2018 02 BT 001 PPN d3 Pajak Rachmad Utomo
2018 02 BT 001 PPN d3 Pajak Rachmad Utomo
&
Pajak Penjualan atas Barang Mewah
Rachmad Utomo
Untuk Mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN
1
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN
Do this (only) in My Class
1. Pastikan Ketua Kelas Kalian membuat Grup WA dan invite saya
2. Bila punya, bawa gadget isilah dengan bahan kuliah
3. Bawalah makanan/minuman silakan dinikmati di kelas (bagi
kawanmu bila dia memintanya)
4. Setiap perkuliahan pastikan ada laptop dan sudah siap untuk
bahan tayang (kalian bergantianlah nurut sama ketua kelas)
5. Alat komunikasi silent atau off
6. Silakan konsultasi kesulitan kalian dalam kuliah di sini (Ayo
Sukses Bersama-sama)
4
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN
Don’t Do in My Class
1. Ngobrol dan berbicara, berisik dan mengganggu perkuliahan
2. Tidak membaca bahan baik yang sudah diberikan maupun yang akan
diberikan
3. Tidak mempersiapkan diri aktifitas kelas (Kuis, Game, Latihan dan diskusi)
4. Tidak bertanya bila kurang paham
5. Tidak memberi info kepada ketua kelas (bila tidak masuk, ijin dll)
6. Tidak care terhadap keberhasilan perkuliahan dan kesuksesan prestasi
kelas
7. Tidak memiliki gmail, saya share seluruh bahan di google drive
5
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN
filosofi PPN sehingga mahasiswa
memiliki wawasan yang
memadai mengenai PPN.
Latar belakang
penggantian PPn dengan
PPN
Mekanisme
Pemungutan PPN
Sistematika PPN
6
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN
Konsep
Pajak Konsumsi
dan Sekilas Sejarahnya di Indonesia
7
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN
Taksonomi Pajak Expenditure Tax
Consumtion
Cash-flow Tax
Based Taxation
Retail Sales Tax
Excise
Indirect Turnover Sales Tax
Sales Tax
Goods Services
Tax
Kerajaan Kolonial
Hindia Belanda
Ordonansi
Upeti
1. Ordonansi Succesie 1901
2. Ordonansi Pajak Rumah Tangga 1908
3. Versponding Warde 1920
VOC 4. Aturan Bea Meterai 1921
Lanrente 5. Ordonansi Bea Balik Nama 1924
6. Ordonansi Pajak Kekayaan 1932
Inggris 7. Ordonansi Pajak Upah 1934
8. Ordonansi PKB1934
Pajak Tanah 9. Ordonansi Pajak Potong 1936
1950
UU No. 12/1956
Penyerahan Pajak Negara kpd Daerah
• UU Pajak Radio /1947
• UU Pajak Deviden (21/1959) • UU Pajak Pembangunan/1947
• UU PPSP (19/1959) 1951 • UU Darurat Pajak Peredaran /1952
• UU BBNKB (27/1959) UU Pajak Penjualan/1951 • Ordonansi Succesie 1901
• Pajak Bangsa Asing (74/1958)
• Tata Cara Pemungutan PPd, PKk • Ordonansi Pajak Rumah Tangga 1908
& PPs (MPS/MPO) (8/1967) • Versponding Warde 1920
• Aturan Bea Meterai 1921
• UU No.12/1947 Pajak Radio
• Ordonansi Bea Balik Nama 1924 • UU No. 14/1947 Pajak Pembangunan
• Ordonansi Pajak Kekayaan 1932
• Ordonansi Pajak Upah 1934
• Ordonansi PKB1934
• Ordonansi Pajak Potong 1936
1983
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN 10
1983 1. UU No.6/1983 KUP
2. UU No.7/1983 PPh
3. UU No.8/1983 PPN & PPnBM 1
--- Tax Reform I
--- Self Assesment
1. UU No.12/1985 PBB
2. UU No.13/1985 BM 1. UU No.16/2000 Perubahan KUP
2. UU No.17/2000 Perubahan PPh
Perubahan IPEDA menjadi PBB
3.
4.
UU No.18/2000 Perubahan PPN
UU No.19/2000 Perubahan PPSP
3
UU No. 7/1991 Perubahan PPh
5. UU No.20/2000 Perubahan BPHTB
6. UU No.34/2000 Perubahan PDRD
1. UU No.9/1994 Perubahan KUP 2 Tax Reform II
2. UU No.10/1994 Perubahan PPh UU No. 14/2002 Pengadilan Pajak
3. UU No.11/1994 Perubahan PPN 2000
4. UU No.12/1994 Perubahan PBB
UU No.28/2007 Perubahan KUP
UU No.36/2008 Perubahan PPh
UU No. 16/2009 Perubahan KUP
1.
2.
UU No. 19/1997 PPSP
UU No. 21/1997 BPHTB UU No. 42 2009 Perubahan PPN
UU No. 28/2009 Perubahan PDRD
4
3. UU No. 18/1997 PDRD
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN 11
Model Pemungutan
Pajak Penjualan
12
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN
Produsen Distributor Pengecer Konsumen
PPn
Harga
PPn
Jual
PPn Harga
Jual
Harga
Jual
A B C D
13
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN
Produsen Distibutor Pengecer Konsumen
14
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN
Maka terbukti terdapat kelemahan bahwa:
1. Dalam pelaksanaannya UU PPn 1951 menimbulkan pengenaan
pajak berganda sehingga PPn menjadi tidak netral baik dalam
perdagangan didalam negeri maupun internasional
2. Variasi tarif yang cukup banyak, sampai 9 macam tarif, menyulitkan
tindakan pengawasan terhadap kepatuhan wajib pajak. Sisi negatif
PPn ini terutama pengenaan pajak berganda mendorongng wajib
pajak untuk menghindar dari pengenaan PPn bahkan kalau perlu
mereka melakukan penggelapan pajak.
15
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN
Maka terbukti terdapat kelemahan bahwa:
3. Menghindar dari pengenaan pajak (tax avoidance) masih tergolong
sebagai tindakan legal misalnya beberapa perusahaan dalam satu
rangkaian beberapa mata rantai jalur produksi atau distribusi yang
sejenis melakukan peleburan usaha, sehingga beberapa mata rantai
produksi atau distribusi yang sejenis melakukan peleburan usaha,
sehingga beberapa mata rantai produksi atau distribusi lolos dari
pengenaan PPn (seolah-olah terpadu).
4. Bagi pengusaha yang lain yang lebih suka mengambil jalan pintas,
lebih memilih menyelundupkan atau menggelapkan pajak dengan
cara melaporkan jumlah peredaran bruto lebih rendah daripada
yang keadaan sebenarnya.
16
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN
Pajak Tidak
Legal Karakter Langsung
Pajak
Objektif
PPN
Multi Stage
Indonesia
Levy non
Consumption
Type VAT
Legal Kumulatif
Karakter
Tarif Tunggal
PPN Indirect
Subtraction
Konsumsi DN
(netral)
17
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN 17
Model Pemungutan
Pajak Pertambahan Nilai
18
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN
Biaya /
Nilai Tambah / Beban
No. Tingkat harga / Harga Jual PPN Ket
Mark up PPN
nilai beli
1 Pengepul 500 500 1,000 100 100 100-0
2 Pabrikan 1,000 1,200 2,200 220 120 220-100
3 Agen 2,200 2,500 4,700 470 250 470-220
4 Pengecer 4,700 5,000 9,700 970 500 970-470
5 Konsumen 9,700 970 end user
9.700
4.700
Pengecer KN =500 (PK 970 – PM 470)
2.200
1.000
Total Beban
Pabrikan KN =120 (PK 220 – PM 100)
Kas Negara =
Rp970
Pengepul KN = 100
19
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN
Dasar Hukum PP dibawah UU
yang masih berlaku
UU
15 Peraturan
Pemerintah
20
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN
Dasar Hukum (PP) yang masih berlaku*
1. PP 3/1996 ttg Perlakuan Perpajakan Bagi Pengusaha Kena Pajak
Berstatus Entrepot Produksi Untuk Tujuan Ekspor (EPTE) Dan
Perusahaan Pengolahan Di Kawasan Berikat (KB)
2. PP 147/2000 ttg Perubahan Atas PP 20/2000 Tentang Perlakuan
Perpajakan Di Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu
3. PP 25/2001 ttg Perubahan Ketiga Atas PP 42/1995 Tentang Bea
Masuk, Bea Masuk Tambahan, Pajak Pertambahan Nilai Dan
Penjualan Atas Barang Mewah Dan Pajak Penghasilan Dalam Rangka
Pelaksanaan Proyek Pemerintah Yang Dibiayai Dengan Hibah Atau
Dana Pinjaman Luar Negeri
*Sampai dengan 26-02-2017 21
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN
Dasar Hukum (PP) yang masih berlaku
4. PP 28/2009 ttg Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai Atas Penyerahan
Jasa Kebandarudaraan Tertentu Kepada Perusahaan Angkutan
Udara Niaga Untuk Pengoperasian Pesawat Udara Yang Melakukan
Penerbangan Luar Negeri
5. PP 1/2012 ttg Pelaksanaan UU NO.8/1983 ttg PPN Barang Dan Jasa
Dan PPnBM Sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir
Dengan UU No.42/2009 Tentang Perubahan Ketiga Atas UU
No.8/1983 tg PPN Barang Dan Jasa Dan PPnBM
22
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN
Dasar Hukum (PP) yang masih berlaku
6. PP 10/2012 ttg Perlakuan Kepabeanan, Perpajakan, Dan Cukai Serta
Tata Laksana Pemasukan Dan Pengeluaran Barang Ke Dan Dari Serta
Berada Di Kawasan Yang Telah Ditetapkan Sebagai Kawasan
Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas
7. PP 71/2012 ttg Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai Atas Penyerahan
Avtur Untuk Keperluan Angkutan Udara Luar Negeri
8. PP 47/2013 ttg Pemberian Pembebasan Pajak Pertambahan Nilai
Atau Pajak Pertambahan Nilai Dan Pajak Penjualan Atas Barang
Mewah Kepada Perwakilan Negara Asing Dan Badan Internasional
Serta Pejabatnya
23
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN
Dasar Hukum (PP) yang masih berlaku
9. PP 22/2014 ttg Perubahan Atas PP 41/2013 ttg Barang Kena Pajak
Yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Yang Dikenai
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
10. PP 15/2015 ttg Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai Atas Penyerahan
Bahan Bakar Minyak Untuk Kapal Angkutan Laut Luar Negeri
11. PP 40/2015 ttg Penyerahan Air Bersih Yang Dibebaskan Dari
Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai
24
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN
Dasar Hukum (PP) yang masih berlaku
12. PP 69/2015 ttg Impor Dan Penyerahan Alat Angkutan Tertentu Dan
Penyerahan Jasa Kena Pajak Terkait Alat Angkutan Tertentu Yang
Tidak Dipungut Pajak Pertambahan Nilai
13. PP 74/2015 ttg Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai Atas Penyerahan
Jasa Kepelabuhanan Tertentu Kepada Perusahaan Angkutan Laut
Yang Melakukan Kegiatan Angkutan Laut Luar Negeri
14. PP 81/2015 ttg Impor Dan/Atau Penyerahan Barang Kena Pajak
Tertentu Yang Bersifat Strategis Yang Dibebaskan Dari Pengenaan
Pajak Pertambahan Nilai
25
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN
Dasar Hukum (PP) yang masih berlaku
15. PP 106/2015 ttg Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu Yang
Bersifat Strategis Yang Tidak Dipungut Pajak Pertambahan Nilai
26
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN
BAB I KETENTUAN UMUM
BAB VII
BAB VIII
27
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN
BAB I OBJEK PAJAK
BAB VA
BAB VI
BAB VII
BAB VIII
28
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN
BAB I TARIF PAJAK DAN CARA
MENGHITUNG PAJAK
BAB II
Pasal 7 (3 ayat)
BAB IIA
Pasal 8 (4 ayat)
BAB III
Pasal 8A (2 ayat)
BAB VA
BAB VI
BAB VII
BAB VIII 29
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN
SAAT DAN TEMPAT
BAB I TERUTANG DAN LAPORAN
PENGHITUNGAN PAJAK
BAB II
Pasal 11 (5 ayat) Ayat 5 (DIHAPUS)
BAB IIA
Pasal 13 (11 ayat) 3 ayat (DIHAPUS)
BAB III
Pasal 14 (2 ayat)
BAB VI
BAB VII
BAB VIII
30
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN
BAB I KETENTUAN KHUSUS
BAB II
Pasal 16A (2 ayat)
BAB IIA
Pasal 16B (3 ayat)
BAB III
Pasal 16C
BAB VI
BAB VII
BAB VIII
31
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN
BAB I KETENTUAN LAIN-LAIN
BAB II
Pasal 17
BAB IIA
KETENTUAN PERALIHAN
BAB III
Pasal 18 (2 ayat)
BAB V Pasal 19
BAB VA
BAB VI
BAB VII
BAB VIII 32
RACHMAD UTOMO untuk PKN STAN
TUGAS MEMBACA