Anda di halaman 1dari 5

KURNIA ROSY PUTRI Perilaku tidak etis Standar Etika Seseorang Berbeda a) Memperoleh fakta

AKUNTANSI 16B dengan Masyarakat Umum 6 Pendekaatan yang relevan.


16.0102.0104 menyelesaikan b) Mengidentifikasi isu-
Dilema Etika : isu etis berdasarkan
Kebutuhan akan etika fakta tsb.
Orang memilih untuk bertindak
mementingkan Diri Sendiri c) Menentukan siapa
yang akan
 Kerahasiaan terpengaruh oleh
 Fee Kontinjen  Tindakan oleh Divisi Etika Dilema etika adalah situasi
Etika secara garis akibat dari dilema
 Iklan dan Profesional AICPA yang dihadapi oleh
besar dapat tsb.
Permohonan  Tindakan oleh Dewan Akuntansi seseorang di mana ia harus
didefinisikan sebagai d) Mengidentifikasi
 Komisi dan Fee Negara Bagian mengambil keputusan
serangkaian prinsip berbagai alternatif
Referal  Tindakan Pemberlakuan oleh tentang perilaku yang tepat.
atau nilai moral. yang tersedia.
 Bentuk dan PCAOB e) Mengidentifikasi
Nama Organisasi
Perbedaan Kantor konsekuensi yang
Etika Akuntan Publik dan terjadi.
Dilema Etika f) Memutuskan
Pemberlakuan profesional lainnya
tindakan yang tepat.

Walaupun independensip penting Etika Profesi Kebutuhan Khusus


Peraturan Perilaku Kantor Akuntan Publik memiliki
bagi kepercayaan publik atas akuntan Akuntan akan perilaku Etis
Lainnya hubungan khusus dengan para pemakai
publik, juga penting bahwa auditor Publik dalam Profesi laporan keuanganyang berbeda dengan
mematuhi peraturan perilaku lainnya. bentuk hubungan profesional lain
Peraturan Perilaku dengan pemakai jasanya.
Kode Perilaku
dan Interpretasi Independensi Profesional
Beberapa masalah & interpretasi Independensi Akuntan Publik Didorong untuk memperlakukan
penting yang melibatkan Diri Mereka secara Profesional
independensi
Ketentuan Sarbanes Standar perilaku etis yang ideal yang
Oxley Act & SEC Independensi dinyatakan dalam istilah filosofis.
Prinsip
membahas Independensi dalam berfikir Ini tidak dapat diberlakukan.
Auditor
Independensi Standar minimum dari perilaku etis yang
Peraturan
dalam dinyatakan sbg peraturan spesifik.
 Kepentingan Keuangan Perilaku
penampilan Ini dapat diberlakukan.
 Masalah kepentingan keuangan yang berkaitan
 Perkara Hukum Antara Kantor & Klien Interpretasi atas peraturan perilaku oleh Divisi
 Jasa Nonaudit Interpretasi
 Jasa Pembukuan & Jasa Lainnya Etika Profesional dati AICPA.
 Komite audit Peraturan
 Fee yg belum dibayar Ini tidak dapat diberlakukan.
 Konflik yang timbul dari hubungan Perilaku
 Jaringan Kerja Kantor
 Kerangka kerja konseptual tentang Personalia
Penjelasan yang diterbitkan tentanf peraturan
Independensi  Rotasi Partner
Kaidah Etika perilaku yang diserahkan kepada AICPA.
 Kepentingan Kepemilikian
Ini tidak dapat diberlakukan,
Evi Yulia Annisa 6 Pendekaatan
 Memperoleh fakta yang
menyelesaikan Dilema
16.0102.0101  Tindakan oleh Divisi Etika Profesional Etika : relevan.
 Mengidentifikasi isu-isu etis
Akuntansi 16B AICPA
berdasarkan fakta tsb.
 Tindakan oleh Dewan Akuntansi Negara
Bagian  Menentukan siapa yang
 Tindakan Pemberlakuan oleh PCAOB Dilema etika adalah situasi akan terpengaruh oleh
 Kerahasiaan akibat dari dilema tsb.
yang dihadapi oleh
 Fee Kontinjen  Mengidentifikasi berbagai
seseorang di mana ia harus
 Iklan dan Permohonan mengambil keputusan alternatif yang tersedia.
 Komisi dan Fee Referal tentang perilaku yang tepat.  Mengidentifikasi
 Bentuk dan Nama Organisasi konsekuensi yang terjadi.
 Memutuskan tindakan yang
Pemberlakuan tepat.
Dilema Etika
Peraturan
Walaupun independensip Perilaku Akuntan Publik Didorong
Lainnya untuk memperlakukan Diri
penting bagi kepercayaan
Mereka secara Profesional
publik atas akuntan publik,
juga penting bahwa auditor Etika Profesi Kebutuhan
Khusus akan
mematuhi peraturan Akuntan Publik perilaku Etis
Perbedaan Kantor Akuntan
perilaku lainnya. Etika Publik dan profesional
dalam Profesi lainnya

Etika secara garis besar dapat Kantor Akuntan Publik memiliki


didefinisikan sebagai serangkaian Peraturan hubungan khusus dengan para pemakai
prinsip atau nilai moral. Perilaku dan Kode Perilaku laporan keuanganyang berbeda dengan
Interpretasi Independensi Profesional bentuk hubungan profesional lain
Independensi dengan pemakai jasanya.

Perilaku tidak etis Standar perilaku etis yang ideal yang


Beberapa masalah & interpretasi Ketentuan Sarbanes
Prinsip dinyatakan dalam istilah filosofis.
penting yang melibatkan Oxley Act & SEC
Ini tidak dapat diberlakukan.
independensi membahas
Kebutuhan akan etika Independensi Auditor
Interpretasi Standar minimum dari perilaku etis yang
 Kepentingan Keuangan Peraturan dinyatakan sbg peraturan spesifik.
Standar Etika Seseorang  Masalah kepentingan keuangan Independensi  Jasa Nonaudit Perilaku Ini dapat diberlakukan.
Berbeda dengan yang berkaitan dalam  Komite audit
Masyarakat Umum  Perkara Hukum Antara Kantor & penampilan  Konflik yang Interpretasi atas peraturan perilaku oleh Divisi
Klien timbul dari Peraturan
Etika Profesional dati AICPA.
 Jasa Pembukuan & Jasa Lainnya hubungan Perilaku
Ini tidak dapat diberlakukan.
 Fee yg belum dibayar Personalia
Orang memilih untuk
 Jaringan Kerja Kantor  Rotasi Partner
bertindak mementingkan Independensi Penjelasan yang diterbitkan tentanf peraturan
 Kerangka kerja konseptual  Kepentingan Kaidah Etika
Diri Sendiri dalam berfikir perilaku yang diserahkan kepada AICPA.
tentang Independensi Kepemilikian
Ini tidak dapat diberlakukan,
Evi yulia annisa 1. Penghasilan yang
berasal dari usaha
1. Penghasilan dari saham dan
sekuritas lainnya.
16.0102.0101 2.
3.
Penghasilan lain.
Pengahsilan
2. Penghasilan berupa bunga, royalti
dan sewa sehubungan dengan
Pajak penghasilan atas jenis
penghasilan –penghasilan tertentu
yang bersifat final dan tidak dapat
Akuntansi 16 B berupa dividen.
3.
penghasilan bergerak.
Penghasilan berupa sewa dikreditkan dengan pajak penghasilan
1. Mekanisme
1. Laporan keuangan
sehubungan dengan penggunaan
harta tak bergerak. terutang . pemotongan
4. Penghasilan berupa imbalan 2. Mekanisme
tentang penghasilan
PENGGABUNGAN sehubungan dengan jasa. pembayaran
yang berasal dari luar
PENGHASILAN 5. Penghasilan berupa bentuk usaha sendiri
negeri.
2. Fotokopi Surat tetap
Pemberitahuan Pajak
-Pajak atas penghasilan yang
yang disampaikan di luar
terutang atau dibayar di luar
negeri.
negeri yang dapat
3. Dokumen pembayaran
dikreditkan terhadap total
pajak diluar negeri.
PPh terutang di Indonesia
Penentuan Sumber Penghasilan
-Besaranya kredit pajak yang
diperbolehkan adalah
setinggi-tingginya sama
PERMOHONAN KREDIT dengan jumlah pajak yang
PAJAK LUAR NEGERI dibayar atau terutang diluar
negeri.

