Anda di halaman 1dari 48

Rukun Iman dan Hikmahnya (1)

Miftahulhaq

07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 1


Makna Iman
 Iman adalah percaya dan membenarkan
bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan Nabi
Muhammad adalah utusan-Nya.
 Pengertian ini membawa tidak hanya pada
obyek-obyek rukun iman saja, tetapi juga
mencakup pengimanan atas kewajiban
shalat, zakat, puasa, haji dan sebagainya,
demikian juga mengimani pengharaman
sesuatu dan semua larangan-Nya (M. Amin
Syukur, 2006: 39)

07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 2


Makna Iman
 Iman adalah kepercayaan yang
terhujam di kedalaman hati
dengan penuh keyakinan, tak ada
perasaan syak dan ragu-ragu,
serta mempengaruhi orientasi
kehidupan, sikap dan aktifitas
keseharian (Qardlawi, 2003: 27)

07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 3


Makna Iman
 Iman memiliki unsur-unsur yang
merupakan satu kesatuan tak terpisahkan,
yaitu:
membenarkan dengan hati (tasdiq bil
qalb)
mengucapkan dengan lisan (iqrar bil lisan)
melakukan perbuatan dengan anggota
badan (al-amal bil arkan)

07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 4


Iman
Unsur//kepada Allah Malaikat Kitab Rasul Hari Akhir Taqdir

Membenarkan Menyakini Mempercayai Meyakini Meyajini Meyakini Meyakini


dalam hati adanya Allah malaikat bahwa bahwa Allah bahwa ada bahwa Allah
sebagai turunnya kitab telah kehidupan telah
makhluk ghaib dari Allah mengutus setelah menetukan
Rasul kehidupan segala sesuatu
dunia
Mengucapkan Mengucapkan Menyebut Menyebut Menyebutkan Menyebut ciri Menyebutkan
dengan lisan dua kalimat nama dan nama-nama nama dan dan nama lain bahwa apa
syahadat tugas malaikat kitab jumlah Rasul hari akhir yang ada pada
dirinya tidak
bisa dilepaskan
dari Allah
Mengamalkan Menjalankan Menyadari Mempelajari Meneladani Bersikap hati- Ikhtiar/usaha
dengan perintah Allah adanya dan pribadi hati karena dan
perbuatan malaikat Izroil mengajarkan Rasulullah menyadari tawakkal/berse
sehingga selalu al-Qur’an SAW akan diminta rah diri
ingat mati dan pertanggungja
berhati-hati waban
Iman Kepada Allah
 Iman kepada Allah berarti menyakini akan
wujud Allah serta mengesakan-Nya, baik
dalam dzat, asma, sifat maupun perbuatan-
Nya
 Iman kepada Allah harus bersih dan murni,
menutup setiap celah yang akan
menimbulkan perbuatan syirik
(menyekutukan Allah)

07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 6


Iman Kepada Allah

Bukti adanya Allah


melalui akal fikiran dengan merenungi
ciptaan-Nya (Al-Baqarah/2: 164)

melalui dalil fitrah (.S. ar-Ruum/30: 30)

dengan naqli (al-Qur’an dan as-Sunnah)

07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 7


Iman Kepada Malaikat
 Iman pada malaikat adalah salah satu
unsur rukun iman yang tidak boleh
tercampur sedikitpun dengan keraguan
 Malaikat secara bahasa berarti ar-risalah
(misi atau pesan)
 Secara istilah malaikat adalah makhluk
ghaib yang diciptakan oleh Allah SWT dari
cahaya dengan wujud dan sifat-sifat
tertentu
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 8
Iman Kepada Malaikat
 Malaikat merupakan makhluk ghaib yang
wujudnya tidak dapat dilihat, diraba,
didengar, dicium, dan dicicipi (dirasakan)
oleh manusia, kecuali jika Malaikat
menampilkan diri dalam rupa seperti
manusia
 Malaikat tidak bersifat materi, tetapi
sebagai tabiatnya ia dapat menjelma ke
alam materi

