OLEH :
RIZKI MEGA SAFITRI
NIM.14.401.14.061
a. Tanda vital
S: 36,9º C 36ºC
N: 78 x/ menit 76 x/ menit
TD: 140/90 mmhg 130/ 90 mmgh
RR: 20 x menit 21 x/ menit
a. TB: 165 cm 150 cm
BB sekarang: 78.Kg 53.kg
Pemeriksaan Pasien 1 Pasien 2
Risiko perfusi serebral tidak 1. Pertahankan tekanan darah 1. Perfusi serebral harus
efektif berhubungan dengan dalam kisaran yang dianjurkan dipertahankan untuk oksigenasi
peningkatan TIK. 2. Pemantauan tekanan dan pengiriman nutrisi ke jaringan
Setelah dilakukan perawatan intrakranial hindari batuk yang otak.
selama 3x 24 jam, berlebihan, muntah, 2. Dapat mencetuskan respon
menunjukan: mengejan, mempertahankan osmotik peningkatan tekanan
NOC : pengukuran urine dan hindari intrakranial.
1. Pasien akan mengatakan konstipasi yang 3. Status neurologis adalah indikator
tidak sakit kepala, berkepanjangan yang paling penting dari kondisi
merasa nyaman, tidak 3. Pemantauan neurologis sesuai pasien.
gelisah standar unit 4. Suasana tenang akan memberikan
2. Mempertahankan status 4. Manajemen lingkungan juga rasa nyaman pada pasien dan
neurologi suasana yang tenang. mencegah ketegangan yang dapat
3. Kesadaran 5. Ventilasi mekanis: kolaborasi meningkatkan tekanan intrakranial.
composmentis pemberian oksigen masih 5. Pemberian oksigen dapat
4. Tekanan darah stabil dan sesuai indikasi. menurunkan hipoksia otak.
normal 6. Pengaturan posisi 6. Perubahan kepala pada sisi dapat
5. Tidak mual pertahankan posisi kepala menimbulkan penekanan pada
sejajar yang tidak ada vena jugularis dan menghambat
bantalan. aliran darah otak untuk dapat
7. Kolaborasi dengan tim medis meningkatkan tekanan intrakranial.
dengan pemberian obat 7. Membantu menurunkan tekanan
sesuai indikasi. intrakranial secara biologis atau
kimia seperti osmotik diuretik
untuk menarik air dan sel-sel otak.
Diagnosa Jam Implementasi
1
Risiko Pasien 1
perfusi 07.30
1. Memberikan health education kepada pasien
serebral R/ Pasien kooperatif
07.40
tidak 2. Memantau tekanan intrakranial, menghindari batuk yang berlebihan,mual,
efektif muntah, mengejan.
R/ pasien pusing, mual
07.50
3. Melakukan kolaborasi pemberian oksigen sesuai indikasi.
R/ pasien menggunakan O2 nasal kanul 1 lpm
08.00
4. Melakukan advis dokter pemberian Inj. Cefotaxime 1 gr IV, Inj.
Ondansentron 2 mg IV, Ranitidine 2 mg IV, Ketorolac 10 mg IV
R/ obat injeksi sudah di masukkan dan pasien tidak memiliki alergi obat
08.10
5. Memantau pengukuran urine
R/ Urine : selama 19
jam ± 2200 cc, warna urine : kuning, Bau : Khas (amoniak).
08.15
6. Memanajemen lingkungan juga suasana yang tenang.
R/ pasien merasa lebih nyaman dengan suasana tenang karena bisa istirahat
maksimal
08.20
7. Melakukan tanda – tanda vital
R/ TD : 140/90 mmhg, N : 78 x/menit, S: 36,7oc, RR : 20x/menit, GCS :4,5,6
08.25
8. Memposisikan kepala sejajar yang tidak ada bantalan.
R/ Pasien tidur terlentang dengan posisi kepala ekstensi
Diagnosa 1 Evaluasi
Hari ke 3 E:
S:
Pasien mengatakan pusing berkurang
O:
Pasien rileks
TTV
TD: 130/90mmhg
N: 78x/ menit
S: 36,4 oc
RR: 22x/ menit
GCS : 4,5,6
Saat duduk pusing terasa bertambah
R : Masalah teratasi sebagian
Pembahasan
Saat MRS
Fakta Teori Opini
Berdasarkan fakta Menurut teori pada pasien Menurut penulis di
pengkajian keluhan utama cidera kepala ringan tingkat dapatkan kesenjangan
saat masuk rumah sakit kesadarannya adalah antara fakta dan teori. Pada
pasien 1 mengatakan composmentis bahkan pasien 2 terjadi penurunan
pusing setelah kecelakaan, kehilangan kesadaran < 10 kesadaran karena sebelum
sedangkan pada pasien 2 menit (Muttaqin, 2008) di bawa ke rumah sakit
tidak sadar waktu di bawa Nilai GCS 13-15 (Krisanty pasien belum mendapatkan
ke RS ± selama 30 menit. dkk, 2013). pertolongan pertama ABC ±
selama 30 menit, sehingga
terjadi penurunan
kesadaran. Selain itu di
buktikan dengan
pemeriksaan CT – scan
dengan hasil adanya
hematoma parietal dextra.
Pemeriksaan penunjang
Fakta Teori Opini
Berdasarkan pemeriksaan Menurut teori pada pasien Menurut penulis pada
penunjang antara teori dan cidera kepala ringan pasien 1 tidak di lakukan
fakta pada pasien 1 tidak di dilakukan pemeriksaan CT - pemeriksaan CT – Scan
lakukan pemeriksaan CT – Scan untuk mengetahui karena tidak terjadi
scan sedangkan pada adanya perdarahan yang penurunan kesadaran.
pasien 2 di lakukan terjadi pada otak, meliputi Tingkat kesadaran pasien 1
pemeriksaan CT – scan. intracerebral hematoma saat di bawa ke rumah
(ICH) : terkumpulnya darah sakit composmentis selain
antara durameter dan tingkat kesadaran pasien
jaringan otak, subdural tidak di dapatkan bukti
hematoma (SDH) : fraktur basis kranial.
terkumpulnya darah antara
durameter dan jaringan
otak, epidural hematoma
(EDH) : perdarahan
terletak durameter dan
tulang tengkorak.
Diagnosa