Pendidikan Pada Era MC - Donalisasi
Pendidikan Pada Era MC - Donalisasi
PENDAHULUAN
3. Apa Dampak Positive dan Negative Mc.Donaldisasi dari Sudut Teknologi Pendidikan ?
3. Memahami Dampak Positive dan Negative Mc.Donaldisasi dari Sudut Teknologi Pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
peduli apakah over kapasitas atau tidak. Bagi sekolah yang terpenting mereka tidak perlu
mengeluarkan biaya lebih untuk membangun ruangan baru. Contoh lainnya dapat kita temukan di
perguruan tinggi. Misalnya kebijakan menghapus jurusan yang dianggap tidak diminati oleh
masyarakat dan tidak menguntungkan seperti jurusan filsafat, budaya, dan ilmu sosial lainnya.
Sementara jurusan yang mendatangkan uang seperti jurusan ekonomi, kedokteran, teknik, dan
hukum difasilitasi sedemikian rupa.
Tak sampai disitu kerapkali demi menekan pengeluaran, berbagai lembaga pendidikan
membiarkan gedung belajar tampak kumuh, perpustakaan tidak lengkap, hingga fasilitas
pendukung lainnya.
Kalkulabilitas
Ritzer (2011) menyatakan bahwa prinsip kalkulabilitas dalam Mc.Donaldisasi lebih
menekankan pencapaian kuantitas sehingga mengorbankan aspek kualitas. Dalam lembaga
pendidikan prinsip ini juga kian menguat. Bagi sekolah-sekolah, khususnya sekolah negeri,
akreditasi merupakan harga mati, sehingga apapun dilakukan demi bisa mencapai akretitasi yang
tinggi. Salah satunya berusaha agar setiap tahunnya sekolahnya meluluskan peserta didik
sebanyak-banyaknya bahkan kalau bisa meluluskan seluruh siswanya.
Serta muncul juga kuantifikasi dalam bentuk cara evaluasi dan produk hanya dilihat dari sisi
kuantitas saja. Semakin banyak orang yang berminat masuk ke sekolah/Universitas tertentu
semakin populer namanya. Semakin banyak lulusan yang dihasilkan semakin lembaga pendidikan
tersebut dianggap sukses menyelenggarakan pendidikan. Bahkan baik tidaknya kualitas seorang
peserta didik hanya diukur dengan berbagai macam skala nilai. Tidak peduli apakah nilai tersebut
berkorelasi positif dengan kemampuan sebenarnya dari si pemilik nilai.
Di samping itu, kalkulasi dana juga menjadi fokus lembaga pendidikan. Demi menambah
uang kas. Sekolah/Universitas membuka kelas eksekutif berbayar. Misalnya di perguruan tinggi
negeri ada jalur masuk bernama UMBPTN. Selain harus membayar biaya pendaftaran yang
mahal, setiap mahasiswa yang lulus juga harus membayar uang kuliah yang sudah dipatok oleh
kampus yang jumlahnya lebih tinggi dari mahasiswa yang lulus dari jalur seleksi lainnya. Bahkan
karena dianggap begitu menguntungkan, belakangan kuota pada jalur masuk ini semakin
diperbesar.
Prediktabilitas ( keterprediksian )
Prinsip keterprediksian di lembaga pendidikan terwujud dalam kurikulum dan standarisasi
lulusan untuk pasaran kerja. Demi menciptakan lulusan yang berstandar dan siap pakai. Insitusi
pendidikan mendesain kurikulum yang sedemikian rupa sesuai dengan permintaan pasar. Dengan
kata lain pendidikan lebih diarahkan pada kemampuan menyongsong pasar kerja.
5
Selain dengan kurikulum, keterprediksian juga diwujudkan dalam penyesuaian jurusan. Hal
tersebut kerap terjadi di perguruan tinggi. Dimana kampus membuka program-program baru
sesuai dengan kebutuhan pasar semisal keperawatan, kedokteran, ekonomi, farmasi, pariwisata,
Hubungan Internasional, maupun sastra.
Teknologisasi
Kebijakan pendidikan hari ini telah mendorong sekolah/Universitas untuk menggunakan
proses belajar berbasis teknologi. Pendidikan dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi
sehingga lulusannya melek teknologi. Meskipun di satu sisi penggunaan teknologi sangat
bermanfaat. Namun di sisi lain kebijakan teknologisasi kerap menjadikan penyelenggara dan
peserta didik menjadi budak teknologi. Meminjam istilah C.Wright Mills, peserta didik cenderung
menjadi cheerful robots yang pintar secara teknis, namun kehilangan naluri kritis dan reflektif.
Alhasil teknologisasi memunculkan dehumanisasi dimana para hasil didikan bertindak seperti
robot.
6
2.3 Dampak Positive dan Negative Mc.Donaldisasi dari Sudut Teknologi Pendidikan
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Mc.Donaldisasi adalah suatu sistem yang
memberikan bentuk instant untuk segala hal, termasuk juga teknologi dalam dunia pendidikan
tidak lepas dari cengkraman pengaruh Mc.Donaldisasi. Teknologi telah menjadi kebutuhan setiap
insan dalam kehidupan, yang juga menimbulkan untung dan rugi. Berikut akan dijelaskan dampak
positif dan negatif teknologi terhadap pendidikan.
Teknologi diperkenalkan hampir setiap tahun dan tampaknya kita berada di jalan untuk
membuat hidup kita lebih mudah dan lebih nyaman. Pendidikan, yang merupakan refleksi dari
perkembangan masyarakat dan merupakan batu pondasi masa depan bangsa telah mengalami
perubahan drastis dalam lima puluh tahun terakhir.
Berbicara dalam sudut pandang positif, dampak teknologi terhadap pendidikan telah
menjadi fenomenal. Menggunakan internet dan komputer sebagai media yang efektif untuk
membangun komunikasi antar sekolah, guru, siswa dan orang tua, lembaga pendidikan telah
mampu menangani banyak hal yang sebelumnya tidak ditangani dengan mudah karena
keterbatasan geografis atau kurangnya teknologi yang memadai.
Dampak Positif
A. Peningkatan pembelajaran
Perkembangan teknologi seperti kamera digital, proyektor, perangkat lunak, komputer,
presentasi PowerPoint, alat visualisasi 3D, semua ini telah menjadi sumber daya besar bagi guru
untuk membantu siswa untuk memahami konsep dengan mudah. Harus dipahami bahwa
penjelasan visual dari konsep akan membuat belajar jadi menyenangkan bagi siswa. Mereka dapat
lebih berpartisipasi dalam kelas dan bahkan guru mendapatkan kesempatan untuk membuat kelas
mereka lebih interaktif dan menarik. Pentingnya teknologi di sekolah-sekolah dapat dipahami dari
fakta bahwa hal itu memberdayakan sistem pendidikan dan menghasilkan siswa yang lebih baik.
B. Peningkatan pengetahuan
Siswa dapat menyelesaikan proyek-proyek penelitian mereka dengan mengacu pada sejumlah
besar informasi yang tersedia di internet, yang mampu mengembangkan analisa yang baik dan
keterampilan riset. Dengan mengacu pada sejumlah besar sumber daya, siswa dapat menggunakan
keterampilan penilaian untuk memilih bahan terbaik dan menggunakannya untuk menyelesaikan
proyek tersebut. Dengan begitu, siswa dapat mengembangkan kemampuan penelitian yang lebih
baik.
7
C. Tidak ada jarak
Dengan diperkenalkannya program online hampir tidak ada kebutuhan secara fisik di dalam
kelas. Bahkan beberapa universitas luar negeri sudah memulai program online. Pembelajaran jarak
jauh dan pendidikan online telah menjadi bagian integral dari sistem
Pendidikan saat ini.
Dampak Negative
Sebagai guru, akan merasa lebih mudah untuk memberikan materi belajar dengan
menggunakan internet sebagai alat komunikasi. Perkembangan teknologi telah membuat hidup
lebih mudah bagi guru dan siswa. Namun, di sisi lain terdapat juga dampak negatifnya.
A. Malas
Teknologi membuat siswa kurang produktif dan malas. Sebuah keyakinan bahwa mesin
pencari selalu ada, telah membuat siswa tidak sabar. Mereka hanya melakukan copy paste
informasi untuk menyelesaikan tugas dengan cepat.
B. Curang
Perkembangan teknologi seperti kalkulator grafik, jam tangan berteknologi tinggi,
kamera mini, handphone dan peralatan serupa telah menjadi sumber untuk berbuat curang dalam
ujian. Hal ini lebih mudah bagi siswa untuk menulis rumus dan catatan pada kalkulator grafik.
C. Kurang focus
SMS atau pesan singkat, Whatsapp (WA), Facebook (FB), Instagram, Line dan masih
banyak lagi aplikasi yang menyajikan media komunikasi online telah menjadi hobi favorit banyak
siswa. Siswa terlihat bermain dengan ponsel mereka siang dan malam, ketika menyeberang jalan,
atau bahkan saat mengemudi dan juga saat berada dalam kelas. Menjadi selalu terhubung ke dunia
online telah mengakibatkan kurangnya fokus dan konsentrasi di bidang akademik, bahkan dalam
olahraga dan kegiatan ekstra kurikuler. Hal ini tentu tidak mungkin untuk membaca atau belajar
pelajaran yang sulit pada saat yang sama, selagi chatting dengan teman, dan tetap login ke
facebook. Video game misalnya, juga telah menjadi gangguan terbesar bagi siswa.
8
banyaknya memberikan penurunan daya kreativitas dalam menulis. Keterampilan menulis dengan
tangan merupakan bagian integral dari pendidikan yang baik. Dengan kemudahan dan kepraktian
yang diberikan oleh komputer, terutama dalam hal menuliskan suatu text, membuat seseorang
cenderung memilih untuk mengetik daripada harus menulis secara manual. Akibatnya, lama
kelamaan seseorang akan mengalami perubahan tulisan, dari yang dulunya rapih, sampai akhirnya
menjadi tulisan yang berantakan dan sulit dibaca, Hal tersebut karena mereka tidak lagi terbiasa
untuk menulis secara manual.
E. Antisocial behavior
Dampak yang dapat ditimbulkan dari penyalahgunaan computer dan gadget adalah antisocial
behavior. Dimana pengguna komputer tersebut tidak lagi peduli kepada lingkungan sosialnya dan
cenderung mengutamakan komputer. Selain itu, pengguna komputer tersebut tidak peduli lagi apa
yang terjadi disekitarnya, satu-satunya yang dapat menarik perhatiannya hanyalah komputer saja.
Orang akan menjadi lebih jarang berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya, sehingga
kemampuan interpersonal dan emosionalnya tidak berkembang secara optimal. Lama kelamaan,
seseorang akan sulit menjalin komunikasi dan membangun relasi dengan orang-orang
disekitarnya. Bila hal tersebut tidak segera ditanggulangi akan menumbulkan dampak yang sangat
buruk, yang dimana manusia lama kelamaan akan sangat individualis dan tidak akan ada lagi
interaksi ataupun sosialisasi.
F. Ketergantungan
Penggunaan computer dan gadget juga menimbulkan dampak negatif dalam dunia
pendidikan. Seseorang terutama anak-anak yang terbiasa menggunakan computer maupun gadget,
cenderung menjadi malas karena mereka menjadi lebih tertarik untuk bermain computer / gadget
dari pada mengerjakan tugas atau belajar.
H. Pornografi
Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah.
Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.
Begitu banyak situs-situs pornografi yang ada di internet, meresahkan banyak pihak terutama
kalangan orang tua yang khawatir anak-anaknya akan mengonsumsi hal-hal yang bersifat porno.
Di internet terdapat gambar-gambar pornografi yang bisa mengakibatkan dorongan kepada
seseorang untuk bertindak kriminal. Ironisnya, ada situs-situs yang memang menjadikan anak-
anak sebagai target khalayaknya. Mereka berusaha untuk membuat situs yang kemungkinan besar
memiliki keterkaitan dengan anak-anak dan sering mereka jelajahi.
Pengawasan teknologi dalam pendidikan sangat diperlukan agar terhindar dari hal - hal
yang tidak diinginkan, seperti: menyinggung unsur SARA (suku, agama, ras), pornografi,
sadisme, dan sarkasme. Saat sekarang ini masih banyak generasi muda lebih cendrung kearah
negatif dalam penggunaan teknologi informasi. Hal ini tentu harus dihindari mulai dari niat
kesadaran diri sendiri, pengawasan dari pihak pendidik dan keluarga, agar pemanfaatan teknologi
informasi dapat terarah ke hal - hal positif.
Menghindari teknologi adalah hal yang tidak mungkin sepenuhnya dapat dilakukan pada
era millenial saat ini. Penggunaan teknologi adalah untuk meningkatkan taraf pendidikan siswa
dan tidak menyia-nyiakan sumber daya seperti waktu dan ruang. Oleh karena teknologi memiliki
kedua dampak positive dan negative, maka kita harus melakukan upaya untuk membantu siswa
dan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa dalam menggunakan teknologi secara baik, benar
dan tepat.
Berikut beberapa cara sederhana yang dapat kita lakukan dalam keseharian guna
mencegah dampak-dampak buruk Teknologi baik dalam lingkungan keseharian anak-anak
maupun dunia pendidikan :
10
Ketergantungan dan Malas
Langkah untuk meminimalisasi dampak negatif tersebut yaitu dengan memaksimalkan peran
serta orang tua, guru dan orang-orang disekitarnya dalam memberikan perhatian, pengertian dan
membimbing anak-anak dalam belajar dan bermain. Sehingga bila anak-anak dirasa sudah
berlebihan dalam menggunakan komputer orang tua bisa segera membatasi dan mencegah
terjadinya ketergantungan.
Ketrampilan menulis
Untuk meminimalisasi dampak negatif tersebut yaitu dengan menyeimbangkan antara
penggunaan tulisan manual dengan mengetik di computer, seperti pemberian tugas ataupun test
agar wajim mengerjakan secara manual dalam penulisan atau menjawab. Cobalah untuk tidak
hanya mengandalkan komputer untuk membuat suatu teks, karena perlu disadari bahwa tidak
selamanya kita dapat mengandalkan teknologi. Teknologi hanyalah seperangkat alat yang bisa saja
tiba-tiba terjadi kerusakan ataupun error, yang dimana pada saat itu kita tidak dapat lagi
mengandalkannya, sehingga kita juga harus dapat menyeimbangkan antara penggunaan secara
manual dengan penggunaan teknologi.
Antisocial behavior
Bila antisocial behavior tersebut tidak segera ditanggulangi akan menumbulkan dampak yang
sangat buruk, yang dimana manusia lama kelamaan akan sangat individualis dan tidak akan ada
lagi interaksi ataupun sosialisasi.
Antisocial behavior dapat ditanggulangi dengan menciptakan kesadaran dari diri sendiri akan
dampak buruk dari antisocial behavior dan mulai memperbanyak kegiatan di luar rumah dengan
keuarga atau teman-teman, seperti olahraga bersama, traveling, hang out bersama teman, dll.
Dengan begitu seseorang akan merasakan bahwa sosialisasi dengan sesamanya merupakan suatu
kebutuhannya selain kebutuhannya akan komputer.
11
kekerasan. Mengatur peletakkan komputer di ruang publik rumah, seperti perpustakaan, ruang
keluarga, dan bukan di dalam kamar anak. Memberikan batasan waktu dan jadwal dalam
penggunaan komputer.
Pornografi
Solusi untuk meminimalisasi dampak dari pornografi tersebut tidak jauh berbeda dengan
solusi untuk meminimalisasi dampak negatif dari kekejaman dan kesadisan. Dalam hal ini,
Pertama-tama, orangtualah yang seharusnya mengenalkan computer dan internet pada anak, bukan
orang lain. Mengenalkan computer dan internet berarti pula mengenalkan manfaatnya dan tujuan
penggunaannya. Selanjutnya orang tua harus dapat mengontrol dan memantau sejauh mana
penggunaan komputer dan internet pada anak-anaknya.
Pertimbangan Usia
Mempertimbangkan pemakaian Teknologi dalam pendidikan, khusunya untuk anak di bawah
umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang meakukan pembelajaran dengan
Teknologi baik komputerisasi, gadget maupun teknologi elektronik lainnya.. Analisis untung
ruginya pemakaian.
Dominasi teknologi
Tidak menjadikan teknologi sebagai media atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran,
misalnya kita tidak hanya mendownload e-book, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak,
tidak hanya berkunjung ke digital library, namun juga masih berkunjung ke perpustakaan.
Pengajaran etika teknologi
Pihak-pihak pengajar baik orang tua maupun guru, memberikan pengajaran-pengajaran etika
berteknologi agar teknologi dapat dipergunakan secara optimal tanpa menghilangkan etika.
Kepedulian Pemerintah
Pemerintah sebagai pengendali sistem-sistem informasi seharusnya lebih peka dan menyaring
apa-apa saja yang dapat di akses oleh para pelajar dan seluruh rakyat Indonesia di dunia maya.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mc.Donaldisasi merupakan sebuah proses dengan apa prinsip-prinsip dari restoran cepat
saji semakin lama semakin banyak sektor dari masyarakat tidak saja pada industri cepat saji tetapi
diterapkan pada industri pendidikan, politik, agama, dan lain-lain. Budaya instan tersebut bukan
hanya menjangkiti para peserta didik, namun juga lembaga pendidikan dan perangkatnya.
Pendidikan serba instan yang dipraktekkan oleh berbagai lembaga pendidikan dan penghuninya
secara sosiologis dapat dikategorikan sebagai fenomena McDonaldisasi. Sebagaimana
dikemukakan George Ritzer dalam The McDonaldization of Society (2004). Mc.Donalisasi yang
memfokuskan bahwa teknologi merupakan dominasi terpusat atau terpolarisasi merupakan alur
kepentingan dan dominasi kapitalis teknologi sendiri dalam mengontrol konsumsi atau
penggunaan teknologi tersebut. Ada empat unsur Mc.Donaldisasi yang kini sedang berlangsung
dalam tubuh berbagai lembaga pendidikan di Indonesia : efisiensi, Kalkulabilitas, Prediktabilitas,
Teknologisasi. Mc.Donaldisasi telah mengubah wajah pendidikan kita. Mc.Donaldisasi yang
bermula dari sesuatu yang rasional yakni otonomi pendidikan, kini berakhir dengan irrasionalitas
seperti dehumanisasi, dan kemerosotan kualitas pendidikan. Teknologi telah menjadi kebutuhan
setiap insan dalam kehidupan, yang juga menimbulkan dampak positif dan negatif teknologi
terhadap pendidikan. Menghindari teknologi adalah hal yang tidak mungkin sepenuhnya dapat
dilakukan pada era millenial saat ini. Penggunaan teknologi adalah untuk meningkatkan taraf
pendidikan siswa dan tidak menyia-nyiakan sumber daya seperti waktu dan ruang. Kita harus
melakukan upaya untuk membantu siswa dan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa dalam
menggunakan teknologi secara baik, benar dan tepat. solusinya adalah bagaimana kita
memanfaatkan perkembangan teknologi secara bijak tanpa harus bersikap antipasti namun juga
tidak berlebihan dalam penggunaanya. Serta pengawasan kepada anak-anak dengan berkolaborasi
bersama seluruh elemen baik di lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar terhadap
perkembangan teknologi.
3.2 Saran
Pengawasan teknologi dalam pendidikan sangat diperlukan agar terhindar dari hal - hal
yang tidak diinginkan, seperti: menyinggung unsur SARA (suku, agama, ras), pornografi,
sadisme, dan sarkasme. Kita harus melakukan upaya untuk membantu siswa dan anak-anak
sebagai generasi penerus bangsa dalam menggunakan teknologi secara baik, benar dan tepat.
13