Anda di halaman 1dari 18

Bagaimana Agama Menjamin

Kebahagiaan
1. Konsep dan Karakteristik Agama Menuju
Tuhan dan Kebahagiaan.
2. Alasan Manusia Harus Beragama dan alasan
agama dapat Membahagiakan Umat Manusia.
3. Sumber Historis, Psikologis, Sosiologis dan
tentang Pemikiran Agama Sebagai Jalan
Menuju Kebahagiaan.
4. Argumen tentang Tauhidullah sebagai Satu-
satunya Model Beragama Yang Benar.
5. Esensi dan Urgensi Komitmen terhadap Nilai-
nilai Tauhid untuk Mencapai Kebahagiaan.
Konsep dan Karakteristik Agama
Menuju Tuhan dan Kebahagiaan
• Menurut Alusi, bahagia adalah As-sa’adah (kebahagiaan) menurut Al-
perasaan senang dan gembira karena Ghazali, dlm Kitab Mizanul Amal
bisa mencapai keinginan/cita-cita
yang dituju dan diimpikan.
• Pendapat lain  tetap dalam 1. Kebahagiaan Hakiki  kebahagiaan
kebaikan / masuk kedalam ukhrawi (abadi & ruhani).  iman, ilmu
kesenangan dan kesukesan. dan amal.
• Tujuan hidup  bahagia di dunia dan 2. Kebahagiaan Majazi  kebahagiaan
diakhirat. Duniawi (fana & tdk abadi)  didapat
• Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyah, oleh orang yang beriman / tidak.
kebahagiaan adalah perasaan senang
dan tentram karena hati sehat dan
berfungsi dengan baik. __ bisa
berhubungan dengan Tuhan pemilik Kebahagiaan harta tidak melekat pada dirinya tapi
kebahagiaan, kesuksesan, kekayaan, pada manfaatnya (menggapai kesempurnaan hidup
kemuliaan, ilmu dan hikmah  Allah tanpa harta bagaikan orang yg berperang tanpa
 kebahagiaan bisa diraih kalau senjata/menangkap ikan tanpa pancing/jaring.
dekat dengan-Nya.
Konsep dan Karakteristik Agama
Menuju Tuhan dan Kebahagiaan
Harta yang terbaik adalah harta yang ada pada
• Harga / kemuliaan seseorang tergantung
seorang laki-laki yang baik pula (shaleh). (HR Ibnu
orangnya itu sendiri.
Hibban)
“ Sebaik-baik pertolongan adalah pertolongan
• Jika leluhur mulia, tetapi orang yang
yang dapat membantu kita semakin bertakwa
bersangkutan tidak baik, maka tetap dalam
kepada Allah (HR. Ad-Daruqutni)
kondisi hina.
• Diantara kebahagiaan duniawi  memiliki • Namun jika keduanya terhimpun, itu lebih
keluarga (anak-anak yang shaleh dan. istri baik.
yang shalehah __ bagaikan kebun yang • Kemuliaan leluhur itu penting juga.
dapat mengikat pemiliknya (agar tdk • Dijaman Rasul pernah berkembang  al-
terjerumus pada hal-hal yang dilarang Allah. A’immatu min Quraisy. ini menunjukkan
• Sebaik-baik penolong untuk keutuhan kemuliaan leluhur itu menjadi syarat bagi
beragama adalah istri yang shalehah (al- sahnya sebuah imamah (kepemimpinan) ,
Hadits). Jika anak adam meninggal maka betapa penting kemuliaan karuhun (nenek
