OLEH : Drs. MARMAYADI
SMA N.1 TELADAN YOGYAKARTA
Kesultanan Malaka
Presented by: Mr MAY Since 1402
Sejarah Kesultanan Malaka
Sebuah kesultanan Pada tahun
yang didirikan oleh 1401,
Parameswara/Para Parameswara
misora. yang putra dari Seri
merupakan turunan Rana Wira
ketiga dari Sri Kerma,
Maharaja Sang mengungsi dari
Utama Tumasik setelah
Parameswara mendapat
Batara Sri Tri Buana penyerangan
(Sang Nila Utama), dari Majapahit.
seorang penerus
raja Sriwijaya.
Kronik Dinasti Ming mencatat Parameswara
telah tinggal di ibukota baru di Melaka (tepatnya
pada penyempitan Selat Malaka) pada 1403,
tempat armada Ming yang dikirim ke selatan
menemuinya. Sebagai balasan upeti yang
diberikan, Kekaisaran Cina menyetujui untuk
memberikan perlindungan pada kerajaan baru
tersebut. Parameswara kemudian menganut
agama Islam setelah menikahi putri Pasai.
Laporan dari kunjungan Laksamana Cheng Ho
pada 1409 menyiratkan bahwa pada saat itu
Parameswara masih berkuasa, dan raja dan
rakyat Melaka sudah menjadi muslim.
Prameswara kemudian berganti nama menjadi
Sultan Iskandar Syah.
Daftar Raja-Raja Kesulatanan Malaka:
Parameswara (1402-1414)
Megat Iskandar Syah (1414-1424)
Sultan Muhammad Iskandar Syah (1424-1444)
Seri Parameswara Dewa Syah(1444-1445)
Sultan Mudzaffar Syah (1445-1459)
Sultan Mansur Syah (1459-1477) zaman keemasan Kerajaan Malaka
Sultan Alauddin Riayat Syah (1477-1488)
Sultan Mahmud Syah (1488-1528) Kerajaan Malaka mengalami
kemunduran
Iskandar Syah
Kesultanan ini berkembang pesat menjadi sebuah entrepot
(tempat penimbunan barang-barang) dan menjadi pelabuhan
terpenting di Asia Tenggara pada abad ke-15 dan awal 16.
Kegemilangan kesultanan disebabkan beberapa faktor
penting, di antaranya Prameswara menjalin hubungan baik
dengan negara Cina, bahkan salah satu Sultan Malaka
menikahi putri asal negeri Cina yaitu Putri Hang Li Po.
Akhirnya Malaka mendapat perlindungan dari negeri
berkuasa besar ini dan mengelakkan serangan Kerajaan
Siam.
Megat Iskandar Syah