PAJAK PENGHASIALN 1. Penghasilan yang dibayar


atau terutang pada bank
1. Badan pemerintah 2. Sewa yang dibayarkan
( PPH ) 2. Subyek pajak dalam sehubungan sewa guna
negri usaha dengan hak opsi
PASAL 22,23,24,DAN 3.
4.
Penyelenggara kegiatan
Bentuk usaha tetap
3. Dividen yang diterima
sebagai Wajib Pajak Dalam
4 AYAT 2 5. Perwakilan perusahaan
di luar negri
Negeri

6. Orang pribadi sebagain


wajib pajak dalam negri
Jenis Jasa Lain yang Dikenakan
PPh Pasal 23 (sesuai Peraturan
Menteri Keuangan Nomor
• Bendahara pemerintah Menghitung 141/PMK.03/2015)
• Impor barang
memungut sehubungan • Impor barang dan PPh Pasal 23
yang
dengan pembayaran atas ekspor barang
berdasarakan UU • PPh Pasal 23 =
penyerahan barang komoditas
• Bank devisa tidak tidak Tarif X Dasar
• Badan yag memungut dari tambang 1.Jasa penilai (appraisal)
dan tertang pajak Pengenaan
wajib pajak atas kegiatan • Pembayaran atas
di bidang impor atau
direktorat penghasilan Pajak 2.Jasa aktuaris
pembelian barang 1. Tarif 2% :
jenderal bea Bersifat • Impor barang yag • Dasar 3.Jasa akuntansi
usaha ain • Penjualan hasil Sewa,imbalan
dan cukai tidak final dibebaskan dari Pengenaan
• Wajib pajak memungut produsi kepda jasa yang 4.Jasa arsitektur dsb
• Bendahara pungutan bea Pajak = Jumlah
daripembeli atas distributor 2. tidak dipotong
pemerintah masuk/PPN Bruto
pembelian barang mewah, • Penjualan barang PPh Pasal 21
dan KPA Bersifat • Impor sementara, Penghasilan
seperti pesawat pribadi, mewah
• BUMN, dll final dll
kapal pesiar, apartemen
 Hanya berurusan dgn klien yg  Kesadaran para pemakai laporan keuangan -
memiliki integritas. tanggung jawab akuntan publik.
 Mempertahankan Independensi.  Kesadaran yang meningkat di pihak SEC – Kegagalan Bisnis : terjadi apabila bisnis
KURNIA ROSY melindungi investor. tersebut tidak mampu mengembalikan
PUTRI  Memahami bisnis klien.
 Mendokumentasikan pekerjaan  Kerumitan fungsi auditing dan akuntansi. pinjamannya / memenuhi harapan para
AKUNTANSI 16B  Kecenderungan masyarakat untuk menerima investor.
16.0102.0104 secara layak.
 Mengungkapkan skeptisme tuntutan dari pihak yang dirugikan.
profesional.  Resesi global dan masa ekonomi yang sulit,
dll.
Kegagalan Audit : terjadi apabila audit
mengeluarkan pendapat audit yang tidak
1. Mencari perlindungan dari Faktor –faktor benar karena gagal memenuhi persyaratan
proses pengadilan atau litigasi penyebab utamanya standar audit.
yang tidak terpuji.
2. Meningkatkan kinerja auditing
agar dapat memenuhi Melindungi Akuntan Membedakan antara
Lingkungan Hukum Risiko Audit : kemungkinan bahwa
kebutuhan para pemakai dgn Publik Individual Kegagalan Bisnis,
auditor akan menyimpulkan, setelah
dari Kewajiban yang Berubah Kegagalan Audit, dan
lebih baik. melakukan audit yang memindai, bahwa
3. Mendidik para pemakai Hukum Resiko Audit
laporan keuangan telah dinyatakan
mengenai batas-batas secara wajar,sedangkan dalam
Respons Profesi Konsep-Konsep
auditing. kenyataannya mengandung salah saji
Terhadap Kewajiban Hukum yang
Hukum yang material.
Kewajiban Hukum Mempengaruhi
Akuntan publik akan disalahkan Akuntan Publik Kewajiban
karena tindakan kriminal menurut
Kewajiban Kriminal Kewajiban Kepada  Konsep Orang yang Bijak.
hukum federal ataupun negara
Klien  Kewajiban atas Tindakan Pihak Lain.
bagian .
Kewajiban Sipil  Tidak Adanya Komunikasi Istimewa.
Kewajiban Terhadap  Syarat-syarat Hukum yang
Menurut UU Pihak Ketiga Menurut
Sekuritas Federal Mempengaruhi Kewajiban Akuntan
Common Law Publik.
Securities Act Tahun 1933
 Sumber-sumber Kewajiban Hukum .
Securities Exchange Act
Tahun 1934
Peraturan 10b-5 dari Meskipun terjadi beberapa peningkatan
Securities exchange Act tindakan hukum terhadap akuntan oleh Dokrin Ultramares
Tahun 1934 klien atau pihak ketiga menurut Common 4 Sumber Utama Kewajiban Hukum
Pembelaan Auditor – UU Law, peningkatan paling pesat dalam proses Auditor :
Tahun 1934 litigasi kewajiban akuntan publik adalah  Kewajiban Kepada Klien.
Sanksi SEC dan PCAOB diatur menurut UU Sekuritas Federal.  Kewajiban Kepada Pihak Ketiga
Foreseen Users menurut Common Law.
Foreign Corrupt Practice  Credit Alliance
Act Tahun 1977  Kewajiban Sipil menurut UU
 Restatement of Sekuritas Federal.
Sarbanes Oxley Act Tahun Pembelaan Auditor
Torts  Kewajiban Kriminal
2002 Terhadap Tuntutan
 Foreseeable Users
Pihak Ketiga
proses penyesuaian atas laba
komersial yang berbeda dengan Pengakuan pajak Jumlah pajak kini yang
KURNIA ROSY PUTRI belum dibayar diakui
Beban atau keuntungan ketentuan fiskal untuk kini
AKUNTANSI 16B sebagai liabilitas.
pajak penghasilan yang menghasilkan penghasilan
16.0102.0104
disajikan di laporan laba neto/laba yang sesuai dengan
rugi hendaknya ketentuan pajak. Rekonsilisasi Jumlah pajak yang
dialokasikan pada operasi fiskal dilakukan oleh Wajib Pajak melebihi jumlah pajak
yang berlanjut, operasi karena terdapat perbedaan terutang,maka selisihnya
Kewajiban pajak Jumlah pajak
yang tidak berlanjut, hal- penghitungan, khususnya laba diakui sebagai aset.
tangguhan penghasilan yang
Perlu dilakukan offset hal yang luar biasa, menurut akuntansi (komersial) terutang(dilunasi)
pengaruh kumulatif dengan laba menurut perpajakan Manfaat dari rugi pajak
(saling menghapus) atas laba kena pajak
perubahan akuntansi & (fiskal). dapat ditarik kembali
terlebih dahulu sehingga (rugi pajak) untuk
penyesuaian pada periode untuk memulihkan pajak
akan menghasilkan net satu periode.
sebelumnya. kini diakui sebagai aset.
current atau net non
current.
Rekonsiliasi Fiskal Aset pajak tangguhan
Penyajian Dalam Pajak Kini Jumlah pajak penghasilan yang
Penyajian Dalam Laporan Laba Rugi dapat dipulihkan pada periode
Neraca masa depan.

