Anda di halaman 1dari 36

Case Report Session

SEBOPSORIASIS
Olga Elvia
G1A219103

PEMBIMBING: dr. Rini Chrisna, M.Ked (DV), Sp.DV


Sebopsoriasis merupakan gabungan dari psoriasis dan dermatitis seboroik, skuama yang
SEBOPSORIASIS
biasanya kering menjadi agak lunak dan berlokasi pada tempat seboroik (kelenjar sebasea)

Penyakit paling sering


timbul pada orang muda
berusia kurang dari 20
Psoriasis adalah suatu Bagian atasnya
tahun, tetapi dapat terjadi
penyakit peradangan tertutup skuama
pada semua golongan
kulit, bersifat kronik putih seperti perak,
sering terdapat pada umur.
residif, khas ditandai
adanya bagian kulit daerah tubuh yang
sering terkena Pria dan wanita terkena
yang menebal,
trauma kulit, yaitu dalam jumlah yang sama.
eritematus, dan berbatas
kepala Sekitar 30% pasien
tegas.
mempunyai riwayat
keluarga Psoriaris.
IDENTITAS PASIEN
NAMA Tn. S

UMUR 33 Tahun

JENIS KELAMIN Laki-laki

ALAMAT Semurung RT 02, Sarolangun

PEKERJAAN Petani

STATUS PERNIKAHAN Menikah

SUKU BANGSA Melayu

HOBI -
KELUHAN UTAMA
Bercak putih disertai rasa gatal pada kepala sejak ± 1 tahun yang lalu.
KELUHAN
TAMBAHAN
Tidak ada keluhan tambahan
RIWAYAT PERJALANAN
PENYAKIT
Pasien datang ke Poli Kulit dan Kelamin RSUD Raden Mattaher dengan keluhan
bercak putih disertai rasa gatal pada kepala ± 1 tahun yang lalu. Awalnya muncul
bercak kecil seperti ketombe di kulit kepala bagian samping kiri dan kanan serta
belakang yang semakin lama semakin meluas.

Awalnya timbul bercak berwarna kemerahan disertai dengan sisik sejak ± 1 tahun yang
lalu. Pasien mengatakan keluhan dirasakan pasien ketika berkeringat. Sebelumnya pasien
memeriksakan keluhannya di puskesmas, namun tidak kunjung sembuh, lalu dari
puskesmas diberi obat makan namun pasien lupa nama obatnya, dan sampo Selsun Blue
namun keluhan tidak kunjung membaik.
RIWAYAT PERJALANAN
PENYAKIT
± 11 bulan yang lalu pasien datang kembali ke RSUD Raden Mattaher untuk kontrol ulang
karena obat habis, pasien mengatakan bahwa keluhan kulit kepala bersisik sudah berkurang
tetapi masih terasa gatal.
± 6 bulan setelah obat habis pada saat kunjungan 11 bulan yang lalu, pasien tidak kembali ke
RS karena merasa sisik di kepala sudah tidak ada, dan mencoba dengan membeli sampo anti
ketombe sendiri.
± 1 bulan SMRS, pasien kontrol ulang kembali dengan keluhan sisik dikulit kepala sudah tidak
ada namun gatal masih dirasakan sedikit ketika berkeringat, tidak ada keluhan yang sama
pada daerah lainnya.
RIWAYAT PENYAKIT RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU KELUARGA
• Keluhan yang sama sebelumnya (-) • Keluhan yang sama sebelumnya (-)
• Riwayat penyakit kulit sebelumnya (-)

RIWAYAT SOSIAL
EKONOMI

Pasien adalah seorang petani dan


tinggal bersama istri dan seorang
anaknya.
STATUS GENERALISATA
• Keadaan umum: Tampak sakit ringan
• Kesadaran: Compos Mentis

VITAL SIGN
Keadaan umum: Tampak sakit ringan
TD:
NADI: Compos
Kesadaran: SUHU:
RR: Mentis TB:
120/80 TB:163
36,5℃ BB: 163
mmHg 82x 22X cm cm
70kg
/menit /menit
PEMERIKSAAN
FISIK
Mata Kepala
Pupil isokor, RC (+/+), CA (-/-), SI Normocephal, simetris, lesi
(-/-) kulit (+)

Hidung Telinga
Normotia, fungsi pendengaran
Deviasi septum (-), rinore (-), baik, serumen (-)
epistaksis (-), sumbatan (-)

Mulut
Leher Mukosa bibir lembab, bibi
Pembesaran KGB dan kering (-)
tiroid (-) lesi kulit (+)
Jantung
Paru Tidak ada kelainan, BJ I/II reguler,
I: Dinding dada tampak simetris, pergerakan murmur (-), gallop (-)
dinding dada normal
P: Krepitasi (-) , fremitus taktil kanan = kiri
P: Sonor (+) pada lapangan paru kanan dan kiri
A: Vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)
Abdomen

Ekstremitas superior
Soepel, bising usus (+), nyeri tekan (-),
Akral hangat, CRT <2 detik,
timpani (+)
edema (-), lesi kulit (-)

Ekstremitas inferior
Akral hangat, CRT <2 detik, edema
(-), lesi kulit (-)
REGIO PARIETAL SINISTRA

Lesi : Makula
Bentuk : Irregular
Ukuran : Numular sampai plakat
Jumlah : Multiple
Batas : Sirkumskripta
Warna : Hipopigmentasi
Tepi : Tidak aktif
Distribusi : Regional
Permukaan : Rata
Konsistensi : Kenyal
Sekitar : Tidak terdapat kelainan
REGIO OCCIPITAL

Lesi : Makula
Bentuk : Irregular
Ukuran : Plakat
Jumlah : Soliter
Batas : Sirkumskripta
Warna : Hipopigmentasi
Tepi : Tidak aktif
Distribusi : Regional
Permukaan : Rata
Konsistensi : Kenyal
Sekitar : Tidak terdapat kelainan
REGIO PARIETAL DEXTRA

Lesi : Makula
Bentuk : Irregular
Ukuran : Numular sampai plakat
Jumlah : Multiple
Batas : Sirkumskripta
Warna : Hipopigmentasi
Tepi : Tidak aktif
Distribusi : Regional
Permukaan : Rata
Konsistensi : Kenyal
Sekitar : Tidak terdapat kelainan
LOKASI LESI
STATUS VENEROLOGI

INSPEKSI INSPEKULO PALPASI


TIDAK DILAKUKAN TIDAK DILAKUKAN TIDAK DILAKUKAN
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
DIAGNOSA

Diagnosa Banding

• Sebopsoriasis
• Dermatitis seboroik
• Psoriasis Vulgaris
• Tinea Kapitis
• Dermatitis kontak alergi

Diagnosa Kerja

• Sebopsoriasis
TATALAKSANA
NON MEDIKA MEDIKAMENTO
MENTOSA SA
- Hindari cahaya matahari, sinar ultraviolet • Sistemik : Cetirizine tab 10 mg 1 x sehari 1
yang berlebihan tablet
- Hindari stress fisik dan jiwa • Topikal : Desoximethasone 0,25% gel dioles 2
- Istirahat yang cukup kali sehari di lesi kulit
- Mencegah garukan pada daerah yang
gatal
- Menjaga kebersihan kulit dan menjaga
kelembaban kulit agar tidak kering
- Perlunya kontrol penyakit atau observasi
lebih lanjut
PEMERIKSAAN
ANJURAN PROGNOSIS
QUO AD VITAM : Dubia Ad Bonam
- Pemeriksaan Fenomena tetesan lilin
QUO AD SANATIONAM : Dubia Ad Bonam
- Pemeriksaan KOH
QUO AD FUNTIONAM : Dubia Ad Bonam
- Pemeriksaan Auspitz Sign
- Pemeriksaan Uji tempel (Patch Test)
02
TINJAUAN
PUSTAKA
SEBOPSORIASIS
DEFINISI
Psoriasis merupakan penyakit autoimun, kronis residif yang
ditandai dengan bercak-bercak eritema berbatas tegas, dengan
skuama transparan berlapis. Manifestasi klinis psoriasis
bervarasi mulai dari hanya berupa plak lokal hingga
generalisata.

Sebopsoriasis ditandai dengan bercak kemerahan disertai


skuama putih diatasnya dan menimbulkan keluhan utama sisik
yang mengelupas dan gatal.
EPIDEMIOLOGI

Prevalensi psoriasis
Tidak ada perbedaan
bervariasi antara 0,1-
insidens pada pria
11,8% di berbagai
ataupun wanita
populasi dunia. Insidens di
Asia cenderung rendah
(0,4%).

Penyakit ini terjadi pada segala usia, tersering pada


usia 15-30 tahun. Puncak usia kedua adalah 57-60
tahun
ETIOLOGI

 Trauma fisik

 Infeksi

 Stress

 Obat-obatan

 Alkohol
KLASIFIKASI

1. Psoriasis Plak Kronis atau Psoriasis Vulgaris.

2. Guttate psoriasis

3. Eritroderma psoriasis

4. Pustular psoriasis

5. Palmar-Plantar Psoriasis

6. Psoriasis Wajah

7. Scalp psoriasis atau sebopsoriasis


MANIFESTASI KLINIS
Psoriasis merupakan penyakit inflamatorik kronik dengan manifestasi klinis pada kulit dan kuku. Lesi kulit biasanya
merupakan plak eritematosa oval, berbatas tegas, meninggi, dengan skuama berwarna keperakan, hasil proliferasi epidermis maturasi
premature dan kornifikasi inkomplet keratinosit dengan retensi nuklei di stratum korneum (parakeratosis).
Meskipun terdapat beberapa predileksi khas seperti pada siku, lutut, serta sakrum, lesi dapat ditemukan di seluruh tubuh
DIAGNOSIS
Diagnosis plak psoriasis harus didasarkan pada riwayat klinis menyeluruh dan pemeriksaan.

Dokter harus menanyakan mengenai timbulnya lesi, faktor pemicu, gejala (yaitu, gatal, nyeri,

sensitivitas, iritasi), dan riwayat keluarga psoriasis. Dokter juga harus menanyakan riwayat

alkohol dan Diabetes Mellitus kepada penderita sebagai faktor risiko.


PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan kulit penuh harus meliputi kuku, kulit, kepala, dan daerah intertriginosa.

Pedoman diagnostik berikut untuk pemeriksaan fisik:

(1) morfologi karakteristik eritema, scaling, dan indurasi;

(2) keterlibatan kulit kepala;

(3) keterlibatan kuku (pitting, bintik-bintik onycholysis, runtuh, atau minyak);

(4) keterlibatan lipatan intertriginosa


PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Histopatologi

 Ditandai dengan penebalan epidermis (akantosis) dan papilomatosis serta vasodilatasi di

subepidermis

 Peningkatan mitosis keratinosit, fibroblast, dan sel endothelial

 Hyperkeratosis parakeratosis (inti-inti sel masih terlihat pada stratum korneum)

 Sel-sel peradangan pada dermis (limfosit dan monosit) dan pada epidermis (limfosit dan

polimorfonuklear) membentuk mikroabses Munro pada stratum korneum


PENATALAKSANAAN
Tatalaksana psoriasis adalah terapi supresif, tidak menyembuhkan
secara sempurna, bertujuan mengurangi tingkat keparahan dan
ekstensi lesi sehingga tidak terlalu mempengaruhi kualitas hidup
pasien. Berdasarkan Psoriasis treatment ladder, terdapat dua tahap
pengobatan psoriasis: topikal dan sistemik
TERAPI TOPIKAL
PROGNOSIS
Psoriasis guttata biasanya akan hilang sendiri (self limited) dalam 12-16 minggu tanpa pengobatan,
meskipun pada beberapa pasien menjadi lesi plakat kronik. Psoriasis tipe plakat kronis berlangsung
seumur hidup, dan interval antar gejala tidak dapat diprediksi. Remisi spontan dapat terjadi pada
50% pasien dalam waktu yang bervariasi. Eritroderma dan generalized pustular psoriasis memiliki
prognosis yang lebih buruk dengan kecenderungan menjadi persisten.
ANALISA KASUS
Kasus Teori

Pasien atas nama Tn. S usia 33 tahun datang ke Hal ini sesuai dengan teori dimana keluhan utama
poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Raden sebopsoriasis adalah bercak kemerahan disertai
Mattaher, berdasarkan anamnesis dan skuama putih diatasnya dan menimbulkan
pemeriksaan fisik, pasien didiagnosa keluhan utama sisik yang mengelupas dan gatal.
sebopsoriasis. Diagnosis sebopsoriasis ditegakkan
berdasarkan anamnesis pasien yang mengeluhkan
bercak putih disertai rasa gatal pada kepala sejak
± 1 tahun yang lalu. Awalnya timbul bercak
berwarna kemerahan disertai dengan sisik.
ANALISA KASUS
Kasus Teori

Pemeriksaan fisik : TTV dbn dan status Deskripsi ini sesuai dengan lesi sebopsoriasis

generalisata dbn dan diperkuat dengan pemeriksaan fisik yaitu

Pada pemeriksaan dermatologikus ditemukan ditemukannya lesi dalam garis rambut.

pada regio parietal dextra et sinistra dan regio

occipital berupa lesi makula, bentuk irregular,

ukuran numular sampai plakat, jumlah

multiple, batas sirkumskripta, warna

hipopigmentasi, tepi tidak aktif , distribusi

regional, permukaan rata, konsistensi kenyal,

daerah sekitar tidak ada lesi lain


ANALISA KASUS
Terapi Non Medikamentosa Terapi Medikamentosa
Menghindari cahaya matahari, sinar Pada pasien ini penatalaksanaan dilakukan
ultraviolet yang berlebihan, menghindari dengan memberikan obat secara topikal dan
stress fisik dan jiwa, istirahat yang cukup, sistemik. Obat topikal yang diberikan adalah
mencegah garukan pada daerah yang gatal, desoximethasone 0,25% gel dioles 2 kali
menjaga kebersihan kulit dan menjaga sehari di lesi kulit. Dan obat sistemik untuk
kelembaban kulit agar tidak kering, dan mengurangi gatal yang dialami pasien
erlunya kontrol penyakit atau observasi lebih terutama pada malam hari juga diberikan obat
lanjut. antihistamin yaitu Cetirizine tablet 10 mg
satu kali sehari.
KESIMPULAN
Sebopsoriasis ditandai dengan bercak kemerahan disertai skuama putih diatasnya dan
menimbulkan keluhan utama sisik yang mengelupas dan gatal. Tempat predileksinya biasanya dalam
garis rambut. Sebopsoriasis dikaitkan merupakan onset awal atau lambat dari psoriasis vulgaris, psoriasis
gutata, psoriasis pustular eritroderma atau psoriasis artritis.

Faktor pencetusnya bisa karena trauma fisik, infeksi, stress, obat-obatan dan alkohol.. Tatalaksana
psoriasis adalah terapi supresif, tidak menyembuhkan secara sempurna, bertujuan mengurangi tingkat
keparahan dan ekstensi lesi sehingga tidak terlalu mempengaruhi kualitas hidup pasien.
Avez-vous des questions ?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Veuillez conserver cette diapositive pour l'attribution

Anda mungkin juga menyukai