Anda di halaman 1dari 77

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H.

1
Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 2
NAMA : SUDIRO, S.H., M.Sc. M.H.
PANGKAT : KOLONEL CHK (Purn) /538159
JABATAN : KAKUMDAM XVI/PATTIMURA
ALAMAT : JL. RENUYUNG G/120 NO. 5 KPAD CIBUBUR JAK-TIM
STATUS : K/2
DIKMIL: - SECABA WAMIL TH 1980-1981
DIKUM : - SD SLTP DAN SLTA DI MADIUN - KOMANDO TH 1981
- SARMUD – AHM XIII TH 1989 - SECAPA REG TH 1989-1990
- S-1 PTHM - VIII TH 1994 - SELAPAKUM TH 2001
- S-2 TANAS - UGM TH 2009 - SUSPA INTEL TH 1994
- SUSFUNG INTEL TH 2004
- S-2 HUKUM - STIH “IBLAM” TH 2011 - SUSPA INTEL STRAT TK-1/2006
RIWAYAT JAB : 1. GRUP 4 KOPASSANDHA - SUSJAB ORMIL TH. 2015
2. PAUR RENJAR SIOPSJAR PUSDIKKUM
3. KAUR RIKSA “A, C, B” DISPAMSANAD
PENUGASAN
4. PASI INFO BALAKLITPERS PUSINTELAD
5. DANTIM INTEL REN 051/WKT = OPS. TIM-TIM 1984
6. PASI INTEL KODIM O57/BEKASI = SATGAS INTEL DI NAD 2003
7. DANSAT “A” BALAKPAM PUSINTELAD = SATGAS MALUKU 2005
8. PASI INTEL REM 082/CPYJ DAM V/BRW
9. KASDIM 0809/KEDIRI DAM V/BRW
10. KASIKUMFLIKJAT INTERNAS DITKUMAD
11. KABAGPAM SETDITKUMAD
12. KAKUM KOPASSUS
Sudiro, S.H., M.Sc., M.H.
13. KAKUMDAM XVI/PTM 3
RENCANA PEMBELAJARAN SEMENTARA
(RPS)
• 1. PENGANTAR: Pengertian HM; Cakupan HM; Sumber
HM.
• 2-4. Hk. Pidana Militer (asas-asas Hk Pid. Mil)
• 5-7. Hk Pidana Militer (Kejahatan di KUHPM)
• 8. Hk Pidana Militer (Kejahatan di KUHPM)
• Ujian Tengah Semester
• 9. Hk Disiplin Militer
• 10. Hk Tata Usaha Militer
• 11-12. Hk Acara Pidana Militer & Peradilan Militer
• 13. Hukum Tata Negara Militer/Hk Tata Negara Darurat.
• 14. Hk Humaniter Internasional/ HSB/Hk Perang
• UAS
Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 4
ISTILAH MILITER
• Kata Militer berasal dari bahasa Yunani Miles, yang berarti seorang
bersenjata yg siap siaga atau siap utk bertempur.
• MILES (LATIN) : WARIOR; PRAJURIT. Kata ini kemudian mengalami
perkembangan menjadi > MILITARIS (LATIN) dan MILITAIR (PERANCIS)
kemudian memasuki semua bhs di Eropa.

Dalam Bhs Indonesia:


• Militer; a/ Tentara; anggota tentara; Prajurit.
Militer diartikan Person dan Kesatuan/Wadah

Kamus BBI:
Militer: 1. Tentara; Anggota tentara;
2. Ketentaraan;
3. Laskar; Prajurit;
4. Pasukan;
5. Kesatuan alat negara yang terdiri atas orang-orang yg
terlatih utk berperang.
6. orang yg menjadi anggota angkatan
Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. bersenjata, militer. 5
• Pengertian Hukum
.
Militer

Menurut Babinkum ABRI/TNI dan BPHN:


Hk Mil adl landasan2 hk khusus, tertulis
maupun tidak tertulis yg berlaku dilingkungan
AB/TNI dan lingkungan yg lebih luas dlm
keadaan tertentu terutama dlm keadaan
darurat atau perang.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 6


• Pengertian Hukum Militer ….
• SR. Sianturi, SH: .
Hk Mil adl sbg rangkaian dari ketentuan2,
dimana rangkaian dari ketentuan–2 tsb
menyatakan ttg penunjukan dan kedudukan
dari orang–2 yg ditugaskan utk perang,
tingkah laku dari Mil, dan hal–2 yg menjadi
kewenangan dan kewajiban utk
melaksanakan tugasnya.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 7


• Pengertian Hukum Militer …........
.
• ASS. Tambunan :
Hk Mil, merupakan bagian khusus dari berbagai
bidang hukum Perdata, Pidana, Tata Negara dan
Tata Usaha Negara, serta Hukum Internasional
yang objeknya kehidupan militer khusus krn
hanya berlaku bagi mil dan angkatan perang.
Sedangkan fungsi Hukum Militer adl agar mil dan
TNI dpt melakukan tugas dan kewajibannya
sesuai dgn ketentuan Per-UU-an.
Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 8
Pengertian Hukum Militer ….
• Hukum Militer merupakan bagian dr Hkm
Nasional
• Hukum Militer adalah hukum mengenai
kehidupan militer dan angkatan perang.
Hukum Militer terdiri dr norma-norma yg berasal
dr berbagai bidang hkm spt:
• Hk Perdata,
• Hk Pidana,
• Hk Tata Negara,
• Hk Tata Usaha Negara.
• Hk Internasional ; yg obyeknya adl kehidupan
militer. Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 9
Dengan demikian Hukum Militer mrpk
hkm khusus.

• Hk mil mrpkn bag khusus dr berbagai bidang


hukum.
• Khusus krn hanya berlaku utk Militer dan
Angkatan Perang saja.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 10


RUMUSAN HK MILITER DLM UU NO 34 TH 2004
TENTANG TNI
• Psl 64: Hukum Militer di bina dan dikembangkan oleh
Pemerintah untuk kepentingan penyelenggaraan pertahanan
negara
• Penjelasan Psl 64:
• Yg dimaksud Hk Militer adl semua Per-UUan Nasional yg
Subyek Hukumnya adl anggota Militer atau Orang yg
dipersamakan sbg Militer bdsrkan Per-UUan yg berlaku.
• Selain itu sgl hk dan Ket Per-UUan yg dipakai sbg dasar pelaks
tugas TNI dlm melaksanakan fungsi pertahanan negara
dikategorikan sbg Hk Militer.
• Hk Militer sbgn dimaksd di atas perlu dicapai kesatuan Hk,
Kepastian Hk dan Kodifikasi Hk. Oleh sebab itu, Hk Mil tsb
perlu dibina dan dikembangkan ol Departemen yg melaks
Fungsi pemerintahan di Bid Pertahanan Negara.
Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 11
LINGKUP HUKUM
. MILITER
UU N0. 39 TAHUN 1947.
1. KUHPM Subyeknya Militer /
dipersamakan dengan Militer

• Disersi , Insubordonasi, Meninggalkan


TP Militer Murni Pos Jaga. Dll

• Pemberontakan Militer (pasal 65)


• Mata-Mata (pasal 67)
TP Militer Campuran • Bocorkan Rahasia Negara ( Pasal 71)
• Pencurian Militer (Psl 140)

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 12


2. Hukum Disiplin UU No 25 Tahun
Prajurit TNI 2014

Pelanggaran Hukum Disiplin


Murni

Pelanggaran Hukum Disiplin


Tidak Murni
Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 13
3. HTND:
UU No 23 Prp (Peraturan Pemerintah) 1959
Hk Tata Negara Darurat

4. HTUM: Hk Tata Usaha


UU No 31 Tahun 1997 Ttg Peradilan Militer
Militer

5. Hukum Humaniter /
Konvensi Jenewa & Den Haag
Hukum Perang

6. Hukum Acara Peradilan UU No 31 Tahun 1997


Militer Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 14
CAKUPAN HUKUM MILTER

SR. Sianturi dan ASS Tambunan


Cakupan Hukum milter meliputi :
• Hukum Disiplin Militer
• Hukum Pidana Militer (termasuk Hukum Acara
Pidana Militer)
• Hukum Tata Negara (Darurat Militer)
• Hukum Administrasi/ Hukum tata usaha Militer
• Hukum Perang/Hk Sengketa Bersenjata/ Hukum
Humaniter.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 15


.
• •Hukum disiplin Militer : UU No 25 th 2014 ttg Hk
Disiplin Militer
 •Hukum Pidana Militer : UU No 39 th 1947 ttg
KUHPM
 Hukum Acara Pidana Militer: UU No 31 th 1997 ttg
Peradilan Militer
• HTN (Darurat) Militer : UU No 23 Prp 1959 ttg
Keadaan Bahaya, UU No 27 Th 1997 ttg Mobilisasi
dan Demobilisasi
• Hukum Administrasi Militer : PP No. 39 Tahun 2010
ttg Administrasi Prajurit TNI,
• Hukum Humaniter : UU No 59 Th 1958 ttg ikut
sertanya Negara RI dlm keempat Konv Jenewa tgl 12
Agustus 1949. dll. Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 16
Hukum Pidana Militer
Adl bagian dr Hk Positip yg berlaku bg yustisiabel
peradilan militer, yg menentukan dasar-dasar dan
peraturan’s ttg tindakan’s yg merupakan larangan
dan keharusan, terhdap pelanggarnya diancam dg
pidana, yg menentukan dlm hal apa dan bilamana
pelanggar dpt dipertanggungjawabkan atas
tindakannya
dan menentukan juga cara penyidikan, penuntutan,
penjatuhan pidana dan pelaksanaan pidana demi
tercapainya keadilan dan ketertiban hukum. UU No
39 Th 1947.(SR Sianturi, SH).
Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 17
-Th 1799: di Belanda KUHPM (Wetboek van Militair Strafrecht)
disusun.
-Th 1807:RUU Wetboek van Militair Strafrecht.
-Th 1810: Perancis duduki Belanda, diberlakukan Code Penal Militair.
-Th 1813: Belanda berdaulat lg, WvMS 1799 berlaku.
Dibentuk RUU baru, selesai 1814.
-1886: KUHP baru dg penghapusan pidana mati.
KUHPM disusun disesuaikan dg sistematika KUHP.
-1903: Hk Pidana Mil modern dijadikan UU berlaku 1 Januari 1923.
-1934: atas dsr politik konkordansi, KUHPM diundangkan dg STB 1934
Nr 167 dan 168 b’laku di Ned Indie 1 Okt 1934.
-1942-1945: Jaman penjajahan Jepang KUHPM & KUHDM tdk berlaku.
-1945: UUD 1945 Psl peralihan KUHPM berlaku. Disempurnakan dg UU
No 39 Th 1947. Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 18
BAB. PENDAHULUAN: Penerapan Hukum Pidana Umum (Ps 1-3).
BAB I : Batas-Batas Berlakunya Ketentuan Pidana dlm Per-UU-an
(Ps 4, 5).
BAB II: Pidana (Ps. 6 - 31).
BAB III: Peniadaan, Pengurangan dan Penambahan Pidana (Ps 32-
Ps 38).
BAB IV : Percobaan (Ps 53-54 KUHP), Penyertaan (Ps 55 dan 56
KUHP) dan Perbarengan TP (Ps 39 KUHPM).
BAB V : Delik Aduan dlm Hk Pidana Umum. (Ps 40) dan
BAB VI: Daluarsa (Ps. 41-43) dan Pelaksanaan Pidana (Ps. 44).
BAB VII: Pengertian dan Perluasan Pengertian Beberapa Ketentuan
(Ps. 45 – 63).