07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 9


Iman Kepada Malaikat
 Malaikat tidak dilengkapi hawa nafsu, tidak
memiliki keinginan seperti manusia, tidak
berjenis lelaki dan perempuan, dan tidak
berkeluarga
 Malaikat memiliki sifat selalu
memperhambakan diri kepada Allah dan
patuh akan segala perintah-Nya, serta tidak
pernah berbuat maksiat dan durhaka kepada
Allah SWT
 Pengetahuan manusia tentang malaikat
semata-mata berdasar al-Qur’an dan
keterangan Nabi SAW
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 10
TUGAS MALAIKAT
 Mendoakan orang mukmin; memohon
rahmat dan ampunan bagi mereka
 Mencatat perbuatan manusia
 Memperkukuh pendirian orang mukmin
 Mencabut nyawa
 Menggembirakan hati orang mukmin
 Membaca doa bersama orang yang shalat

07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 11


TUGAS MALAIKAT
 Hadir dalam shalat-shalat Subuh dan
Ashar
 Mendengarkan bacaan al-Qur’an
 Menghadiri majelis dzikir dan
pengajian
 Memberitahu tentang orang-orang
yang dicintai Allah dan orang-orang
yang dibenci Allah
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 12
Konsep Jin, Iblis, dan Syetan
 Selain malaikat, ada makhluk ghaib lain
yang bernama Jin, Iblis, dan Syetan
 Jin secara bahasa artinya bersembunyi.
Dinamakan al-jin karena tersembunyi dari
pandangan manusia
 Iblis menurut sebagian ahli bahasa berarti
putus asa. Dinamakan iblis karena ia putus
asa dari rahmat Allah

07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 13


Konsep Jin, Iblis, dan Syetan
 Jin merupakan makhluk ghaib yang
diciptakan Allah SWT dari api
 Sebagaimana manusia, jin merupakan
makhluk Allah yang mukallaf (terkena
beban untuk menjalankan syari’at Allah).
Ajaran yang diikuti adalah ajaran Rasul
seperti Rasulnya manusia
 Bangsa jin ada yang patuh dan juga ada
durhaka
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 14
Konsep Jin, Iblis, dan Syetan
 Jin yang durhaka adalah Iblis, karena dia
menolak perintah Allah untuk sujud
kepada Adam
 Iblis merupakan nenek moyang syetan
yang selalu durhaka kepada Allah SWT
dan bertekad untuk menggoda manusia
agar mengkuti langkah mereka dan
menentang Allah SWT

07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 15


Terkait Jin Qorin
 Qorin adalah jin yang ditugasi untuk
mendampingi setiap manusia dengan tugas
menggoda dan menyesatkannya dan dia
termasuk setan dari kalangan jin
 Qorin adalah setan yang ditugasi untuk
menyesatkan manusia dengan izin Allah.
Dia bertugas memerintahkan
kemungkaran dan mencegah yang ma’ruf
(Syaikh Ibnu Utsamain) - silahkan lihat
al-Baqarah ayat 286)

07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 16


Terkait Jin Qorin
 Keberadaan jin qorin ini dimaknai dari:
“Siapa yang berpaling dari dzikir kepada Ar-Rahman
maka kami akan buat syaithon berkuasa terhadap
sehingga dia menjadi qorinnya” [Az-Zukhruf: 36]
“Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya
seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.” Para
sahabat bertanya, “Termasuk Anda, wahai
Rasulullah?” Beliau menjawab: “Termasuk saya, hanya
saja Allah membantuku untuk menundukkannya,
sehingga dia masuk Islam. Karena itu, dia tidak
memerintahkan kepadaku kecuali yang baik.” (HR.
Muslim)

07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 17


Golongan Syetan (Hizbu Syaithan)
 Cara syetan menggoda manusia dengan; tadhil
(menyesatkan) dan takhwif (menakut-nakuti)
 Syetan menyesatkan manusia melalui; bisikan
(waswasah), lupa, angan-angan (menghayal),
memandang baik perbuatan maksiat, janji palsu,
tipu daya, hambatan (menghalangi), dan
permusuhan
 Syetan menakut-nakuti yaitu menakut-nakuti
manusia agar tidak berani mengatakan yang benar,
dengan dimunculkannya kekhawatiran terhadap
dampak yang akan diakibatkan bila manusia itu
memiliki sikap berani
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 18
Hikmah Iman Kepada Malaikat
 Semangat berbuat baik di segala tempat
dan waktu
 Mendorong untuk selalu dekat dengan
Allah, mensucikan hati dan membersihkan
diri dari sifat-sifat yang tidak disukai Allah
 Menjauhkan diri dari sikap kufur
(kekafiran)

