Anda di halaman 1dari 12

Farmakovigillance

Efek Samping Obat


Verra Nurmaylindha
22164856A
Teori 3 E
Efek Samping Obat
Efek samping obat adalah suatu
reaksi yang tidak diharapkan dan
berbahaya yang diakibatkan oleh
suatu pengobatan. Efek samping
obat mencakup setiap pengaruh Ketoconazole
obat yang tidak dikehendaki, yang
merugikan atau membahayakan Ketoconazole adalah obat yang
pasien. digunakan untuk mengatasi
infeksi jamur pada kulit.
Misalnya kurap pada kaki, badan,
atau lipat paha, panu, dermatitis
seboroik, serta ketombe. Obat
antijamur ini mampu membunuh
jamur penyebab infeksi, sekaligus
mencegahnya tumbuh kembali.
Severe Adverse Reactions Following
Ketoconazole, Fluconazole, and Environmental
Exposures: A Case Report
Dalam kasus ini, seorang pria berusia 66 tahun yang mengalami beberapa
efek samping yang dimulai pada usia 56 setelah terpapar beberapa obat
antijamur azole termasuk ketoconazole dan fluconazole. Dia juga memiliki
sejarah lebih dari 40 tahun terpapar bahan kimia termasuk pestisida,
pengawet kayu, pupuk, dan bahan kimia pengelasan. Reaksinya meliputi
dehidrasi, angioedema, mual, tinitus, hipotensi, dan kesulitan bernafas.
Reaksi merugikan akutnya dipicu oleh berbagai bahan kimia termasuk bensin,
bahan bakar diesel, pestisida, klorin, isopropil alkohol topikal, dan emisi
pabrik kertas. Reaksi akutnya juga dipicu oleh berbagai macam makanan
seperti pisang, apel, susu, kentang putih, dan manisan olahan. Sejumlah
mekanisme dapat menyebabkan peningkatan sensitivitasnya terhadap bahan
kimia setelah terpapar flukonazol / ketokonazol, termasuk penghambatan
P450 dan enzim detoksifikasi lainnya, penumpukan asetaldehida, dan
kepekaan neurogenik.
Pasien pria berusia 66 tahun keturunan Skotlandia, Jerman,
dan Indian Amerika, dimasa kecilnya relatif sehat. Mulai menginjak
remaja hingga dewasa, ia terpapar berbagai bahan kimia seperti
pestisida saat bekerja di peternakan. Saat usia 56 kesehatannya
menurun drastis dan dirawat beberapa minggu dengan pemberian
ketoconazole oral 200 mg 2x sehari dan 0,5% flukonazole krim untuk
infeksi jamur pada penis dan telinganya, karena penyakitnya yang
tak kunjung sembuh dokter mendiagnosa sebagai reaksi disulfiram,
yang timbul seperti kesulitan bernapas, sakit kepala, gemetaran,
mual, angioedema dan mengalami dehidrasi.
Secara signifikan pasien mengalami paparan toksin dan petrokimia
yang sebelumnya tidak mengalami reaksi yang merugikan. Namun,
setelah terpapar obat azole, mengalami reaksi yang parah kadang
mengancam jiwa bila kontak dengan bahan kimia.
Paparan ketoconazole / flukonazol dapat meningkatkan sensitivitas
terhadap berbagai bahan kimia dan obat-obatan. Ketoconazole telah
digambarkan sebagai penghambat metabolisme setidaknya 15 jenis
enzim CYP. Ketoconazole mengikat dan menghasilkan perubahan
konformasi CYP3A4 yang mempengaruhi aktivitas. Enzim P450 juga
terlibat dalam detoksifikasi bahan kimia lingkungan termasuk
pestisida dan dapat mengaktifkan beberapa bahan kimia menjadi
bentuk yang lebih beracun.

Variasi genetik pada banyak gen P450 dan gen detoksifikasi kimia
lainnya dapat menyebabkan perbedaan signifikan dalam detoksifikasi
enzim pada manusia dan mungkin memainkan peran penting dalam
pengembangan sensitivitas terhadap bahan kimia. Sehingga genetika
pasien membuatnya lebih rentan terhadap ketoconazole / fluconazole
dan paparan kimia lainnya
Mengapa efek samping jangka panjang baru dimuali pada
usia 56 setelah paparan ketoconazole/flukonazole ?

Karena semasa remaja hingga dewasa telah terpapar pestisida dan


petrokimia, dimana kombinasi paparan antijamur, pestisida dan bahan
kimia lainnya menyebabkan penurunan jangka panjang pada P450.
ketoconazole oral menyebabkan kerusakan hati jangka panjang yang
mengganggu detoksifikasi, walaupun enzim hati normal.
Jurnal dan artikel lainnya mengatakan…

1
Jurnal dan artikel lainnya mengatakan…

2
Jurnal dan artikel lainnya mengatakan…

3
Kesimpulan
Pasien yang mengalami efek samping
kesulitan bernapas, sakit kepala, gemetaran, mual,
angioedema dan mengalami dehidrasi dari
ketoconazole/flukonazole yang beberapa tahun
sebelumnya mengalami paparan bahan kimia.
Selain itu, dari pustaka lainnya menyebutkan
bersifat hepatotoksisitas/ kerusakan hati, mual dan
muntah, ginekomastia, penurunan libido, alopecia,
peningkatan tes fungsi hati, pruritus, dan ruam .
Daftar Pustaka
Lieberman A, & Curtis L. 2018. Severe Adverse Reactions
Following Ketoconazole, Flukonazole and Enviromental
Exposures : A Cas Report. COEM. Vol. 18: 1-5.

[BPOM RI] Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Juni 2015. Update
Informasi Aspek Keamanan Obat: Pembatasan Penggunaan
ketoconazole (Oral) terkait Dengan Risiko Liver Injury. Buletin
Berita MESO. Vol. 33(1): 1-12.
Gupta AK, & Lyons DCA. 2015. The Rise andFall of Oral Ketoconazole.
Journal of Cutaneous Medicine and Surgery. Hal. 1-6
Sugar AM, et al. 1987. Pharmacology and Toxicity of High-Dose
Ketoconazole. Antimicrobial Agents And Chemotherapy.
Vol. 31(12): 1874-1878.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai