Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PASI

EN YANG MENGALAMI KECEMASAN


Kelompok 5
Agenda
01 Definisi Kecemasan

02 Gejala- Gejala Kecemasan

03 Faktor-Faktor Kecemasan

04 Jenis-Jenis Kecemasan

05 Gangguan Kecemasan

06 Dampak Kecemasan
Agenda

07 Proses Terjadinya Kecemasan

08 Reaksi-Reaksi Kecemasan

09 Tingkat Kecemasan

10 Cara Mengatasi Kecemasan


ANSIETAS
ANSIETAS
rasa takut atau khawatir pada situasi
tertentu yang sangat mengancam yang
dapat menyebabkan kegelisahan karena ada
nya ketidakpastian dimasa
mendatang serta ketakutan
bahwa sesuatu yang buruk akan
terjadi.
Gejala-gejala kecemasan
1. Ada saja 2. Adanya a)3. Diikuti oleh
hal-hal yang emosi-emosi bermacam-
sangat yang kuat dan macam fantasi,
mencemaskan sangat tidak delusi, ilusi, dan
hati stabil delusion of
persecution
(delusi yang
dikejar-kejar).

a)5. Muncul
ketegangan dan
ketakutan yang a)4. Sering merasa
kronis yang mual dan muntah-
menyebabkan muntah, badan terasa
tekanan jantung sangat lelah, banyak
menjadi sangat berkeringat, gemetar,
cepat atau tekanan dan seringkali
darah tinggi. menderita diare.
Faktor-Faktor Kecemasan

1.
Lingkungan

2.
Emosi yang
ditekan

3.
Sebab-
sebab Fisik
Jenis-Jenis Kecemasan

Ringan

Sedang
Gangguan Kecemasan

01 02 03 04

Fobia Spesifik Fobia Sosial Gangguan Gangguan Cemas


Panik Menyeluruh
Dampak Kecemasan
Rasa takut dan cemas dapat menetap bahkan meningkat
meskipun situasi yang betul-betul mengancam tidak ada,
dan ketika emosi-emosi ini tumbuh berlebihan dibandingk
an dengan bahaya yang sesungguhnya, emosi ini menjadi
tidak adaptif. Kecemasan yang berlebihan dapat mempun
yai dampak yang merugikan pada pikiran serta tubuh bah
kan dapat menimbulkan penyakit penyakit fisik (Cutler, 20
04:304).
Pengkajian Plasenta Previa
Kaji Jumlah darah
yang hilang Pengkajian tanda tanda vital dasar :
perdarahan,aktivitas dan kondisi
uterus(ukuran,kontur,iritabilitas dan relaksasi).

golongan darah dan dicocok Nyeri atau nyeri tekan terutama pada abdomen
silangkan sehingga tersedia darah denyut jantung janin.
apabila dibutuhkan tranfusi darah

Kaji Hemoglobin dan hemotokrit. Pantau Kaji apakah ada tanda-tanda syok seperti pucat,
pengukuran tinggi fundus uterus serial (dengan kedinginan,dan takikardi serta hipoksia janin
menandai abdomen). sekunder akibat oksigenisasi yang tidak adekuat
Pemeriksaan Penunjang
Plasenta Previa

USG Transabdominal

PEMERIKSAAN
USG Transvaginal PENUNJANG
(Recommended) PLASENTA
PREVIA

MRI
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan dan criteria hasil Intervensi Rasional
Gangguan rasa nyaman Kebutuhan rasa nyaman ter 1. Tentukan karakteristik da 1. Membedakan karakteristi
penuhi n lokasi ketidaknyamanan n k khusus dari nyeri memban
nyeri berhubungan den yeri. tu membedakan nyeri pasca
Kriteria hasil :
gan trauma pembedaha a) Nyeri tidak ada. 2. Obsertasi TD dan nadi operasi dan terjadinya
3. Ubah posisi klien komplikasi.
n. a) Tampak rileks.
b) Mampu tidur atau istiraha 4. Lakukan latihan nafas dal 2. Nyeri dapat menyebabkan
am. gelisah serta tekanan dari n
t dengan tepat
adi
5. Inspeksi jaringan payudar
meningkat.
a dan puting
3. Merilekskan otot dan
mengalihkan perhatian dari
sensasi nyeri.
4. Meningkatkan upaya per-
nafasan,menurunkan regan
gan dan ketegangan area in
sisi, mengurangi dari ketid-
aknyamanan.
5. Pada 24 jam pasca part-
um, payudara harus lunak d
a-n tak nyeri, nyeri dan pem
besaran payudara dapat ter-
jadi 2 – 3 hari pasca partum
Kecemasan berhubungan kecemasan tidak ada 1. Beri support mental. 1. Memberikan dukungan emos
dengan ancaman pada kon 2. Berikan informasi yang akura ional, dapat mendorong
Kriteria hasil :
sep diri. t pengungkapan masalah.
a) Kecemasan hilang
tentang keadaanya. 2. Khayalan yang disebabkan o
b) Klien dapat istirahat
3. Tentukan tingkat ansietas kli leh kurangnya informasi atau
c) Klien kelihatan rileks
en kesalahanpahaman dapat
meningkatkan tingkat ansietas.
3. Kelahiran sesaria mungkin d
ipandang sebagai suatu
kegagalan dalam hidup oleh kli
en / pasangan dan hal tersebut
dapat memiliki dampak
negatif dalam proses ikatan / m
enjadi orang tua
SOLUSIO
PLASENTA
Solusio
Plasenta
adalah terlepasnya sebagian atau seluruh
plasenta sebelum bayi lahir. Hal ini dapat
menyebabkan perdarahan pasca persalinan.
Etiologi

Penyebab pasti masih belum diketahu. Biasanya keadaan ini


berkaitan erat dengan adanya hipertensi pada ibu, grande
multipara (5 kehamilan atau lebih), tali pusat yang pendek,
Faktor predisposisi lainya yang mungkin adalah gestasi multipe
dan hidramnion.
Patofisiologi Solusio Plasenta
Solusio plasenta merupakan hasil akhir dari suatu proses yang bermula dari
suatu keadaan yang mampu memisahkan vili-vili korialis plasenta dari tempat
implantasinya pada desidua basalis sehingga terjadi perdarahan. Pada trauma
abdomen etiologinya jelas karena robeknya pembuluh darah desidua. Dalam
banyak kejadian perdarahan berasal dari kematian sel (apoptosis) yang disebab
kan oleh iskemia dan hipoksia. Perdarahan tersebut menyebabkan desidua
basalis terlepas kecuali selapisan tipis yang tetap melekat pada miometrium.
pada tingkat permulaan sekali dari proses terdiri atas pembentukan hematom
yang bisa menyebabkan pelepasan yang lebih luas, kompresi dan kerusakan
pada bagian plasenta yang berdekatan.

Pada awalnya mungkin belum ada gejala kecuali terdapat hematom


pada bagian belakang plasenta yang baru lahir. Hematoma yang
terbentuk dengan cepat meluas dan melepaskan plasenta lebih luas/
banyak sampai ke pinggirnya sehingga darah yang keluar merembe-
s antara selaput ketuban dan miometrium dan selanjutnya keluar
melalui serviks ke vagina (revealed hemorrhage). Perdarahan tidak
bisa berhenti karena uterus yang lagi mengandung tidak mampu
berkontraksi untuk menjepit pembuluh arteria spiralis yang terputus.
Manifestasi Klinis Solusio Plasenta

01 02 03
perdarahan pervagina Pola kontraksi yang Yang sering terjadi
yang bewarna gelap khas terjadi pada perdarahan yang tidak
(apabila ada solusio solusio plasenta terkendali tidak akan
terbuka) ; nyeri adalah kontraksi yang terjadi pada episode
abdomen, seringkali sering dan memiliki perdarahan yang
terjadi tiba-tiba, parah, amplitudo yang rendah pertama .
dan “seperti tertusuk dengan peningkatan Kenyataannya,terdap-
pisau”, dan uterus tonus istirahat. at beberapa episode
teraba lembek dan perdarahan sebelum
nyeri tekan. terjadi kehilangan
darah yang sangat
membutuhkan
intervensi cepat
Penatalaksanaan Solusio Plasenta

