Anda di halaman 1dari 20

PATOFISIOLOGI PERDARAHAN UTERUS

DISFUNGSIONAL

KANADI SUMAPRAJA
kanadisuma@yahoo.com

Departmen Obstetri dan Ginekologi


FKUI-RSCM, Jakarta
overview
• Masalah
• Fisiologi siklus haid
• Patofisiologi perdarahan uterus
disfungsional
• Kesimpulan
Perdarahan uterus abnormal (PUA)
Gangguan haid berupa kelainan dalam hal frekuensi, keteraturan,
lama dan jumlah darah yang disebabkan oleh faktor patologis,
fisiologis atau iatrogenik

Fraser I. Hum Reprod Update, vol 8, 2002


Mohan S et al. Best Pract Res Clin Obstet Gynecol, vol. 21, No. 6, pp. 891–903, 2007
POLA PERDARAHAN

Perdarahan akut

Perdarahan ireguler
Perdarahan
dari vagina Menoragia

Penggunaan KB

Pengobatan yang sesuai ?


Perlu memahami patofisiologi
Perdarahan uterus disfungsional (PUD)
Perdarahan uterus abnormal yang terjadi tanpa adanya kelainan
saluran reproduksi, komplikasi kehamilan, penyakit sistemik atau
faktor iatrogenik
Diagnosis PUD ditegakkan pereklusionam

PUA

PUD
74-95 %

Elly JW et al. J Am Board Fam Med 2006 ; 19 : 590–602


SOGC Cinical Practice Guidelines, 2001
Mohan S et al. Best Pract Res Clin Obstet Gynecol, vol. 21, No. 6, pp. 891–903, 2007
HAID
Lamanya haid bervariasi umumnya 4-6 hari, dan
umumnya akan sama dari siklus ke siklus pada siklus
ovulatoir.
Lamanya haid dikatakan tidak normal jika < 2 hari atau
> 7 hari
Jumlah darah haid normal adalah 25-60 mL

Yen, Jaffe, 2004

Tissue disruption >< Regeneration


Progesterone INFLAMASI
withdrawal

VASOKONSTRIKSI

VASODILATASI
MMP

EKSTRAVASASI DARAH

HEMATOMA

A. Spiralis sensitif
Lepasnya lapisan fungsional
terhadap hormon steroid

HAID
Progesterone withdrawal Lysosome endometrium

Asam arakidonat

Endothelin-1 PGF2α TXA2 PGE2 PGI2

Progesterone withdrawal
Aliran darah menurun

MMPs makrofag, PMN, limfosit

Iskemia endometrium

Destruksi matriks ekstraselular Permeabilitas vaskular


meningkat

HAID
Fraser I. Hum Reprod Update, vol 8, 2002
Hemostasis lokal endometrium

Prostaglandin

PGF2α TXA2 PGE2 + PGI2 Vasodilatasi

Vasokonstriksi Koagulasi Fibrinolisis

HAID STOP

Repair epitel

VEGF + Fibroblast growth factor + Estradiol


Perdarahan uterus abnormal

Hamil ?

Iatrogenik ?

Kondisi sistemik ?

Patologi pada genitalia ?

Perdarahan uterus
disfungsional
Cari kelainan organik Hiperplasia

Mioma uteri

Polip

Servisitis Polip serviks


Estrogen breakthrough
Anovulatory cycle = no corpus luteum
No progesterone
Unopposed estrogen
Endometrium continues to proliferate

Estrogen withdrawal
Fluctuation of estradiol level

Progesterone breakthrough
High ratio of progestin to estrogen

Local disturbances
Less vasoconstrictions and high
fibrynolytic activity
Fraser I. Hum Reprod Update, vol 8, 2002
Siklus
berovulasi

10-20%

Siklus
tidak berovulasi

80-90%

Fraser I. Hum Reprod Update, vol 8, 2002


Ovulatory DUB

A shift in the ratio of


endometrial vasoconstricting
PGF2a to vasodilatory
prostacyclin and PGE2
Increased tissue plasminogen
activator (tPA)

Favors vasodilatation and


fibrynolytic activity

Anovulatory DUB

Persistently proliferative
endometrium, the availability
of arachidonic acid is reduced
and prostaglandin production
is impaired
Fraser I. Hum Reprod Update, vol 8, 2002
Perdarahan uterus disfungsional

Ovulasi Anovulasi

Perdarahan banyak dan Perdarahan yang iregular


regular

Eumenorea

Menoragia

Perdarahan
ireguler
Pola Perdarahan

No Definisi Deskripsi
1 Normal Interval antara 26-35 hari, lamanya 2-7 hari.
Jumlah perdarahan < 1 pembalut per 3 jam
2 Perdarahan akut dan Jumlah perdarahan > I pembalut per jam atau
Perdarahan Uterus

banyak
bila dijumpai gangguan hemodinamik
Disfungsional

3 Perdarahan ireguler Termasuk metrorragia, menometrorragia,


oligomenorrea, intermenstrual bleeding atau
perdarahan tidak teratur lainnya

4 Menorragia Perdarahan banyak dan reguler (jumlahnya > 80


cc atau lebih dari 7 hari)

Panduan tata laksana PUD, HIFERI – POGI, 2007


Elly JW et al. J Am Board Fam Med 2006 ; 19 : 590–602
TUJUAN PENGOBATAN PUD

Menghentikan perdarahan
Mengatur siklus haid
Mencegah kekambuhan
Mencegah kejadian anemia
Meningkatkan kualitas hidup

Hormonal Non Hormonal


ANTI
FIBRINOLITIK

Hormon E+P
Pembuluh darah Stroma Epitel
Rasio PGE2:PGF2a > PGI2 Aktivitas fibrinolisis >
meningkat koagulasi

Kelainan Kelainan Peningkatan


angiogenesis hemostasis MMP
HORMON

ANTI
GANGGUAN HAID
PROSTAGLANDIN
1. PUD dapat terjadi pada siklus yang berovulasi dengan manifestasi
menoragia dan siklus tidak berovulasi dengan manifestasi
perdarahan ireguler

2. Pada siklus berovulasi, PUD terjadi karena gangguan hemostasis


lokal di tingkat endometrium. Sedangkan pada siklus tidak
berovulasi, PUD terjadi karena efek estrogen yang tidak terlawan

3. Tindakan diagnostik pada PUD harus dilakukan secara


komprehensif karena merupakan diagnosis per eklusionam

4. Tujuan penanganan PUD adalah untuk menghentikan perdarahan,


mengatur siklus haid dan mencegah kekambuhan, serta
mengkoreksi kelainan bila ada

5. Pengobatan PUD dapat dilakukan dengan golongan obat-obatan


(hormonal maupun non hormonal) dan pembedahan

Anda mungkin juga menyukai