07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 19


Iman kepada Kitab Allah
 Kitab berarti tulisan. Kitab adalah kitab
suci yang diturunkan oleh Allah kepada
para Nabi dan Rasul-Nya
 Kitab berisikan wahyu Allah yang berarti
kalam Allah yang diturunkan kepada para
Nabi dan Rasul-Nya
 Kitab Allah terdiri dari: Kitab Zabur,
Taurat, Injil dan al-Qur’an

07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 20


Perbedaan Al-Quran
dengan Kitab Terdahulu
 Kitab terdahulu sudah hilang keutuhan dan
kemurniaannya, al-Qur’an masih tetap terjaga
 Kitab terdahulu untuk golongan tertentu, al-
Qur’an untuk seluruh umat hingga hari akhir
 Kitab terdahulu menggunakan bahasa yang
telah hilang, bahasa Al-Qur’an masih tetap
terjaga
 Wahyu Allah dalam kitab dahulu bercampur
dengan perkataan manusia, wahyu dalam al-
Qur’an murni berasal dari Allah
 Al-Qur’an mengukuhkan kebenaran kitab-
kitab sebelumnya
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 21
Hikmah Iman Kepada Kitab (al-
Qur’an)
 Menumbuhkan rasa cinta sejati
 Menimbulkan gairah untuk membacanya,
karena membacanya merupakan bagian
dari ibadah
 Memberi inspirasi untuk belajar dari
kehidupan umat terdahulu
 Menjadikan hidup lebih terarah dan
nyaman karena adanya panduan yang jelas

07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 22


Iman Kepada Nabi/Rasul
 Nabi berarti yang ditinggikan atau dapat
juga berita
 Nabi berarti orang yang ditinggikan
derajatnya oleh Allah dengan
memberinya berita (wahyu)
 Rasul berarti yang diutus
 Rasul berarti seorang yang diutus Allah
SWT untuk menyampaikan misi atau
pesan

07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 23


Iman Kepada Nabi/Rasul
 Nabi atau Rasul adalah manusia biasa, laki-
laki, yang dipilih oleh Allah untuk
menerima wahyu
 Apabila tidak diiringi kewajiban
menyampaikan wahyu tersebut maka
dinamakan Nabi
 Namun apabila diiringi kewajiban
menyampaikan wahyu tersebut maka
dinamakan Rasul
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 24
Iman Kepada Nabi/Rasul
 Tidak semua orang bisa menjadi seorang
Nabi/Rasul
 Pemilihan seseorang menjadi Nabi/Rasul
ditentukan dan hak preogratif dari Allah
SWT
 Seseorang yang terpilih sebagai Nabi/Rasul
memiliki prasyarat kepribadian, sebagai
berikut:
- al-Mitsaliyah (keteladanan)
- Syaraf al-Nasab (keturunan yang mulia)
- ‘Amil al-Zaman (dibutuhkan oleh zaman)

07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 25


Sifat Nabi/Rasul
 Setiap Nabi dan Rasul memiliki sifat: Shidiq
(Benar), Amanah (dapat dipercaya),
Fathonah (Cerdas),, dan Tabligh
(Menyampaikan)
 Nabi/Rasul adalah manusia yang ma’shum,
terjaga dari segala perbuatan dosa dan
maksiat, baik kecil maupun besar
 Sebagai manusia Nabi/Rasul bisa juga
berlaku salah dan lupa
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 26
Tugas dan Mukjizat Rasul
 Setiap Rasul ditugaskan untuk mengajak umat
manusia untuk bertauhid, mengesakan dan
menyembah hanya kepada Allah
 Cara penyampaiannya dapat dilakukan
dengan basyiran (kabar gembira) dan
nadziran (peringatan)
 Untuk pelaksanaannya Nabi/Rasul terkadang
diberi Mukjizat; kejadian luar biasa yang
diberikan Allah kepada Rasul yang bersifat
melemahkan dan tidak bisa ditandingi