Terapi tergantung pada kondisi janin dan wanita pada saat dibuat diagnosis. Apabila
janin masih hidup dan aterm, persalinan cepat dengan persalinan sesarea (kecuali persalin
an per vaginam dapat dilaksanakan dengan cepat) dapat dilakukan untuk solusio plasenta
sedang sampai berat. Apabila janin telah mati, biasanya hal ini merupakan indikasi adanya
pemisahan plasenta yang meluas, persalinan pervaginam lebih dipilih untuk dilakukan
kecuali hemoragi tidak dapat diatasi dengan penggantian darh atau apabila muncul
komplikasi yang lain.
Ketika janin masih dalam keadaan yang belum matang dan kehilangan darah terjadi
dengan laju rendah, kelahiran dapat ditunda. Evaluasi terhadap viabilitas janin secara
berkelanjutan harus dilakukan dengan peralatan doppler ultrasonik untuk mendengarkan
denyut jantung janin dan dengan ultrasound real-time, yang mempermudah visualisasi
pergerakan jantung.
Hipovolemia dan anemia pada ibu dapat dikoreksi dengan pemberian darah lengkap
segar dan larutan elektrolit baik saat atau selama persalinan dan kellahiran. Packed
redcell dan cairan Ringer Laktat merupakan pengganti alternativ yang dapat mengura-
ngi kebutuhan transfusi sementara meningkatkan penghantaran oksigen dan volume
cairan yang bersikulasi.
Jalur vena sentral (CvP / Cental Venous Presure) atau jalur artei dipasang dan
dipelihara guna pemantauan hemodinamik pada wanita yang sakitnya kritis. Kateter
urine menetap (foley) digunakan untuk mengkaji status cairan dan haluaran ujrine
secara akurat.
Pengkajian Plasenta Previa

Kaji status kesehatan itu dan janin

Kaji golongan darahnya dan dilakukan Kaji kadar hemoglobin,hematokrit,fibrinogen,produk


pencocokan silang dengan beberapa unit paket degredasi fibrin (FDP), masa trombin, masa
redbloodcells karena adanya kemungkinan protombrtin, dan masa tromboplastin parsial.
hemoragi yang cukup serius.
Pemeriksaan Penunjang
Solusio Plasenta

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Ultrasonografi (USG) SOLUSIO
PLASENTA

membantu menentukan lokasi plasenta


(untuk menyingkirkan kemungkinan
plasenta previa).
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan dan criteria hasil Intervensi Rasional
Ketidakefektifan perfusi Diharapkan perfusi jaringan 1. Monitor tanda vital 1. TD, frekuensi nadi yan
pasien adekuat. 2. Observasi tingkat pend g rendah, frekuensi R
jaringan (perifer) berhu
Kriteria hasil : arahan setiap 15-20 me R dan suhu tubuh yan
bungan dengan hipovol a. Conjungtiva tidak ane nit g tiggi menunjukkan g
emia. mis 3. Catat intake dan outop angguan sirkulasi dara
b. Akral hangat ut h
c. Hb normal 4. Kolaboras dalam pemb 2. Mengantisipasu terjadi
d. Muka tidak pucat dan eriam terapi infus soto nya shock
pasien tidak lemas nik 3. Produksi urin yang kur
5. Kolaborasi dalam pem ang dari 30 ml/jam me
berian transfusi darah nunjukkan penurunan
apabila Hb rendah fungsi ginjal
4. Cairan infus isotonic d
apat mengganti volum
e darah yang hilang ak
ibat pendarahaan
5. Transfusi darah dapat
mengganti volume dar
ah yang hilang akibat
pendarahan
Nyeri akut berhubungan de Diharapkan klien dapat be 1. Jelaskan penyebab nyeri pa 1. Memberikan informasi men
ngan kontraksi uterus radaptasi dengan nyeri ya da klien genai penyebab nyeri yang
ng dideritanya 2. Ajarkan teknik relaksasi dist diderita klien akan membua
Kriteria hasil : raksi pernapasan t klien kooperatif dengan ti
a. Klien dapat melakuk 3. Berikan posisi yang nyama ndakan yang akan diberika
an tindakan untuk m n (miring ke kiri atau ke kan n
engurangi nyeri an) 2. Teknik relaksasi distraksi p
b. Klien kooperatif den 4. Berikan teknik relaksasi ma ernapasan dapat mendoron
gan tindakan yang di sasse pada perut dan pung g klien rileks dan memberik
berikan gung an klien cara mengatasi da
5. Libatkan suami dan keluarg n mengontrol tingkat nyeri
a dalam tindakan pengontro 3. Posisi miring mencegah pe
loan nyeri nekanan pada vena cava
6. Kolaborasi dalam oemberia 4. Meningkatkan relaksasi dan
n obat analgetik meningkatkan koping dan k
ontrol klien terhadap nyeri
5. Melibatkan suami dan kelua
rga dapat memberikan duk
ungan mental kepada klien
6. Obat analgetik dapat meng
urangi nyeri yang dirasakan
klien dengan memblok impl
us nyeri
Thank you

Anda mungkin juga menyukai