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 19


BAB. PENDAHULUAN dan Tinjauan Umum.
BAB I : Kejahatan Terhadap keamanan Negara (Ps 64 - 72).
BAB II: Kejahatan Dlm Melakukan Kewajiban Perang, Tanpa
Bermaksud Utk Beri Bantuan Kpd Msh (Ps. 73 – 84)
BAB III: Kejahatan Yg Merupakan Suatu Cara Bagi Seorang Mil Utk
Menarik Diri Dari Pelaks Kewajiban Dinas (Ps 85 - Ps 986).
BAB IV : Kejahatan Terhadap Pengabdian (Ps 97 – Ps. 117).
BAB V : Kejahatan Tentang pelbagai Keharusan Dinas. (Ps. 118 –
Ps. 139 )
BAB VI: Pencurian dan Penadahan (Ps. 140 – Ps. 146).
BAB VII: Perusakan, Pembinasaan atau Penghilangan Barang
Keperluan Angkatan Perang. (Ps. 147 – 159).

Ketentuan Umum: (Ps. 150)


Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 20
PRINSIP-PRINSIP UMUM HKM PIDANA MILITER:

1. Kesatuan Hukum Bagi Militer.


2. Kodifikasi Tersendiri

a. Ada pendapat bahwa KUHP disatukan saja dengan KUHPM,


alasannya:
1) Hukum Pidana umum berlaku juga bg Militer.
Kalau sanksinya di KUHP kurang berat dpt diperberat dg Ps. 52
KUHP, ditambah sepertiganya.

2) Tindak pidana yg sifatnya khas militer, dapat dibuat Bab


tersendiri dalam “Kejahatan Jabatan”

3) Tindakan yg ringan, dpt dimasukkan dalam Hukum Disiplin


Militer.
Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 21
b. Ada pendapat spy KUHPM tetap tersendiri di luar
KUHP, dg alasan:
1) Anggota Angk Bersenjata mempunyai tugas yg berat, shg perlu
ketentuan hokum yg khusus.

2) Sebagai akibat penggemblengan yg keras, maka hsrus dibina dg


peraturan hukum tesendiri.

3) Ancaman pidana dlm KUHP kurang berat bagi militer, sekalipun


diperberat dg ketentuan Psl 52 KUHP.

4) Jika penambahan dan pengurangan atau penyimpangan dalam


KUHP, akan mengacaukan sistematika KUHP.

5) Jika dimasukkan beberapa kejahatan yg ringan ke dlm Kumlin,


maka akan memperluas kewenangan Komandan (Ankum) untuk
menjatuhkan Kumplin Mil yang
Sudiro, berasal
S.H., M.Sc., M.H. dr Tindak Pidana Umum.
22
Prinsip ke-3: Hukum Acara dan Peradilan Militer tersendiri yaitu
UU No 31 Th 1997 ttg Peradilan Militer.

Prinsip ke-4: Yurisdiksi Tersendiri.


Badan-badan Peradilan Militer tdk = Yuridiksi Peradilan Umum,
terutama a/ sebagai akibat dari pembagian rah Komando Militer,
dimana para pemegang Komando tsb merupakan Papera kepada
Mahmil.
Pembedaan Yuridiksi Badilmil juga sbg akibat/konssekuensi penitik
beratan asas peesonalitas ttg berlakunya ketentuan Pidana Militer.

Prinsip ke-5. Kemungkinan penyelesaian TP secara Hukum Disiplin.


Perbedaan pokok TP dan Garplin a/ bahwa TP pada umumnya dpt
dirasakan sbg m’ganggu keseimbangan masy, keterganguan tsb hanya
dpt dipulihkan dgn penjatuhan pidana sbg alat terakhir/senjata
pamungkas. Garplin merupakan perbuatan yg tdk pantas yg dpt
“diatasi” dgn pemberian tegoran atau hukuman yg bersifat mendidik.
Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 23
Prinsip ke-6. Penerapan Ketentuan2 Umum.
Azas dan ajaran umum yg tdk ditentukan dalam KUHP ttp berlaku pada
Pidana Umum, berlaku juga bagi Hukum Pidana Militer. Dengan
demikian:
a. Azas umum spt:
= Actus non facit reum nisi men sit rea atau an act does not
constitute itself guilt unless the is guilty atau geen straf zonder
schuld.
= In dubio pro re reo
b. Ajaran seperti : Kesalahan (shuld-leer), BMH ( wederrechtelijk),
Sebab akibat (causaliteits-leer). Berlaku pula bagi HPM, sepanjang
tdk ditentukan lain secara umum atau secara khusus.

Prinsip ke- 7 Tdk Mengenal Pemidanaan Kolektif.


HPM tdk mengenal pemidanaan secara kolektif walaupun beberapa TP
Mil hanya mungkin terjadi apabila dua atau lebih petindaknya.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 24


KETENTUAN HUKUM PIDANA UMUM BERLAKU DLM PENERAPAN HK PIDANA MILITER,
DASARNYA:

Ketentuan dalam Bab I sd Bab VIII Buku ini, juga berlaku bagi
tindakan’s yg oleh ketentuan Per-UU-an lainnya diancam dg
pidana, kecuali jika oleh UU ditentukan lain.

Untuk penerapan Kitab UU ini berlaku ketentuan- ketentuan


Hk Pidana Umum, termasuk Bab IX dari Buku Pertama KUHP,
kecuali ada penyimpangan-penyimpangan yg ditetapkan dg
UU.
Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 25
Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 26
Pasal 2 KUHPM:
Terhadap tindak pidana yg tdk tercantum dlm kitab
UU ini (KUHPM), yg dilakukan ol orang-orang yg
tunduk pd kekuasaan bdn peradilan militer,
diterapkan Hk Pidana Umum, kecuali ada
penyimpangan yg ditetapkan dg UU.

Pasal 63 Ayat (2)KUHP:


Jika suatu tindakan masuk dlm suatu aturan pidana yg umum,
diatur pula dlm aturan pidana khusus maka hanya yg khusus
itulah yg diterapkan.
(Lex speciale dorogat lex generale).
Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 27
-Berlakunya KUHPM bg Mil yg melakukan TP
di Luar Ind.
-Kemanapun Mil Pergi membawa Hukum
negaranya.

