Anda di halaman 1dari 9

drh. Imam Suryanto, M.Kes.

Mikrobiologi Veteriner (zoonosis)


Micros = kecil – mikroskopis = dapat dilihat dengan bantuan
mikroskop
Bios = hidup
Logos = ilmu
Mikrobiologi veteriner zoonosis adalah ilmu yang mempelajari
makhluk-makhluk hidup yang kecil (mikroskopis) yang hanya dapat
dilihat dengan bantuan mikroskop dan mikroba tersebut dapat
menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya (dari manusia ke
hewan).
Patogen = dapat menyebabkan penyakit pada hewan/ manusia.
Penyakit zoonosis dibagi berdasarkan kelompok mikroba
penyebabnya:

a. Bakteriologi: mempelajari bakteri yang patogen berpengaruh


pada kesehatan.
b. Virologi: mempelajari virus yang patogen.
c. Riketsiologi: riketsia patogen.
d. Mikologi: mempelajari jamur yang patogen.

Pembahasan mikrobiologi veteriner dititikberatkan pada bidang


kedokteran, kedokteran hewan, bidang industri makanan dan
minuman serta perannya dalam pencegahan dan pengendalian
dan juga melibatkan analisa laboratorium tenaga kesehatan,
utamanya analisis kesehatan harus mempunyai kemampuan
teknik laboratorium medik untuk menganalisa mikroba penyebab
penyakit.
• Hippocrates (bapak kedokteran) menduga bahwa penyakit
malaria disebabkan oleh udara yang buruk, karena penderita
banyak tinggal di daerah rawa-rawa.
• Pada abad ke 15 M, Girolamo Fracastoro menduga bahwa
penyakit itu disebabkan oleh suatu makhluk hidup kecil yang
tidak dapat dilihat dengan mata biasa. Penularannya melalui
kontak dengan penderita atau benda – benda yang telah
berhubungan dengan penderita atau melalui udara.
• Pada abad ke 16-17 M, Antonie Van Leuwenhoek menemukan
mikroskop pertama kali, sehingga jasad renik dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop tersebut. Maka Antonie disebut
sebagai bapak mikrobiologi.
• Pada abad ke 19 Louis Pasteur- teori omnivivum ex ovo berarti
makhluk hidup berasal dari bangsanya sendiri; makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup.
Teori bahwa penyakit itu disebabkan oleh suatu mikroba yang dapat
menular kepada orang lain dan disebabkan oleh mikroba tertentu
dikemukakan oleh Anton Van Plenciz.

Robert Koch pada tahun 1884 menyatakan bahwa mikroba penyebab


penyakit dapat menyebabkan penyakit dengan memenuhi syarat-
syarat:
a. Mikroba terdapat pada orang lain yang menderita penyakit
dengan penyakit yang sama tetapi tidak terdapat pada orang yang
sehat.
b. Mikroba dapat diisolasi dari penderita dan dapat dibiakkan
murni.
c. Mikroba tersebut harus menimbulkan penyakit yang sama bila
ditularkan pada orang lain yang sehat.
d. Dari penderita kedua harus dapat pula diisolasi mikroba yang
murni. Bila memenuhi keempat syarat tersebut maka memenuhi
hukum Postulat Koch.
Bakteri Mycobacterium tuberculose sebagai penyebab penyakit
TBC ditemukan oleh Louis Pasteur (1885).

Tindakan aseptis (steril) pada pembedahan diperkenalkan


pertama kali oleh Joseph Listen (1882) dengan menggunakan
phenol, sehingga menurunkan angka kematian akibat
pembedahan dari 45 % angka kematian pasca pembedahan
menjadi 15 %.

 Tindakan pencegahan dengan cara vaksinasi pertama kali


ditemukan oleh Edward Jemer (1798). Vaksinasi variola (cacar),
penelitiannya pada peternakan sapi yang terkena cacar.
Sejarah beberapa penyakit yang zoonosis dari mikroba di bidang
veteriner antara lain:

a. Penyakit Anthrax (radang limfa), pertama kali ditemukan oleh


Rayer & Davaine (1850) dan Polender (1855). Penyebab
penyakit adalah Bacillus anthracis selanjutnya dikenal sebagai
bakteri gram positif (positif pada pewarnaan gram). Bentuk
bakteri seperti batang bambu.

b. Penyakit tetanus, berasal dari perkembangbiakkan pada


kotoran kuda. Penyebabnya adalah Clostridium tetani.
Ditemukan oleh Nicolaier tahun 1884, Kitasato tahun 1889.

c. Penyakit rabies (anjing gila). Vaksinnya ditemukan oleh Louis


Pasteur. Penyebab penyakit adalah virus rabies yang diserang
system syaraf, masuk ke tubuh melalui gigitan. Virus sendiri
pertama kali ditemukan oleh Dmitri Ivanowski (1892).
Teknologi yang membantu penelitian dan pengembangan dalam
bidang mikrobiologi banyak sekali, terutama dengan teknologi
perkembangan mikroskop.

1. Mikroskop Antony Van Leuwenhoek yang memiliki satu lensa;


mono okuler.
2. Mikroskop binocular dengan dua lensa okuler.
3. Mikroskop bright field (mikroskop biasa). Pembesaran
maksimal 100x (obyektif) dan 15x (okuler) sehingga
pembesaran adalah 1500x.
4. Mikroskop phase kontras. Lebih jelas dari bright field.
5. Mikroskop dark field. Untuk melihat bakteri Treponema
pallidum (penyebab syphilis) yang sukar diwarnai.
6. Mikroskop Nomarski. Untuk melihat 3 dimensi.
7. Mikroskop fluorescent. Sumber cahaya ultraviolet, obyek
memancarkan luminescent (berpendar).
8. Mikroskop elektron. Sumber cahaya dari sinar electron.
Pembesaran 10000 – 100000x.

Anda mungkin juga menyukai