07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 27


Perbedaan Sikap kepada Rasulullah
SAW dan Rasul sebelumnya
 Kepada Rasulullah mengakui
kebenarannya, mencintai,
mentaati, dan mengikuti beliau
 Kepada Rasul sebelumnya
mengakui kebenarannya dan
mencintainya

07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 28


Hikmah Iman Kepada Rasul
 Semakin memantapkan keimanan
kepada Allah
 Semakin memantapkan keimanan
pada Rasulullah SAW
 Belajar meneladani kehidupan
para Rasul dan mengambil ibrah
dari cara hidup umat terdahulu
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 29
Rukun Iman dan Hikmahnya (2)

07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 30


IMAN KEPADA HARI AKHIR
 Pokok keimanan kelima adalah percaya
kepada hari akhir, hari penghabisan
kehidupan makhluk dunia
 Beriman kepada hari akhir berarti percaya
akan terjadi hari kiamat dan apa saja yang
berhubungan dengannya
 Akhir kehidupan di dunia bukanlah akhir
kehidupan manusia
IMAN KEPADA HARI AKHIR
 Proses iman kepada hari akhir
termasuk suatu yang sulit
dipahami oleh manusia, karenanya
banyak manusia yang tidak
mempercayai
 Hal ini karena hari akhir belum
pernah terjadi dan belum pernah
ada orang yang mengalaminya
IMAN KEPADA HARI AKHIR
Keimanan kepada hari akhir
dibutuhkan keyakinan yang
kuat dan kepercayaan akan
kebenaran informasi Allah
dan Rasul dalam al-Qur’an
dan as-Sunnah
ALAM KUBUR (ALAM BARZAKH)

 Setiap jiwa manusia akan mengalami mati,


kematian sering disebut juga sebagai kiamat
shugra (kiamat kecil)
 Alam kubur bukan dimaknai sebagai “kuburan”,
tetapi sebuah masa yang akan dilalui oleh
setiap orang yang mengalami kematian
 Sering disebut sebagai alam barzakh, yang
berarti pemisah dua hal, yaitu pemisah antara
dunia dan akhirat
PERHATIAN AL-QUR’AN
TERHADAP HARI AKHIR
 Sering disebut langsung iman kepada hari akhir
setelah iman kepada Allah
 Banyaknya al-Qur’an menyebut hari akhir
dibanding masalah ghaib lainnya
 Banyaknya nama-nama hari akhir yang masing-
masing menunjukkan proses, peristiwa, dan
keadaan yang terjadi pada hari itu
TANDA-TANDA HARI AKHIR
 Tanda-tanda Kecil (shugra):
diutusnya Nabi Muhammad SAW, wanita
budak melahirkan tuannya, orang sudah
berlomba-lomba bermegah-megahan,
lenyapnya ilmu pengetahuan, maraknya
perzinaan dan minuman keras (termasuk
Narkoba), meluasnya kebodohan, waktu
terasa pendek, laki menyerupai wanita dan
sebaliknya, dan lain sebagainya
TANDA-TANDA HARI AKHIR
 Tanda-tanda Kubra (besar):
keluarnya asap (dukhan), keluarnya sejenis
binatang aneh (dabbah), keluarnya dajjal,
terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa
Putra Maryam, munculnya Ya’juj dan Ma’juj,
terjadinya gerhana di timur, gerhana di
barat, dan gerhana di jazirah Arab, serta
keluarnya Api dari Yaman (H.R. Muslim)
GAMBARAN HARI AKHIR
“Hari kiamat; Apakah hari kiamat itu?; tahukah kamu
Apakah hari kiamat itu?; pada hari itu manusia
adalah seperti anai-anai yang bertebaran; dan
gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-
hamburkan; dan Adapun orang-orang yang berat
timbangan (kebaikan)nya; Maka Dia berada dalam
kehidupan yang memuaskan; dan Adapun orang-
orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya; Maka
tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah; tahukah
kamu Apakah neraka Hawiyah itu?; (yaitu) api yang
sangat panas” (Al-Qori’ah ayat 1- 11)
Nama lain hari Kiamat
 Yaumul qiyamah (kebangkitan sesudah
mati)
 Yaumul ba’ts (kebangkitan dari kubur)
 Yaumul jam’i (berkumpul)
 Yaumul hisab (perhitungan amal)
 Yaumul fashl (keputusan)
 Yaumuddin (pembalasan)
 Yaumul wa’id (terlaksananya ancaman)
Dialog Antara Penghuni Surga dan Neraka

