FOOD

AND
NUTRITI
ON
March, 2023
 NUTRITION

FOODS

NUTRIENTS
HEALTH

METABOLI
SM
 NUTRIENTS

Macronutrients Micronutrients

⚬Carbohydrate ⚬Vitamin (Fat-soluble

⚬Lipid vitamin : A,D,E,K and
⚬Protein water-soluble vitamin :
B,C)
⚬Mineral (Major mineral :
Na,K,Ca,Mg,P and trace
element :
Fe,Zn,I,Mn,Se,Mo, Cr
 NUTRISI

Makronutrien Mikronutrien
⚬Karbohidrat ⚬Vitamin (Vitamin yang
⚬Lipid larut dalam lemak :
⚬Protein A,D,E,K dan vitamin yang
larut dalam air : B,C)
⚬Mineral (Mineral utama :
Na,K,Ca,Mg,P dan unsur
jejak : Fe,Zn,I,Mn,Se,Mo,
Cr
NUTRIENTS FUNCTIONS

• Producing energy (carbohydrate, fat, protein)

• Development and repair of body tissue, hormones, enzymes, etc
(protein, carbohydrate, fat)
• Keeping the body in good working order (vitamins, minerals,
protein)
FUNGSI NUTRISI
• Menghasilkan energi (karbohidrat, lemak, protein)
• Pengembangan dan perbaikan jaringan tubuh, hormon, enzim, dll
(protein, karbohidrat, lemak)
• Menjaga tubuh dalam keadaan baik (vitamin, mineral, protein)
DKBM (Daftar Komposisi Bahan Makanan)
DKBM (Daftar Komposisi Bahan Makanan)
Fruits and vegetables are source of carbohydrates
Food Model
Route of Nutrition Administration

Oral Enteral Parenteral

IF THE GUT WORKS, USE IT

Jalur Administrasi Gizi

Lisan masuk parenteral

JIKA Usus BEKERJA, GUNAKAN

Energy Requirement : REE x SF x AF
REE : Resting Energy Expenditure
SF : Stress Factor
AF : Activity Factor

Resting energy expenditure is calculated by using Harris-Benedict (HB) equation :

Male = 66,5 + 13,7 BW + 5,0 BH - 6,8 A

Keterangan : Female = 655 + 9,7 BW + 1,7 BH – 4,7 A
• BW : Body weight (kg)
• BH : Body Height (cm)
• A : Age (year)
Kebutuhan Energi : REE x SF x AF
REE : Pengeluaran Energi Istirahat SF : Faktor Stres AF : Faktor Aktivitas

Pengeluaran energi istirahat dihitung dengan menggunakan persamaan Harris-Benedict

(HB):
Laki-laki = 66,5 + 13,7 BW + 5,0 BH - 6,8 A
Perempuan = 655 + 9,7 BW + 1,7 BH – 4,7 A
Keterangan :
• BB : Berat badan (kg)
• BH : Tinggi Badan (cm)
• A : Usia (tahun)
 CARBOHYDRATES

• Polyhydroxy aldehydes or ketones, or substances that produce

these compound when hydrolyzed
• They are constructed from carbon, oxygen and hydrogen atoms
(C,H,O)
• 1 gram of carbohydrate produces about 4 kcal of energy
• Normally, about 50%-60% of total energy is derived from
carbohydrates
 KARBOHIDRAT
• Polihidroksi aldehida atau keton, atau zat yang menghasilkan
senyawa ini ketika dihidrolisis
• Mereka dibangun dari atom karbon, oksigen dan hidrogen (C,H,O)
• 1 gram karbohidrat menghasilkan energi sekitar 4 kkal
• Biasanya, sekitar 50%-60% total energi berasal dari karbohidrat
 CARBOHYDRATES

