0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
77 tayangan29 halaman
Tes Lihat Merah merupakan metode deteksi dini Retinoblastoma secara sederhana dengan melihat pantulan cahaya merah dari retina menggunakan oftalmoskop. Tes positif ditandai tidak terpantulnya cahaya merah atau mata anak juling yang mengindikasikan kemungkinan tumor. Tes negatif menunjukkan kondisi mata normal walaupun tetap perlu pemantauan berkala.
Tes Lihat Merah merupakan metode deteksi dini Retinoblastoma secara sederhana dengan melihat pantulan cahaya merah dari retina menggunakan oftalmoskop. Tes positif ditandai tidak terpantulnya cahaya merah atau mata anak juling yang mengindikasikan kemungkinan tumor. Tes negatif menunjukkan kondisi mata normal walaupun tetap perlu pemantauan berkala.
Tes Lihat Merah merupakan metode deteksi dini Retinoblastoma secara sederhana dengan melihat pantulan cahaya merah dari retina menggunakan oftalmoskop. Tes positif ditandai tidak terpantulnya cahaya merah atau mata anak juling yang mengindikasikan kemungkinan tumor. Tes negatif menunjukkan kondisi mata normal walaupun tetap perlu pemantauan berkala.
Rumah Sakit Raja Ahmad Thabib Tanjungpinang 2018 RETINOBLASTOMA Tumor ganas primer yang menyerang retina.
Jarang terjadi, Umumnya dijumpai pada anak-anak dibawah usia 5 tahun (insidens tertinggi 2-3 tahun}
Tumor ini : unilateral atau bilateral.
bilateral umumnya dijumpai pada usia yang lebih muda dan bersifat herediter. ◦ Sekitar 30% kasus terjadi secara bilateral
Dalam 60 tahun terakhir, prevalensi terjadinya
retinoblastoma semakin meningkat. Retina ◦ jaringan mata yang mengolah informasi penglihatan sebelum informasi tersebut disalurkan melalui saraf mata menuju ke otak. ◦ mengandung banyak sel reseptor yang berfungsi untuk menerima rangsangan cahaya. Ditemukan pada 1 bayi dari 15 ribu kelahiran bayi hidup dan di Amerika 250- 350 kasus baru ditemukan setiap tahunnya.90% nya terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Retinoblastoma terjadi pada anak-anak riwayat keluarga RB (+) atau (-) ◦ hanya 5% anak pengidap retinoblastoma yang keluarganya juga ada riwayat retinoblastoma ◦ 95% pengidap tidak ditemukan riwayat penyakit retinoblastoma pada keluarga. Retinoblastoma dapat ◦ tumbuh keluar dari rongga mata atau kedalam rongga mata atau kombinasi keduanya Biasanya tidak disadari sampai tumor tumbuh cukup besar dan terjadi leukokoria (pupil mata menjadi dan nampak putih). GEJALA Gejala paling sering adalah leukokoria. Leukokoria (pupil putih, mata kucing) Strabismus (juling pada mata) Bengkak dan merah pada mata Beberapa gejala lain yang dapat terjadi walaupun jarang adalah: ◦ Anisokoria (ukuran pupil kedua mata tidak sama) ◦ Heterokromia (perbedaan warna mata kanan dan kiri) ◦ Mata berair ◦ Proptosis (mata nampak menonjol) ◦ Katarak (kekeruhan lensa) ◦ Nistagmus (gerakan abnormal bola mata) Diferensial Diagnosis Retinopathy of Prematurity Persistent Hyperplastic Primary Vitreous Retrolental Fibroplasia Toxocariasis Toxoplasmosis Incontinentia pigmenti Retinal Detachment Cytomegalovirus Retinitis Penyebab terjadinya Retinoblastoma
Mutasi genetik pada sel-sel saraf
