Anda di halaman 1dari 23

Down Syndrome

Dameria Sitompul, Amd, Ft


Pembahasan

 Tentang Down Syndrome

 Problem

 Penatalaksanaan Fisioterapi

 Harapan Dan Masa Depan


Tentang Down Syndrome (DS)

1. Tubuh manusia memiliki milyaran sel yang


memiliki pusat informasi genetik di kromosom.
2. Pada anak dengan DS terjadi kelebihan pada
kromosom nomor 21 yang mengakibatkan
terjadinya kegoncangan pada sistem
metabolisme sel.
3. DS bukan penyakit menular dan bukan penyakit
keturunan.
4. Penyebab belum diketahui sehingga belum
ditemukan pencegahan dan pengobatannya.
5. Kharateristik wajah yang khas.
Problem
 Masalah dalam tumbuh kembang

 Kelemahan otot (Hipotonia)

 Kebanyakan yang sering dialami adalah


gangguan pada jantung, penglihatan,
pendengaran dan pencernaan

 Keterlambatan kemampuan kognitif

 Gangguan kemampuan intelektual


Prinsip Tumbuh Kembang

1. Berkelanjutan sepanjang kehidupan.


2. Berjalan secara pertahap dipengaruhi
kematangan, lingkungan dan faktor genetika.
3. Pola tumbuh kembang berproses sama.
4. Reflek primitif akan hilang yang akan digantikan
dengan fungsi luhur dengan gerakan yang
disadari.
5. Proses saling berkaitan dan saling
membutuhkan satu sama lain.
Pemeriksaan Untuk Mengukur
Fungsional Motor

1. Test of Infant Motor Performance


Pada bayi / prematur (32 minggu) – 4
bulan.
Pemeriksaan ± 20 menit.
Hal yang diperiksa, kualitas gerakan,
midline posis, kontrol postural.
Pemeriksaan Untuk Mengukur
Fungsional Motor
2. Gross Motor Function Measure
- Ada 2 versi :
a. GMFM untuk CP & DS
b. GMFM untuk CP
- Pemeriksaan lebih lama.
- Pemeriksaan tanpa alas kaki.
- Bila memakai alat bantu maka penilaian
dipisahkan dengan yang tanpa alat bantu.
Pemeriksaan Untuk Mengukur
Fungsional Motor (lanjutan)
Pemeriksaan meliputi :
 Telentang dan berguling (17 items)
 Duduk (20 items)
 Merangkak dab berlutut (14 items)
 Berdiri (13 items)
 Berjalan, lari, lompat (24 items)
Pemeriksaan Untuk Mengukur
Fungsional Motor (lanjutan)
3. Neuro Sensory and Motor Developmental
Assesment
• Dilaksanakan umur 4 bulan – 6 tahun dan di
observasi secara berkala seperti 4 bulan – 12
bulan – 18 bulan.
• Pemeriksaan meliputi motorik kasar, status
neurological, refleks primitif, reaksi kontrol
postur, keseimbangan sensory yang meliputi
vestibular, proprioceptif dan taktil.
Parameter – Goal !!

1.Gerak motorik kasar

2.Gerak motorik halus

3.Kemampuan bicara dan bahasa

4.Tingkah laku
Kapan?
 Intervensi diri – semakin muda usia

 Latihan fisioterapi yang terencana

 Memperbaiki dan mengurangi masalah

 Penyesuaian dosis latihan sesuai dengan usia


tumbuh kembangan anak
Latihan - Breathing Exercise
Latihan – Gerak
 Aktivitas gross motor
 Aktivitas vestibular
 Aktivitas auditory motor action
 Tactile
 Aktivitas lateralisasi
 Body awareness
Latihan – Gerak Aktivitas Gross Motor

 Berguling

 Merangkak

 Berjalan

 Berlari

 Melompat
Latihan – Gerak Aktivitas Vestibular

 Berguling diatas bola


Maju mundur
Berputar
Berjalan diatas papan titian

 Otak menerima dan memproses sensasi dari


grativitasi untuk meregulasi tonus otot,
keseimbangan dan postur yang membangun
sensasi pada anak tentang bagaimana
mengatur kecepatan bergerak secara langsung.
Latihan – Gerak Aktivitas Tactile

- Massage

- Sentuhan langsung
Latihan – Gerak aktivitas
Auditory Motor action

 Bernyanyi

 Merespon perintah melalui


pendengaran
Latihan – Gerak Aktivitas Lateralisasi

 Kemampuan untuk mengontrol tubuh


secara bersamaan / terpisah
Lakukan Berkala

1. Observasi
2. Program
3. Laporan
4. Evaluasi
Neuroplasticity
Each young person must be seen as a vibrant
and adaptable being of wondrous change and
growth

 Otak bisa berubah, menyesuaikan dan


bertumbuh sesuai dengan respon terhadap
lingkungan.

 Lingkungan rumah, dukungan emosional,


stimulasi intelektual, nutrisi yang benar,
dukungan keluarga.
Perubahan – Perbaikan

 Kemampuan bicara / bahasa

 Emosi terkontrol

 Pengolahan informasi dan pendengaran

 Ketrampilan Motorik

 Lebih mudah beradaptasi dengan


lingkungan
Harapan dan Masa Depan

 Anak Down Syndrome masih bisa tumbuh


normal secara kognitif dan sosial, meski memang
membutuhkan waktu lebih lama dari pada anak
lain seusianya.

 Perkecil ketergantungan kepada orang lain


sehingga mampu mandiri.

 Keberhasilan terapi adalah ketika anak mampu


tumbuh berkembang secara mandiri sesuai
usianya.

Anda mungkin juga menyukai