Ketentuan Pidana dlm Per-UU-an Indonesia, selain yang


dirumuskan dalam KUHP, diterapkan kepada militer:
Ke-1. Yang sedang dlm hubungan dinas berada di luar
Indonesia melakukan suatu tindak pidana di tempat itu.
Ke-2. Yang sedang di luar hubungan dinas berada di luar
Indonesia melakukan salah satu kejahatan yg dirumuskan
dlm Kitab UU ini, atau suatu kejahatan jabatan yg
berhubungan dg pekerjaannya utk Angkatan Perang, suatu
pelanggaran jabatan sedemikian itu, atau suatu tindak
pidana dlm keadaan-keadaan sebagaimana disebutkan dlm
Psl 52 KUHP.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H.


Warga Negara mlkkn TP di Luar Indonesia
(Perbandingan dg KUHPM).

(1) Keteutuan pidana dlm Per-UU-an Indonesia


diterapkan bg warga negara yg diluar Indonesia
melakukan:
a. Salah satu kejahatan tsb dlm Bab I dan II Buku
Kedua dan Pasal-pasal 160, 161, 240, 279, 450, dan
451.(>Kejahatan Keamanan Negara)

b. Salah satu perbuatan yg oleh perUUan Indonesia


dipandang sbg kejahatan, dan menurut perUUan
negara dimana perbuatan itu dilakukan diancam dg
pidana.
Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 29
Pasal 5 KUHPM
• Kekuasaan Peradilan Militer di LN.
• “Ket.Pidana dlm Per-UU-an Indonesia
diterapkan bg setiap orang, yg dlm keadaan
perang, di luar Ind melakukan suatu TP, yg
dlm keadaan2 tsb termasuk dlm kekuasaan
badn-bdn Peradilan Militer.
• Secara umum ketentuan ini Mrpk perluasan
Asas Nasional Pasif/ Asas Perlindungan
ditinjau dari sudut kepentingan negara yg hrs
dilindungi.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 30


PIDANA DLM KUHPM PASAL 6
Pidana Utama:
• Pidana Mati
• Pidana Penjara
• Pidana Kurungan
• Pidana Tutupan
Pidana Tambahan:
• Pemecatan dr Dinas Mil dengan atau tanpa pencabutan
hak utk memasuki AB
• Penurunan Pangkat
• Pencabutan hak yg disebutkan pd Psl 35 ayt (1) no ke-1,
ke-2, ke-3 KUHP

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 31


PASAL 6 KUHPM:
Pasal 10 KUHP: A. Pidana Utama:
A. Pidana Pokok: ke-1. Pidana Mati
1. Pidana Mati ke-2. Pidana Penjara
2. Pidana Penjara ke-3. Pid. Kurungan
3. Pidana Tutupan ke-4. Pidana Tutupan.
4. Pidana Kurungan
5. Pidana denda
B. Pidana Tambahan:
B. Pidana Tambahan: ke-1. Pemecatan dr dinas mil
1. Pencabutan hak ttt dg a/ tanpa pencabutan hak
utk memasuki Angk Bersjt
2. Perampasan Barang ttt ke-2 Penurunan Pangkat
3. Pengumuman Put Hakim
ke-3 Pencabutan hak-hak yg
disebutkan pd Psl 35 pertama
Pid Tutupan : UU No 20 / 1946 no ke-1, ke-2 dan ke-3 KUHP.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 32


Pasal 7 KUHPM

(1) “Utk pid Utama dan Pid tambahan tsb No 3, berlaku ket. pidana
yg senama yg diatur dlm KUHP, sepanjang tdk ditentukan
menyimpang.”
(2) Penyimpangan berlaku jg bagi pid. utama yg disebut dlm Psl 10
KUHP yg diancam thd st TP yg tdk diatur dlm Kitab UU ini.”
• Ket Pidana senama berlaku:
-Penjara:
Min: 1 hari.
Maks: Seumur hidup dan sementara 15 th, atau 20 th apabila
ada pemberatan (recidiv, Concursus, dll).

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 33


Pidana Mati. Pasal 8
• Pidana mati yg dijatuhkan kpd militer
sepanjang dia tdk dipecat dr dinas militer,
dijalankan dg ditembak mati ol sejumlah mil
yg cukup (UU No 2 Th 1964 Psl 2).

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 34


Pidana Mati Psl 8 KUHPM

• UU No 2 Pnps Th 1964
“Pidana Mati yg dijatuhkan kpd Mil, sepanjang dia
tdk dipecat dr dinas mil, dijalankan dg ditembak
mati ol sejumlah mil yg cukup”

UU Grasi (uu No 22/2002).


>Permohonan grasi tdk menunda pelks putusan pemidanaan
kecuali dlm hal pidana mati.
>Yg dpt diajukan Grasi: Pidana Mati, Seumur hidup, atau pid
penjara paling rendah 2 Th.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 35


Pidana Penjara, Psl 10 KUHPM
“Pidana Penjara sementara a/ Pid Kurungan
termasuk Pid Kurungan Pengganti yg
dijatuhkan kpd Militer, sepanjang dia tdk
dipecat dr dinas militer, dijalani di
bangunan’s yg dikuasai ol militer”
• Pidana Penjara sepanjang tdk dipecat dijalani di
Lembg Pemsy Militer.
• Kalau dipecat dijalani di LP UMUM.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 36


Pidana Bersyarat, Psl 15 KUHPM

• “Hak yg dimaksud pd Psl 14-a KUHP,


hanya dpt digunakan apabila tdk akan
bertentangan dg kepentingan militer”

• Pidana bersyarat hanya dpt dijatuhkan jika


memenuhi syarat Pasal 14 a KUHP dan tdk
bertentangan dg kepentingan militer.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 37


Pidana Bersyarat (Psl 14 a KUHP):
Putusan Pidana Penjara tdk lebih dari 1 th.
• Yg menentukan bukanlah ancaman pidana.
• Tetapi pidana yg akan dijatuhkan kpd Terdakwa.

• Masa Percobaan (Psl 14 b):


• Maks 3 th (Psl. 492, 504, 505, 506 dan 536) & pelanggar
lainya Maks 2 Th.

