Anda di halaman 1dari 30

Pembimbing :

dr. Rampu Roger Aruan Sp.KK


Oleh :
Destin Marseli
 IDENTITAS :
 Nama pasien : Ny. SN
 Jenis kelamin : Perempuan
 Umur : 25 tahun
 Alamat : Jl. F gang H, no.11, Koja
 Pekerjaan : Ibu rumah tangga
 Agama : Islam

 Keluhan Utama : muncul melenting-melenting merah


berair di regio kruris dextra
 RPS :
 Pasien datang ke IGD dengan keluhan muncul melenting-
melenting merah berisi air awal jernih dan sedikit kemudian
banyak di kaki kanan sejak 3 hari yang lalu. Satu hari
sebelumnya kulit di kaki kanan pasien terasa panas dan
perih kemudian muncul lenting merah berair yang dimulai
dari paha bagian dalam kemudian menjalar sampai ke betis.
Bintik merah berair terasa panas, gatal dan perih. Badan
terasa linu-linu. Pasien tidak mengeluh adanya demam.
Pasien saat ini sedang hamil G1P0A0 dengan usia
kehamilan 24 minggu.
 Riwayat sakit dengan keluhan serupa (-), riwayat alergi
makanan(-), riwayat digigit serangga (-)
 HT (-), DM (-), Alergi (-), Asma (-)
 Riwayat cacar air (+)
 Riwayat keluhan serupa (-)
 Lingkungan dan kebiasaan :
Pasien mandi 2 kali sehari
Pasien rutin mengganti pakaiannya
Status Generalis
◦ Keadaan umum : baik
◦ Kesadaran : compos mentis
◦ Kepala : dalam batas normal
◦ Leher : dalam batas normal
◦ Thorax : dalam batas normal
◦ Abdomen : dalam batas normal
◦ Ekstremitas : lihat status dermatologis
Status Dermatologi
 Pada regio kruris dextra
 Effloresensi primer : Bula berwarna
kemerahan, ukuran +- 0,5cm, multipel,
berbatas tegas, lokalisata
 Effloresensi sekunder :krusta
 Working Diagnosis
◦ Herpes Zoster
Herpes
DKA Varisela
simplex
Riw alergi (+) & merup Gx prodromal: rasa panas
Anak - anak >>
pparan ulang & gatal

Vesikel tersebar, bersifat Stelah tmbl lesi  demam,


Akut, sub akut & kronis
sentripetal malaise, nyeri otot

vesikel yang mudah


Akut  makula eritematus Dgn gx prodromal lalu
pecah/erosi/ulkus dangkal
bts tdk jelas, papul, vesikel tmbul makula/papul yg cpt
bergerombol di atas dasar
& bula brubah mnjd vesikel
eritema & nyeri

9
Dermatitis
Pemfigus Bulous
herpetiformis
vulgaris pemfigoid
dari Duhring

kronis, autoimun, Kronis, gatal >>, Autoimun, usia tua


usia pertengahan >> rekurensi >> >>

bula lembek, dinding


lesi polimorf
tipis, mudah pecah, bula tegang pd kulit
bergerombol pada
timbul pada kulit & normal/eritematus,
dasar yang
mukosa gatal
eritematus & simetris
normal/eritematos

10
 Darah rutin
 Penunjang Lainnya:
◦ Tzanck smear  multinucleated giant cell & sel
akantolitik
◦ Kultur
◦ PCR
Tzanck
smear
dengan
pembesara
n 40x

12
•Sistemik:
•metampiron 4 x 1 tab

Umum •Inf. Sekunder  erythromycin 250-500 mg / dicloxacillin 125-


250 mg (3x1)
•Lokal : basah (kompres), erosi (salep sodium fusidat), kering
(bedak salicyl 2% )

•Antivirus (acyclovir 800 mg orally five times daily for 7–10 days)
•Glukokortikoid  kontroversi
•PHN :
Khusus •Aspirin 500 mg 3x1
•Amitriptyline 50-100 mg (H1= 1 tab, H2 = 2 tab, H3 = 3 tab)
•Herper zoster optalmikus : konsul sp.M, acyclovir salep mata 5x
tiap 4 jam &mofloxacin/ciprofloxacin obat tetes mata

13
Family human
Varisella zoster Varicella &
(alpha) herpes
virus (VZV) HERPES ZOSTER
virus

Weller & Stoddard


Van Bokay (1988) Garland (1943)
(1952)
varisella dicurigai herpes zoster akibat varisella & herpes zoster
berkembang dari herpes reaktivasi virus yang disebabkan oleh virus
zoster akut laten yang sama

14
Herpes Zoster  Yunani /Latin

Herpes  setiap penyakit kulit


meradang ditandai dgn pembentukan
vesikel kecil mengelompok

Zoster  struktur / pola yang


melingkar

15
 Herpes zoster  infeksi penyakit akut
yang sifatnya localized, menyerang
kulit dan mukosa, dengan ciri khas
nyeri radikuler, unilateral dan
gerombolan vesikelnya tersebar sesuai
dermatom akibat reaktivasi virus
varisella zoster yang laten

16
Dampa

Sinonim
Cacar
Shingles
ular

17
E
P
I
D
E
M
I
O
L Perempuan >> laki-laki
O
G
Ras putih >> ras kulit hitam
I Imunocompromised >>
imunocompeten

18
Hal yg dpt memicu
reaktivasi virus :

Imunocompromaised
Etiologi
Paparan ulang virus dari
luar

Proses penyakit akut atau


Reaktivasi Varicella kronis
Zoster Virus (VZV)
laten Obat-obatan dari
berbagai jenis

Stress emosional

19
20
anterior horn cell) ,
Med spin scra luas 

SSP
paralisis N.kranialis
GBS, transverse
&diafraghma,
myelitis & myositis 
neurogenic bladder &
jarang
pseudo obstruksi kolon

Sistem Reaktivasi VZV pada N. Herpes zoster

Optikus
V optalmikus >>

Sistem reaktivasi VZV yang


melibatkan nervus
Herpes zoster otikus /
Ramsay Hunt

auditorik
fasialis & nervus Syndrome/ neuralgia
auditorik genikulatus

21
GEJALA KLINIS

Karakteristik lesi

sesuai dgn dermatom

unilateral

biasanya tidak melewati


garis tengah tubuh

22
Lokasi Tersering

thorakal (55%)

servikal (20%)
saraf kranial
(20%)
lumbal
(15%)
sakrum
(5%)

23
• Sistemik demam,
pusing, malaise
Prodromal
• Lokal nyeri, gatal,
pegal

• Awal  papul/plakat
berbentuk urtika
Stadium Erupsi • Vesikel berkelompok
dgn dasar kulit
eritema&edema

• Vesikel  purulen 
Krustasi krustasi & lepas dlm
1-2 mnggu

24
Rasa nyeri pd bekas
3 bulan setelah onset
penyembuhan

Postherpetic
Neuralgia

Nyeri sprt terbakar & terus


Usia tua >> menerus + hiperestesi
Episodik

25
26
PROGNOSIS PENCEGAHAN

Baik Pemberian vaksin, dgn indikasi :


usia tua (>60 tahun) & px
imunokompromais dgn penyakit
kronis

27
Planning

Monitoring 
Dx Terapi
keluhan px

Acyclovir 5 x 800 mg
As. Mefenamat 3 x 1 tab

Tzanck smear Bedak salicyl 2%  luka


kering
Kompres NaCl 0,9%  luka
basah

28
Edukasi
Edukasi kepada pasien agar minum obat secara rutin dan tepat waktu

Edukasi kepada pasien agar selalu menjaga higienitas diri

Edukasi kepada pasien saat mandi jangan menggosok terlalu keras


pada luka di tangan agar tidak pecah dan lecet

Edukasi kepada pasien agar tidak stress dan banyak istirahat

29

Anda mungkin juga menyukai