Menghitung Pajak Pajak Tangguhan


Penyajian Pajak Penghasilan
Penghasilan Perusahaan di Perusahaan dan
Aktiva pajak tangguhan Liabilitas pajak
Laporan Keuangan BUT
Prosedurnya : tangguhan
Klasifikasikan jumlah BUT Jumlah pajak penghasilan
tersebut sebagai current terutang pada periode masa
atau non current. Perlakuan Pajak atas depan sebagai akibat
Tetapkan jumlah net Penghasilan Kena Pajak dari Penentuan Laba adanya perbedaan temporer
current . suatu BUT yang ditanamkan BUT kena pajak.
Tetapkan jumlah net kembali Di Indonesia
non current . Objek Pajak

2. Pembayaran oleh BUT kepada


kantor pusat yang tidak Yang termasuk Objek
1. Biaya administrasi
Penghasilan Kena Pajak sesudah diperbolehkan dibebankan sebagai Pajak
kantor pusat yang
dikurangi pajak penghasilan dari suatu biaya adalah :
diperbolehkan dibebankan
Bentuk Usaha Tetap di Indonesia, akan a. Royalti
adalah biaya yang
dikenakan PPh pasal 26 sebesar 20%, b. Imbalan
berkaitan dengan usaha
kecuali penghasilan tersebut c. Bunga, kecuali bunga yang
atau kegiatan BUT, yang Yang Bukan termasuk
ditanamkan kembali di Indonesia. berkenaan dengan usaha
besarnya ditetapkan Objek Pajak
perbankan.
Direktur Jenderal Pajak.

Anda mungkin juga menyukai