• Syarat Umum: Syarat Khusus:


-Tidak melakukan tindak pidana. - Ganti rugi.
-Pengawasan oleh jaksa. -dilarang membawa senjata
-dlr minum minuman krs, dll
• Pengawasan ol Jaksa> Oditur Militer

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 38


PELEPASAN BERSYARAT

Pasal 21 KUHPM: “Keputusan’s yg diadakan kemudian krn


penerapan Pasal 15, 15a, dan 15b KUHP terhadap Terpidana,
jika ia Militer, diambil oleh Menteri Pertahanan dan Keamanan
atas usul atau setelah menerima keterangan dr Kepala Rumah
Pemasyarakatan dimana pidana itu dijalani, dan atas usul atau
setelah menerima pendapat dr Panglima/ Komandan langsung
yg membawahkan Terpidana.”

Dasar Hukum Pasal 15 KUHP:


Jika terpidana telah menjalani dua pertiga dr lamanya
pidana penjara yg dijatuhkan, sekurang-kurangnya
sembilan bulan ..
Pelepasan Bersyarat, ditentukan masa percobaan,
ditetapkan syarat-syarat selama masa percobaan.
Masa percobaan = sisa pidana penjara yg belum dijalani + 1 Th

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 39


Pidana Tambahan Pemecatan
• Pasal 26: “Pemecatan dr dinas militer dg atau tanpa
pencabutan hak utk memasuki Angk Bersenjata, … dpt
dijatuhkan oleh Hakim berbarengan dg pidana mati, atau
pidana penjara kpd militer, yg berdsrkan kejahatan yg
dilakukan dipandangnya tidak layak lagi tetap dlm kalangan
militer.”

• Tidak layak: > Sifat, bukan Kecakapan/skill.


• Berapa Ukuran Pidana Pokok dpt ditambah
Pemecatan? Tdk ditentukan.
• Perbandingan dg ket Psl 14 KUHP > Hakim boleh
menetapkan Penjara menjadi Kurungan (Ringan).

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 40


Percobaan dlm KUHPM
• KUHPM tdk merumuskan ket. Percobaan.
• Ket Percobaan KUHP (Bab IV Pasal 53-54)
dipedomani
Beberapa “kekhususan/ penyimpangan” dlm KUHPM:
-Kualitas perbuatannya=percobaan tetapi
ditentukan sbg delik sendiri Psl 66 (2) ke-2.
-Mufakat Jahat diancam pidana= kejahatan. (Ps
66 ayat 1);

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 41


Pasal 53 KUHP
(1) Mencoba melakukan kejahatan, dipidana jika:
1. Niat,
2. Ternyata dalam permulaan pelaksanaan
tindakan
3.Tidak selesai bukan karena kehendak pelaku
(2): Ancaman pidananya dikurangi 1/3

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 42


Penyertaan dlm KUHPM

• KUHPM tdk rumuskan Penyertaan.


• Ket Penyertaan dlm KUHP (Bab V Pasal 55-
62) dipedomani
Beberapa “kekhususan/penyimpangan” dlm
KUHPM:
-Diatur sbg delik tersendiri (Psl 108)
-Penyertaan mrpk pemberatan 88 (1) 2

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 43


Penyertaan Psl 55 KUHP
(1) Dipidana sbg Pelaku tindak pidana:
ke1. Mereka yg bersama-sama
yg turut serta melakukan
yg menyuruh melakukan.
ke-2: yg menggerakkan/membujuk, dg
-memberi,
-menjanjikan sesuatu
-kekerasan/ ancaman kekerasan
-menyalahgunakan martabat/ kdudukan
-memberi sarana, kesempatan, keterangan
-penyesatan.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 44


PENIADAAN PIDANA
• Pasal 32 KUHPM
Tidak dipidana, barang siapa (Militer) dlm
waktu perang, melakukan suatu tindakan,
dalam batas kewenangannya dan
diperbolehkan oleh peraturan dlm hukum
perang, ….
• Dasar Peniadaan Pidana dlm KUHP (Psl 44 s/d
Ps 51) dipedomani dlm Penerapan KUHPM.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 45


Pemberatan Pidana
• Pasal 38 KUHPM.
Atasan yang menyertai bawahan melakukan tindak pidana
Ancaman pidana bagi atasan tsb ditambah setengahnya.
Pemberatan yg diatur khusus dlm Psl tertentu:
-Dilakukan Dlm Waktu Perang.
-Dilakukan oleh 2 orang/lebih.
-Militer pemegang komando.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 46


Tindak Pidana Militer Murni (zuiver militaire delict)

• Tindak Pidana Militer Murni adalah merupakan tindakan-tindakan


terlarang/diharuskan yang pada prinsipnya hanya mungkin
dilanggar oleh seorang militer, karena keadaannya yang bersifat
khusus atau karena suatu kepentingan militer menghendaki
tindakan tersebut ditentukan sebagai tindak pidana. Contoh
tindak pidana militer murni adalah: Desersi

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 47


Tindak Pidana Militer campuran (gemengde
militaire delict)
• Tindak Pidana Militer Campuran adalah tindakan-tindakan
terlarang atau diharuskan yang pada pokoknya sudah
ditentukan dalam perundang-undangan lain, akan tetapi
diatur lagi dalam KUHPM (atau dalam undang-undang hukum
pidana militer lainnya) karena adanya suatu keadaan yang
khas militer atau karena adanya suatu sifat yang lain, sehingga
diperlukan ancaman pidana yang lebih berat, bahkan mungkin
lebih berat dari ancaman pidana pada kejahatan semula
dengan pemberatan tersebut dalam pasal 52 KUHP. Alasan
pemberatan tersebut adalah karena ancaman pidana dalam
undang-undang hukum pidana umum itu dirasakan kurang
memenuhi keadilan, mengingat hal-hal yang khusus yang
melekat bagi seorang militer.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 48


TINDAK PIDANA MILITER
Di Dalam KUHPM
(Psl 64 – Psl 149)

2
1 • TP Mil yg sudah ada di
• TP Mil yg khas mil KUHP dIangkat lagi ke
> TP Mil Murni. dlm KUHPM, krn ada yg
khas mil.
> TP Mil Campuran
3

