Anda di halaman 1dari 34

CASE REPORT SESSION :

PENYAKIT JANTUNG REUMATIK

Oleh :
Laila Hanifah

Pembimbing :
dr. Dian Anggraeni, Sp.A, M.Kes
Demam reumatik akut
adalah konsekuensi
autoimun dari infeksi
streptokokus grup A

PJR adalah lanjutan


dari DR yang Pendahu Kelainan katup
ditandai dengan
terjadinya
kerusakan katup
luan yang paling sering
diakibatkan oleh
jantung, PJR adalah katup
mitral dan aorta

Morbiditas gagal
jantung sring pada PJR
BAB II

LAPORAN
KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama : An. NAF


Umur : 10 tahun 8 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Penyengat Rendah, Sengeti
Berat Badan : 23 kg
Tinggi Badan : 115 cm
MRS : 25 September 2019
ANAMNESIS
Tanggal : 16 0ktober 2019
Anamnesis dan Alloanamnesis : Pasien dan ibu pasien
Keluhan Utama : Sesak
Keluhan tambahan : Batuk, edema kaki dan perut

Riwayat perjalanan penyakit:


Pasien mengeluh sesak napas 3 hari sebelum masuk Rumah Sakit, sesak bertambah berat
dengan aktivitas dan berkurang dengan istirahat. Sesak juga timbul jika pasien berjalan
dengan jarak yang agak jauh. Pasien mengalami keterbatasan aktivitas untuk lari. Pasien
juga mudah merasa lelah. Keluhan disertai edema di kaki dan perut sejak ± 3 bulan
sebelum masuk Rumah Sakit dan bertambah berat sejak 3 hari sebelum masuk rumah
sakit. Pasien sebelumnya juga mengeluhkan ada batuk dan nyeri tenggorokkan yang
lama ± 8 hari. Pasien juga mengeluhkan pegal dan nyeri pada persendian lutut kiri sejak 2
minggu terakhir dan kadang nyeri sendi juga berpindah ke siku. Pasien juga mengeluh
pernah timbul ruam kemerahan di punggung kaki kiri dan paha kiri yang tidak gatal dan
tidak nyeri, menururt orangtua pasien ruam cukup besar dengan diameter ± 2 cm,
bengkak di siku dan lutut (-), timbulnya gerakan- gerakan aneh (-), batuk(+), pilek(-),
mual(-), muntah(-), nyeri perut (-), gangguan BAK (-), gangguan BAB (-).
ANAMNESIS
Pasien sering mengalami batuk disertai dengan nyeri
 Riwayat Penyakit tenggorokan serta radang tenggorokkan. Keluhan tersebut juga
Dahulu disertai dengan demam, pasien berobat ke puskesmas. DBD (+),
Diare (+), campak (+), jantung (+)

 Riwayat Penyakit
Tidak ada keluarga pasien yang mengidap penyakit jantung,
keluarga asma

 Riwayat Masa kehamilan aterm, partus spontan (pervaginam), ditolong


kehamilan dan oleh bidan di rumah dengan BBL 2800 gram. Pasien merupakan
persalinan anak pertama dari 3 bersaudara

 Riwayat imunisasi
Imunisasi dasar lengkap (BCG, Polio, DPT, Campak, Hepatitis B)
PEMERIKSAAN FISIK

VITAL SIGN
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 135 x / menit
RR : 36 x/menit
Suhu : 37 C

PEMERIKSAAN FISIK :
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), Pupil isokor (3-3 mm)
Telinga : simetris, serumen (+)
Hidung : Epistaksis (-), NCH (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Mulut : simetris, sianosis (-), pucat (-), mukosa kering (-), tonsil T1-
T1, hiperemis.
Leher : pembesaran KGB (-)

Thorak :
Jantung
I : Ictus cordis terlihat
P : apeks (dapat diraba, kuat angkat)
P : batas kiri = ICS V linea midclavikula sinistra
batas kanan = ICS V linea parasternalis dextra
batas atas = ICS II linea parasternalis dekstra
batas bawah = ICS V
A : suara dasar = S1-S2 reguler
Bising = murmur (+)
PEMERIKSAAN FISIK
Paru
I : Simetris, retraksi (-)
P : fremitus taktil = getaran sama kiri dan kanan, krepitasi (-), nyeri
tekan (-)
P : Sonor
A : vesikuler (+), ronkhi (-), wheezing (-)

Abdomen
I : Datar, umbilicus tidak menonjol, turgor cepat kembali
A : BU (+)
P : Nyeri tekan (-), massa (-)
P : Timpani (+), redup (-), asites (-)

Ekstremitas : akral hangat, edema (-), CRT <2 detik


Genitalia tidak diperiksa
PEMERIKSAAN FISIK
Mulut : simetris, sianosis (-), pucat (-), mukosa kering (-), tonsil T1-
T1, hiperemis.
Leher : pembesaran KGB (-)

Thorak :
Jantung
I : Ictus cordis terlihat
P : apeks (dapat diraba, kuat angkat)
P : batas kiri = ICS V linea midclavikula sinistra
batas kanan = ICS V linea parasternalis dextra
batas atas = ICS II linea parasternalis dekstra
batas bawah = ICS V
A : suara dasar = S1-S2 reguler
Bising = murmur (+)
STATUS GIZI

BB : 23 kg
TB : 115 cm
BB/U : < P5
TB/U : <P5
BB/TB : 115 %
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah rutin (26 September 2019)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 EKG (27 September 2019)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Ekokardiografi (2
Oktober 2019)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Rongten dada (16 Agustus 2019)
DIAGNOSA

Penyakit Jantung Reumatik


TATALAKSANA

- Oksigen
- IVFD KAEN 3B 10 tpm
- Penisilin G Benzatin 600.000 UI IM dosis tunggal
- inj. Gentamisin 2 x 50 mg
- PCT 4 x 250 mg
- captopril 2 x 6,25 mg
- spironolakton 2 x 12,5 mg
- Bed rest total
BAB
IV
ANALISA
KASUS
ANALISA KASUS

Sesak sejak 3 hari SMRS

Tubuh cepat Lelah dan terasa


lemas

Edema pada perut dan kaki


ANALISA KASUS

Vital sign Jantung Ektremitas


• TD : 110/70 • Bising (+) di area • Edema pada
mmHg katup mitral tungkai
• HR : 135 x/menit
• RR : 36 x/menit
• T : 37 C
ANALISA KASUS

 v
Hal ini sesuai dengan perjalanan
Pasien sebelumnya penyakit jantung reumatik
memiliki riwayat demam (PJR/RHD). Penyakit jantung
yang disertai batuk dan reumatk merupakan respon
nyeri pada tenggorokan autoimun terhadap
Streptococcus B hemolitikus
grup A yang awalnya
menginfeksi tenggorokkan
(faring)
ANALISA KASUS

Bila dilihat dari data


Pada laporan kasus ini epidemiologinya, PJR menjadi
pasien merupakan salah satu masalah utama
seorag anak berusia 10 penyebab angka kesakitan dan
tahun 7 bulan kematian pada anak di negara
berkembang. Yang terutama
terjadi pada anaka-anak usia
sekolah yaitu usia 5 hingga 14
tahun.
PATOFISIOLOGI

Respon autoimun terhadap infeksi


Streptococcus B hemolitikus grup A

Peranan antigen histokompability


mayor, antigen jaringan spesifik
potensial dan antibodi
M-Protein dari Streptococcus B
Hemolitikus grup A strukturnya
homolog dengan myosin jantung
PATOFISIOLOGI
KRITERIA DIAGNOSIS
MANIFESTASI KLINIS
 Manifestasi Klinis Sesuai Gangguan Katup Jantung yang
Timbul
TATALAKSANA RHD

ERADIKASI PROFILAKSIS

PRIMER SEKUNDER
TATALAKSANA RHD

PROFILASIS PRIMER
TATALAKSANA RHD

PROFILASIS SEKUNDER
TATALAKSANA RHD
TERAPI GAGAL JANTUNG
TATALAKSANA RHD
TIRAH BARING
PROGNOSIS

 Quo ad vitam : Dubia ad bonam


 Quo ad fungsionam : Dubia ad bonam
 Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
KESIMPULAN

Penyakit jantung Pemeriksaan


reumatik ekokardiografi
Malfungsi katup dapat menimbulkan
merupakan respon (echo) sangat
kegagalan pompa jantung yang
autoimun berperan dalam
berujung pada penyakit gagal jantung
terhadap infeksi menegakkan
kongestif
Streptococcus B kelainan pada
hemolitikus grup A katup jantung

Prinsip pegobatan pada PJR adalah


eradikasi terhadap streptococcus B
Kelainan katup
Sering mengenai hemoliticus grup A dan obat
yang paling sering
usia 5 – 14 tahun antiinflamasi. Sedangkan prinsip
adalah insufisiensi
penatalaksaan pada gagal jantung
dan stenosis mitral
adalah istirahat, digitalis, diuretic, diet
dan terapi peunjang

Anda mungkin juga menyukai