Makna Iman Iman adalah percaya dan membenarkan bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan-Nya. Pengertian ini membawa tidak hanya pada obyek-obyek rukun iman saja, tetapi juga mencakup pengimanan atas kewajiban shalat, zakat, puasa, haji dan sebagainya, demikian juga mengimani pengharaman sesuatu dan semua larangan-Nya (M. Amin Syukur, 2006: 39)
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 2
Makna Iman Iman adalah kepercayaan yang terhujam di kedalaman hati dengan penuh keyakinan, tak ada perasaan syak dan ragu-ragu, serta mempengaruhi orientasi kehidupan, sikap dan aktifitas keseharian (Qardlawi, 2003: 27)
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 3
Makna Iman Iman memiliki unsur-unsur yang merupakan satu kesatuan tak terpisahkan, yaitu: membenarkan dengan hati (tasdiq bil qalb) mengucapkan dengan lisan (iqrar bil lisan) melakukan perbuatan dengan anggota badan (al-amal bil arkan)
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 4
Iman Unsur//kepada Allah Malaikat Kitab Rasul Hari Akhir Taqdir
Membenarkan Menyakini Mempercayai Meyakini Meyajini Meyakini Meyakini
dalam hati adanya Allah malaikat bahwa bahwa Allah bahwa ada bahwa Allah sebagai turunnya kitab telah kehidupan telah makhluk ghaib dari Allah mengutus setelah menetukan Rasul kehidupan segala sesuatu dunia Mengucapkan Mengucapkan Menyebut Menyebut Menyebutkan Menyebut ciri Menyebutkan dengan lisan dua kalimat nama dan nama-nama nama dan dan nama lain bahwa apa syahadat tugas malaikat kitab jumlah Rasul hari akhir yang ada pada dirinya tidak bisa dilepaskan dari Allah Mengamalkan Menjalankan Menyadari Mempelajari Meneladani Bersikap hati- Ikhtiar/usaha dengan perintah Allah adanya dan pribadi hati karena dan perbuatan malaikat Izroil mengajarkan Rasulullah menyadari tawakkal/berse sehingga selalu al-Qur’an SAW akan diminta rah diri ingat mati dan pertanggungja berhati-hati waban Iman Kepada Allah Iman kepada Allah berarti menyakini akan wujud Allah serta mengesakan-Nya, baik dalam dzat, asma, sifat maupun perbuatan- Nya Iman kepada Allah harus bersih dan murni, menutup setiap celah yang akan menimbulkan perbuatan syirik (menyekutukan Allah)
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 6
Iman Kepada Allah
Bukti adanya Allah
melalui akal fikiran dengan merenungi ciptaan-Nya (Al-Baqarah/2: 164)
melalui dalil fitrah (.S. ar-Ruum/30: 30)
dengan naqli (al-Qur’an dan as-Sunnah)
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 7
Iman Kepada Malaikat Iman pada malaikat adalah salah satu unsur rukun iman yang tidak boleh tercampur sedikitpun dengan keraguan Malaikat secara bahasa berarti ar-risalah (misi atau pesan) Secara istilah malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya dengan wujud dan sifat-sifat tertentu 07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 8 Iman Kepada Malaikat Malaikat merupakan makhluk ghaib yang wujudnya tidak dapat dilihat, diraba, didengar, dicium, dan dicicipi (dirasakan) oleh manusia, kecuali jika Malaikat menampilkan diri dalam rupa seperti manusia Malaikat tidak bersifat materi, tetapi sebagai tabiatnya ia dapat menjelma ke alam materi
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 9
Iman Kepada Malaikat Malaikat tidak dilengkapi hawa nafsu, tidak memiliki keinginan seperti manusia, tidak berjenis lelaki dan perempuan, dan tidak berkeluarga Malaikat memiliki sifat selalu memperhambakan diri kepada Allah dan patuh akan segala perintah-Nya, serta tidak pernah berbuat maksiat dan durhaka kepada Allah SWT Pengetahuan manusia tentang malaikat semata-mata berdasar al-Qur’an dan keterangan Nabi SAW 07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 10 TUGAS MALAIKAT Mendoakan orang mukmin; memohon rahmat dan ampunan bagi mereka Mencatat perbuatan manusia Memperkukuh pendirian orang mukmin Mencabut nyawa Menggembirakan hati orang mukmin Membaca doa bersama orang yang shalat
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 11
