Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KASUS

EFUSI PERIKARDIUM PADA PASIEN DENGAN HIV DAN SUSP TB

Pembimbing :
dr. Hendry Roy Sp.B
Oleh :
dr Jelita Lani Kogoya

PROGRAM INTRENSIP DOKTER INDONESIA


RUMAH SAKIT MITRA MASYARAKAT
KABUPATEN MIMIKA
PAPUA
2022
Efusi Perikardial  akumulasi abnormal cairan di dalam rongga perikardial melebihi 50 ml

Lazarus.George.et.all. New Approaches to Management of Pericardial Effusions. 2021. Current Cardiology report: Pericardial Disease. 1
PATOFISIOLOGI

PRODUKSI CAIRAN PENURUNAN


PERIKARDIUM BERLEBIH REABSORBSI

Cairan menumpuk perikardium tidak dapat merenggang  Interdependensi ventrikel  pulsus paradoksus
Terjadi dilatasi ventrikel kanan  pembengkokkan septum intraventrikular  preload ventrikel kiri berkurang

Tekanan perikardial >25mmHg  curah jantung menurun, TD berkurang  syok kardiogenik & kolaps

Lazarus.George.et.all. New Approaches to Management of Pericardial Effusions. 2021. Current Cardiology report: Pericardial Disease. 2
PATOFISIOLOGI

Akumulasi perlahan menyebabkan peningkatan Akumulasi secara tiba-tiba dapat menyebabkan


tekanan perikardial tanpa tamponade jantung tamponade jantung

3
Manea Maria et.all. Diagnosis and management of pericardial effusion. 2020. university emergency central military hospital, cardiology clinic, romania
EFUSI PERIKARDIUM & TB

• Terjadi akibat penyebaran fokus tuberkulosis pada organ lain dalam tubuh
• Fase akut : terjadi deposit fibrin di rongga perikardium yang seringkali disertai cairan efusi serous atau
serousanguineous, akibat reaksi hipersensitivitas terhadap tuberkuloprotein. Pada stadium ini Basil
Tahan Asam (BTA) masih dapat ditemukan.
• Fase subakut terjadi inflamasi granulomatosa diikuti nekrosis perkijuan.
• Fase kronik atau fase adhesif perikardium viseral dan parietal menebal, serta terjadi proliferasi
fibroblastik, BTA tidak lagi ditemukan

Nagawidjaya, Budiyanto. Efusi Perikardium Tuberkulosis. 2007. Jurnal kardiologi Indonesia. Jakarta.
4
EFUSI PERIKARDIUM & HIV

• Efusi perikardial merupakan salah satu manifestasi di jantung pada pasien dengan HIV.
• Jumlah CD4 yang rendah menunjukkan keadaan imunosupresi yang parah dan perkembangan efusi
perikardial dapat menjadi penanda untuk infeksi oportunistik yang tidak terdiagnosis.
• Namun, perkembangannya menurun seiring dengan penggunaan ARV.

Madhasthya, Sharath. et.all. A study of pericardial effusion in HIV positive patients and its correlation with the CD4 count. 2020. Manipal Academy of Higher Education, Kasturba 5
Medical College, Department of Medicine, Manipal, India
KLASIFIKASI

6
Zurwida & Azhari Gani. Diagnosis Dan Manajemen Kegawatdaruratan Efusi Perikardium Dengan Tamponade Jantung Akut.2019.Jurnal Kedokteran Nanggoroe Medika.
MANIFESTASI KLINIS

 Gejala klasik : nyeri dada pleuritik, dispnea saat beraktivitas  orthopnea.


