Anda di halaman 1dari 20

FORMULASI SEDIAAN

TABLET
Kelompok 2:
1. Diyah Ayu Afrida (F120155008)
2. Husna Lathifatu Hilma (F120155010)
3. Ima Alimatul Habibah (F120155011)
4. Kurniawati Nor (F120155013)
5. Novi Kartikasari (F120155023)
6. Yulius Tri Handoko (F120155030)
Pengertian Tablet

Tablet adalah sediaan padat


kompak, dibuat secara kempa cetak
(dimampatkan, kompresi), dalam
bentuk tabung pipih atau sirkular,
kedua permukaannya rata atau
cembung, mengandung satu jenis
obat atau lebih dengan atau tanpa
tambahan.
Keuntungan dan Kekurangan Sediaan
Tablet

Keuntungan Kekurangan
• Massa tablet dapat dibuat • Beberapa obat tidak
menggunakan mesin. dapat dikempa menjadi
• Harga relatif lebih murah. padat dan kompak.
• Takaran dari tablet tepat. • Rasa obat pahit.
• Dikemas dengan baik. • Obat dengan bau yang
• Praktis dlm transportasi tidak dapat dihilangkan.
& penyimpanan. • Obat yang peka terhadap
• Mudah ditelan. kelembaban udara perlu
penyalutan.
Bahan Tambahan dalam Sediaan Tablet

• Bahan Pengisi (Diluent atau Filler)


 Bahan pengisi ditambahkan dengan tujuan untuk
memperbesar volume dan berat tablet.
 Bahan pengisi dipilih yang dapat meningkatkan
fluiditas dan kompresibilitas yang baik.
 Bahan pengisi yang umum digunakan:
- Laktosa -Pati
- Dekstrosa -Dikalsium fosfat
- Mikrokristal selulosa (Avicel)
• Bahan Pengikat (Binder)
 Bahan pengikat membantu perlekatan partikel dalam
formulasi.
 Bahan pembantu ini bertanggung jawab terhadap
kekompakan dan daya tahan tablet.
 Bahan pengikat menjamin penyatuan beberapa
partikel serbuk dalam sebuah butir granulat.
 Bahan pengikat yang umum digunakan:
- Gom akasia -Gelatin
- Sukrosa -PVP (povidon)
- Metil selulosa -Karboksimetil selulosa
- Pasta pati terhidrolisa
• Bahan Pelicin (Lubricant)
 Digunakan untuk mengurangi gaya gesekan yang
terjadi diantara dinding die dan tepi tablet selama
proses penabletan berlangsung.
 Untuk bahan higroskopik perlu dilakukan penambahan
bahan pelicin.
 Bahan pelicin ditambahkan setelah terbentuk granul.
 Contoh umum bahan pelicin antara lain:
- Petrolatum cair -Talk
- Magnesium stearat -Stearan
- Asam stearat -Kalsium stearat
- Likopodium
Metode Pembuatan Tablet

1. Metode Kempa Langsung (Direct Granulation)

 Yaitu pembuatan tablet dengan mengempa langsung


campuran zat aktif dan eksipien kering tanpa melalui
perlakuan awal terlebih dahulu.

 Sifat zat aktif yang cocok untuk metode kempa langsung


adl alirannya baik, kompresibilitasnya baik, bentuknya
kristal, dan mampu menciptakan adhesifitas dan
kohesifitas dalam massa tablet.
 Keuntungan metode kempa langsung:
- Lebih ekonomis.
- Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan
panas dan tidak tahan lembab.
- Waktu hancur dan disolusinya lebih baik.

 Kerugian metode kempa langsung:


- Kurang seragamnya kandungan zat aktif di dalam
tablet.
- Zat aktif dengan dosis yang besar tidak mudah
untuk dikempa langsung
- Sulit dalam pemilihan eksipien.
- Sering terjadi pemisahan antar partikel (segregation).
2. Granulasi Basah (wet granulation)
 Granulasi basah merupakan suatu proses perubahan dari
bentuk serbuk halus menjadi granul dengan bantuan larutan
bahan pengikat yang sesuai.

 Keuntungan:
- Meningkatkan kohesifitas dan kompaktibilitas serbuk.
- Obat dgn sifat kompaktibilitas rendah, tidak perlu bahan
penolong.
- Mencegah terjadinya segregasi komponen penyusun
tablet.
- Untuk yang hidrofob, dapat memperbaiki kecepatan
pelarutan.

