Referat Kawasaki Disease PPT Publish
Referat Kawasaki Disease PPT Publish
DISEASE
Disusun oleh :
Anton
2017-0601-0005
Sumber : AHA
Guideline 2017
Kawasaki Disease
Parameter Diagnosis Kawasaki Disease
6 kriteria diagnostik berdasarkan Pedoman Pelayanan Medis
IDAI pada fase akut :
1. Demam remiten, tinggi, dapat mencapai 39- 41 °C dan berlangsung
selama 5 hari atau lebih (mutlak harus ada)
2. Injeksi konjungtiva bilateral dengan manifestasi mata merah, tanpa
eskudat (B)
3. Kelainan di mulut dan bibir : lidah stroberi, rongga mulut dan faring
merah difus, bibir merah dan pecah (C)
4. Kelainan tangan dan kaki : eritema telapak tangan dan kaki serta
edema (fase akut), pengelupasan kulit jari tangan dan kaki (fase
subakut) (D, E)
5. Rash, maculopapular, eritroderma difusa, atau eritema multiforme-
like (A)
6. Limfadenopati servikal, biasanya unilateral (diameter > 1,5 cm) (F)
3. Fase konvalesen
Terjadi setelah hari ke 25
dimana penyakit sudah tidak
aktif lagi dan dapat dijumpai
garis horizontal di kuku ynag
dikenal sebagai Beau’s Line. (2)
Diagnosis Banding Kawasaki Disease
Pemeriksaan Penunjang Kawasaki Disease
• Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang patognomonik
untuk Kawasaki Disease namun dapat ditemukan hasil
laboratorium konsisten dengan proses inflamasi akut
• Pemeriksaan darah :
• Leukosistosis dengan shift to the left pada hitung jenis
• Peningkatan CRP dan LED pada fase akut
• Trombosistosis pada fase subakut
• SGOT/SGPT dapat meningkat
• Albumin serum dapat menurun (< 3,0 g/dL pada usia < 1 tahun dan
< 3,8 g/dL pada usia > 1 tahun)
• Peningkatan enzim miokardium seperti creatin phosphokinase MB
menunjukkan adanya infark miokard
Pemeriksaan Penunjang Kawasaki Disease
• Pemeriksaan Urin :
• Dapat ditemukan pyuria yang steril (akibat urethritis)
• Jumlah leukosit diatas normal
• Pemeriksaan Ekokardiografi :
• Ekokardiografi mutlak dilakukan untuk mendeteksi kelainan arteri
koroner, lesi katup, efusi pericardium dan gangguan fungsi jantung.
• Ekokardiografi pertama dilakukan saat diagnosis pertama kali.
• Jika tidak ditemukan kelainan koroner, ekokardiografi diulang
2 minggu setelah onset dan kemudian 6 minggu setelah onset.
• Jika hasil ekokardiografi pada 6 minggu normal dan LED sudah
normal maka ekokardiografi tidak harus diulang lagi.
• Jika ditemukan kelainan pada fase akut, ekokardiografi ulangan
selanjutnya tergantung pada derajat kelainan.
Pemeriksaan Penunjang Kawasaki Disease
• Pemeriksaan Rontgen thorax :
• Sering dijumpai infiltrate ringan pada kedua lapangan paru.
• Dapat ditemukan kardiomegali jika terjadi kelainan katup
Pemeriksaan Penunjang Kawasaki Disease
• USG / CT scan leher :
• Untuk membedakan Kawasaki disease limfadenopati dengan
bakteria limfadenitis.
• Pada Kawasaki disease dapat ditemukan multipel nodus limfe yang
membesar, retrofaringeal edema / phlegmon
• Pada bakterial limfadenitis dapat ditemukan 1 nodus dengan inti
hipoekoik.
•
• Pemeriksaan Kateterisasi Jantung :
• Diperlukan jika pada pemeriksaan ekokardiografi ditemukan
aneurisma yang besar > 8 mm, giant aneurysm atau multiple
• Terdapat tanda iskemia secara klinis atau pada rekaman EKG
• Untuk monitoring jangka panjang pasien dengan risiko lesi koroner
stenosis atau oklusif
Algoritma Kawasaki Disease
• Prinsip terapi :
1. Imunoglobulin (Gama-globulin) intravena (IVIG) segera
setelah diagnosis ditegakkan dengan yakin : dosis IVIG 2
g/kgBB selama 10-12 jam. Optimal hari ke-5 s/d 10. Tidak
diperlukan bila > hari ke 10 bila baik.
* Resistensi IVIG bila demam tidak membaik setelah 36 jam
pemberian. Dosis tambahan IVIG 2 g/kgBB. Atau dikombinasikan
dengan pemberian kortikosteroid (prednisone) atau TNF inhibitor
(infliximab, etanercept)
Tatalaksana Kawasaki Disease
2. Asetosal PO dosis 80-100 mg/kgBB/hari dalam 4 dosis hingga hari
onset ke-14 atau 2-3 hari sampai demam hilang. Pada fase
konvalesen diturunkan dosisnya menjadi 3-5 mg/kgBB sekali
sehari sampai 6-8 minggu sejak onset.