 Gejala non spesifik : batuk, palpitasi, kelemahan, kelelahan
 Auskultasi : suara jantung menurun, (perikarditis) friction rub pada parasternal kiri
 Pada Tamponade jantung : Beck’s triad ( Peningkatan vena jugular, suara jantung menjauh, hIpotensi)

7
Sinnaeve.P.R & T Adriaenssens.A contemporary look at pericardiocentesis.2018. Trends in cardiovascular. Department of cardiovascular sciences, University of Leuven, Belgium.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Klein. Alan L. American society of echochardiography clinical recommendation for multimodality cardiovascular imaging of patients with pericardial 8
disease.2013. society for cardiovascular magnetic resonace and society of cardiovascular computed tomography.
9
TATALAKSANA

MEDIKAMENTOSA : (Di targetkan pada etiologinya)

PERICARDIOSINTESIS
(Tindakan life saving, menggunakan

PERICARDIAL DRAINAGE

PERICARDIAL WINDOW
>80% dapat mencegah terjadinya rekurensi

SURGICAL DRAINAGE : sering pada kasus hemopericardium,


purulent pericarditis, recurrent malignant effusion atau jika efusi
perikardial berada di bagian posterior

Langdon, Sarah E, Kristen Seery and Alexander Kulik. Contemporary outcomes after pericardial window surgery: impact of operative technique. 2016. Journal of Cardiothoracic 10
surgery. Schmidt College of Medicine. Florida-USA.
11
Manea Maria et.all. Diagnosis and management of pericardial effusion. 2020. university emergency central military hospital, cardiology clinic, romania
Lazarus.George.et.all. New Approaches to Management of Pericardial Effusions. 2021. Current Cardiology report: Pericardial Disease. 12
IDENTITAS

Nama : Ny. DT
JK : Perempuan
Umur : 36 Tahun
Nomor RM : 00100503
LAPORAN Alamat : SP.13. RT.10 Ds Bintuka no.96A
KASUS
Agama : Kristen Protestan
Suku : Moni
Pendidikan :-
Berat Badan : 65 Kg
Tanggal MRS : 29/12/2021 – 29/12/2021
Jaminan : LPMAK

13
Keluhan Utama : SESAK

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang ke Poli PDP dengan keluhan Sesak. Pasien juga ingin mengambil obat program. Sesak sudah
dirasakan sejak 3 minggu yang lalu namun terasa semakin memberat 1 minggu terakhir. Sesak nafas terutama
saat beraktivitas dan tidur terlentang, sesak nafas berkurang dengan posisi duduk. Pasien juga mengeluh batuk
sejak 1 bulan yang lalu. Selain itu pasien juga merasakan nyeri pada dada sejak 1 minggu yang lalu, dan seperti
terasa penuh. pasien juga mengeluh badan lemah, nafsu makan menurun.

Riwayat Penyakit Terdahulu :


Pasien pernah menjalani pengobatan ARV sejak tahun 2019, namun kepatuhan untuk kontrol kurang.

14
PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis :
Status Vital :
Tekanan darah : 90/70 mmHg Kepala/leher : Normocephal (+) CA +/+ SI -/- , Peningkatan JVP (-)
Nadi : 102 x/m
Thoraks : Simetris, Ikut gerak nafas
Respirasi : 24 x/m
SpO2 : 95% (Pulmo) : SN vesikuler +/+, Rhonki +/+, Whezzing -/-

(COR) : BJ I-II regular, Suara menurun , murmur (-), Gallop (-)


Abdomen : Tampak Cembung, supel, BU (+) N, hepar/lien ttb
Ekstremitas : Akral hangat, crt <2 dtk, Edema (-)

15
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HEMATOOGI HASIL NILAI NORMAL
Hemoglobin  6.5 g/dL (L) 12.3 ~ 15.3 g/dL
KIMIA KLINIK
Leukosit  6,410 /mm3 (L) 4400 ~ 11300/mm3
Karbohidrat    
Eritrosit  3.0 juta/mm3 (L) 4.1 ~ 5.1 juta/mm3
Glukosa 79 mg/dL  60 ~ 100
Trombosit  424 ribu/mm3 (H) 150 ~ 400 ribu/mm3
Sewaktu/BSS 
Hematokrit  21 % (L) 35 ~ 47 Fungsi Hati    
MCV  71 fL (L) 80 ~ 96 ALT (SGPT)  79 U/l < 34
MCH  22 pg (L) 28 ~ 33 AST (SGOT)  272 U/l < 35
MCHC 31 g/dL 33 ~ 36 Albumin  2.50 g/dL 3.5 ~ 5.2
Fungsi Ginjal    
IMUNOSEROLOGI    
Ureum  21 mg/dL 13 ~ 43
Anti HIV Duo Ultra Positif AB:21.81 < 0.25 = Negatif >
Creatinin  0.5 mg/dL 0.51 ~ 0.95
AG:ND 0.25= Positif
Elektrolit    
MIKROBIOLOGI     Elektrolit (Na,K,Cl)     
BTA I Tidak ditemukan Tidak ditemukan Natrium (Na)  134 mmol/L 136 ~ 145
HEMOSTASIS     Kalium (K)  4.4 mmol/L 3.3 ~ 5.1
MIKROBIOLOGI    
Masa Pendarahan/BT 2.00 menit 1.00 ~ 3.00 Clorida (Cl)  107 mmol/L  98 ~ 106
BTA I Tidak ditemukan Tidak ditemukan
Masa Pembekuan/CT 5.00 menit 2 ~ 10

16
PEMERIKSAAN PENUNJANG

- Bercak-bercak infiltrate pada kedua lapangan paru.


-Opasitas homogen pada hemitoraks kanan
menutupi sinus dan diafragma.
- COR : CTR >0,5. Aorta normal.
- Sinus dan diafragma kiri normal.
- Tulang-tulang intak.
Kesan : TB Paru Aktif, Kardiomegali dd Efusi
Perikardium, Efusi Pleura Dekstra

17
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tampak echo cairan bebas dalam pericard.

Kesan : Efusi pericard

18
TATALAKSANA

Lapor dr.Sp.Pd: Advice Lapor dr.Sp.B: Advice

Oksigen 1-2 lpm jika Spo2 kurang dari 95%


Infus Nacl : D5% 1:1 Flash/24 jam/IV Efusi pericardial ec susp TB

inj Ceftriaxon 2 gram/12 jam/IV B20 DO ARV

inj Levofloxacin 750 mg/24 jam/IV


• R/ Pericardial window cito hari ini tgl 21/12/2021
inj Ranitidin 1 amp/12 jam/IV
• SP
Ambroxol 3X1 PO
• Konsul anestesi
Salbutamol 3X1 PO
• Raber interna
Paracetaol 3X1 PO
• NS 500cc preop
Farbion 1X1 PO
• Ceftriaxone 1g/12 jam/IV
Cotri F 1X1 PO
• TH lain sesuai TS interna
Konsul TS bedah dari IGD untuk penanganan
Efusi Perikardium
19
FOLLOW UP
TANGGAL S O A P
21/12/2021 Sesak (+), Nyeri Keadaan Umum: Sakit Sedang Efusi pericardial ec R/ pericardial window cito hari ini tgl
pada dada Kesadaran:Composmentis susp TB 21/12/2021
08.30 WIT
TD: 90/70 RR: 22x/m Sp.O2 : Efusi pleura SP (belum ada keluarga)
Sp.B 99% dengan O2 NK 3 lpm B20 DO ARV Edukasi keluarga jika sudah datang
Anemia Konsul anestesi
Mata: Konjungtiva anemis
Hipoalbumnemia Raber interna
Jantung L NS 500cc preop
ceftriaxone 1g/12 jam
TH lain sesuai TS interna

