Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS

PASIEN DENGAN MORBUS HANSEN TIPE LL


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik Madya
SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin di Rumah Sakit Umum Daerah Abepura

Oleh :
Jelita Lani Kogoya

Pembimbing :
dr. Inneke Vivi Sumolang Sp.KK

SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABEPURA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2018
LAPORAN KASUS

IDENTITAS

Nama : Tn. J N
Umur : 50 Tahun
Alamat : Skyline
Pekerjaan : PNS
Status pernikahan : Sudah menikah
Status pendidikan : SMA
Tinggal bersama : Isteri dan anak-anak
KELUHAN UTAMA Bengkak pada wajah

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Keluhan dirasakan kurang lebih 3 bulan yang lalu. Pertama kali lesi ini muncul pada
bagian wajah yaitu pipi sebelah kiri, lesi berukuran sebesar biji jagung dan berwarna
merah. Pada lesi tidak terasa panas, nyeri atau mati rasa. Lesi lalu bertambah jumlahnya
> 5 pada wajah, lalu mulai timbul rasa gatal dan lesi terasa menebal dibandingkan
dengan kulit tanpa lesi, ukuran lesi juga bertambah yaitu sebesar uang logam. Lesi juga
dapat bertambah bila terkena udara dingin. Pasien tidak merasakan kram pada tangan
dan kaki.
RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU
Pasien belum pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya. Riwayat Alergi
(makanan, udara, obat) disangkal, Diabetes Melitus disangkal, Hipertensi disangkal.
Riwayat obat : sekitar 2 minggu yang lalu pasien pernah pergi ke puskesmas dengan
keluhan yang sama, lalu diberi obat Alergi berupa salep namun pasien lupa nama
obatnya.
LAPORAN KASUS

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Pasien mengaku dikeluarga tidak memiliki keluhan yang sama dengan pasien.

RIWAYAT SOSIAL-EKONOMI
Pasien sudah berkeluarga, tinggal bersama istri dan anaknya, pasien bekerja
sebagai pegawai negeri. Pasien mengaku baik dirumah maupun lingkungan
sekitar yang kontak erat dengan pasien, tidak ada yang menunjukkan gejala
seperti yang dialami pasien.
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN FISIK

Kepala : Normocephal, Sklera tidak ikterik , Konjungtiva tidak anemis,


terdapat nodus eritem berbatas tidak tegas, permukaan mengkilap,
berukuran numular, jumlah > 5, terasa sedikit menebal dibagian
tengah lesi.
Leher : Tidak ada pembesaran KGB
Thoraks : Simetris, Ikut gerak nafas
Pulmo : Suara Nafas Vesikular (+/+), Whezzing (-), Rhonki (-)
Cor : BJ I-II Regular, Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen : Supel, datar, Nyeri tekan tidak ada, bising usus normal
Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas : Tampak nodul eritema berbatas tidak tegas, permukaan mengkilap,
ukuran numular, jumlah > 2
LAPORAN KASUS

STATUS GENERALIS

Lokasi : Regio Fasialis, Regio Antebrachi,


Regio Brachi, Regio Cruris
Distribusi : Simetris, Jumlah > dari 5
Bentuk : Nodus
Batas : berbatas tidak tegas
Efloresensi : Nodus eritema dengan batas tidak tegas,
permukaan licin, berukuran numular
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan BTA MH, tanggal 25/7/2018
Tes : BTA MH
Sampel : Serum
Hasil : Tidak ditemukan basil tahan asam MH
Nilai rujukan : Negatif
Kesan : Belum menyingkirkan adanya infeksi basil tahan asam (MH)
• Pemeriksaan BTA MH, tanggal 30/7/2018
Hasil : Bercak : BTA 2+ (Solid 0-4/LP, Fragmen 0-3/LP)
Cuping telinga kanan : BTA 1+ (Solid 0-2/LP, Fragmen 0-4/LP)
Cuping telinga kiri : BTA 1+ (Solid 0-2/LP, Fragmen 0-1/LP)
Nilai Rujukan : Negative
LAPORAN KASUS
RESUME

Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD
Abepura pada tanggal 25/7/2018, pasien datang dengan keluhan bengkak yang telah
menyebar ke seluruh wajah bahkan pada tangan dan kaki.
Pada anamnesis didapatkan Lesi sudah berlangsung lebih 3 bulan yang lalu, dimulai
dari pipi sebelah kiri, awalnya lesi merah berukuran lentikular yang berlanjut
membesar seperti berukuran numular. Lesi bertambah besar bila suhu dingin, lesi
juga terasa menebal. terasa gatal, tidak terasa nyeri, terasa sedikit berkurang
sensitifitasnya. Pada pemeriksaan didapatkan Bercak BTA 2+ (Solid 0-4/LP,
Fragmen 0-3/LP), Cuping telinga kanan : BTA 1+ (Solid 0-2/LP, Fragmen 0-4/LP),
Cuping telinga kiri : BTA 1+ (Solid 0-2/LP, Fragmen 0-1/LP)
LAPORAN KASUS
DIAGNOSA
MH tipe LL

TATALAKSANA
• Medikamentosa
Rifampisin, 600mg setiap bulan
DDS, 100 mg setiap hari
klofazimin 300 mg setiap bulan
• Non Medikamentosa
Edukasi: Pakaian yang sudah dipakai disendirikan, Sprei usahkan diganti,
Minum obat teratur, Bila ada luka sebisa mungkin agar tidak kontak dengan
Keluarga terutama anak-anak, Kalau gatal jangan digaruk
PEMBAHASAN

Morbus Hansen (kusta) merupakan penyakit infeksi yang kronik, bukan merupakan
penyakit turunan. Penyebabnya ialah Mycobacterium leprae, ditemukan oleh G.A
Hansen. Bakteri ini bereproduksi maksimal pada suhu 27-30 ° C . Terdapat kusta PB
(BTA negatif) dan kusta MB (BTA positif)

Kusta terdapat diseluruh dunia


terutama di Asia, Afrika,
Amerika latin, daerah tropis
dan Sub tropis, serta
masyarakat dengan sosial
ekonomi rendah.
PEMBAHASAN

DIAGNOSA BANDING

• Dermatofitosis
• Tinea Versikolor
• pitiriasis rosea
• pitiriasis alba
• Dermatitis seboroik
• Psoriasis
• Neurofibromatosis
• granula anulare
• xantomatosis
• Scleroderma
• leukemia kutis
• tuberkulosis kutis verukosa
• birth mark
TEORI KASUS
MANIFESTASI KLINIS ANAMNESA

• Masa inkubasi 2-5 tahun Pasien datang dengan keluhan adanya


• Manifestasi klinis tergantung pada lesi merah pada wajah, tangan dan
Respon imun tubuh kaki, semenjak 3 bulan yang lalu.
• Lesi kulit dapat berupa makula, papul, Lesi pertama muncul dipipi sebelah
infiltrat dan nodule dengan kanan berukuran biji jagung.
hiper/hipopigmentasi dengan atau Semakin lama semakin membesar
tanpa hiper/hipo/anesthesia dengan berukuran seperti uang logam, dan
batas tegas atau tidak tegas.
bertambah banyak. Jika berada di
Permukaan dapat bersisik, atau
mengkilap udara dingin akan semakin
membesar. Gatal (+), nyeri (-), panas
• Jumlah dapat terhitung hingga tidak
dapat dihitung dengan distribusi (-), kram pada tangan/kaki (-) dan
simetris / asimetris. terasa menebal. Bagian lesi terasa
• Hilangnya atau berkurangnya sensasi sedikit tidak sensitif dibandingkan
pada bercak. kulit sekitarnya. Tidak ada rambut
• Rambut pada area yang terkena akan yang menipis atau alis mata yang
menipis. rontok.
PEMBAHASAN

TEORI KASUS
Tipe Lepromatous Leprosy (LL) EFLORESENSI

Bentuk : Makula, Infiltrat difus, Regio Facialis, Regio Antebrachi,


papul, nodus Regio Cruris :
Jumlah : Tidak terhitung Bentuk : Nodus eritematous
Distribusi : Simetris Jumlah : Lebih dari 5
Permukaan : Halus berkilat Distribusi : Simetris
Batas : Tidak jelas Permukaan : Berkilap
Anestesia : Tidak ada sampai tidak Batas : Tidak jelas
jelas Anestesia : Tidak jelas
Predileksi :Wajah (dahi, pelipis, dagu,
cuping telinga), badan
(lengan, punggung
Tangan, ekstensor tungkai)
Tabel. Gambaran klinis, bakteriologik, dan imunologik kusta pausibasiler (PB)

Sifat Tuberkuloid Borderline Tuberkuloid Interminate


(TT) (BT) (I)

Lesi
 Bentuk Makula saja; makula Makula dibatasi infiltrat; infiltrat Hanya makula
dibatasi infiltrat saja
 Jumlah Satu, dapat beberapa Beberapa atau satu dengan Satu atau beberapa
satelit
 Distribusi Asimetris Masih asimetris Variasi
 Permukaan Kering bersisik Kering bersisik Halus, agak berkilat
 Batas Jelas Jelas Dapat jelas atau tidak
 Anestesia Jelas Jelas Tidak ada sampai tidak jelas

BTA
 Lesi Kulit Hampir selalu Negatif atau hanya 1+ Biasanya negatif
negatif

Tes Lepromin Positif kuat (3+) Positif lemah Dapat positif lemah atau
negatif
Tabel. Gambaran klinis, bakteriologik, dan imunologik kusta multibasilar (MB)

Sifat Lepromatosa Borderline Mid Borderline


(LL) Lepromatosa (BL) (BB)

Lesi
 Bentuk Makula, nodus Makula Plakat
Infiltrat difus Plakat Dome-shaped (kubah)
Papul Papul Punched out
 Jumlah Tidak terhitung, Tidak ada Sukar dihitung, masih ada kulit sehat Dapat dihitung, kulit sehat jelas ada
kulit sehat

 Distribusi Simetris Hampir simetris Asimetris

 Permukaan Halus berkilat Halus berkilat Agak kasar, agak berkilat

 Batas Agak jelas


Tidak jelas Agak jelas
 Anestesia Lebih jelas
Tidak ada sampai tidak jelas Tak jelas
BTA
 Lesi Kulit Banyak Banyak Agak banyak
(ada globus )
 Sekret Hidung Banyak Biasanya negative Negatif
(ada globus)

Tes Lepromin Negatif Negatif Biasanya negatif


PEMBAHASAN

Teori Kasus
Pemeriksaan Penunjang

Pada kasus, dilakukan pemeriksaan bakterioskopik


• Pemeriksaan Bakterioskopik
(BTA-MH) , Dimana diambil per lesi dari , cuping
( 15-30 mnt)
hidung, telinga.
(Sediaan dari kerokan kulit
dan kerokan mukosa hidung) Didapatkan hasil :

• Pemeriksaan Histopatologik • Bercak : BTA 2+ (Solid 0-4/LP,


(10-14 hari) Fragmen 0-3/LP)
• Pemeriksaan Serologi • Cuping telinga kanan : BTA 1+ (Solid 0-
Tes lepromin (3 minggu) untuk 2/LP, Fragmen 0-4/LP)
menegakkan penentuan tipe
• Cuping telinga kiri : BTA 1+ (Solid 0-
kusta.
2/LP, Fragmen 0-1/LP)
PEMBAHASAN

TEORI Kasus
Pengobatan

Diberikan MDT yang berisi DDS , Pasien diberikan MDT yang berisi
Rifampisin dan Klofazimin
DDS, Rifampisin, Klofazimin.
MDT untuk multibasiler (BB, BL, LL,
Yang dapat diambil di puskesmas.
atau semua tipe dengan BTA positif)
adalah :
• Rifampisin 600mg setiap bulan,
dalam pengawasan
• DDS100mg setiap hari
• klofazimin 300 mg setiap bulan,
dalam pengawasan, diteruskan 50
mg sehari atau 100mg selama
sehari atau 3×100mg setiap
minggu
KESIMPULAN

Morbus Hansen atau istilah awamnya adalah kusta, merupakan penyakit yang disebabkan
karena Mycobacterium leprae. Dimana penyakit ini bukan penyakit yang diturunkan, paling
banyak pada daerah tropis dan subtropis lalu pada daerah dengan sosial ekonomi yang rendah.
Kusta merupakan penyakit yang menyeramkan dan ditakuti, karena dapat terjadi ulserasi,
mutilasi dan deformitas serta dikucilkan dari masyarakat. Manifestasi klinis dari kusta itu
sendiri bergantung pada sistem imun tubuh penderita, semakin kuat sistem imun maka bisa
saja dapat tidak muncul gejala atau gejala dapat hilang sendiri atau berada pada tipe yang
ringan. Namun, rendahnya sistem imun dapat menyebabkan lesi yang banyak dan kerusakan
sensibilitas pada saraf. Penanganan yang tepat dan cepat pada manifestasi awal dapat sangat
mengurangi perburukan dari gejala. Pemberian obat dengan dosis yang tepat dan edukasi yang
baik pada pasien untuk taat minum obat dan kondisinya sangat dapat membantu untuk proses
penyembuhan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai