Anda di halaman 1dari 33

K E LO MP O K 1 :

1. A D I N DA R A H M A D H A N I F I T R I A N
(06101281722022)
2. ANNISA (06101281722025)
3. A R I YA N I S A F I T R I ( 0 6 1 0 1 1 8 1 7 2 2 0 1 2 )
4. FA N I A W A H Y U U TA M I ( 0 6 1 0 1 2 8 1 7 2 2 0 2 4 )
5. INDRI KURNIA SEPTIANI (06101181722031)
6. R I R I N S E T I A N I N G S I PA M U N G K A S I H
(06101281722043)
7. RIZKI KINANTI (06101281722030)
DEFINISI FILSAFAT

 Filsafat adalah rumah setiap orang, sehingga siapapun


dapat memberikan definisi tentang induk semua ilmu
pengetahuan ini, di antaranya:
 Plato (427-348 SM) : Filsafat adalah ilmu pengetahuan
yang ingin mencapai kebenaran yang asli.
 Aristoteles (384-322 SM): Filsafat adalah ilmu yang
menyelidiki tentang segala yang ada. Filsafat juga
merupakan ilmu pengetahuan meliputi kebenaran yang
terkandung di dalam ilmu-ilmu metafisika, logika,
retetorika, etika, ekonomi, politik dan estetika.
 Selain para filosof barat, filosof muslim juga memberikan definisi
yang tidak jauh berbeda dengan para pendahulunya di Yunani. Ini
dapat dilihat dari beberapa pendapat di antaranya:
 al-Kindi (801-881 M), filosof muslim pertama: Filsafat adalah
karya pamungkas manusia yang paling mulia untuk mengetahui
hakikat segala sesuatu.6
 Al-Farabi (870-950 M) : Filsafat adalah ilmu tentang semua yang
ada (al-mawjudat) dan dengan apa dia ada. Filsafat meliputi
permasalahan ketuhanan, fisika. Matematika dan logika.7
 Ibnu Sina (980-1037 M) : Filsafat adalah ilmu tentang hakikat
segala sesuatu. Filsafat dapat dikelompokkan kepada al-Nazari
(teoritis) dan al-Amali (raktis)
FILSAFAT POSTMODERNISME

 Sejarah singkat
Masih tetap menjadi perdebatan, kapan kata postmodern
pertama kali digunakan. Ada yang berpendapat Rudolf Pannwitz
adalah pelopor awal memperkenalkan istilah ini pada tahun 1947
di dalam buku Die Krisis de Europaischen Kultur ( Krisis
Kebudayaan Eropa). Buku ini menggambarkan akan lahir satu
generasi yang kuat, sehat, nasionalistis dan religious yang
muncul dari puing-puing nihilism Eropa.

Inti dari postmodernisme seperti diungkapkan oleh G.


Bateson dan Michel Foucault adalah kerangka analisis untuk
mengkritik modernitas. Dengan menempatkan diri sebagai
kritik, postmodernisme berupaya menandingi modernisme,
meskipun ia tidak menawarkan blue print untuk membangun
sebuah masyarakat baru3. Artinya modernisme dengan semua
permasalahannya adalah penyebab utama munculnya
postmodernisme.
secara keseluruhan pokok pemikiran sentral dari aliran ini
adalah pluralisme, yaitu penolakan kebenaran tunggal,
universalisme, absolutism, homogenitas dan runtuhnya semua
konsep-konsep besar yang selama ini sangat dominan di dunia
filsafat dan pemikiran barat, kemudian membentuk satu nuansa
baru yang bebas dari bentuk penjajahan apapun. Namun penolakan
terhadap semua bentuk kemapanan ini pada akhirnya membawa
kepada skeptisme.Untuk lebih jelas, Merujuk Akbar S. Ahmed,
dalam bukunya Postmodernism and Islam menjelaskan delapan ciri
karakter sosiologis postmodernisme.
Tokoh-tokoh
• Jean-Francois Lyotard (1924-1998)
• Jacques Derrida (1930 -)
• Jean Baudrillard (1929-2007)
 Jean-Francois Lyotard (1924-1998)

Lyotard merupakan salah seorang pengasas penting filsafat


postmodernisme, seperti diungkapkan di dalam bukunya The
Postmodern Condition.12 Buku ini merupakan kritik terhadap
kondisi modern yang terlalu memberikan kebebasan kepada
manusia, ilmu pengetahuan, teknologi dan ide tentang kesatuan
ontologis (homology). Dia ingin melakukan perubahan dan
menganggap tidak ada satu kebenaran mutlak yang berpihak dan
bersifat otoliter. Kebenaran itu beragam (pluralis). Ini yang dikatakan
Lyotard “ we can no longer talk about a totalizing idea of reason for
there is no reason, only reasons
inti dari konsep postmodernisme Lyotard adalah keruntuhan
“the grand narrative” yang dimunculkan oleh modernism, Dia
berpendapat semua grand/metanarrative tidak lagi dapat dipercaya
dan harus ditinggalkan. Maka wajar jika Lyotard juga mengkritik
pemikiran Hegel, Marx dan semua bentuk filsafat universal, seperti
rasionalisme, positivisme, materealisme, dan humanisme. Semua
isme di atas meligitimasi proyek-proyek pencerahan seperti
kebebasan, kemajuan, atau emansipasi. Narasi-narasi tersebut telah
kadaluarsa. Intinya Lyotard secara radikal menolak ide dasar filsafat
modern semenjak era Renaisans hingga sekarang yang
dilegitimasikan oleh prinsip kesatuan ontologis
Lyotard juga menyatakan bahwa zaman kemajuan teknologi
saat ini kesatuan ontologis sudah harus dideligitimasi dan
digantikan dengan paralogi, yaitu kesadaran untuk menerima
keberagaman realitas, permainan, unsur dengan logikanya sendiri
tanpa ada upaya saling menindas atau menguasai.
 Jacques Derrida (1930 -)

Maskot pemikiran Derrida adalah teori


dekontruksi yang menolak kemapanan, otoritas dan
kestabilan makna. Pada sisi lain teori ini membuka pintu
kebebasan dan kreatif seluas-luasnya dalam proses
pemaknaan dan penafsiran. Sehingga setiap orang bebas
memberi makna terhadap teks dan makna dari makna-
makna yang ada, sebab setiap teks sesungguhnya dapat
dipahami dengan cara yang berbeda.

Derrida juga ada menyentuh masalah teologi yang


menggunakan istilah “agama tanpa agama”. Dalam
filsafat dekonstruksi kemapanan adalah kemustahilan,
sehingga mengetahui tuhan secara utuh juga mustahil.
Agama bagi Derrida adalah agama tanpa
cemburu dan prasangka. Agama yang terbuka
kepada semua, agama yang tidak akan pernah
mencecah dasar akhir kebenaran. Agama tanpa
iman yang abadi, sebab iman juga tidak akan
pernah mapan dan berakhir, iman adalah proses
tanpa titik.
Jean Baudrillard (1929-2007)

Baudrillard dilahirkan di kota Reims, timur laut Perncis pada tanggal 27


Juli 1929. Dia belajar kesusasteraan di universitas Sorbonne. kemudian
mengajar di universitas Paris.Pada tahun 1966 dia menyelesaikan
program Doktor dengan judul desertasi “Le Système des objets”. Pada
tahun 1972 diangkat menjadi professor di Universitas de Paris- X
Nanterre.

Tokoh ini dianggap pengasas postmodernisme ekstrim sebab menolak


semua bentuk modernism yang dianggapnya telah tertinggal dan tidak
punya tempat di zaman postmodern ini.
FILSAFAT PERENIALISME

 Sejarah Singkat

 Perenialisme muncul awal abad 20 M di Barat.


 Istilah ini muncul dari tulisan Augostino Steuco
(1497-1548) berjudul De perenni philosophia libri X
(1540).
 Konsep perenialnya sesungguhnya hanya berupa
pembelaan terhadap ajaran Katolik dari Protestan.
Tokoh -Tokoh

 1. Rene Guenon (1886-1951)

Inti dari pemikiran


Guenon adalah
Pluralisme agama.

Bahwa agama
memiliki kebenaran
dan bersatu dalam
level kebenaran.
 2. Aldous Leonard Huxley (1894-1963)

Filsafat Perenial Huxley tentang


Tuhan , Alam dan Manusia.

Dunia merupakan manifestasi


ilahi.

Manusia memiliki kemampuan


untuk menyibak “nan ilahi”
dengan kemampuan akal manusi
atau daya fikir.

Tujuan akhir kehidupan manusia


adalah menjadi satu dengan “dia
abadi” dan memperoleh
pengetahuan intuitif tentang ilmu-
ilmu ilahi.
 3. Frithjof Schuon (1907-1998)

Inti dari Filsafat Schuon


adalah “the transcedent
unity of religion” dimana
perbedaan setiap agama
sesungguhnya hanya pada
level eksoteris .

Artinya agama-agama
hanya berbeda pasa aspek
syariah dan pengamalan,
akan tetapi semua agama
menuju pada suatu
kebenaran yang mutlak.
FILSAFAT FEMINISME

Sejarah Singkat

Pada abad ke-17 di Eropa terjadi zaman “enlightenment”


yaitu kondisi dimana manusia menjadi subjek dan bebas
menetukan jalan hidupnya.

Era itu disebut “ the age of reason” yang mengkritik


politik dan agama, merupakan tonggak penting
mendeklarasikan kebebasan dan kemajuan serta
melepaskan diri dari kungkungan agama.
TOKOH PERINTIS FEMINISME
(Mary Wollstonecraft 1759-1797)

Ia dengan lantang
menyuarakan persamaan
antara hak laki-laki dan
perempuan serta
menolak semua bentuk
perbudakan. Dia juga
mengkritik kebisaan laki-
laki yang menjadi tirani
terhadap keluarga. Dia
meminta perempua
untuk bersikap lebih
jantan dan lebih
maskulin.
PERKEMBANGAN FEMINISME

 Pada abad ke 17 dan 18 merupakan era awal


kebangkitan perempuan.

 Abad ke 20 dianggap sebagai zaman puncak


kebangkitan, dimana perempuan mulai aktif di
berbagai bidang yang sebelumnya didominasi laki-
laki. Selogan persamaan hak lelaki dan perempuan
nyaring terdengar. Perbedaan kelamin bukan
penghalang dalam persamaan hak pada aspek-aspek
kehidupan yang lain.
JEJAK GERAKAN FEMINISME
Tahun 1840-1870
Merupakan era kebangkitan intinya masih merupakan seruan terhadap
kontribusi perempuan terhadap masyarakat dan persamaan hak.

Tahun 1870-1920
Berintikan pembaharuan gerakan moral, konsep perempuan utama dan hak
memilih bagi perempuan dalam pemilu.

Tahun 1920-1960
Disebut “the intermissioan era”, sebab tidak banyak ide sifknifikan yang
muncul terkecuali konsep “ the new woman “.

Paska tahun 1960


Disebut dengan era modern dalam gerakan feminisme yang menuntut kesamaan hak dan
kelahiran feminisme radikal yang memiliki inti pemikiran ada dua aspek yang menjadi
akar penindasan laki-laki terhadap perempuan.
4. FILSAFAT HERMENEUTIKA

Dalam terminologi, hermeneutika adalah aliran


filsafat yang dapat didefinisikan sebagai teori
interpretasi dan penafsiran (science of interpretation)
untuk memahami hakikat sesuatu. Yang terdiri dari
tiga kelompok:
1. hermeneutika teoritis
2. hermeneutika filosofis
3. hermeneutika kritis
Perjalanan Filsafat Hermeneutika

1. Dari mitologi Yunani ke Teologi


Dalam mitologi Yunani, Hermeneutika dirujuk kepada
Harmes yang diyakini sebagai putera dari Dewa Zeus dan
Dewi Maya. Anak dewa ini memiliki kecerdasan luar biasa
sehingga mampu menjadi penerjemah dan penafsir
keinginan para dewa (wahyu) kepada manusia. Artinya,
Harmes mediator yang dapat membumikan bahasa langit
Plato (427- 347 SM) dianggap salah seorang perintis
filsafat hermeneutika melalui karyanya defenitione yang
menjelaskan bahwa kebenaran itu tidak hanya pada teks
melulu tapi ada faktor bahasa, terjemah, interpretasi,
retorika dan lainnya
2. Dari teologi Kristen ke gerakan rasionalisasi

teologi Kristen berhutang budi kepada hermeneutika


yang dijadikan alat untuk menjelaskan teks suci ke
dalam bahasa manusia. Kemunculan fajar modern di
dunia barat dengan semangat rasionalismenya
menimbulkan banyak para filosof yang
mempertanyakan keabsolutan kitab suci dan
mempertentangkannya dengan analisa rasional yang
kritis

3. Dari hermeneutika filosofis ke filsafat


hermeneutika
Gelombang berikutnya dari Hermeneutika adalah
peralihan dari alat penafsiran yang filosofis kepada
filsafat hermeneutika
Tokoh-tokoh Hermeneutika

 Friedrich Daniel Ernst Schleiermacher


Schleiermacher berpendapat bahwa interpretasi dapat
dicapai dengan dua cara, yaitu ketata-bahasaan dan
psikologi
 Wilhelm Dilthey
Dalam pemikiran Dilthey sifat kesejarahan senantiasa
dijadikan bahagian terpenting dari hermeneutika
sebab manusia adalah makhluk sejarah dan sejarah
adalah fakta-fakta
Tokoh-tokoh Hermeneutika
 Martin Heidegger
Heidegger membuat hermeneutika menjadi sangat filosofis
dan mengalihkannya dari dunia fenomenologi
epistimologis ke alam fenomenologi ontologis yang
mengkaji tentang Ada. Ia berpendapat hermeneutika
bukan lagi sekedar metodologi filologik, dan bukan pula
metodologi ilmu sosial (Geistewissenchaften), bukan
pembinaan sikap serta keterempilan. Akan tetapi
hermeneutika adalah hakikat manusia yang membuat ada
dari setiap ada-khusus memberita
 Hans-Georg Gadamer
Inti dari herneneutika Gadamer adalah interaksi dealektika
di antara penafsir dengan teks. Maka kebenaran semua
agama yang ada di dunia saat ini juga sesungguhnya masih
berproses menuju kebenaran yang sesungguhnya, di sinilah
peran dialog.
Tokoh-tokoh Hermeneutika

 Jurgen Habermas
Habermas berpendapat bahwa ketegangan di antara filsafat
dan ilmu harus diakhiri. Ilmu pengetahuan juga harus
dibebaskan dari transcendental dan empiris. Maka
Habermas membagi ilmu kepada tiga, Ilmu empiris (IPA),
ilmu Praktis (humaniora), dan Kritis refleksi yang dalam
bahasa lain kadang disebut dengan kognitif emancipatoris
yang membebaskan manusia dari semua belenggu sehingga
melahirkan masyarakat komunikatif yang senantiasa
melakukan perbincangan rasional
 Muhammad Arkoun
Arkoun menyatakan bahawa al-Qur’an bukan merupakan
kalam tuhan secara utuh namun juga ada penafsiran
Muhammad berdasarkan keadaan zamannya
Filsafat Analitik

 Analitik merupakan satu corak filsafat yang


menganalisa sesuatu berdasarkan pendekatan
bahasa, sehingga filsafat diharapkan mampu
menjadi juri untuk membetulkan kesalahan
kesalahan yang berakar dari kerancuan bahasa
 Inti dari filsafat ini adalah kritik terhadap pemikiran
filsafat terdahulu yang sering hanyut dalam semua
sebab telah terjadi kesalahan dalam penalaran
Perjalanan Filsafat Analitik

 Filsafat analitik sesungguhnya dibagi menjadi 2


bagian, terdiri dari :

1. Analistik positifistik
2. Analisa linguistik
Tokoh-tokoh Filsafat Analitik

1. Gottlob Frege (1848-1925)


Inti dari filsafat yang dikemukakan oleh tokoh
tersebut yakni ingin menjelaskan bahwa filsafat itu
adalah logika dan logika dapat direduksi kedalam
matematika

2. Bertrand Russel (1872-1970)


Terdapat beberapa aspk penting dalam pemikiran
rusel yakni logika atomistik,epistimologi, dan agama
Tokoh-tokoh Filsafat Analitik

3. Stephen Palmquis, Russel


 Pemikiran dari stephen banyak bertubrukan.
Sehingga filsof yang konsisten sesungguh adalah
murid dan pengikut setianya Ludwig Wittgenstein
(1889-1951).
 Stephen menjelaskan ada perbedaan essensial
diantara Wittgenstein Pertama (tractus) dan
Wittgenstein kedua (investigation).
 Pada periode pertama dia membuat filsafat menjadi
ilmu dan pada peride kedua dia mmbentuk filsafat
menjadi seni
Tokoh-tokoh Filsafat Analitik

4. Gilbert Ryle (1900-1976)


Ada beberapa karya Ryle yaitu
a. “the concept of mind” yang mana pada buku ini
membahas tentang dualism kartestian yang
beranggapan bahwa fisik dan pikiran merupakan
dua substansi yang terpisah.
b. Behaviorisme, Ryle berpendapat sesungguhnya
keadaan mental seorang dapat dilihat dari
perilakunya
c. Philoshopy As Cartography
Ryle menganalogikan filsof sebagai mapmaker yang
mampu membuat “implication threads” yang artinya
setiap kata memilik kontribusi dalam membuat satu
statement
Tokoh-tokoh Filsafat Analitik

5. Richard Rorty (1931-2007)


Rorty dipengaruhi oleh filsafat Continental dan
Pragmatism Amerika, sehingga filsafat dimatanya
bukan sekedar mencari kebenaran namun harus
bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Rorty banyak mengkritik filsafat tradisional,


khususnya konsep “The mind mirrors nature” yang
berprinsip bahwa akal dapat mengungkapkan
kebenaran

Anda mungkin juga menyukai