Tutorial Klinik 1 Kelompok B (Pitiriasis Versikolor)
Tutorial Klinik 1 Kelompok B (Pitiriasis Versikolor)
02 Step 2
Define the problems to be discussed
03 Step 3
Brainstorming
04 Step 4
Review step 2 and 3 and arrange explainations into tentative
solutions
05 Step 5
Formulate learning objectives
06 Step 6
Private study
07 Step 7
Group shares results of private study
Step 1
Identify and clarify unfamiliar terms presented in the
scenario
Kata-kata asing
Hipopigmentasi
Kelainan kulit berupa perubahan warna
menjadi lebih putih, dan berbatas tegas Lampu Wood
Sinar UV yang digunakan untuk
pemeriksaan dermatologi
Multipel
Lebih dari satu
Fluoresensi
Skuama Hasil pemeriksaan menggunakan
lampu Wood
Lapisan stratum korneum yang
terlepas dari kulit
Step 2
Define the problems to be discussed
1 3 5
2 4 6
Tutorial Klinik
+ sistem imun
Malassezia
Gatal furfur
Gambaran Klinis
Hasil (Pitiriasis
Versikolor) Hasil (Pitiriasis
Fluoresensi: Kuning
keemasan
Versikolor)
Gambaran:
Pemeriksaan
Sphagetti and
meatball KOH
Diagnosis Banding
Khas:
o Bercak hipopigmentasi
Khas:
o Diawali eritema
o Hipopigmentasi
o Tidak gatal
o Tidak gatal
o Makula oval, tidak
o Daerah wajah
teratur
o Tidak terdapat
o Skuama halus
pigmen kulit
o ↓ melanosom
Khas: Khas:
o Makula hipopigmentasi, skuama o Bercak hipopigmentasi
o Bentuk bulat/oval o Anastesi
o Gatal terutama saat berkeringat o BTA +
o Lokasi: tubuh bagian atas o Gangguan fungsi saraf
(dada/punggung), leher, perut,
wajah, skalp, aksila, lipat paha
genital
Tatalaksana
PV
Non-
Medikamentosa Medikamentosa
Selenium sulfide : shampoo Untuk lesi yang luas Mengganti handuk, sprei,
1,8% dan lotion 2,5% (15- • Ketokonazol 200mg/hari (5- dan baju secara rutin
30mnt bilas) 10hr)
Ketokonazol 2% -> shampoo • Itrakonazol 200mg/hari (5-7hr)
Lesi hipopigmentasi
Pemeriksaan KOH Berskuama halus
Pemeriksaan Penunjang Gatal terutama saat berkeringat
Diagnosis PV
Pada punggung dan leher
Pemeriksaan Lampu Wood
Pemeriksaan Lampu Wood: Fluoresensi
warna kuning keemasan
Pitiriasis Alba
Morbus Hansen Diagnosis Banding Selenium Sulfide & Ketokonazol
Vitiligo Topikal
Medikamentosa
Sistemik
Tatalaksana Ketokonazol & Itrakonazol
Non-Medikamentosa
START Menjaga hygiene
Farmakologi antifungal
Step 6
Private study
Sumber Belajar
Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin UI
Farmakologi UI
D
D D
D
D
Step 7
Group shares results of private study
Differential Diagnosis Definisi Epidemiologi Etiologi
PTIRIASIS ALBA
D.Diagnosis Anamnesis Tambahan PF PP
Ptiriasis Apakah gatal saat Inspeksi: - Lampu wood: fuoresensi kuning
Versikolor berkeringat? - kulit berwarna (makula keemasan
hipopigmentasi, skuama) - KOH 10%: kelompok hifa pendek
- Kulit putih (kecoklatan/ tebal dikelilingi spora bulat
kemerahan) (spaghetti&meatballs appearance)
Morbus Hansen - Sejak kapan? Inspeksi: - Slit Skin Smear: BTA (+)
- Apakah mati rasa? - makula hipopigmentasi/ - Histopatologi:
- Tempat terkena? eritema Tuberkuloid: tuberkel, kerusakan syaraf
- Riw Pengobatan - Alopesia nyata, kuman (-), non solid
terdahulu? Fungsi saraf sensorik&motorik: Lepromatosa: subepidermal clear zone,
- Riw Keluarga ? n. Fasialis, n. Aurikularis sel virchow, kuman +++
magnus, n. Ulnaris, n. Radialis, - Serologi: Anti PGL-1, uji MLPA, Uji
n. Medianus, n. Proneus ElLISA, uji dipstick test, ML flow test
communis, n. Tibialis posterior
Vitiligo - Lama penyakit? Makula hipopigmentasi - Histopatologi: melanosit berkurang
- Riw Penyakit lain? bulat/lonjong batas tegas - Kadar tiroid
- Faktor pencetus? - Gula darah
- Riw inflamasi/
iritasi/ruam kulit
sebelum bercak putih?
Ptiriasis Alba Bagaimana lesi awal? Inspeksi: skuama halus Histoptologi: akantosis ringan,
spongiosis dengan hiperkeratosis
sedang & perakeratosis
Differential Diagnosis Tatalaksana
Ptiriasis Versikolor Umum: menjaga higine
Khusus (topikal): 2mggu- lampu wood (-)
- Selenium sulfide (sampo 1,8%/losio 2,5%) 15-30 menit sebelum mandi
- Sampo ketokonazol 2%
- Salep whitfield/larutan natrium tiosulfit 20%
- Azol: (mikonazol, klotrimazol, isokonazol, ekonazol) krim/salep 1-2%
Sistemik:
- ketokonazol 200mg/hari (10 hari)
- Itrakonazol 100mg/hari (5-7hari)
Morbus Hansen - MB: Rifampisin 600mg/bulan + DDS 100 mg/hari (selama 12 bulan)
- PB: Rifampisisn 600mg/bulan +DDS 100mg/hari (selama 6-9bln)
Vitiligo - Vitiligo lokalisata: triamsinolon asetenoid 0,1%, flusinolon asetat 0,01%
- Zat warna topikal: vitadye (dihydroxyacetone)/ dyoderm (isoprophyl alcohol)
- Larutan psoralen 1% dlm alkohol dioleskan pajanan sinar matahari kulit jd
merah
- Sistemik: psoralen 0,3-0,6 mg/kgbb
Pemeriksaan
lampu wood pada
tinea versikolor
(Fluoresensi
berwarna kuning
keemasan)
Bahan dan alat yang dibutuhkan
• Scalpel untuk melakukan kerokan
Pemeriksaan KOH kulit
• Gelas obyek dan penutup
Prosedur • Reagen KOH
• Di daerah kulit yang telah dipilih di bersihkan dengan • Lampu Busen
aceton untuk menhilangkan bahan salep. Setelah itu
• Aceton
dilanjutkan dengan pengambilan bahan kerokan dari
daerah tersebut.
• Kerokan kulit ditampung langsung keatas gelas obyek
dan dikumpulkan di bagian tengah tipis-tipis.
• Teteskan KOH keatasnya kerokan yang telah
dipersiapkan.
• Tutup gelas obyek dengan gelas penutup.
• Panaskan slide tersebut dan hindari pemanasan yang
berlebihan yaitu jangan sampai menguap, karena dapat
menimbulkan artefak.
• Periksa dibawah mikroskop, dimulai dengan pembesaan
100 kali sampai 400 kali.
Pitiriasis Versikolor
Interpretasi
Hypha dermatophytes
Bentuknya seperti benang panjang lurus atau berlekuk
yang seringkali bercabang-cabang. Diameternya
uniform, warna terang dengan tepi agak gelap.
Hypha dan budding spores Candida
Disebut juga pseudo-hypha yang seringkali sukar
di bedakan dengan hypha dari dermatohytes.
Bentuknya seperti benang yang panjang. Lurus
atau bengkok. Bentukan sel bulat atau oval dan
budding.
Hypha dan spora T. Versicolor
Bentuknya berupa benang-benang pendek-
pendek dan panjang disertai dengan spora
yang berkelompok dengan ukuran yang
sama. Kombinasi ini seringkali di sebut
spagetti dan meatballs
Terapi Topikal
Sampo
Sampo 2% Losio 2,5%* Solusio 20% Solusio 50%
1,8%*
sebaiknya diteruskan 2
minggu setelah hasil
pemeriksaan lampu
wood dan mikologis Lesi terbatas
langsung kerokan kulit
negatif
Oral Topikal
Dosis oral 250 mg/hari selama 6 • Tersedia sebagai krim 1 % dan bentuk
minggu untuk infeksi kuku tangan ain untuk terapi topikal dermatofitosis
dan 12 minggu untuk infeksi kuku • Pemakaian 2x1
kaki. • Efek samping: iritasi lokal, rasa
terbakar, dan eritema. Kontak dengan
membran mukosa harus dihindari
Golongan Polien
Amphoterisin B
MoA : Amphoterisin B berikatan
dengan ergosterol sel plasma dari
sel jamur.
Amphoterisin B
Farmakokinetik: Amfoterisin B
diberikan secara lambat, intravena Effek samping
(IV). Amfoterisin B tidak larut dalam air
dan harus dikoformulasi dengan
sodium deoxycholate (Konvensional)
atau berbagai lipid buatan untuk
membentuk liposom. Liposom berguna
untuk mengurangi tokissitas ginjal.
Golongan Ekinokandins