TUGAS MALAIKAT Hadir dalam shalat-shalat Subuh dan Ashar Mendengarkan bacaan al-Qur’an Menghadiri majelis dzikir dan pengajian Memberitahu tentang orang-orang yang dicintai Allah dan orang-orang yang dibenci Allah 07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 12 Konsep Jin, Iblis, dan Syetan Selain malaikat, ada makhluk ghaib lain yang bernama Jin, Iblis, dan Syetan Jin secara bahasa artinya bersembunyi. Dinamakan al-jin karena tersembunyi dari pandangan manusia Iblis menurut sebagian ahli bahasa berarti putus asa. Dinamakan iblis karena ia putus asa dari rahmat Allah
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 13
Konsep Jin, Iblis, dan Syetan Jin merupakan makhluk ghaib yang diciptakan Allah SWT dari api Sebagaimana manusia, jin merupakan makhluk Allah yang mukallaf (terkena beban untuk menjalankan syari’at Allah). Ajaran yang diikuti adalah ajaran Rasul seperti Rasulnya manusia Bangsa jin ada yang patuh dan juga ada durhaka 07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 14 Konsep Jin, Iblis, dan Syetan Jin yang durhaka adalah Iblis, karena dia menolak perintah Allah untuk sujud kepada Adam Iblis merupakan nenek moyang syetan yang selalu durhaka kepada Allah SWT dan bertekad untuk menggoda manusia agar mengkuti langkah mereka dan menentang Allah SWT
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 15
Terkait Jin Qorin Qorin adalah jin yang ditugasi untuk mendampingi setiap manusia dengan tugas menggoda dan menyesatkannya dan dia termasuk setan dari kalangan jin Qorin adalah setan yang ditugasi untuk menyesatkan manusia dengan izin Allah. Dia bertugas memerintahkan kemungkaran dan mencegah yang ma’ruf (Syaikh Ibnu Utsamain) - silahkan lihat al-Baqarah ayat 286)
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 16
Terkait Jin Qorin Keberadaan jin qorin ini dimaknai dari: “Siapa yang berpaling dari dzikir kepada Ar-Rahman maka kami akan buat syaithon berkuasa terhadap sehingga dia menjadi qorinnya” [Az-Zukhruf: 36] “Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.” Para sahabat bertanya, “Termasuk Anda, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Termasuk saya, hanya saja Allah membantuku untuk menundukkannya, sehingga dia masuk Islam. Karena itu, dia tidak memerintahkan kepadaku kecuali yang baik.” (HR. Muslim)
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 17
Golongan Syetan (Hizbu Syaithan) Cara syetan menggoda manusia dengan; tadhil (menyesatkan) dan takhwif (menakut-nakuti) Syetan menyesatkan manusia melalui; bisikan (waswasah), lupa, angan-angan (menghayal), memandang baik perbuatan maksiat, janji palsu, tipu daya, hambatan (menghalangi), dan permusuhan Syetan menakut-nakuti yaitu menakut-nakuti manusia agar tidak berani mengatakan yang benar, dengan dimunculkannya kekhawatiran terhadap dampak yang akan diakibatkan bila manusia itu memiliki sikap berani 07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 18 Hikmah Iman Kepada Malaikat Semangat berbuat baik di segala tempat dan waktu Mendorong untuk selalu dekat dengan Allah, mensucikan hati dan membersihkan diri dari sifat-sifat yang tidak disukai Allah Menjauhkan diri dari sikap kufur (kekafiran)
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 19
Iman kepada Kitab Allah Kitab berarti tulisan. Kitab adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah kepada para Nabi dan Rasul-Nya Kitab berisikan wahyu Allah yang berarti kalam Allah yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul-Nya Kitab Allah terdiri dari: Kitab Zabur, Taurat, Injil dan al-Qur’an
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 20
Perbedaan Al-Quran dengan Kitab Terdahulu Kitab terdahulu sudah hilang keutuhan dan kemurniaannya, al-Qur’an masih tetap terjaga Kitab terdahulu untuk golongan tertentu, al- Qur’an untuk seluruh umat hingga hari akhir Kitab terdahulu menggunakan bahasa yang telah hilang, bahasa Al-Qur’an masih tetap terjaga Wahyu Allah dalam kitab dahulu bercampur dengan perkataan manusia, wahyu dalam al- Qur’an murni berasal dari Allah Al-Qur’an mengukuhkan kebenaran kitab- kitab sebelumnya 07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 21 Hikmah Iman Kepada Kitab (al- Qur’an) Menumbuhkan rasa cinta sejati Menimbulkan gairah untuk membacanya, karena membacanya merupakan bagian dari ibadah Memberi inspirasi untuk belajar dari kehidupan umat terdahulu Menjadikan hidup lebih terarah dan nyaman karena adanya panduan yang jelas