TANGGAL S O A P
22/12/2021 Sesak (+), Nyeri Keadaan Umum: Sakit Sedang Efusi pericardial ec R/ pericardial window cito hari ini tgl
dada Kesadaran:Composmentis susp TB 22/12/2021 --> pasien baru makan jam
08.30 WIT 08.00, R/ tindakan jam 13.00
Jantung: Abnormal: Efusi pleura
SP +
Sp.B cardiomegaly+ B20 DO ARV Edukasi keluarga jika sudah datang+
Anemia Konsul anestesi+
Pemeriksaan Penunjang: Ro Hipoalbumnemia Raber interna
thorax: cardiomegaly NS 500cc preop
USG thorax: efusi pleura, efusi ceftriaxone 1g/12 jam
pericard, asites TH lain sesuai TS interna
20
Cairan Pleura NB; cairan Perikardium Nilai Rujukan
Diff    
Limfosit 10 %  
Segmen 90 %  
Makroskopis    
Volume 10 mL  
Kejernihan Keruh  
Warna ORANGE  
Bekuan Negatif Negatif
pH   7  
Mikroskopis     
Jumlah Sel   17000 sel/µL (H)  
Pemeriksaan Bakteriologi  Tidak Ditemukan  

Pemeriksaan Kimia     

Protein   Cairan 7 mg/dL (L) 8 ~ 32

Glukosa Cairan   32 mg/dL  


Albumin Cairan   2.0 g/dL  
LAIN-LAIN    
Rivalta   Positif Negatif 21
FOLLOW UP

TANGGAL S O A P
23/12/2021 Pasien Post subxiphoid: luka post op+ Post pericardial Rawat intensif sesuai TS
Operasi drain pericardial: produksi window H1 ai Anestesi
08.30 WIT
inisial 300cc, efusi pericardial RL 1x/hr
Sp.B serousanguinous ec susp TBC monitor produksi drain
B20 DO ARV pericardial/hr
analisis cairan pericardial
Raber interna

TANGGAL S O A P
24/12/2021 sesak nafas subxiphoid: luka post op+ Post pericardial RL 1x/hr
berkurang, drain pericardial: produksi window H2 ai efusi Monitor produksi drain
08.30 WIT pericardial/hr
nyeri luka 150cc. serousanguinous pericardial ec susp
Sp.B Ceftriaxone 1g/12 jam
post op TBC Th/ lain sesuai TS interna
B20 DO ARV Analgetik sesuai TS Anestesi
22
FOLLOW UP

TANGGAL S O A P
25/12/2021 nyeri dada drain terpasang baik post op Bed rest
08.30 WIT sedikit sesak Produksi minimal
pericardial
Th/ lain sesuai TS interna
window H3 ai Analgetik sesuai TS Anestesi
Sp.B
efusi pericardial
ec susp TBC
B20 DO ARV

TANGGAL S O A P
26/12/2021 nyeri dada drain terpasang baik post op pericard Mobilisasi bertahap
08.30 WIT sedikit sesak Produksi minimal efusi H4 ai efusi
Terapi lain sesuai TS interna
pericardial ec
Sp.B susp TBC
B20 DO ARV

23
FOLLOW UP
TANGGAL S O A P
27/12/2021 Nyeri dada (-) Drain 10 cc Post op Mobilisasi bertahap
pericardial efusi
08.30 WIT Sesak (-) Terapi lain sesuai TS interna
Sp.B H5

TANGGAL S O A P
28/12/2021 Nyeri dada (-) a/r thorax: luka post op+, Post pericardial Aff Drain

08.30 WIT Sesak rembesan- window ai efusi


pericardial H6
Sp.B berkurang

TANGGAL S O A P
29/12/2021 Nyeri tidak a/r thorax: luka post op+, Post pericardial Rencana pulang hari ini
08.30 WIT ada, rembesan- window ai efusi ceftriaxone 1g/12 jam -->
pericardial H7
Sp.B Sesak cefixime 2x100 mg
berkurang As. mefenamat 3x500 mg
24
Dilaporkan seorang wanita berumur 32 tahun yg di rawat di ruang bedah dari
PEMBAHASAN tanggal 20 Desember 2021 sampai 29 Desember 2021 dengan diagnosa :
Efusi perikardium ec susp TB + HIV.
Diagnosa ini berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang

25
KASUS

• Sesak, sejak 3 minggu. Memberat saat aktivitas dan tidur terlentang. Berkurang saat duduk.
• Nyeri dada, 1 minggu terakhir, Batuk (+) sejak 1 bulan yang lalu
• Merasa penuh didada dan perut, badan lemah dan nafsu makan menurun
• TTV : TD: 90/70 mmHg, FN : 93x/m RR: 24 x/m dan SpO2: 95%
• Auskultasi Jantung : Suara jantung menurun,
• Auskultasi Paru : Rhonki (+/+) basal
TEORI

 Gejala klasik : nyeri dada pleuritik, dispnea saat beraktivitas  orthopnea.