putuslah segala amalnya kecuali tiga perkara moyang, leluhur) bagi kesuksesan kita.
sodakoh jariah, ilmu yang bermanfaat, dan
anak shaleh yang mendo’akan orang tuanya.
(HR. Thabrani).
Konsep dan Karakteristik Agama
Menuju Tuhan dan Kebahagiaan
• Agama adalah landasan / fundamen,
2. Selalu berorientasi ke masa depan dan
sedangkan jabatan / kedudukan adalah
akhirat.
penjaganya.
Berjuang waktu sekarang  pemilik masa
• Tidak memiliki fondasi akan roboh
depan.
Tidak mempunyai penjaga akan kehilangan.
Tidak berjuang waktu sekarang  pemilik
Perhatikan firman Allah dalam
masa lalu.
QS Al-Baqarah : ayat 251.
3. Selalu mendorong pemiliknya untuk selalu
• Ibnu Qayyim al-Jauziyyah berpendapat untuk
kembali kepada Allah.
menggapai kebahagiaan itu haruslah adanya
Kehidupan, kebahagiaan, dan kenikmatan 
kondisi hati yang sehat (Qalbun salim).
rida- Nya dan dekat dengan-Nya.
• Karakteristik hati yang sehat adalah :
Makanan pokonya  dzikir.
1. Hati menerima makanan yang berfungsi
Rindu pada Allah  Kehidupan dan
sebagai nutrisi dan obat.
kenikmatannya.
Makanan yang bermanfa’at untuk hati 
4. Tidak pernah lupa mengingat Allah (dzikir)
iman,
Tidak pernah berhenti berkhidmat pada Allah.
Obat yang bermafa’at untuk hati  Al-Quran
Konsep dan Karakteristik Agama
Menuju Tuhan dan Kebahagiaan
5. Jika sesaat saja lupa kepada Allah segera ia • Fungsi hati adalah :
sadar dan kembali mendekat dan berdzikir 1. untuk marifah kepada Allah.
kepada-Nya. 2. Untuk mencintai Allah.
6. Jika sudah masuk kedalam shalat , maka 3. Untuk rindu kepada Allah.
hilanglah semua kebingungan dan kesibukan 4. Dan untuk kembali kepada Allah
duniawinya dan segera ia keluar dari dunia
 sehingga mendapatkan ketenangan, • Faktor-faktor yang menyebabkan hati menjadi
kenikmatan dan kebahagiaan  berlinanglah sakit (disebutkan dalam kitab Thib al-Qulub)
air matanya serta bersukalah hatinya. 1. Banyak bergaul dengan orang-orang yang
7. Perhatian terhadap waktu agar tidak hilang tidak baik.
sia-sia 2. At-Tamanni (berangan-angan)
 melebihi perhatian pada manusia dan 3. Menggantungkan diri kepada selain Allah
hartanya. 4. Asy-Syab’u (terlalu kenyang)
8. Berorientasi pada kualitas amal bukan pada 5. Terlalu banyak tidur
amal semata. 6. Berlebihan melihat hal-hal yang tidak
 hati selalu ikhlas, mengikuti nasehat, berguna
mengikuti sunnah dan bersikap ikhsan. 7. Berlebihan dalam berbicara
QS. Al-Baqarah Ayat 251
ِِ ‫ك َو ۡٱل‬
َ‫ح ۡك َم ِة‬ َِ ‫ٱّللُ ۡٱل ُم ۡل‬
َِ ُ‫وت َو َءات َ ٰى ِه‬ َِ ُ‫ل َد ُاوۥ ُِد َجال‬ َِ َ ‫ٱّلل َوقَت‬َِِ ‫ن‬ ِِ ‫فَ َهزَ ُمو ُهم ِبإِ ۡذ‬
ِِ ‫َس َد‬
‫ت‬ َ َ‫ض ُهم ِببَعۡ ضِ لَِف‬ َ ۡ‫اس بَع‬ َِ َ‫ٱّلل ٱلن‬ َِِ ‫ل َد ۡف ُِع‬ َ َ‫علَ َمهُۥ ِم َما ي‬
َِ ‫شا ٓ ُِء َولَ ۡو‬ َ ‫َو‬
. ‫ين‬َِ ‫علَى ۡٱلعِٰلَ ِم‬ َ ‫ل‬
ِ ۡ
‫ض‬ َ ‫ف‬ ‫و‬ ُ ‫ذ‬ ِ
‫ٱّلل‬
َ َ
ِ
‫ن‬ ‫ك‬
ِ َ ‫ل‬ٰ ‫و‬ ِ
‫ض‬ُ ‫ر‬ ۡ َ ‫ٱۡل‬ۡ
َ َ
Artinya :
“Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam
peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud)
pemerintahan dan hikmah (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya
apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya bukan karena pwelindungan Allah kepada
sebahagian manusia atas sebagian yang lain, maka rusaklah bumi ini. Tetapi Allah
mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam”.(QS. Al-Baqarah : 251)
Alasan Manusia Harus Beragama
• Alasan Manusia Harus Beragama Karena
beragama itu merupakan fitrah manusia dan
ِ َ ِ‫ت‬
ِ‫ٱّلل‬ َ ‫حنِ ٗيفاِ فِ ۡط َر‬ َِ ‫ين‬ ِِ ‫ك ِل ِلد‬ َِ ‫فَأَقِ ِۡم َو ۡج َه‬
melekat erat dalam diri manusia. Dan telah َِ ‫ل ت َ ۡب ِدي‬
‫ل‬ َِ ِ‫عِلَ ۡي َها‬َ ‫اس‬ َِ َ‫ط َِر ٱلن‬ َ َ‫ٱلَتِي ف‬
َِ ‫ين ۡٱلقَ ِي ُِم َوِٰلَ ِك‬ َِ ‫ٱّلل ٰ َذ ِل‬ ِِ ‫ِلخ َۡل‬
menjadi tabiat manusia itu sendiri.
• Fitrah secara kebahasaan mengandung makna ‫ن‬ ُِ ‫ٱلد‬
ِِ ‫ك‬ ِِ َ ‫ق‬
َِ ‫ل يَعۡ ِلَ ُم‬ ِ ِ َ‫أ َ ۡكث َ َِر ٱلن‬
suci, baik suci dari dosa maupun suci secara
genetis ٣٠ ‫ون‬ َِ ‫اس‬
• Menurut Prof . Udin Winata putra fitrah ini
berarti terlahir dengan membawa iman. • Artinya :
• Didalam teologi islam semua manusia terlahir “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus
dalam kesucian, yaitu suci dari dosa dan telah kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah
beragama yaitu agama islam, tugas manusia Allah yang telah menciptakan manusia
adalah berupaya agar kesucian tersebut tetap menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada
terjaga sampai kembali kepada tuhan. fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi
Perhatikan ayat berikut ini : kebanyakan manusia tidak mengetahui” (QS.
Al-Baqarah, ayat 30).
QS. Al-’Araf, ayat 172 dan Hadits
ِ‫ى أَنِفُ َِس ِه ۡم‬ َ ‫ور ِه ِۡم ذُ ِِريَت َ ُه ِۡم َوأ َ ۡش َه َد ُه ِۡم‬
ِٰٓ َ‫عل‬ ِ ‫ظ ُه‬ُ ‫ي َءا َد َِم ِمن‬ ِٓ ِ‫ُّك ِمنِ بَن‬ َِ ‫َو ِإ ِۡذ أ َ َخ َِذ َرب‬
َِ ‫غ ِف ِل‬
‫ين‬ َ ٰ ‫ن ٰ َه َذا‬ َ ‫ش ِه ۡدنَِا ٓ أَن ِت َقُولُواِ يَ ۡو َِم ۡٱل ِق ٰيَ َم ِِة ِإنَا ُكنَا‬
ِۡ ‫ع‬ َ ‫ى‬ ُِ ‫أَلَ َۡس‬
ِٰ َ‫ت ِب َر ِب ُك ِۡم قَالُواِ بَل‬
• Artinya :
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka
dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini
Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan
yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani
Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)“.” (QS. Al-’Araf, ayat 172).

* “ Setiap manusia terlahir dalam keadaan fitrah, orang tuanyalah yang menyebabkan ia menjadi
yahudi, nasrani atau majusi “.(HR. Abu Hurairah)
Alasan agama dapat Membahagiakan
Umat Manusia

• Hidup beragama itu adalah fitrah, dan oleh


sebab itu manusia akan merasakan nikmat,
nyaman , aman dan tenang didalam agama
tersebut.
• Dan jika manusia tidak beragama maka akan
terjadi sebaliknya bahkan menimbulkan
ketidak bahagiaan.
Sumber Historis, Psikologis, Sosiologis dan tentang
Pemikiran Agama Sebagai Jalan Menuju Kebahagiaan

Sumber Historis
• Dari semenjak nabi Adam hingga kini manusia
memahami bahwa alam semesta dengan
keteraturannya ini tidak mungkin tercipta
• Secara historis, sepanjang sejarah hidup dengan sendirinya tetapi ada yang
manusia beragama itu merupakan kebutuhan menciptakannya.
dasar manusia yang paling hakiki. • Namun siapakah yang menciptakan alam
• Banyak buku yang mengisahkan tentang semesta ini, jawabannya ada didalam surat al-
pencarian tuhan salah satunya yang ditulis Ikhlas.
oleh Ibnu Thufail  buku ini menguraikan • Dan renungkan juga QS al-Baqarah ayat 164.
tentang bahwa kebenaran bisa ditemukan
manakala ada keserasian antara akal manusia
dan wahyu.
• Kisah pencarian Tuhan oleh Nabi Ibrahim, as
didalam al-Quran
Sumber Historis, Psikologis, Sosiologis dan tentang
Pemikiran Agama Sebagai Jalan Menuju Kebahagiaan

Sumber Psikologis
• Didalam Hadits Qudsi diriwayatkan bahwa
manusia itu berupaya untuk mendekatkan diri
dengan Tuhan dengan cara melaksanakan
• Menurut Al-Quran manusia itu makhluk ibadah-ibadah yang sunat (an-nawafil),
rohani, makhluk jasmni dan makhluk sosial. sehingga Allah mencintainya.
• Sebagai makhluk rohani manusia • Dan barang siapa yang telah aku cintai maka
membutuhkan ketenangan jiwa, ketentraman pendengarannya adalah pendengaran-Ku,
hati, dan kebahagiaan rohani. penglihatannya adalah penglihatan-Ku,
• Kebahagiaan rohani hanya akan didapat jika tangannya dalah tangan-Ku (HR Muslim), .
manusia dekat dengan pemilik kebahagiaan
hakiki.
• Menurut teori mistisisme islam,  Tuhan itu
maha suci dan indah maka hanya jiwa yang
suci sajalah yang bisa didekati Tuhan.
Sumber Historis, Psikologis, Sosiologis dan tentang
Pemikiran Agama Sebagai Jalan Menuju Kebahagiaan

Sumber Sosiologis • Secara horizontal manusia membutuhkan


berinteraksi dengan sesamanya dan
lingkungannya baik flora maupun fauna.
• Secara vertikal manusia lebih membutuhkan
kepada zat yang menjadi penyebab dirinya
• Menurut A-Quran manusia itu adalah makhluk ada, yaitu wujud idhafi atau Tuhan.
sosial, yaitu makhluk yang tidak bisa hidup • Zat yang wujud dengan sendirinya disebut zat
sendirian tetapi membutuhkan keterlibatan hakiki, dan sesuatu yang membutuhkan pada
orang lain didalam kehidupannya. yang lainnya disebut wujud idhafi.
• Manusia hidup di tengah-tengah masyarakat
nya. Tanpa mayarakat manusia tidak bisa
hidup.-saling membantu dan itu merupakan
Salah satu karakteristikya.
Sumber Historis, Psikologis, Sosiologis dan tentang
Pemikiran Agama Sebagai Jalan Menuju Kebahagiaan

Sumber Sosiologis 5. Manusia tunduk dan patuh pada aturan dan


norma sosial .
6. Adanya pengharapan penghargaan dan
pengakuan dari masyarakat sekitarnya
• Faktor penyebab manusia harus hidup 7. Berinteraksi , berkomunikasi dan
bermasyarakat : beradaptasi dengan lingkungan merupakan
1. Adanya dorongan seksual  keinginan kebutuhan dasarnya.
untuk mempertahankan keturunan. 8.Potensi manusia akan berkembang jika
2. Makhluk serba terbatas dan lemah hidup ditengah-tengah manusia dan
3. Ada perasaan senang ketika hidup lingkungannya.
bermasyarakat. (mendapat bantuan dari orng
lain semenjak kecil.
4. Karena adanya kesamaan keturunan,
teritorial dll.
Argumen tentang Tauhidullah sebagai Satu-
satunya Model Beragama Yang Benar.
• Tauhidullah adalah barometer kebenaran
agama-agama sebelum islam. Jika agama
samawi yang dibawa oleh nabi-nabi sebelum • Menurut sayid Hawwa tauhidullah bisa rusak
muhammad saw masih tauhidullah maka oleh hal-hal berikut ini:
agama tersebut adalah benar tapi jika
sebaliknya maka agama tersebut telah 1. Sifat Al-Kibr (sombong)
melenceng dan salah serta sesat 2. sifat Al-Dhulm (dhalim) Al-Kidb (dusta)
menyesatkan. 3 . Sifat Al-Fasad (merusak)
• Agama yang dibawa para nabi pun namanya 4. sifat Al-Ghaflah (lupa)
islam, silahkan baca argumen qurni ini : 5. sifat Aljaram(berbuat dosa)
1. QS Ali Imran ayat 85. 6. Ragu menerima kebenaran
2. QS Ali Imran ayat 19. • .
3. QS Ali Imran ayat 83.
Esensi dan Urgensi Komitmen terhadap
Nilai-nilai Tauhid untuk Mencapai Kebahagiaan
ِ ُ‫نس لَ ُه ِۡم قُِل‬
ِ‫وب َل‬ ِ ِ ‫ٱۡل‬ ِِ ‫َولَقَ ِۡد َذ َر ۡأنَا ِل َج َهنَ َِم َك ِث ٗيرا ِمنَِ ۡٱل ِج‬
ِ ۡ ‫ن َو‬
• Didalam Agama ِ‫ص ُرونَِ ِب َها َولَ ُه ِۡم َِءا َذان‬ َِ ِ‫يَ ۡفقَ ُهونَِ ِب َها َولَ ُه ِۡم أ َ ۡعيُن‬
ِ ‫ل ِيُ ۡب‬
Islam Ketauhidan itu ٓ ٰ ُ ُّ َ ُ ۡ ٰ ۡ َ ۡ َ ٰٓ ُ ٓ
َ
َِ ِ‫ل أولئ‬
‫ك‬ ِ‫ض‬ َ ‫ل ه ِۡم أ‬ ِ َ‫ك ِكٱۡلنعَ ِِم ب‬ َ
َِ ِ‫ل يَ َۡس َمعُونَِ بِ َهِا أولئ‬ َِ
merupakan roh َِ‫ُه ُِم ۡٱل ٰغَ ِفلُون‬
agama, segala
sesuatu jika tidak ada “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam)
kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi
rohnya maka sia-sia tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan
mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
dan hambar. melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai
• Perhatikan QS. Al- telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-
ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka
’Araf ayat 179. lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”
Esensi dan Urgensi Komitmen terhadap
Nilai-nilai Tauhid untuk Mencapai Kebahagiaan
• Nilai hidup yang dibangun atas jiwa tauhid merupakan nilai
positif, nilai kebenaran, dan nilai Illahi yang abadi yang
mengandung nilai kebenaran mutlak dan universal, nilai ini
menjadikan misi agama menjadi rahmatan lil’alamin .
• Nilai-nilai universal yang perlu ditanamkan dan dikembangkan
itu adalah : Ash-Shidq (kejujuran), Al-Adalah (keadilan), Al-
Amanah (Kepercayaan), Al-Hurriyah Kemerdekaan), Al-
Musawwah (persamaan), At-Tasamuh (toleransi), Tabadul
Ijtima (saling memberi manfaat), At—Tarahum (kasih sayang)
dll.
Daftar Pustaka.

• Al-Ghazali, Ihya Ulum Addin, Kairo.


• Al-Jauzi, Ibnu Al-Qayyim, 1999, Thib Al-Qulub, Daar An-
Nasaih.
• Dll.
Penutup.

• Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai