Morbus Hansen
Dibuat Oleh:
Gede Dehandra DW 1902611080
AAI Sarastriyani Dewi 190261180
Jenhan Putra 1902611241
Morbus Hansen / kusta / lepra merupakan penyakit infeksi kronis yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae.
Epidemiologi
Merupakan penyakit endemik di negara-negara tropis, terutama di
negara-negara terbelakang atau berkembang.
Port of entry :
1. inokulasi ( luka,garukan,gigitan,tattoo)
5 Faktor genetik
KLASIFIKASI
Klasifikasi Pre-Manila Danielssen & Boeck Klasifikasi India (1955)
(1847/8), Hansen & Looft (1895) , Neisser
(1903)
Klasifikasi Strassbourg (1923) Klasifikasi Ridley-Jopling
Klasifikasi Manila (1931) Klasifikasi New IAL (1981)
Klasifikasi Komite Ahli WHO (1952) Klasifikasi WHO berdasarkan jumlah lesi
(1998)
4 Gangguan Psikiatrik
ANAMNESIS
01 Tanda kardinal
kusta Riwayat kontak
02 dengan pasien
kusta
Latar belakang keluarga
03 (tinggal di daerah
endemis, keadaan sosio
Riwayat
ekonomi) 04 pengobatan
kusta
TANDA KARDINAL KUSTA
1 2 3
Palpasi
Kelainan kulit: nodus, infiltrate, jaringan parut, ulkus,
khususnya pada tangan dan kaki
Kelainan saraf: pemeriksaan saraf tepi (pembesaran,
konsistensi, nyeri tekan dan nyeri spontan)
Tes Fungsi Saraf
Tes Sensoris/Sensibilitas: rasa raba, nyeri dan suhu
Tes Otonom
Tes Motoris: Voluntary Muscles Test (VMT)
- 1-5 Lesi
- > 5 lesi
Lesi Kulit - Hipopigmentasi/Eritema
- Distribusi lebih simetris
(Makula, papula, - Distribusi tidak simetris
- Hilangnya sensasi
Nodus) - Hilangnya sensasi yang
kurang jelas
jelas
Tuberculoid (TT)
TIPE KUSTA MULTIBASILER
Sifat Lepromatosa (LL) Boderline Mid Borderline (BB)
Lepromatosa (BL)
Lesi
Bentuk Makula, Infiltrat difus, Papul, Makula, Plakat, Plakat, Dome-shaped (buah),
Nodus Papul Punched out
Jumlah Tidak terhitung, tidak ada Sukar dihitung, Dapat dihitung
kulit sehat masih ada kulit
sehat
Distribusi Simetris Hampir simetris Asimetris
Permukaan Halus berkilat Halus berkilat Agak kasar, agak berkilat
Batas Tidak jelas Agak jelas Agak jelas
Anestesia Biasanya tidak jelas Tidak jelas Lebih jelas
Basil Tahan Asam (BTA)
Lesi Kulit Banyak (ada globus) Banyak Agak banyak
Tes Lepromin (-) (-) Biasanya (-)
Lepromatosa (LL) Borderline Lepromatosa (BL)
6 1
Reaksi Berantai
5 2 Pemeriksaan
Polimerase /PCR Histopatologis
4 3
Reaksi tipe 1/
Reversal Reaction
KOMPLIKASI
Reaksi Tipe 2 / ENL - Erythema Nodosum Leprosum
02 Prednisolon, klofazimin atau thalidomide.
• Reaksi ENL ringan : aspirin 600-1200mg/hari yang dibagi menjadi 4-6 kali per hari
• Pasien dengan plak subkutan yang besar, radang sendi, dan demam >38.8 oC
dapat diberikan thalidomide 100mg PO 4 kali per hari
PROGNOSIS
Riwayat Sosial:
Pasien adalah seorang pegawai swasta, merupakan
anak kedua dari tiga bersaudara. Saat ini tinggal bersama
keluarga besar termasuk kakeknya.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
Kepala : Normocephali
Pemeriksaan Saraf
Terdapat penebalan pada N. auricularis magnus dekstra, N. ulnaris sinistra. .
5555 5555
Pemeriksaan Voluntary Muscle Test (VMT) :
5555 5555
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ad vitam : bonam
Ad functionam: bonam
Ad sanationam : bonam
ANAMNESIS
TEORI KASUS
• Pada anamnesis, Pasien mengatakan bahwa
bercak kemerahan mati rasa muncul mulai 3
• Pada Morbus Hansen’s, dapat bulan sebelumnya. Awalnya bercak hanya
ditemukan tanda kardinal kusta muncul pada wajah, kemudian menyebar
yaitu : semakin banyak ke badan, kedua tangan, dan
1. Lesi kulit yang mati rasa kedua kaki. Mati rasa dikatakan mulai muncul
2. Penebalan saraf tepi disertai 2 bulan berikutnya.
ganguan fungsi saraf • Bercak berupa lesi plak eritema dengan batas
3. BTA positf jelas dan hampir simetris.
• Pada pemeriksaan Sensibilitas ditemukan
penurunan terhadap rasa raba, nyeri dan
suhu.
ANAMNESIS
TEORI KASUS
• Pada Morbus Hansen’s, • Terdapat penebalan pada N.
dapat ditemukan tanda auricularis magnus dekstra,
kardinal kusta yaitu : N. ulnaris sinistra.
1. Lesi kulit yang mati rasa • Hasil dari pemeriksaan
2. Penebalan saraf tepi Voluntary Muscle Test (VMT)
disertai ganguan fungsi didapatkan normal.
saraf
3. BTA positf
PEMERIKSAAN FISIK
TEORI
Sifat Lepromatosa (LL) Boderline Lepromatosa Mid Borderline (BB)
(BL)
Lesi
Bentuk Makula Makula Plakat
Infiltrat difus Plakat Dome-shaped (buah)
Papul Papul Punched out
Nodus
Jumlah Tidak terhitung, tidak Sukar dihitung, masih Dapat dihitung
ada kulit sehat ada kulit sehat
Distribusi Simetris Hampir simetris Asimetris
Permukaan Halus berkilat Halus berkilat Agak kasar, agak
berkilat
Batas Tidak jelas Agak jelas Agak jelas
Anestesia Biasanya tidak jelas Tidak jelas Lebih jelas
Basil Tahan Asam (BTA)
Lesi Kulit Banyak (ada globus) Banyak Agak banyak
Tes Lepromin (-) (-) Biasanya (-)
PEMERIKSAAN FISIK
KASUS
• Plak
• Eritema
• Multipel
• Batas tegas
• Bentuk bulat hingga
geografika ukuran bervariasi
• Permukaan agak mengkilat.
• Tersebar diskret
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Monofilamen Semmer-Weinstein
TEORI KASUS
Warna dari Filamen Korelasi Klinis
• Pada dorsum dan palmar
Hijau Normal
manus dekstra et sinistra,
Biru Sensasi sentuhan ringan
pada dorsum dan plantar
berkurang
pedis dekstra et sinistra
Ungu Sensasi perlindungan
hasil warna hijau.
berkurang
Merah Sensasi perlindungan di
tangan hilang
Oranye Sensasi perlindungan di kaki
hilang
Merah terang Sensasi tekanan berat
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Saraf
TEORI KASUS
• Kelainan saraf: pemeriksaan saraf tepi Terdapat penebalan pada N. auricularis
(pembesaran, konsistensi, nyeri tekan magnus dekstra, N. ulnaris sinistra.
dan nyeri spontan)
• Lokasi pemeriksaan saraf tepi:
• N. facialis
• N. auricularis magnus
• N. radialis
• N. ulnaris
• N. medianus
• N. cutaneous radialis
• N. peroneus communis (popliteal
lateralis)
• N. tibialis posterior
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TEORI KASUS