Melalui Pasal 2 KUHPM > TP di Luar KUHPM

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 49


Kejahatan dlm Buku II KUHPM
Bab I Kejahatan Thd Keamanan Negara
Bab II Kejahatan dlm Pelaks Kewajiban Perang, tanpa
maksud membantu musuh atau merugikan negara
thdp musuh
Bab III Kejahatan Merupakan suatu cara bg Mil
Menarik diri dr pelaksanaan kewajiban dinas
Bab IV Kejahatan Pengabdian
Bab V Kejahatan Pelbagai Keharusan Dinas
Bab VI Pencurian dan Penadahan
Bab VII Merusak, membinasakan atau
menghilangkan Barang Keperluan Angk.Perang.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 50


Bab I :
Kejahatan Terhadap Keamanan Negara
Psl 64. Pengkhianatan Militer
Psl 65 Pemberontakan Militer
Psl 66 Mufakat Jahat utk Pemberontakan Mil
Psl 67 Pemata-mataan
Psl 68 Tawanan perang yg melarikan diri
Psl 69 Mil Interniran
Psl 70 Pbtn yg dpt datangkan timbulnya perang
Psl 71 M’bocorkan rahasia Pertahanan Negara
Psl 72 Peniadaan tuntutan pidana

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 51


Pengkhianatan Militer
Psl 64 KUHPM (Sipil Ps 124 KUHP)
 (1) Militer yg dalam waktu perang dengan
sengaja memberi bantuan kpd musuh atau
merugikan negara terhadap musuh, diancam krn
pengkhianatan militer, dg pidana mati, pidana
penjara seumur hidup atau pidana penjara
sementara maks 20 Th.

 (2) Diancam dg pidana yg sama, militer yg dalam


waktu perang mengadakan permufakatan jahat utk
melakukan pengkhianatan militer.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 52


Unsur-unsur Tindak Pidana Pengkhianatan
Militer
Psl 64 KUHPM
Unsur Subyektif.
1.Subyek: Militer (Kalau Sipil Psl 124 KUHP).
2.Kesalahan: dengan sengaja > Mengtahui, Menyadari perbuatan.
Unsur Obyektif.
3.Sifat Melawan Hukum: Berkhianat thdp negara perbuatan
melanggar UU.
4.Tindakan:
a. memberi bantuan kpd musuh; atau
b.merugikan negara terhadap musuh.
5.-Waktu TP: Tempos Delicti. -Tempat TP: Locus delicti.
-Keadaan: (waktu perang).
> Psl 143 KUHAP UU NO 8/1981: Dakwaan yg tdk menyebut Waktu dan Tempat Tindak
Pidana Batal demi Hukum
Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 53
PEMBERONTAKAN MILITER, Psl 65

(1) Militer yg melakukan pemberontakan, diancam krn


melakukan pemberontakan militer, dg pidana
penjara seumur hidup atau pidana penjara sementara
maksimum 20 th.

(2) Pemberontakan militer, yg dilakukan dlm waktu


perang diancam pidana mati, pid pjara seumur hidup,
atau pidana penjara sementara maksimum 20 th.

(3) Para penganjur, pemimpin dan penggerak dari


pemberontakan mil diancam pidana mati, Seumur
Hidup, a/ penjara maks 20 th.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 54


Unsur-unsur Tindak Pidana Pemberontakan
Militer
Unsur Subyektif.
1.Subyek: Militer (Kalau sipil Psl 108 KUHP)
2.Kesalahan: dengan sengaja.
Unsur Obyektif.
3.Sifat Melawan Hukum: melanggar UU.
4.Tindakan:
Melakukan pemberontakan.
-Sekelompok (3 org a/ lebih);
-terorganisasi
-bersenjata
-sasarannya Pemerintah
5.-Waktu TP:Tempos Delicti.
-Tempat TP: Locus delicti.
-Keadaan: Psl 143 KUHAP UU NO 8/1981: Dakwaan yg tdk
menyebut Waktu dan Tempat Tindak Pidana Batal demi Hukum

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 55


MUFAKAT JAHAT
PEMBERONTAKAN MILITER (Psl 66)

(1) Permufakatan jahat utk melakukan Pemberontakan militer


diancam dg pidana yg sama pd kjhatan tsb.
(2) Diancam dg pidana yg sama, mil yg dg maksud menyiapkan
atau memudahkan pemberontakan militer:
Ke-1 Berusaha menggerakkan orang lain…
Ke-2 Berusaha mdptkan kesempatan, sarana
dan keterangan dst utk mlkkn kejahatan tsb.
Ke-3 Mempunyai alat-alat dst … utk melakukan kejahatan
itu
Ke-4 Mempersiapkan dst.. Mlkkn kejahatan tsb
Ke-5 Berusaha menghalangi dst.. Tindakan pemerintah.
(3) Alat2 tsb di atas no ke-3 dpt dirampas.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 56


MUFAKAT JAHAT

Dua org atau lebih


Sepakat utk melakukan kejahatan

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 57


Bab II KJHTN DLM MELAKS K’JIBAN PERANG TANPA MAKSUD
UTK M’BERI BANTUAN KPD MUSUH /MERUGIKAN NEGARA THD
MSH. (Psl 73 s/d Psl 84).
• -Beda Bab I dg II, pd Bab II bukan merupakan pengkhianatan. Bab II,
selalu berhubungan dg Tugas Perang.
• -Psl 73: Penyerahan daerah/tempat/pos kpd musuh.
• -Psl 74. Menyerahkan diri/memberi tanda menyerah.
• -Psl 75. Melarikan diri, merusak peralatan perang.
• -Psl 76. Menggagalkan suatu Operasi Militer.
• -Psl 77. Perlindungan Informasi dalam waktu perang.
• -Psl 78. Waktu perang menolak, tdk taati perintah.
• -Psl 79. Mufakat jahat sehub dg tgs perang.
• -Psl 80. Melanggar suatu ketentuan dlm perjanjian.
• -Psl 81. Rampasan perang.
• -Psl 82. Merusak suatu perjanjian.
• -Psl 83. Culpa utk penyerahan Pos, gagalnya OpsMil.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 58


