Anda di halaman 1dari 10

Nyoman Ayu Mikayanti (1809511045)

Yeni Ratna Sari (1809511042)


Komang Ayu Triana (1809511049)
Nabilah Risky Amalia (1809511055)
Meiliani Herna Suprihatin (1809511061)
Matilda Krisnawati (1809511063)
• Pengertian kloning
Kata kloning berasal dari bahasa Inggris yaitu dari kata “clone”
yaitu potongan yang digunakan untuk memperbanyaktanaman.
Secara definisi dan pengertian , kloning adalah salah satu upaya
tindakan untuk memproduksi atau menggandakan sejumlah
individu yang hasilnya secara genetik sama persis (identik)
berasal dari induk yang sama, mempunyai susunan (jumlah gen
yang sama). Secara etimologi kata kloning berasal dari bahasa
Yunani, yaitu dari kata klonusatau kloon yang berarti ranting,
stek, tunas, atau cangkok. Kloning didasarkan pada prinsip
bahwa setiap mahluk hidup mempunyai kemampuan titopotensi
yaitu setiap sel mempunyai kemampuan untuk menjadi individu.
• Pengertian Asam Nukleat
Asam nukleat adalah adalah biopolimer yang berbobot molekul
tinggi dengan unit monomernya mononukleotida. Asam nukleat
terdpat pada semua sel hidup dan bertugas untuk menyimpan
dan mentransfer materi genetik dan menermahkan informasi
untuk menyintesis protein yang yang khas bagi masing masing sel.
Ada du jenis asam nukleat yaitu DNA (deoxyribunucleic acid) dan
RNA (ribonucleic acid)
Kloning pertama kali muncul pada tahun 1960 yang dicetuskan
oleh Gurdon dari hasil percobaannya terhadap berudu. Gurdon
menaruh gen ke dalam sel berudu yang kemudian melahirkan,
namun, berudu tersebut tidak tumbuh menjadi katak dewasa dan
kemudian mati terurai oleh air. Percobaannya kembali berlanjut
pada tahun 1980 yang dilakukan oleh ilmuwan lain yang
bertempat di Granada. Percobaan ini melakukan transfer nukleus
pada sapi ternak untuk memperbanyak produksi daging pada
sapi miliknya. Oleh Steen Willadsen pada tahun 1980, ia berhasil
menerapkan teknik kloning pada katak peternakan dengan
bertempat di pusat riset hewan Cambridge.
Penelitian Willadsen kemudian kembali dikembangkan bersama
Dr. Charles Looney dan Dr. Frank Barnes yang diajak ke Granada
Corporation dan juga bersama Ian Wilmuth. Mereka berhasil
mengkloning sapi, namun, satu kekurangan yaitu tidak normalnya
anak sapi yang dilahirkan. Kemudian, pada tanggal 23 Februari
1997, Dr. Ian Wildmut pertama kali mengenalkan bahwa hewan
mamalia dewasa yaitu domba dapat dilakukan kloning. Domba
yang di kloning tersebut diberi nama Dolly. Kloning domba Dolly
ini telah menjadi peristiwa penting dalam sejarah kloning.
Kloning hewan telah muncul sejak awal tahun 1900, tetapi contoh
hewan kloning baru dapat dihasilkan lewat penelitian Wilmut et al
pada tahun 1996 dan untuk pertama kali membuktikan bahwa kloning
dapat dilakukan pada hewan mamalia dewasa.
Menurut Budidaryono (2009), kloning pada hewan dimulai ketika para
pakar biologi reproduksi Amerika, Briggs dan King, pada tahun 1952
berhasil membuat klon katak melalui teknik Transplanting Genetic
Material dari suatu sel embrional katak ke dalam sel telur katak yang
telah diambil intinya.
National Geographic pada bulan Mei 2009 ini menyajikan berita yang
cukup menarik mengenai usaha para ilmuwan untuk membangkitkan
kembali mamooth (Mammuthus primigenius), sejenis gajah raksasa
berbulu lebat yang pernah menguasai lingkaran kutub utara ribuan
tahun silam dari specimen utuh seekor bayi mamooth di Siberia.
a. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
b. Untuk mengembangkan dan memperbanyak bibit unggul.
c. Untuk tujuan diagnostik dan terapi.
d. Menolong atau menyembuhkan pasangan infertil mempunyai
turunan.
Teknik Kloning Hewan Secara umum, kloning dapat dilakukan
dengan teknik :
1. embryo splitting
2. blastomere dispersal
3. nuclear transfer atau somatic cell nuclear transfer.
Menurut Setiawan (2008), parameter yang dijadikan sebagai
tolak ukur keberhasilan SCNT adalah kemampuan sitoplasma
pada sel telur untuk mereprogram inti dari sel donor dan juga
kemampuan sitoplasma untuk mencegah terjadiya perubahan
secara epigenetik selama dalam perkembangannya.
• Edwars, et. all. (2003) mengemukakan bahwa sedikitnya ada
lima periode kegagalan kloning hewan, yaitu:
• (1) masa praimplantasi yang ditandai dengan 16 > 65% dari
sel embrio gagal berkembang menjadi morula atau blastokista;
• (2) usia fetus 30 – 60 hari dapat terjadi kematian 50-100%
embrio yang ditandai dengan tidak adanya detak jantung
embrio, plasenta hypoplastik, dan sebagian berkembang
dengan kotiledon rudimenter;
• (3) keguguran spontan pada trisemester kedua kehamilan yang
disebabkan oleh janin abnormal dan membran janin menebal
dan mengalami edema;
• (4) trisemester ketiga (usia janin 200-265 hari) yang ditandai
dengan kematian janin hydrallantois, dan pada beberapa
kasus terjadi edema parah;
• (5) tingkat keberlangsungan hidup yang rendah setelah
kelahiran akibat komplikasi.

Anda mungkin juga menyukai