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 22
Iman Kepada Nabi/Rasul Nabi berarti yang ditinggikan atau dapat juga berita Nabi berarti orang yang ditinggikan derajatnya oleh Allah dengan memberinya berita (wahyu) Rasul berarti yang diutus Rasul berarti seorang yang diutus Allah SWT untuk menyampaikan misi atau pesan
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 23
Iman Kepada Nabi/Rasul Nabi atau Rasul adalah manusia biasa, laki- laki, yang dipilih oleh Allah untuk menerima wahyu Apabila tidak diiringi kewajiban menyampaikan wahyu tersebut maka dinamakan Nabi Namun apabila diiringi kewajiban menyampaikan wahyu tersebut maka dinamakan Rasul 07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 24 Iman Kepada Nabi/Rasul Tidak semua orang bisa menjadi seorang Nabi/Rasul Pemilihan seseorang menjadi Nabi/Rasul ditentukan dan hak preogratif dari Allah SWT Seseorang yang terpilih sebagai Nabi/Rasul memiliki prasyarat kepribadian, sebagai berikut: - al-Mitsaliyah (keteladanan) - Syaraf al-Nasab (keturunan yang mulia) - ‘Amil al-Zaman (dibutuhkan oleh zaman)
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 25
Sifat Nabi/Rasul Setiap Nabi dan Rasul memiliki sifat: Shidiq (Benar), Amanah (dapat dipercaya), Fathonah (Cerdas),, dan Tabligh (Menyampaikan) Nabi/Rasul adalah manusia yang ma’shum, terjaga dari segala perbuatan dosa dan maksiat, baik kecil maupun besar Sebagai manusia Nabi/Rasul bisa juga berlaku salah dan lupa 07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 26 Tugas dan Mukjizat Rasul Setiap Rasul ditugaskan untuk mengajak umat manusia untuk bertauhid, mengesakan dan menyembah hanya kepada Allah Cara penyampaiannya dapat dilakukan dengan basyiran (kabar gembira) dan nadziran (peringatan) Untuk pelaksanaannya Nabi/Rasul terkadang diberi Mukjizat; kejadian luar biasa yang diberikan Allah kepada Rasul yang bersifat melemahkan dan tidak bisa ditandingi
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 27
Perbedaan Sikap kepada Rasulullah SAW dan Rasul sebelumnya Kepada Rasulullah mengakui kebenarannya, mencintai, mentaati, dan mengikuti beliau Kepada Rasul sebelumnya mengakui kebenarannya dan mencintainya
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 28
Hikmah Iman Kepada Rasul Semakin memantapkan keimanan kepada Allah Semakin memantapkan keimanan pada Rasulullah SAW Belajar meneladani kehidupan para Rasul dan mengambil ibrah dari cara hidup umat terdahulu 07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 29 Rukun Iman dan Hikmahnya (2)
07/07/2019 Pertemuan ke-empat Al-Islam 30
IMAN KEPADA HARI AKHIR Pokok keimanan kelima adalah percaya kepada hari akhir, hari penghabisan kehidupan makhluk dunia Beriman kepada hari akhir berarti percaya akan terjadi hari kiamat dan apa saja yang berhubungan dengannya Akhir kehidupan di dunia bukanlah akhir kehidupan manusia IMAN KEPADA HARI AKHIR Proses iman kepada hari akhir termasuk suatu yang sulit dipahami oleh manusia, karenanya banyak manusia yang tidak mempercayai Hal ini karena hari akhir belum pernah terjadi dan belum pernah ada orang yang mengalaminya IMAN KEPADA HARI AKHIR Keimanan kepada hari akhir dibutuhkan keyakinan yang kuat dan kepercayaan akan kebenaran informasi Allah dan Rasul dalam al-Qur’an dan as-Sunnah ALAM KUBUR (ALAM BARZAKH)
Setiap jiwa manusia akan mengalami mati,
kematian sering disebut juga sebagai kiamat shugra (kiamat kecil) Alam kubur bukan dimaknai sebagai “kuburan”, tetapi sebuah masa yang akan dilalui oleh setiap orang yang mengalami kematian Sering disebut sebagai alam barzakh, yang berarti pemisah dua hal, yaitu pemisah antara dunia dan akhirat PERHATIAN AL-QUR’AN TERHADAP HARI AKHIR Sering disebut langsung iman kepada hari akhir setelah iman kepada Allah Banyaknya al-Qur’an menyebut hari akhir dibanding masalah ghaib lainnya Banyaknya nama-nama hari akhir yang masing- masing menunjukkan proses, peristiwa, dan keadaan yang terjadi pada hari itu TANDA-TANDA HARI AKHIR Tanda-tanda Kecil (shugra): diutusnya Nabi Muhammad SAW, wanita budak melahirkan tuannya, orang sudah berlomba-lomba