• Simpel Carbohydrate
Monosaccharides (1 sugar unit) : glucose, fructose, galactose
Disaccharides (2 sugar units) : lactose, sucrose, maltose
• Complex Carbohydrate
Oligosaccharides (3-10 sugar units) : raffinose, stachyose, verbacose
Polysaccharides (>10 sugar units) : starch, glycogen, dietary fiber
 KARBOHIDRAT
• Simpel Karbohidrat
Monosakarida (1 unit gula): glukosa, fruktosa, galaktosa
Disakarida (2 unit gula): laktosa, sukrosa, maltosa
• Karbohidrat Kompleks
Oligosakarida (3-10 unit gula): raffinose, stachyose, verbacose
Polisakarida (>10 unit gula): pati, glikogen, serat makanan
Glucose + Glucose
Glukosa + Glukosa
Digestion of Carbohydrate
Pencernaan Karbohidrat
 Energy Metabolism
• Glycolysis (aerobic or anaerobic)
• Krebs Cycle (Tricarboxylic Acid Cycle or Citric Acid Cycle)
• Oxidative Phosphorilation (Electron Transport Chain)
 Metabolisme energi
• Glikolisis (aerobik atau anaerobik)
• Siklus Krebs (Siklus Asam Trikarboksilat atau Siklus Asam Sitrat)
• Fosforilasi Oksidatif (Rantai Transpor Elektron)
GLYCOLY
SIS
GLIKOLISI
S
KREBS
CYCLE
SIKLUS
KREBS
Oxidative
Phosphorylation
Fosforilasi
oksidatif
 aspartate

chain
 aspartat

rantai
 FATS

• Fats or lipid serve not only as dietary sources of energy and

constituents of cell and organelle membranes but also as the fat-
soluble vitamins, corticosteroid hormones, and certain mediators of
electron transport, such as coenzyme Q.
• As energy source, 1 gram of fat produces about 9 kcal
• Normally, about 20-25% of total energy is derived from fat.
• Fats are classified as simple lipids, compound lipids and derived
lipids.
 LEMAK
• Lemak atau lipid tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi
makanan dan penyusun membran sel dan organel tetapi juga
sebagai vitamin yang larut dalam lemak, hormon kortikosteroid,
dan mediator transpor elektron tertentu, seperti koenzim Q.
• Sebagai sumber energi, 1 gram lemak menghasilkan sekitar 9 kkal
• Normalnya, sekitar 20-25% total energi berasal dari lemak.
• Lemak diklasifikasikan menjadi lipid sederhana, lipid majemuk,
dan lipid turunan.
 Simple lipids Compound lipids Derived lipids

⚬Fatty acids ⚬Phospholipids ⚬Derivatives such as

⚬Triacylglycerols, ⚬Glycolipids sterols and straight-
diacylglyserols, ⚬Lipoproteins chain alcohols
monoacylglyserols obtained by
⚬Waxes (esters of hydrolysis of simple
fatty acids w/higher or compound lipids
alcohols, i.e. that still possess
Cholesterol and general properties of
vitamin A) lipids
 Lipid sederhana Lipid majemuk Lipid yang diturunkan
⚬Asam lemak ⚬Fosfolipid ⚬Turunan seperti
⚬Triasilgliserol, ⚬Glikolipid sterol dan alkohol
diasilgliserol, ⚬Lipoprotein rantai lurus
monoasilgliserol diperoleh melalui
⚬Lilin (ester asam hidrolisis lipid
lemak dengan sederhana atau
alkohol lebih tinggi, senyawa yang masih
yaitu Kolesterol dan memiliki sifat
vitamin A) umum lipid
Fatty Acids

• Saturated Fatty Acids (SFA)

• Unsaturated Fatty Acids
Monounsaturated Fatty Acids (MUFA) or omega-9
Polyunsaturated Fatty Acids (PUFA), consist of omega-3
(EPA,DHA and ALA) and omega-6 (LA and AA)
Asam lemak
• Asam Lemak Jenuh (SFA)
• Asam Lemak Tak Jenuh
Asam Lemak Tak Jenuh Tunggal (MUFA) atau omega-9
Asam Lemak Tak Jenuh Ganda (PUFA), terdiri dari omega-3 (EPA,
DHA dan ALA) dan omega-6 (LA dan AA)
• Long Chain Fatty Acid/Long Chain Triglyceride
• Medium Chain Fatty Acid/Medium Chain Trigyceride
• Short Chain Fatty Acid
• Asam Lemak Rantai Panjang/Trigliserida Rantai Panjang
• Asam Lemak Rantai Menengah/Trigiserida Rantai Menengah
• Asam Lemak Rantai Pendek
Digestion of Fats
Pencernaan Lemak
Β-Oxidation
Β-Oksidasi
Biosynthesis
of Fatty Acid
Biosintesis
Asam Lemak
 PROTEINS

• Proteins are found throughout the body, with over 40% of body
protein found in skeletal muscle, over 25% found in body organs,
and the rest found mostly in the skin and blood.
• Proteins are cellular and extracellular constituents and play a
crucial part in most biological processes. Proteins have a role in :
structure (e.g. collagen, actin, myosin); biochemical reactions
(enzymes); transport (e.g. hemoglobin); immune responses
(immunoglobulins, CRP); the translation process (e.g. histones)
• Proteins are continuosly produced and broken down, each at
specific rates but varying depending on conditions such as
starvation, stress and undernutrition.
 PROTEIN
• Protein ditemukan di seluruh tubuh, dengan lebih dari 40% protein
tubuh ditemukan di otot rangka, lebih dari 25% ditemukan di organ
tubuh, dan sisanya sebagian besar ditemukan di kulit dan darah.
• Protein adalah konstituen seluler dan ekstraseluler dan memainkan
peran penting dalam sebagian besar proses biologis. Protein
berperan dalam : struktur (misalnya kolagen, aktin, miosin); reaksi
biokimia (enzim); transportasi (misalnya hemoglobin); respon imun
(imunoglobulin, CRP); proses penerjemahan (misalnya histones)
• Protein diproduksi dan dipecah secara terus-menerus, masing-
masing pada tingkat tertentu tetapi bervariasi tergantung pada
kondisi seperti kelaparan, stres, dan kekurangan gizi.
• Proteins are ‘strings’ of amino acids (peptides) folded into a three-
dimensional structure.
• Structurally, all amino acids have a central carbon (C), at least one
amino group (-NH2), at least one carboxy acid group (-COOH),
and a side chain (R group) that makes each amino acid unique.
• 1 gram of protein produces about 4 kcal of energy
• Daily protein requirement is about 1 gr/BW/day
• Protein adalah 'untaian' asam amino (peptida) yang dilipat menjadi
struktur tiga dimensi.
• Secara struktural, semua asam amino memiliki karbon pusat (C),
setidaknya satu gugus amino (-NH2), setidaknya satu gugus asam
karboksi (-COOH), dan rantai samping (gugus R) yang membuat
setiap asam amino unik.
• 1 gram protein menghasilkan energi sekitar 4 kkal
• Kebutuhan protein harian sekitar 1 gr/BB/hari
 Classification of Amino Acids

• Side Chain
Aliphatic : glycine, alanine, valine, leucine, isoleucine
Hydroxylic (OH) group : Serine, threonine
Sulfur atom : cysteine, methionine
Acidic group/amide : aspartic acid, glutamic acid, asparagine, glutamine
Basic group : arginine, lysine, histidine
Aromatic ring : phenylalanine, tyrosine, tryptophan
Imino acid : proline
Amino acid formed posttranslationally : cystine, hydroxylisine, hydroxyproline, 3-metilhistidine
 Klasifikasi Asam Amino
• Rantai samping
Alifatik : glisin, alanin, valin, leusin, isoleusin
Gugus hidroksilat (OH): Serin, treonin
Atom belerang : sistein, metionin
Gugus asam/amida : asam aspartat, asam glutamat, asparagin, glutamin
Kelompok dasar : arginin, lisin, histidin
Cincin aromatik : fenilalanin, tirosin, triptofan
Asam imino : prolin
Asam amino yang terbentuk pasca translasi : sistin, hidroksilisin, hidroksiprolin, 3-metilhistidin
 Classification of Amino Acids

• Polarity
Polar neutral : cysteine, glutamine, serine, threonine, asparagin
Polar charged : arginine, lysine, histidine, glutamic acid, aspartic acid
Nonpolar neutral : alanine, glycine, isoleucine, leucine, methionine, proline, valine
Relatively nonpolar : phenylalanine, tryptophan, tyrosine
 Klasifikasi Asam Amino
• Polaritas
Netral kutub : sistein, glutamin, serin, treonin, asparagin
Bermuatan polar : arginin, lisin, histidin, asam glutamat, asam aspartat
Netral nonpolar : alanin, glisin, isoleusin, leusin, metionin, prolin, valin
Relatif nonpolar : fenilalanin, triptofan, tirosin
 Classification of Amino Acids

• Essentiality
Essential : phenylalanine, valine, tryptophan, threonine, isoleucine,
methionine, histidine, lysine, leucine
Non-essential : tyrosine, glycine, alanine, cysteine, serine, aspartic
acid, asparagine, glutamic acid, glutamine, arginine, proline
 Klasifikasi Asam Amino
• Esensialitas
Esensial : fenilalanin, valin, triptofan, treonin, isoleusin, metionin,
histidin, lisin, leusin
Non-esensial : tirosin, glisin, alanin, sistein, serin, asam aspartat,
asparagin, asam glutamat, glutamin, arginin, prolin
Digestion of Proteins
Pencernaan Protein
Synthesis of Non-Essential Amino Acid
Krebs cycle is a rich source of biosynthetic precursors
Gluconeogenesis
Ketogenesis
 VITAMINS

• Vitamins were discovered in the early part of the 20th century

• The first of these dietary essentials to be discovered was an
antiberiberi substances isolated from rice polishings by Casimir
Funk, a Polish biochemist.
• Funk gave it the name vitamine because the substance was an
amine and necessary for life (vita means “life” in Latin). Later, the
e on vitamine was dropped to give the general name vitamin
because only a few of the essential substances were found to be
amines.
• Very shortly thereafter McCollum and Davis extracted a factor
from butter fat that they called fat-soluble A to distinguish it from
the water-soluble antiberiberi substance.
 VITAMIN

• Vitamin ditemukan pada awal abad ke-20

• Bahan makanan penting pertama yang ditemukan adalah zat
antiberiberi yang diisolasi dari penggilingan beras oleh Casimir
Funk, seorang ahli biokimia Polandia.
• Funk memberinya nama vitamin karena zat tersebut merupakan
amina dan diperlukan untuk kehidupan (vita berarti “kehidupan”
dalam bahasa Latin). Belakangan, huruf e pada vitamin dihilangkan
menjadi nama umum vitamin karena hanya sedikit zat esensial
yang ditemukan berupa amina.
• Tak lama kemudian, McCollum dan Davis mengekstraksi suatu
faktor dari lemak mentega yang mereka sebut A yang larut dalam
lemak untuk membedakannya dari zat antiberiberi yang larut dalam
air.
 FAT-SOLUBLE VITAMINS

• Fat-soluble vitamins requires the presence of bile salts for their

absorption and transported in the blood by chylomicrons.
• Fat-soluble vitamins are stored in body lipids, although the amount
stored varies widely among the four fat-soluble vitamins.
 VITAMIN LEMAK LEMAK
• Vitamin yang larut dalam lemak memerlukan adanya garam
empedu untuk penyerapannya dan diangkut dalam darah melalui
kilomikron.
• Vitamin yang larut dalam lemak disimpan dalam lipid tubuh,
meskipun jumlah yang disimpan sangat bervariasi di antara
keempat vitamin yang larut dalam lemak.
 VITAMIN A

• The term “vitamin A” (also called preformed vitamin A or retinoids is generally used to
refer to a group of compounds that possess the biology activity of trans retinol
• Structurally, retinoids contain a β-ionone ring and a polyunsaturated side chain with
either an alcohol, aldehyde, carboxylic acid or ester group.
• Retinoids are structurally similar : retinol, retinal, retinoic acid,retinyl ester, also
synthetic analogue
• Vitamin A is found primarily in selected foods of animal origin : liver, egg, fish, milk,
cheese, fortified foods (margarine, cereal, cooking oil)
• Preformed vitamin A also referred to as provitamin A or carotenoids, consist of β-
carotene, α-carotene, β-cryptoxanthin, lycopene, lutein, zeaxanthin, canthaxanthin
• Carotenoids are synthesized by a wide variety of plants and thus are found naturally in
many fruits and vegetables : carrots, watermelon, papaya, tomatoes, pumpkin, corn,
broccoli
• Animals, fish and seafood can accumulate some carotenoids because they feed on plants
• Retinoids can undergo oxidation if exposed to varying degrees of oxygen, light, heat and
some metals. Carotenoid absorption ranges from about <5% in uncooked vegetables to
about 60% as a pure oil or aqueous supplement.
 VITAMIN A
• Istilah “vitamin A” (juga disebut vitamin A atau retinoid yang telah dibentuk
sebelumnya) umumnya digunakan untuk merujuk pada sekelompok senyawa yang
memiliki aktivitas biologis trans retinol.
• Secara struktural, retinoid mengandung cincin β-ionon dan rantai samping tak jenuh
ganda dengan gugus alkohol, aldehida, asam karboksilat, atau ester.
• Retinoid secara struktural serupa: retinol, retinal, asam retinoat, retinil ester, juga analog
sintetik
• Vitamin A ditemukan terutama pada makanan tertentu yang berasal dari hewan: hati,
telur, ikan, susu, keju, makanan yang diperkaya (margarin, sereal, minyak goreng)
• Vitamin A preformed juga disebut sebagai provitamin A atau karotenoid, terdiri dari β-
karoten, α-karoten, β-cryptoxanthin, lycopene, lutein, zeaxanthin, canthaxanthin
• Karotenoid disintesis oleh berbagai macam tumbuhan dan ditemukan secara alami di
banyak buah dan sayuran: wortel, semangka, pepaya, tomat, labu, jagung, brokoli
• Hewan, ikan, dan makanan laut dapat mengakumulasi sejumlah karotenoid karena
mereka memakan tumbuhan
• Retinoid dapat mengalami oksidasi jika terkena berbagai tingkat oksigen, cahaya, panas,
dan beberapa logam. Penyerapan karotenoid berkisar dari sekitar <5% pada sayuran
mentah hingga sekitar 60% dalam bentuk minyak murni atau suplemen air.
 VITAMIN A

• Functions : vision, gene expression, cellular differentiaton, growth,

antioxidant
• Deficiency : anorexia, retarded growth, increased susceptibility to
infections, obstruction and enlargement of hair follicles,
keratinization of epithelial cells of the skin with accompanying
failure of normal differentiation, and numerous ocular effects
(xerophthalmia, Bitot’s spots, nyctalopia)
• Toxicity : nausea, vomiting, anorexia, double or blurred vision,
headache, skin desquamation, bone pain and fracture, liver damage,
teratogenic
 VITAMIN A
• Fungsi : penglihatan, ekspresi gen, diferensiasi sel, pertumbuhan,
antioksidan
• Defisiensi : anoreksia, pertumbuhan terhambat, peningkatan
kerentanan terhadap infeksi, obstruksi dan pembesaran folikel
rambut, keratinisasi sel epitel kulit disertai kegagalan diferensiasi
normal, dan berbagai efek pada mata (xerophthalmia, bintik Bitot,
nyctalopia)
• Toksisitas : mual, muntah, anoreksia, penglihatan ganda atau kabur,
sakit kepala, pengelupasan kulit, nyeri dan patah tulang, kerusakan
hati, teratogenik
 VITAMIN D

• Structurally, vitamin D is derived from a steroid and is considered to be a

seco-steroid because one of its four rings is broken.
• Vitamin D3 is hydroxylized in liver and kidney to form calcitriol,the
active form of vitamin D.
• Functions : serum calcium homeostasis, immune and hormonal function.
• Deficiency : rickets (failure of bone to mineralize, growth retardation,
seizure).
• Toxicity : calcification of soft tissue and blood vessels, hypertension,
headache, renal dysfunction, failure to thrive
• Food sources : liver, egg, fatty fish, milk, cheese, butter, mushroom
 VITAMIN D
• Secara struktural, vitamin D berasal dari steroid dan dianggap seco-
steroid karena salah satu dari empat cincinnya rusak.
• Vitamin D3 dihidroksilasi di hati dan ginjal untuk membentuk kalsitriol,
bentuk aktif vitamin D.
• Fungsi : homeostasis kalsium serum, fungsi kekebalan dan hormonal.
• Kekurangan : rakhitis (kegagalan mineralisasi tulang, retardasi
pertumbuhan, kejang).
• Toksisitas : pengapuran jaringan lunak dan pembuluh darah, hipertensi,
sakit kepala, gangguan fungsi ginjal, gagal tumbuh
• Sumber makanan : hati, telur, ikan berlemak, susu, keju, mentega, jamur
10 mcg – 20 mcg
 VITAMIN E

• Vitamin E encompasses eight compounds (vitamers) which contains

phenolic functional group and are usually divided into two classes, the
tocopherols and the tocotrienols. Vitamers in both classes designated as
α,β,γ and δ.
• Only α-tocopherol has biologic activity and can meet the body’s
requirement.
• Functions : antioxidant, cell signaling, gene expression, neuroprotective,
hypocholesterolemic.
• Deficiency : neurodegenerative problem (ataxia,loss of coordination of
limbs, loss of vibratory sense, neuropathy) and myopathy.
• Toxicity : gastrointestinal, muscle weakness, impaired blood coagulation.
• Food sources : peanut, soybean, spinach, broccoli, sunflower oil, canola
oil, animal fat
 VITAMIN E
• Vitamin E mencakup delapan senyawa (vitamer) yang mengandung
gugus fungsi fenolik dan biasanya dibagi menjadi dua kelas, yaitu
tokoferol dan tokotrienol. Vitamin di kedua kelas ditetapkan sebagai
α,β,γ dan δ.
• Hanya α-tokoferol yang memiliki aktivitas biologis dan dapat memenuhi
kebutuhan tubuh.
• Fungsi : antioksidan, sinyal sel, ekspresi gen, neuroprotektif,
hipokolesterolemia.
• Kekurangan : masalah neurodegeneratif (ataksia, hilangnya koordinasi
anggota badan, hilangnya sensasi getar, neuropati) dan miopati.
• Toksisitas : gastrointestinal, kelemahan otot, gangguan pembekuan
darah.
• Sumber makanan : kacang tanah, kedelai, bayam, brokoli, minyak bunga
matahari, minyak canola, lemak hewani
 VITAMIN K

• The naturally occuring vitamin K are phylloquinone (K1) and

menaquinone (K2). Menadione is a synthetic form of vitamin K.
• Functions : blood clotting, bone mineralization.
• Deficiency : bleeding episodes, increased fracture rates.
• Toxicity : hemolytic anemia, liver damage
• Food source : mostly as phylloquinone from ingestion of plant
foods (green leafy vegetables and plant oils), dairy product, and
meat. Vitamin K2 are synthesized by a variety of facultative and
obligate anaerobic bacteria that reside in intestine and small
amount in fermented cheese, liver and soybean product.
 VITAMIN K
• Vitamin K yang terdapat secara alami adalah phylloquinone (K1)
dan menaquinone (K2). Menadione adalah bentuk sintetis dari
vitamin K.
• Fungsi : pembekuan darah, mineralisasi tulang.
• Kekurangan : episode perdarahan, peningkatan angka patah tulang.
• Toksisitas : anemia hemolitik, kerusakan hati
• Sumber makanan : sebagian besar dalam bentuk phylloquinone dari
konsumsi makanan nabati (sayuran berdaun hijau dan minyak
nabati), produk susu, dan daging. Vitamin K2 disintesis oleh
berbagai bakteri anaerob fakultatif dan obligat yang berada di usus
dan sejumlah kecil pada keju, hati, dan produk kedelai yang
difermentasi.
 WATER-SOLUBLE VITAMINS

• Water-soluble vitamins are absorbed into portal blood. They can

not be retained for long periods by the body, except cobalamin due
to enterohepatic circulation.
• Any storage of water-soluble vitamins that occurs results from their
binding to enzyme and transport proteins.
• Water-soluble vitamins are excreted in the urine whenever plasma
levels exceed renal tresholds.
 VITAMIN LARUT DALAM AIR
• Vitamin yang larut dalam air diserap ke dalam darah portal. Mereka
tidak dapat ditahan dalam waktu lama oleh tubuh, kecuali
cobalamin karena sirkulasi enterohepatik.
• Setiap penyimpanan vitamin yang larut dalam air yang terjadi
merupakan hasil dari pengikatan vitamin tersebut pada enzim dan
protein transpor.
• Vitamin yang larut dalam air diekskresikan melalui urin setiap kali
kadar plasma melebihi ambang batas ginjal.
WATER SOLUBLE VITAMINS
 MINERALS

• Minerals constitute only about 4% of total body weight but have

many functions for health.
• The major minerals (also called macrominerals) are typically
required by adults in amounts greater than 100 mg/day.
• The microminerals are divided into two groups, trace elements and
ultra trace elements/minerals.
• Trace minerals/elements are required by adults in amounts 1-100
mg/day.
• Ultra trace minerals/elements are required by adults in amounts less
than 1 mg/day.
 MINERAL
• Mineral hanya menyumbang sekitar 4% dari total berat badan
namun mempunyai banyak fungsi bagi kesehatan.
• Mineral utama (juga disebut makromineral) biasanya dibutuhkan
oleh orang dewasa dalam jumlah lebih dari 100 mg/hari.
• Mikromineral dibagi menjadi dua kelompok, elemen jejak dan
elemen/mineral ultra jejak.
• Trace mineral/elemen dibutuhkan oleh orang dewasa dalam jumlah
1-100 mg/hari.
• Mineral/elemen ultra trace dibutuhkan oleh orang dewasa dalam
jumlah kurang dari 1 mg/hari.