin aktif)
– UDPDIc (uridin difosfat glukosa)
– PRPP (5-fosforibosil-1-pirofosfat)
Oksidasi biologi
• Oksidasi : pengeluaran elektron
• Reduksi : penambahan elektron
• Oksidasi selalu disertai dgn reduksi
• Respirasi : proses sel memperoleh energi dlm bentuk
ATP dari reaksi terkendali hidrogen+oksigen untuk
membentuk air
• 4 enzim yg berperan dlm oksidase (enzim
oksidoreduktase)
– Oksidase
– Dehidrogenase
– Hidroperoksidase
– Oksigenase
Oksidase
• Mengkatalisis pengeluaran hidrogen
• Menggunakan oksigen sbg akseptor hidrogen
• Hasil : air/hidrogen peroksida
• Oksidase lainnya
– Flavoprotein
• Mengandung flavoprotein mononukleotida (FMN) &
flavoprotein adenin dinukleotida (FAD)
• FMN & FAD terbentuk dari vit riboflavin
Dehidrogenase
• Memindahkan hidrogen
• Menggunakan koenzim NAD (nikotiamida adenin
dinukleotida) / NADP (nikotiamida adenin dinukleotida
fosfat
– Dibentuk dari vit niasin
• DH+NAD = mengkatalisis reaksi metabolisme (glikolisis,
siklus as sitrat, rantai respiratorik)
• DH+NADP = dlm jalur sintesis steroid , sintesis as lemak &
jalur pentosa fosfat
• DH+koenzim riboflavin = transpot elektron dalam/ke rantai
pernafasan
• Sitokrom jd dpt dianggap sbg dehidrogenase krn berperan
pembawa protein antara flaviprotein dan sitokrom oksidase
Hidroperoksidase
• Menggunakan H2O2
• Peoksidase
– Pd susu , leukosit & trombosit
• Memakai hidrogen peroksida dgm senyawa (as
askorbat, quinon, sitokrom c)
– Pd eritrosit& jar lain
• Enzim glutation peroksidase (sbg ggs prostetik)
– Mengkatalisis H2O2 dan hidroperoksidase lipid
– Melindungi lipid membran & hemoglobin thdp oksidase oleh
H2O2
Hidroperoksidase
• Katalase + H2O2 = donor & akseptor elektron
• Katalase tdpt di darah, sumsum tulang, ginjal
& hepar
• Katalase memecah 2 mol H2O2
– 1 sbg donor elektron 1 akseptor elektron/oksidan
Oksigenase
• Langsur transfer oksigen ke molekul substrat
• Diokigenase : menempatkan 2 oksigen ke
substrat
• Monooksigenase : hanya 1 oksigen, yg lainnya
di reduksi jd H2O
• Sitokrom P450 : detoksifikasi obat
KESIMPULAN
• Obesitas tidak hanya dipengaruhi oleh lemak
tetapi masih banyak zat gizi lain yang dapat
mempengaruhi obesitas.
• Obesitas dapat diukur dengan IMT.

Anda mungkin juga menyukai