0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
162 tayangan16 halaman
1. Enzim terdiri dari apoprotein dan kofaktor/koenzim yang membentuk holoenzim aktif.
2. Enzim mempercepat reaksi dengan menurunkan energi aktivasi melalui interaksi spesifik dengan substrat.
3. Teori kunci dan lubang serta teori pasak yang cocok menjelaskan bagaimana enzim bekerja secara spesifik.
1. Enzim terdiri dari apoprotein dan kofaktor/koenzim yang membentuk holoenzim aktif.
2. Enzim mempercepat reaksi dengan menurunkan energi aktivasi melalui interaksi spesifik dengan substrat.
3. Teori kunci dan lubang serta teori pasak yang cocok menjelaskan bagaimana enzim bekerja secara spesifik.
1. Enzim terdiri dari apoprotein dan kofaktor/koenzim yang membentuk holoenzim aktif.
2. Enzim mempercepat reaksi dengan menurunkan energi aktivasi melalui interaksi spesifik dengan substrat.
3. Teori kunci dan lubang serta teori pasak yang cocok menjelaskan bagaimana enzim bekerja secara spesifik.
Holoenzim Apoenzim/ apoprotein Gugus prostetik Koenzim Kofaktor Bagian-bagian enzim (lanjutan) • Seperti halnya protein lain, enzim memiliki BM antara 12,000 – 1 juta kd • Beberapa enzim tidak membutuhkan molekul kimiawi lain untuk aktifitasnya, beberapa membutuhkan kofaktor / koenzim • Kofaktor ion-ion inorganik yg dibutuhkan enzim untuk melakukan fungsinya • Koenzim molekul organik (komplek) yang dibutuhkan enziim untuk melakukan fungsinya • Koenzim atau kofaktor yang terikat sangat kuat bahkan terikat dengan ikatan kovalen dengan enzim gugus prostetik • Enzim aktif lengkap dengan semua komponennya holoenzim • Bagian yang terdiri dari protein saja pada suatu enzim Apoenzim / apoprotein • Fungsi koenzim adalah sebagai karier sementara dari gugus fungsional yg berperan dalam reaksi ensimatis tersebut. Bagaimana enzim bekerja • Reaksi tanpa enzim: – Lambat – Membutuhkan suhu yang tinggi – Tekanan yang tinggi • Reaksi enzimatis – Enzim memberikan suatu lingkungan yg spesifik di dalam sisi aktifnya, sehingga reaksi secara energetik dapat lebih mudah terjadi • Perbedaan antara energi reaktan (fase awal) dgn energi produk (fase akhir) selisih energi bebas standar (ΔGº)
Agar reaksi berjalan
spontan, bagaimanakah nilai ΔGº Enzim mempercepat reaksi tetapi tidak mengubah keseimbangan reaksi atau ΔGº Kesetimbangan reaksi antara Reaktan dan produk mencerminkan perbedaan energi bebas pada fase awal Kecepatan reaksi tergantung energi aktifasi ΔGº≠ suatu pasokan energi dibutuhkan untuk mengawali suatu reaksi Energi aktifasi untuk reaksi yg dikatalis dengan ensim lebih rendah dr reaksi tanpa ensim Glukosa + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O ΔGº = -2880 kJ/mol Enzim penting untuk menurunkan energi aktifasi untuk memulai suatu reaksi Enzim mengikat substrat menciptakan jalan reaksi yg berbeda yg mempunyai fase transisi lebih rendah dbanding reaksi tanpa enzim Inti dr reaksi katalisis ikatan yg spesifik pd fase transisi • Substrat terikat interaksi nonkovalen E + S ↔ ES ↔ EP ↔ E + P
• Kekuatan enzim dlm mengkatalisis suatu reaksi
kemampuan enzim membawa substrat bersama-sama pd orientasi yang tepat untuk terjadinya suatu reaksi
• Substrat terikat pd sisi aktif yi cekukan pd protein yg berisi
asam amino yg penting untuk tjdnya suatu reaksi kimia Teori untuk menjelaskan kerja enzim: • Lock and Key analogy Enzim memiliki struktur sisi spesifik yang cocok dengan substrat. Mampu menerangkan spesifitas ensim ttp tidak dapat menerangkan stabilitas fase transisi ensim • Induced Fit theory mempertimbangkan fleksibilitas protein, sehingga pengikatan suatu substrat pada enzim menyebabkan sisi aktif mengubah konformasinya sehingga cocok dgn substratnya. dpt menerangkan fase transisi ES komplek Lock and key model
Induced Fit model
Faktor-faktor yg mempengaruhi kerja enzim
• pH setiap enzim mempunyai pH optimum utk
bekerja. contoh : pepsin pH 2, amylase pH 7.0 • Temperatur setiap kenaikan suhu 10˚C (sampai 40˚C), kecepatan reaksi naik 2 x lipatnya dan reaksi terhambat dan berhenti pada 60˚C. Mengapa? • [S] dan atau [E]