BAB III Kejahatan yang Merupakan Suatu Cara Bagi
Seorang Militer Menarik Diri Dari Pelaksanaan Kewajiban
Dinas.
-Pasal 85: Ketidakhadiran Tanpa Ijin Krena Salahnya (Culpa).
-Pasal 86: Ketidakhadiran tanpa ijin karena sengaja.
-Pasal 87: Desersi.
-Pasal 88: Pemberatan ancaman pidana krn ketidakhadiran
tanpa ijin dan desersi.
-Pasal 89: Desersi ke Musuh.
-Pasal 90: Dengan akal bulus menarik diri dari pelaksanaan
kewajiban dinas.
-Pasal 91: Surat Cuti Palsu.
-Pasal 92: Ketidakhadiran dg menggunakan Pas-Jalan Palsu.
-Pasal 93: Mempermudah Kejahatan Desersi.
-Pasal 94: Permufakatan Jahat utk Kejahatan Ketidakhadiran.
-Pasal 95: Pengertian Pergi.
-Pasal 96: Ketidakhadiran eks militer penjahat.
Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 59
Lalai Tidak Hadir dlm dinas tanpa ijin
Pasal 85 KUHPM:
Militer, yg karena salahnya (CULPA) menyebabkan
ketidakhadiran dlm dinas tanpa izin, diancam:
ke-1 dg pidana maksimum 9 bulan apabila
ketidakhadiran itu dalam waktu damai minimal 1
hari dan tidak lebih lama 30 hari;
Ke-2 dg pidana penjara maksimum 1 Th 4 Bln
apabila ketidak hadiran itu, dalam waktu perang
tidak lebih lama dari 4 hari;

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 60


Sengaja Tidak Hadir dlm dinas tanpa ijin:
Pasal 86 KUHPM:
• Militer yg dengan sengaja melakukan
ketidakhadiran tanpa ijin diancam:
ke-1 dg pidana penjara maks 1 th 4 bln, apabila
ketidakhadiran itu dlm waktu damai minimal 1 hr
dan tdk lebih lama dr 30 hr.
Ke-2 dg pidana penjara maks 2 th 8 bln, apabila
ketidakhadiran itu dlm waktu perang tdk lebih
lama dr 4 hr.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 61


Desersi. (Psl 87 KUHPM)
1) diancam karena desersi, militer:
Ke-1 -yg pergi dg maksud menarik diri utk selamanya dr
kewjiban dinasnya;
-menghindari bahaya perang;
-menyeberang ke musuh; atau
-memasuki dinas mil pd st negara/ kekuasaan lain tanpa
dibenarkan.
Ke-2 yg krn salahnya (culpa) atau dg sengaja (dolus)
melakukan THTI dlm waktu damai lebih lama dr 30 hr, dlm
waktu perang lbh lama dr 4 hr;
2) Desersi yg dilakukan dlm waktu damai diancam dg pidana
penjara maks 2 th 8 bln
3) Desersi yg dilakukan dlm waktu perang diancam dg pidana
penjara maks 8 th 6 bln

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 62


Bentuk Desersi:
1.Desersi Murni (Psl 87 ayat 1 ke-1):
a. Pergi dg maksud menarik diri untuk selamanya dari
kewajiban dinas.
b. Menghindari Bahaya Perang.
c. Menyeberang ke musuh.
d. Memasuki Dinas Militer pd suatu negara lain.
Desersi sebagai kelanjutan dr ketidakhadiran tanpa
ijin (Psl 87 ayat 1 ke 2 dan ke 3):
Krn salahnya a/ sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa
ijin:dalam waktu damai lebih lama dr 30 hr;
- dalam waktu perang lebih lama dr 4 hr.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 63


Pemberatan Desersi Pasal 88 KUHPM
1) Maksimum pidana Psl 86 & 87 diduakalikan:
Ke-1. Apabila kejahatan itu belum lewat 5 th.
Ke-2 Apabila 2 orang atau lebih.
Ke-3 Apbl petindak adl militer pemegang komando.
Ke-4 Apbl sedang dlm menjalankan dinas.
Ke-5 Apbl pergi ke atau di luar negeri.
Ke-6 Apbl menggunakan perahu laut, pswt terbang, atau kendaraan
Angk Perang
Ke-7Apbl mbawa serta senjata atau munisi.
2) Apabila Psl 86 atau 87 dibarengi dua atau lebih
keadaan tsb ayat 1 ke-1 sd ke-7, maks pidana tsb
ditambah ½ nya

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 64


Bab IV: Kejahatan-kejahatan Pengabdian.
-Pasal 97: Penghinaan terhadap Atasan.
-Pasal 98: Penghinaan Thdp Atasan dg Lisan atau Tulisan.
-Pasal 99: Menghina Atasan dg suatu Tindakan Nyata.
-Pasal 100: P’rapan dan P’beratan ancman pid.utk penghinaan dl KUHP
-Pasal 101: Menentang untuk Duel.
-Pasal 102: Sangkaan, aduan, atau laporan palsu mengenai atasan.
-Pasal 103: Pembangkangan militer terhadap Perintah Dinsa.
-Pasal 104: Bentuk Culpa dr Pembangkangan.
-Pasal 105: Dengan tindakan nyata Mengancam dg kekerasan.
-Pasal 106: Insubordinasi dg tindakan nyata.
-Pasal 107: Insubordinasi dg tindakan nyata, yg direncanakan.
-Pasal 108: Insubordinasi oleh dua orang atau lebih.
-Pasal 109: Insubordinasi dlm keadaan khusus.
-Pasal 110: Insubordinasi di luar dinas.
-Pasal 111: Penerapan Psl KUHP dlm Concursus Idealis.
-Pasal 112: Recidive dlm insubordinasi.
-Pasal 113-115: Pengacauan Militer.
-Pasal 116: Permufakatan jahat dan Peniadaan Pidana.
-Pasal 117: Perluasan Pengertian Atasan.
Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 65
Pembangkangan thd Perintah Dinas
Psl 103 KUHPM
Militer yg menolak atau dg semaunya tdk mentaati perintah dinas,
atau dengan semaunya melampaui perintah, diancam karena
ketidaktaatan yang disengaja, dg pidana penjara maksimum 2 Th
4 Bln.
Unsur-unsur TP:
-Subyek: Militer.
-Kesalahan: dengan sengaja (disimpulkan dr tindakannya: menolak dll).
-Bersifat Melawan Hukum: Menolak perintah bg Mil adalah melawan hukum
(bertentangan dg UU/KUHPM).
-Tindakan yg dilarang:
a. Menolak. >
b. dg semaunya tdk mentaati. > Perintah Dinas.
c. dg semaunya melampaui, >
-Waktu : (Tempos delicti: Waktu terjadinya tindak pidana).
Tempat : (Locus delicti; Tempat terjadinya tindak pidana).

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 66


Lanjutan Psl 103 …
Apabila tindakan itu dilakukan dalam waktu perang, diancam
dg pidana penjara maksimum 5 Th.
Maksimum ancaman pidana yg ditentukan pd ayat pertama
dan ayat kedua, diduakalikan:
ke-1: Apabila petindak itu tetap dlm ketidaktaatan setelah
kpdnya scr tegas ditunjukkan keterpidanaannya oleh
seorang atasan.
ke-2. … Belum lewat 5 th .. Melakukan kejahatan yg sama.
ke-3. 2 orang atau lebih bersama-sama sbg kelanjutan dr
mufakat jahat.
ke-4. Sambil menghasut orang lain.
ke-5. Dilakukan pd suatu pertempuran dg musuh.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 67


Tindak Pidana In-sub-ordinasi
(Melawan Atasan dg tindakan nyata)

• Pasal 105:
Dg tindakan nyata mengancam dg kekerasan:
(1)Militer yg sengaja dg tindakan nyata
mengancam dg kekerasan terhadap atasan
diancam dg pidana penjara maks 2 Th 8 Bln.
(2)Apabila tindakan itu dilakukan dlm dinas
diancam dg pidana penjara maks 6 tahun.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 68


Unsur-unsur TP Psl 105
• Subyek : Militer bawahan.
• Kesalahan: dengan sengaja (Dolus)
• Bersifat Melawan Hukum: Militer yg mengancam dg
kekerasa terhadap atasannya adl perbuatan melwan
hk/UU.
• Tindakan: Mengancam dg kekerasan
obyeknya: Atasan.
• Waktu : Tempos delicti.
Tempat : Locus delicti.
Keadaan : sesuai keadaan TP

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 69


Pasal 106 > dg tindakan nyata …
(1) Militer yg dg sengaja,
dg tindakan nyata menyerang seseorang atasan,
melawan dg k’krasan atau ancmn. kekerasan,
merampas kemerdekaannya utk bertindak, a/
memaksanya dg kekerasan a/ anc kekersan utk
melaksanakan a/ mengabaikan st pekerjaan dinas.
diancam krn insubordinasi dg tindkn nyata
Dg pidana penjara maks 9 Th.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 70


Pasal 107 > Direncanakan
• (1) Insubordinasi dg tindakan nyata yg
direncanakan terlebih dahulu, diancam dg
pidana penjara maks 10 thn
• (2) Apabila tindakan tsb mengakibatkan luka,
diancam dg pidana penjara maks 12 Thn.
• Apabila tindakan tsb mengakibatkan
kematian, diancam dg pidana penjara maks 15
Thn.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 71


Psl 108 > Oleh 2 org/ lebih
• Insubordinasi dg tindakan nyata yg dilakukan ol 2
orang atau lebih scr bersatu, diancam krn
perlawanan nyata bersama (muiterij) dg pidana
penjara maks 12 thn.
>Apabila tindakan tsb mengakibatkan luka, diancam dg
pidana penjara maks 15 Thn.
>Apabila tindakan tsb mengakibatkan kematian ,
diancam dg pidana penjara maks 20 Thn.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 72


Psl 109 > dlm keadaan tertentu
Diancam dg pidana mati, pid. Penjara seumur
hidup a/ sementara maks 20 th:
• Insubordinasi dg tindakan nyata dlm waktu
perang.
• Perlawanan nyata bersama di perahu a/ pswt
terbang, yg berada pd st tempat dmn tdk tdpt
pertolongan sg segera.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 73


TP Pencurian Militer
PENCURIAN DG MENYALAHGUNAKAN KESEMPATAN
(PSL 140 KUHPM)

• Diancam dg pidana Pjr maks 7 Th, barangsiapa


melakukan pencurian dan dlm tindakan itu telah
menyalahgunakan (kesempatan), tempat
kediamannya atau perumahannya yg diperolehnya
berdasarkan kekuasaan umum.
Tindakan yg dilakukan seperti Pasl 362 KUHP,
Dg tambahan yg memberatkan:
• Menyalahgunakan kesempatan bertempat tinggal di st rumah
yg diperolehnya berdsrkan kekuasaan umum.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 74


Pencurian Psl 362 KUHP
• Barang siapa
• mengambil barang sesuatu,
yg seluruhnya atau sebagian kepu-nyaan
orang lain,
• Dengan maksud untuk dimiliki,
• secara melawan hukum,
Diancam karena Pencurian,
Dg pidana penjara paling lama 5 Th…

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 75


Pencurian pd st tempat yg dijaganya,
Psl 141 KUHPM.

• Diancam dg pidana penjara maks


sembilan tahun, pencurian yg dilakukan
ol militer pd st tempat yg ditentukan di
bawah penjagaan atau
pengamanannya.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 76


Penadahan Militer. Psl 145
• Militer yg membeli, menyewa, menukar,menerima
gadai, menerima sbg hadiah, atau krn ketamakannya
menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan,
mengangkut, menyimpan, atau menyembunyikan st
benda, yg diketahuinya atau sepatutnya dpt menduga,
bhw benda itu diperoleh dr salah satu kejahatan yg
dirumuskan dlm bab ini, diancam krn penadahan
militer dg pidana penjara maks tujuh tahun.

Sudiro, S.H., M.Sc., M.H. 77

Anda mungkin juga menyukai