 Kerugian:
- Perlu alat dan penanganan khusus serta tenaga yang cukup
besar.
- Tidak memungkinkan untuk dikerjakan pada obat-obat
yang sensitif terhadap kelembaban dan panas.
- Disolusi obat lebih lambat.
3. Metode Granulasi Kering (dry granulation)
 Proses pembuatan tablet dengan cara mencampurkan zat aktif
dan bahan dalam keadaan kering, untuk kemudian dikempa,
lalu dihancurkan menjadi partikel yang lebih besar, lalu
dikempa kembali untuk mendapatkan tablet yang memenuhi
persyaratan.

 Keuntungan:
- Peralatan lebih sedikit.
- Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas dan
lembab.
- Mempercepat waktu hancur karena tidak terikat oleh
pengikat.

 Kekurangan:
- Memerlukan mesin tablet khusus untuk membuat slug.
- Tidak dapat mendistribusikan zat warna seragam.
- Proses banyak menghasilkan debu.
Peralatan dalam Pembuatan Tablet
1. Mixer
Untuk proses mixing dapat dilakukan dengan menggunakan
mesin seperti:
a. Drum Rotator
alat yang berguna untuk menghomogenkan suatu
campuran serbuk
b. Reynold Mixer
alat yang berguna untuk mencampurkan
campuran dan larutan pengikat sehingga
menghasilkan granul basah

c. Ribbon Blender
salah satu alat pencampur yang
dapat menghasilkan suatu dispersi
yang sejenis atau homogen
2. Fluid Bed Dryer (pengering hamparan fluidisasi)
Alat pengering dengan menggunakan
prinsip fluidisasi yang bertujuan untuk
mempercepat proses pengeringan dan
mempertahankan mutu bahan kering.

3. Single Punch
Mesin Press ini hanya memiliki gerakan
slide tunggal. Mesin Press ini biasa
digunakan untuk proses blanking,
embossing, coining dan drawing.
4. Multiple Punch
Mesin Press ini memiliki lebih dari satu
slide. Slide bagian luar biasanya berongga
dan berfungsi menjepit material (blank),
sedangkan yang bagian dalam berfungsi
sebagai penekan (punch).
Masalah dalam Pembuatan Tablet

a. Cracking
adalah keadaan dimana tablet retak/pecah, lebih sering di
bagian tengah-tengah.
• Langkah-langkah untuk mengatasi chipping dan cracking
adalah :
· Mengganti/membersihkan punch
· Memperbaiki mesin tablet
· Menambah pengikat dan atau pembasah
· Mengurangi atau menghilangkan fine
· Reformulasi
· Reduksi ukuran granul
b. Sticking
Terjadi karena pengeringan atau lubrikan yang tidak sesuai,
akibatnya permukaan tablet melekat pada bagian muka
punch sehingga muka tablet nampak goresan.
• Untuk mengatasi sticking dapat dilakukan :
· Pengurangan kadar lembab granul
· Penggantian atau pengurangan jumlah lubrikan
· Penambahan pengikat
· Penambahan adsorben seperti : silika gel, aerosil, avicell
· Pembersihan permukaan punch
c. Binding
adalah kerusakan tablet akibat massa yang akan dicetak
melekat pada dinding ruang cetakan.
• Langkah – langkah untuk mengatasi binding adalah :
· Menambah lubrikan atau menggunakan lubrikan yang lebih
efisien
· Memperbaiki metode penambahan lubrikan
· Menambah kelembaban granul atau dilakukan regranulasi
· Reduksi ukuran granul
· Kompresi dilakukan pada suhu atau kelembaban yang lebih
rendah
Evaluasi Sediaan Tablet
a. Keseragaman Bobot
Keseragaman bobot tablet ditentukan berdasarkan banyaknya
penyimpangan bobot pada tiap tablet terhadap bobot rata-
rata dari semua tablet sesuai syarat yang ditentukan FI.
b. Kekerasan
Dinyatakan sebagai daya tahan terhadap tekanan, tegangan,
patahan, guliran, gosokan dan jatuhan.
Kekerasan tablet umumnya 4-8 kg
c. Waktu hancur
Didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk hancurnya
tablet dalam medium yang sesuai, kecuali dinyatakan lain
untuk tablet tidak bersalut tidak lebih dari 15 menit
d. Kerapuhan
Dinyatakan sebagai ketahanan suatu tablet terhadap
goncangan selama proses pengangkutan dan penyimpanan.
Nilai kerapuhan yang dapat diterima sebagai batas tertinggi
adalah 1%
e. Keseragaman Kandungan
Produk yang mengandung zat aktif 50 mg dan atau kurang
dari 50,0% dari berat satuan sediaan
Thank You For
Attention!!!
See You Next
Time

Anda mungkin juga menyukai