SRIWIJAYA
Masuknya agama Buddha di Indonesia terjadi sekitar awal
abad pertama atau saat dimulainya perdagangan melalui jalur laut.
Kerajaan Srivijaya (Sriwijaya) merupakan asal mula peranan
kehidupan Agama Buddha di Indonesia, dimulai pada zaman
Srivijaya di Suvarnadvipa (Sumatera) pada abad ke-7. Hal ini terlihat
pada catatan seorang sarjana dari China bernama I-Tsing yang
melakukan perjalanan ke India dan Nusantara serta mencatat
perkembangan agama Buddha di sana. Biarawan Buddha lainnya
yang mengunjungi Indonesia adalah Atisa, Dharmapala, seorang
Profesor dari Nalanda, dan Vajrabodhi, seorang penganut agama
Buddha yang berasal dari India Selatan.
Menurut berita dari Tibet, seorang pendeta bernama Atica datang dan
tinggal di Sriwijaya (1011-1023 M) dalam rangka belajar agama Budha dari
seorang guru besar yang bernama Dharmapala . Menurutnya , Sriwijaya
merupakan pusat agama Budha di luar India. Tetapi walaupun Kerajaan
Sriwijaya dikenal sebagai pusat agama Budha, tidak banyak peninggalan
purbakala seperti candi-candi atau arca-arc a sebaga tanda kebesaran
Kerajaan Sriwijaya dalam bidang kebudayaan .
Hayam Wuruk , juga dis ebut Rajasanagar a , memeri ntah Majapahit dari
tahun 1350 hingga 1389 . Pada mas anya , Majapahi t menc apai punc ak
kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya , Gajah Mada . Di bawah
perintah Gajah Mada (1313 –1364 ), Majapahi t menguasai lebih banyak
wilayah .. A pa yang di cita -citakan oleh Gaja Mada melalui
sumpahn ya dapat terlaksana k ecuali k erajaan Paj ajaran (Sunda ) yang
belum dikuas ainya . Dalam rangk a menguasai kerajaan Pajajaran
tersebut , Gaj ah Mada melakuk an Politi k perkaw inan yang berak ibat
terjadin ya peristiw a Bubat tahun 1357. Untuk menjaga keamanan dan
memelihara kesatuan daerah k ekuasaannya mak a Majapahi t
memperkuat armada l autnya di bawah pimpinan Mpu Nala . Dan j uga
berusaha menjalin persahabatan dengan negara -negara tentangga
yang diis tilahkan Mitrekasatata yang berarti s ahabat atau sahabat
sehaluan atau hidup berdampingan secara damai .