 Gejala non spesifik : batuk, palpitasi, kelemahan, kelelahan
 Gejala lainnya sesuai dengan daerah yang terkompresi : mual, disfagia, dll
 Auskultasi : suara jantung menurun, (perikarditis) friction rub pada parasternal kiri

26
KASUS

Laboratorium
Analisa cairan perikardial
Hemoglobin : 6.5 g/dL (L) Jumlah sel : 17000 sel/µL (H)
Bakteriologi : Tidak ditemukan
Leukosit : 6,410 /mm3 (L)
Protein cairan : 7mg/dL (L)
Eritrosit : 3.0 juta/mm3 (L)
Rivalta : Positif
Trombosit : 424 ribu/mm3 (H) Kesan : TB Paru Aktif, Kardiomegali dd Efusi

ALT (SGPT) : 79 U/l Perikardium, Efusi Pleura Dekstra

AST (SGOT) : 272 U/l


Creatinin : 0.5 mg/dL
Natrium (Na) : 134 mmol/L
Anti HIV Duo Ultra :
Kesan : Efusi Perikardium
Positif AB:21.81 AG:ND
BTA 1 : tidak ditemukan
27
TEORI

• Laboratorium : leukositosis, dan peningkatan penanda inflamasi.


• Rontgen dada : Tidak spesifik, menunjukkan siluet jika efusi >300ml
• Elektrokardiografi : tegangan QRS rendah, electrical alternans pada efusi besar
• Ekokardiografi : untuk diagnosis, kuantifikasi, deteksi dampak hemodinamik
• MRI : mengevaluasi morfologi perikardium
• CT-Scan : bisa melihat akumulasi cairan tapi tidak menilai parameter
hemodinamiknya.

28
TEORI

• Diagnosis TB paru pada orang dewasa harus


ditegakkan terlebih dahulu dengan pemeriksaan
baakteriologis
• Tidak dibenarkan mendiagnosis TB hanya berdasarkan
pemeriksaan foto toraks saja. Foto toraks tidak selalu
memberikan gambaran yang spesifik pada TB paru,
sehingga dapat menyebabkan terjadi over diagnosis
ataupun under diagnosis

29
KASUS

Pada Anamnesa : Pasien memang memiliki riwayat konsumsi ARV namun tidak terkontrol.
Pada pemeriksaan penunjang : didapatkan Anti HIV Duo Ultra : Positif AB:21.81 AG:ND

TEORI

• Diagnosis Tes HIV dapat ditegakkan dengan menggunakan 2 metode pemeriksaan (Pemeriksaan serologis
dan virologis)
• Pemeriksaan dilakukan secara serial dengan menggunakan 3 jenis reagen yang berbeda sesuai dengan
pedoman nasional

30
KASUS

Pada kasus dilakukan tindakan pericardial window

TEORI

 Perikardial window digunakan untuk diagnostik dan terapeutik.


 Teknik ini dilakukan pada subxiphoid, thoracoscopically atau lewat thoracotomy, dan memasangkan
sebuah chest tube ke ruang perikardium.
 Indikasi : efusi perikard simptomatik, pasien dengan hemodinamik stabil dengan efusi perikard yang tidak
terdiagnosis,
 Tingkat rekurensi yang terjadi juga lebih sedikit dibandingkan dengan perikardiosintesis
 Chest tube biasanya dipertahankan 48-72 jam postoperative dan biasanya dilepas ketika jumlah drainage
kurang dari 100ml
31
32
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai