Anda di halaman 1dari 8

PERDARAHAN KEHAMILAN LANJUT

Kelompok D :
1. Anne oktarina (1714201018)
2. Cut Tiara Sungkar (1714201022)
3. Adhe Tri Putri (1714201036)
4. Titin Suhartini (1714201038)
5. Maryati (1714201041)
6. Kartika Nur Lutvia (1714201042)
7. RiaVinola Anggarani (1714201043)
8. Hafni Yulfizar (1714201044)
PERDARAHAN KEHAMILAN LANJUT

Perdarahan antepartum pada umumnya disebabkan oleh kelainan implantasi plasenta ( letak
rendah dan previa ), kelainan insersi tali pusat atau pembuluh darah pada selaput amnion ( vasa previa
) dan separasi plasenta sebelum bayi lahir.
Perdarahan hamil tua ( perdarahan antepartum ) ialah perdarahan jalan lahir pada umur
kehamilan 22 minggu atau lebih. umumnya bersumber pada kelainan plasenta dan sangat berbahaya.
Perdarahan hamil tua terbagi atas :
1. plasenta previa
2. solusio plasenta
3. perdarahan antepartum yang belum jelas sumbernya
1. PLASENTA PREVIA

Plasenta previa ialah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim,
sehungga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir.

Plasenta previa terbagi atas :


• plasenta previa totalis : bila seluruh pembukaan jalan lahir tertutup oleh jaringan plasenta
• plasenta previa lateralis : bila sebagian pembukaan jalan lahir tertutup oleh jaringan
plasenta
• plasenta previa marginalis : bila pinggir plasenta berada pada pinggir pembukaan jalan
lahir
• plasenta letak rendah : bila plasenta letaknya abnormal pada segmen bawah rahim, tetapi
belum sampai pada pinggir pembukaan jalan lahir
Etiologi
Etiologi plasenta previa belum jelas. walaupun demikian beberapa faktor predisposisi untuk terjadinya
plasenta previa ialah :
• Primigravida tua (seorang wanita dimana mengalami kehamilan pertama pada usia lebih dari 35
tahun).
• Multipara, terutama bila jarak antara kehamilan terlalu pendek
• Mioma uteri (sebuah tumor (miom) jinak yang tidak memiliki sifat kanker)
• Kuretase yang berulang – ulang
• Pernah mengalami plasenta previa pada kehamilan sebelumnya
• Pernah mengalami operasi caesar sebelumnya
• Pernah mengalami operasi pada rahim lainnya, seperti kuret (D&C) atau pengangkatan fibroid
• Kehamilan kembar atau lebih
• Merokok atau menggunakan obat terlarang
• Sudah melahirkan banyak anak
2. SOLUSIO PLASENTA
Solusio plasenta (solutio placentae), atau yang disebut juga sebagai abrupsio plasenta (abruptio placentae), adalah
lepasnya plasenta dari dinding rahim bagian dalam sebelum proses persalinan, baik seluruhnya maupun sebagian.

Penyebab Solusio Plasenta


Hingga saat ini penyebab pasti terjadinya solusio plasenta atau abrupsio plasenta belum diketahui, namun ada beberapa
faktor yang bisa meningkatkan risiko seorang wanita untuk mengalaminya, yaitu:

1. Merokok atau memakai narkoba.


2. Berusia di atas 40 tahun.
3. Memiliki riwayat solusio plasenta sebelumnya.
4. Pernah melahirkan bayi kembar.
5. Memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi.
6. Menderita gangguan pembekuan darah.
7. Memiliki riwayat trauma pada perut, seperti terjatuh atau terkena pukulan.
8. Air ketuban bocor atau pecah terlalu awal.
Penyebab solusio plasenta
Meski penyebab utama solusio plasenta terjadi belum diketahui, namun beberapa faktor bisa
memengaruhi risiko ibu hamil mengalami solusio plasenta. Yakni sebagai berikut:

• Penggunaan obat-obatan terlarang, atau rokok


• Hamil di usia 40 tahun ke atas
• Pernah mengalami kondisi abrupsio plasenta pada kehamilan sebelumnya
• Pernah melahirkan anak kembar
• Menderita hipertensi
• Mengalami gangguan darah beku
• Punya trauma di perut karena kecelakaan, jatuh atau dipukul
• Air ketuban pecah dini
PENANGANAN UMUM
• siapkan fasilitas tindakan gawat darurat karena perdarahan entepartum merupakan komplikasi
yang dapat membahayakan keselamatan ibu.
• setiap tingkat fasilitas pelayanan harus dapat mengenali, melakukan stabilisasi, merujuk dan
menataksana komplikasi pada ibu dan anak sesuai dengan jenjang kemampuan yang ada
• setiap kasus perdarahan antepartum memerlukan rawat inap dan penatalaksaan segera
• lakukan restorasi cairan dan darah sesuai dengan keperluan untuk mememuhi defisit dan tingkat
gawat darurat yang terjadi
• tegakkan diagnosis kerja secara cepat dan akurat karena hal ini sangat mempengaruhi hasil
penatalaksanaan perdarahan antepartum
• tindakan konservatif dilakukan selama kondisi masih memungkinkan dan mengacu pada upaya
untuk memperbesar kemungkinan hidup bayi yang dikandung
• pada kondisi yang sangat gawat, keselamatan ibu merupakan pertimbangan utama

Anda mungkin juga menyukai