 “dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-


penghuni neraka (dengan mengatakan): "Sesungguhnya
Kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang
Tuhan Kami menjanjikannya kepada kami. Maka Apakah
kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab)
yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?" mereka
(penduduk neraka) menjawab: "Betul". kemudian seorang
penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua
golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-
orang yang zalim”
 “(yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia)
dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi
bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat.“
(TQS. Al-A’raf 44 – 45)
HIKMAH IMAN KEPADA HARI AKHIR

 Hidup manusia memiliki tujuan


 Manusia akan berusaha semaksimal
mungkin berjuang untuk kebaikan
dan menjauhkan sejauh mungkin
dari dosa
 Manusia akan lebih berhati-hati
dalam bersikap dalam kehidupan
dunia
IMAN KEPADA TAKDIR
 Taqdir atau qadar secara bahasa berarti
ukuran, batasan, atau ketentuan
 Takdir adalah peraturan yang dibuat Tuhan
untuk segala yang maujud di alam semesta
yang merupakan undang-undang umum
atau kepastian-kepastian yang berkaitan di
dalamnya antara sebab dengan
musababnya atau antara sebab dan
akibatnya (Sayyid Sabiq)
IMAN KEPADA TAKDIR
 Iman kepada takdir berarti percaya
bahwa Allah membuat ketentuan-
ketentuan, peraturan-peraturan dan
undang-undang yang diterapkan
untuk segala yang maujud ini
 Semua yang ada di alam semesta ini
berjalan sesuai ketetapan dan
perundangan Allah SWT
TINGKATAN IMAN KEPADA TAKDIR

 Al-Ilmu; Allah mengetahui segala


sesuatu
 Al-Kitabah; Allah telah menentukan
segala sesuatu
 Al-Masyi’ah; Allah memiliki kehendak
atas segala sesuatu
 Al-Khalq; Allah menciptakan segala
sesuatu
MANUSIA DAN TAKDIR
 Manusia adalah Makhluk yang Musayyar dan
Mukhoyyar
 Musayyar berarti manusia sama seperti benda,
tanaman, hewan yaitu manusia tidak bisa
menolak atas kehendak Allah. Hal ini seperti
kelahiran, jenis kelamin, ukuran tubuh,
kematian, dan lain sebagainya
 Ada yang mengatakan ini adalah takdir
mubram
MANUSIA DAN TAKDIR
 Mukhayyar berarti manusia berkehendak
untuk memilih sehingga manusia memiliki
kebebasan untuk free will, free act, free
choice. Seperti bebasnya manusia untuk
melakukan sesuatu atau tidak melakukan
sesuatu
 Ada yang mengatakan ini adalah takdir
mu’allaq
MANUSIA DAN TAKDIR
 Manusia diperintahkan untuk ikhtiar,
berusaha dengan segala kemampuan
untuk mendapatkan apa yang ingin
diraihnya
 Manusia pula diperintahkan untuk
tawwakal, menyerahkan diri
sepenuhnya kepada Allah terhadap
ketetapan dan keputusan yang akan
diberikan-Nya kepada dirinya
HIKMAH IMAN KEPADA TAKDIR
 Mempercayai bahwa apa yang terjadi
berdasar ketetapan Allah, karenanya
apabila ada hal buruk jangan menyesal,
sebaliknya kalau menyenangkan tidak lupa
diri
 Menimbulkan keberanian untuk
menghadapi berbagai kesulitan dan
melahirkan optimisme dalam hidup
 Selalu berupaya memilih takdir yang baik
bagi hidupnya

Anda mungkin juga menyukai