bermegah-megahan, lenyapnya ilmu pengetahuan, maraknya perzinaan dan minuman keras (termasuk Narkoba), meluasnya kebodohan, waktu terasa pendek, laki menyerupai wanita dan sebaliknya, dan lain sebagainya TANDA-TANDA HARI AKHIR Tanda-tanda Kubra (besar): keluarnya asap (dukhan), keluarnya sejenis binatang aneh (dabbah), keluarnya dajjal, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa Putra Maryam, munculnya Ya’juj dan Ma’juj, terjadinya gerhana di timur, gerhana di barat, dan gerhana di jazirah Arab, serta keluarnya Api dari Yaman (H.R. Muslim) GAMBARAN HARI AKHIR “Hari kiamat; Apakah hari kiamat itu?; tahukah kamu Apakah hari kiamat itu?; pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran; dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur- hamburkan; dan Adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya; Maka Dia berada dalam kehidupan yang memuaskan; dan Adapun orang- orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya; Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah; tahukah kamu Apakah neraka Hawiyah itu?; (yaitu) api yang sangat panas” (Al-Qori’ah ayat 1- 11) Nama lain hari Kiamat Yaumul qiyamah (kebangkitan sesudah mati) Yaumul ba’ts (kebangkitan dari kubur) Yaumul jam’i (berkumpul) Yaumul hisab (perhitungan amal) Yaumul fashl (keputusan) Yaumuddin (pembalasan) Yaumul wa’id (terlaksananya ancaman) Dialog Antara Penghuni Surga dan Neraka
“dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-
penghuni neraka (dengan mengatakan): "Sesungguhnya Kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan Kami menjanjikannya kepada kami. Maka Apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?" mereka (penduduk neraka) menjawab: "Betul". kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan kepada orang- orang yang zalim” “(yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat.“ (TQS. Al-A’raf 44 – 45) HIKMAH IMAN KEPADA HARI AKHIR
Hidup manusia memiliki tujuan
Manusia akan berusaha semaksimal mungkin berjuang untuk kebaikan dan menjauhkan sejauh mungkin dari dosa Manusia akan lebih berhati-hati dalam bersikap dalam kehidupan dunia IMAN KEPADA TAKDIR Taqdir atau qadar secara bahasa berarti ukuran, batasan, atau ketentuan Takdir adalah peraturan yang dibuat Tuhan untuk segala yang maujud di alam semesta yang merupakan undang-undang umum atau kepastian-kepastian yang berkaitan di dalamnya antara sebab dengan musababnya atau antara sebab dan akibatnya (Sayyid Sabiq) IMAN KEPADA TAKDIR Iman kepada takdir berarti percaya bahwa Allah membuat ketentuan- ketentuan, peraturan-peraturan dan undang-undang yang diterapkan untuk segala yang maujud ini Semua yang ada di alam semesta ini berjalan sesuai ketetapan dan perundangan Allah SWT TINGKATAN IMAN KEPADA TAKDIR
Al-Ilmu; Allah mengetahui segala
sesuatu Al-Kitabah; Allah telah menentukan segala sesuatu Al-Masyi’ah; Allah memiliki kehendak atas segala sesuatu Al-Khalq; Allah menciptakan segala sesuatu MANUSIA DAN TAKDIR Manusia adalah Makhluk yang Musayyar dan Mukhoyyar Musayyar berarti manusia sama seperti benda, tanaman, hewan yaitu manusia tidak bisa menolak atas kehendak Allah. Hal ini seperti kelahiran, jenis kelamin, ukuran tubuh, kematian, dan lain sebagainya Ada yang mengatakan ini adalah takdir mubram MANUSIA DAN TAKDIR Mukhayyar berarti manusia berkehendak untuk memilih sehingga manusia memiliki kebebasan untuk free will, free act, free choice. Seperti bebasnya manusia untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu Ada yang mengatakan ini adalah takdir mu’allaq MANUSIA DAN TAKDIR Manusia diperintahkan untuk ikhtiar, berusaha dengan segala kemampuan untuk mendapatkan apa yang ingin diraihnya Manusia pula diperintahkan untuk tawwakal, menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah terhadap ketetapan dan keputusan yang akan diberikan-Nya kepada dirinya HIKMAH IMAN KEPADA TAKDIR Mempercayai bahwa apa yang terjadi berdasar ketetapan Allah, karenanya apabila ada hal buruk jangan menyesal, sebaliknya kalau menyenangkan tidak lupa diri Menimbulkan keberanian untuk menghadapi berbagai kesulitan dan melahirkan optimisme dalam hidup Selalu berupaya memilih takdir yang baik bagi hidupnya