retina ◦ Mutasi terus berkembang dan mematikan sel- sel yang sehat/normal. Kondisi ini dapat diturunkan dari orang tua kepada anak, walaupun banyak kasus terjadi dengan sendirinya tanpa riwayat dalam keluarga. EVALUASI Pemeriksaan posisi dan gerak bola mata Pemeriksaan visus Pemeriksaan segmen anterior dengan slitlamp Pemeriksaan segmen posterior dengan oftalmoskop direk/ indirek dan Retcam Pemeriksaan USG Bila mata sudah proptosis atau dicurigai sudah meluas ke ekstraokular atau tumor bilateral pemeriksaan CT scan/MRI dan konsultasi Pediatri adanya kemungkinan metastasis (lakukan LP, BMP) CT Scan Retinoblastoma TERAPI Bila tumor masih intraokular dan stadium dini terapi seperti dibawah ini tergantung ukuran dan lokasi tumor : ◦ Krioterapi ◦ Fotokoagulasi ◦ Kemoterapi ◦ Plak radioterapi Bila tumor masih intraokular dan stadium lanjut atau ada vitreous seed enukleasi dengan memotong N.II sepanjang mungkin ◦ Bila N.II bebas tumor dan sklera serta koroid belum terinvasi tumor tidak ada terapi tambahan ◦ Bila N.II tidak bebas tumor dan sklera serta koroid sudah terinvasi tumor radiasi dan kemoterapi Bila mata sudah proptosis namun belum ada destruksi tulang/metastasis/perluasan ke intrakranial eksenterasi + radioterapi + kemoterapi ◦ Bila tumor terlalu besar dilakukan kemoreduksi dulu dan kemudian eksenterasi + kemoterapi dan radioterapi Bila sudah ada metastasis atau perluasan ke intrakranial tidak operasi, hanya radioterapi + kemoterapi Pasca Terapi Pemeriksaan ulang berkala ◦ mata yang mengalami retinoblastoma untuk deteksi kekambuhan ataupun metastasis tumor ditempat lain atau mata sebelahnya ◦ dapat terjadi beberapa tahun kedepan Penelitian 31 pasien dengan retinoblastoma, ◦ 45% atau 14 pasien mengalami kekambuhan dalam waktu 7-9 bulan setelah dilakukannya enukleasi (pengangkatan bola mata). Terapi yang dilakukan secara tepat dan cepat, ◦ 98% mampu mencegah penyebaran tumor keluar dari mata ke organ lain. Pencegahan Orang tua dengan riwayat retinoblastoma ◦ segera melakukan skrining pada dokter mata. Orang tua yang tidak memiliki riwayat retinoblastoma ◦ tidak mengabaikan keluhan-keluhan anak pada matanya ◦ segera memeriksakan ke dokter mata. Semakin cepat retinoblastoma diketahui/terdeteksi oleh dokter mata, ◦ semakin cepat pemberian terapi ◦ memberikan hasil yang semakin baik bagi anak maupun orang tua. Kesimpulan Deteksi dini sangat diperlukan
RB jika tidak diterapi dapat menyebar dan
menyebabkan kematian
Di beberapa negara lebih dari 95 persen anak
dapat bertahan dan menjalani hidup normal
Pemeriksaan berkala penting untuk deteksi
kemungkinan kekambuhan dan atau metastase pada kanker ini terimakasih atas perhatiannya Cara Pemeriksaan Deteksi Dini Retinoblastoma
TES LIHAT MERAH
TES LIHAT MERAH • Pada jenis kanker anak, baru retinoblastoma yang dapat dideteksi secara dini dengan menggunakan metode: Tes Lihat Merah • Pemeriksaan dilakukan oleh dokter yang telah dilatih di rumah sakit ataupun puskesmas, menggunakan suatu alat yaitu ophthalmoscope • Pemeriksaan dilakukan dalam ruangan gelap dengan mata anak terbuka, pada jarak sejauh lebih kurang sejangkauan lengan dari mata anak. Tes LIHAT MERAH Negatif/Normal Tes LIHAT MERAH POSITIF Tes LIHAT MERAH Positif • Apabila pemeriksa tidak melihat warna merah yang terpantul dari mata si anak atau ada pantulan warna merah namun mata anak yang diperiksa juling. Sehingga pemeriksa harus mengetahui terlebih dahulu sebelum melakukan tes lihat merah, apakah sebelumnya anak bersangkutan juling atau tidak • Selanjutnya pemeriksa akan menganjurkan orangtua membawa anaknya ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap untuk diperiksa lebih lanjut Tes LIHAT MERAH Negatif Apabila mata anak dalam kondisi normal, maka akan melihat warna merah terpantul dari mata anak tersebut, melalui alat ophthalmoscope Walaupun hasil pemeriksaan sekarang tidak menunjukkan adanya masalah, namun masalah dapat muncul di kemudian hari, sehingga orangtua sebaiknya meriksakan mata anaknya setahun sekali selama balita