VISKOSITAS GAS

SOFIANA MARJONO
NAMMIRA ANDRIANI DENITAPUTRI
ANITA ELLYANA
ADE YULIA ASTUTUI

POLITEKNIK NEGERI CILACAP

2018
 Viskositas adalah ukuran tahanan yang diberikan oleh suatu fluida terhadap gaya
geser terapan.
Semakin tinggi interaksi dan ikatan antar molekul fluida, semakin tinggi tahanan
yang diberikan oleh suatu fluida ke tekanan geser yang diterapkan pada fluida
tersebut.

 Gas adalah salah satu dari empat wujud dasar materi (lainnya
adalah padat, cairan, dan plasma).
Gas murni dapat tersusun dari atom (misalnya gas mulia seperti neon),
molekul elemen yang tersusun dari satu jenis atom (misalnya oksigen), atau
molekul senyawa yang tersusun dari berbagai macam atom (misalnya karbon
dioksida).
 Dalam definisi sederhana viskositas alias kekentalan sebenarnya
merupakan gaya gesekan antara molekul-molekul yang menyusun
suatu fluida.
 Viskositas berhubungan langsung dengan temperatur, dimana pada
viskositas liquid, semakin tinggi temperatur semakin rendah
viskositas.
 Sedangkan pada viskositas gas, semakin tinggi temperatur
semakin tinggi viskositas, dapat diartikan bahwa pada liquid (zat
cair) semakin tinggi temperatur, interaksi dan ikatan antar molekul
fluida pada zat cair akan berkurang (gaya kohesi melemah),
sehingga tahanan fluida akan semakin rendah, viskositas semakin
rendah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas
1. Suhu
2. Konsentrasi larutan
3. Berat molekul solut
4. Tekanan

Satuan viskositas adalah 𝐿2 /T. Satuan internasional bagi viskositas kinematik adalah
𝑚𝑚2 /s atau centiStoke atau cSt.
Sama seperti kompresibilitas gas alam jauh lebih besar daripada
minyak, air, atau batu, viskositas gas alam biasanya beberapa kali lipat
lebih kecil daripada minyak atau air. Ini membuat gas lebih banyak
bergerak di waduk daripada minyak atau air.
Diagram korelasi yang handal tersedia untuk memperkirakan
viskositas gas. Carr dkk telah mengembangkan bagan ( Gambar 1
hingga 4 ) yang paling banyak digunakan untuk memperkirakan
viskositas gas alam dari suhu dan tekanan kritis yang digoreskan.
Gambar. 1 memberikan viskositas untuk masing-masing komponen.
Gambar. 2 memberikan viskositas gas pada suhu yang diinginkan dan
tekanan atmosfir berdasarkan suhu dan berat jenis atau berat
molekul.
GRAFIK KORELASI

Gambar. 1 - Viskositas hidrokarbon Gambar. 2 - Viskositas gas alam pada 1

murni pada 1 atm (dari Carr et al . atm (dari Carr et al . [1] ).
[1] ).
Gambar. 3 - Pengaruh suhu dan tekanan Gambar. 4 - Pengaruh suhu dan
pada viskositas gas alam (dari Carr et tekanan pada viskositas gas alam
al . [1] ). (dari Carr et al . [1] )
Viskositas campuran gas pada satu atmosfer dan suhu reservoir dapat
dibaca dari Gambar 2 atau ditentukan dari komposisi campuran gas
dengan Persamaan 1

.................... (1)

dimana:
μ ga = viskositas campuran gas pada suhu yang diinginkan dan tekanan atmosfir
y i = fraksi mol komponen i th
μ i = viskositas komponen ke- i dari campuran gas pada suhu yang diinginkan dan
tekanan atmosfir (diperoleh dari Gambar 1 )
M gi = berat molekul komponen ke- i dari campuran gas
N = jumlah komponen dalam campuran gas.
Viskositas ini kemudian dikalikan dengan rasio viskositas (dari
Gambar 3 atau Gambar 4 ) untuk mendapatkan viskositas pada
temperatur dan tekanan reservoir.
Perhatikan bahwa Gambar. 3 dan 4 (dari Carr et al. [1] ) didasarkan
pada sifat pseudokrit yang ditentukan dengan aturan Kay. Itu tidak
akan benar, kemudian, untuk menggunakan metode Sutton [2] atau
Piper et al. [3] untuk menghitung properti pseudocritical untuk
digunakan dengan bagan tersebut. Namun, aturan Kay
membutuhkan komposisi gas penuh.
Jika hanya gravitasi tertentu yang diketahui, maka sifat pseudokritis
harus diperoleh dari Gambar. 5 (atau Persamaan 10 dan 11 dalam
gas Nyata ). Sisipan Gambar. 2 adalah koreksi yang akan
ditambahkan ke viskositas atmosfer ketika gas mengandung N2, CO
2 , dan H 2 S.
Gambar. 5 - sifat Pseudocritical gas alam berbasis gas metana (dari Sutton [2] )
SUMBER
http://petrowiki.org/Gas_viscosity