Anda di halaman 1dari 20

ANALISA MUTU OBAT HERBAL

Dosen : Meilinda Mustika M.Farm Apt


By: Depi Sakinah (1801229)
OBAT TRADISIONAL

Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan
tersebut yang secara turuntemurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
JAMU

adalah sediaan obat bahan alam, status keamanan dan khasiatnya telah
dibuktikan secara empiris. (Permenkes, 2016)

CAIRAN OBAT DALAM

adalah sediaan obat tradisional berupa minyak, larutan, suspensi atau


emulsi, terbuat dari serbuk simplisia dan atau Ekstrak dan digunakan sebagai
obat dalam.
Jamu HerbaKOF
HerbaKOF merupakan obat herbal yang efektif
meredakan batuk. Terbuat dari empat jenis herbal
asli indonesia seperti daun Legundi, rimpang Jahe
daun Saga dan buah Mahkota Dewa, obat ini
aman dikonsumsi oleh dewasa maupun anak-anak.

HerbaKOF diproduksi oleh PT. Dexa Medica,


keempat bahan telah diproses melalui teknologi
modren Advanced Fractianation Technology (AFT)
untuk menghasilkan zat aktif Reconyl.
LOGOJAMU
Bentuk Sediaan: Sirup

Produsen: Dexa
Medica
Formula/Komposisi

Kegunaan dan
Aturan Pakai

Penyimpanan

Nama Alamat Produsen

Nomor Registrasi
Expired date
Vitex trifolia folium : Daun Legundi
Nama Daerah : Langgundi (Padang), Lilogundi
(Palembang) orang melayu Gendasari, Galumi
(Sumba) dll.
Bagian yang digunakan : Daun Legundi

Menurut penelitian DLBS, Legundi bermanfaat untuk


saluran pernafasan, terutama untuk pengobatan batuk
dan asma. Mengandung komponen flavonoid yaitu
castisin yang berperan penting dalam terapi batuk.
Khasiat lainnya juga yaitu antibakteri, antijamur,
analgesik dan antipiretik.
FLAVONOID
MAHKOTA DEWA

NamaMakutadewa
ayu), umum : Mahkota
(Jawa)Dewa
Nama Latin
Bagian yang :digunakan
Phaleria papuana
: Buah Warb. ex K. Schum. & Lauterb.
Nama Daerah : Simalakama (Melayu), Makutadewa (Jawa)
Bagian yang digunakan : Buah
Daun Mahkota Dewa mengandung saponin dan polifenol yang bermanfaat sebagai anti virus dan
anti bakteri, meningkatkan sistem imun, antihistamin, dan anti alergi sehingga sangat baik dalam
penyembuhan batuk pilek. Efek anti inflamasi tersebut sangat bermanfaat untuk mengatasi radang
tenggorokan.
JAHE

Nama umum : Jahe Merah


Nama Latin : Zingiber officinale rhizoma
Nama Daerah : Sipadeh (MinangKabau), Jahe (Sunda), Bahing (Batak), Siwe (Ambon), Halia (Aceh)
Bagian yang digunakan : Rimpang
Jahe mengandung essential oil yang bermanfaat melancarkan metabolisme tubuh,
memberikan rasa hangat dan melegakan tenggorokkan, sehingga baik untuk obat
batuk, khasiat spesial lainnya yaitu juga meredakan batuk kering.
DAUN SAGA
Nama umum : Saga, Saga Manis
Nama Latin : Abrus precatorius L.
Nama Daerah : Kundi (MinangKabau), kanderi (Lampung), kaca (Bugis), thaga (Aceh)
Bagian yang digunakan : Rimpang
Daun Saga memiliki berbagai efek terapi seperti antibakteri, antijamur, antitumor, analgesik,
anti inflamasi, antikejang, dan antidiabetes. Manfaat daun saga juga termasuk untuk
penyembuhan luka dan radang tenggorokkan. Senyawa kimia flavonoid dan dalam tanaman
saga memilikiefek antitussive atau meredakan batuk kering.

Daun maupun akar mengandung protein, vitamin A,B1, B6, C, kalsium oksalat, glisirizin, flisirizinat,
polygalacturomic acid dan pentosan. Daun, batang dan biji : saponin dan flavonoid. Batang : polifenol.
Biji : tannin. Akar : alkaloid, saponin dan polifenol.
FLAVONOID
JAMINAN MUTU OBAT JADI CAIRAN OBAT DALAM

Cairan Obat Dalam

a. Organoleptis
Pengamatan dilakukan terhadap bentuk, rasa, bau dan warna

b. Volume terpindahkan
Volume rata-rata larutan yang diperoleh dari 10 wadah tidak kurang dari 100%, dan tidak satupun
volume wadah yang kurang dari 95% dari volume yang dinyatakan pada penandaan.

Jika dari 10 wadah yang diukur terdapat volume rata-rata kurang dari 100% dari yang tertera pada
penandaan akan tetapi tidak satupun volume wadah yang kurang dari 95% dari volume yang tertera
pada penandaan, atau terdapat tidak lebih dari satu wadah volume kurang dari 95%, tetapi tidak kurang
dari 90% dari volume yang tertera pada penandaan, dilakukan pengujian terhadap 20 wadah tambahan.
LANJUTAN..

Volume rata-rata larutan yang diperoleh dari 30 wadah tidak kurang dari 100% dari volume yang tertera pada
penandaan, dan tidak lebih dari satu dari 30 wadah volume kurang dari 95%, tetapi tidak kurang dari 90%
seperti yang tertera pada penandaan.

c. Aflatoksin total (aflatoksin B1, B2, G1 dan G2)


Kadar aflatoksin total (aflatoksin B1, B2, G1 dan G2) ≤ 20 g/kg dengan syarat aflatoksin B1 ≤ 5 ug/kg.

d. Cemaran logam berat


Pb : ≤ 10 mg/kg atau mg/L atau ppm Cd : ≤ 0,3 mg/kg atau mg/L atau ppm As : ≤ 5 mg/kg atau mg/L
atau ppm Hg : ≤ 0,5 mg/kg atau mg/L atau ppm.

e. Bahan Tambahan
Penggunaan pengawet, pemanis, dan pewarna yang diizinkan tercantum dalam Anak Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
LANJUTAN..

f. Penentuan kadar alkohol


Dengan cara destilasi dilanjutkan dengan kromatografi gas.

g. Penentuan BJ dan pH seperti pada Farmakope Indonesia

h. Cemaran mikroba

Angka Lempeng Total : ≤ 104 koloni/g


Angka Kapang Khamir : ≤ 103 koloni/g
Eschericia coli : negatif/g
Salmonella spp : negatif/g
Shigella spp : negatif/g
Pseudomonas aeruginosa : negatif/g
Staphylococcus aureus : negatif/g
Untuk Cairan Obat Dalam satuan dihitung per mL.
MAKASIH :)

Anda mungkin juga menyukai