Anda di halaman 1dari 8

HITUNG DOSIS DEWASA

Eersta Zusvita Widyastuti,S.Farm, Apt, M.Si


• Perhitungan untuk pemberian obat dewasa
Rumus dasar yang sering digunakan untuk menghitung dosis obat
yang akan diberikan adalah :
DxB
X= T
Keterangan :
X = jumlah/volume yang harus diberikan
D = dosis/konsentrasi yang diinginkan (atas perintah
dokter)
T = dosis/konsentrasi sediaan yang ada (tersedia pada
kemasan obat)
B = bentuk sediaan obat/volume dosis tersedia/jumlah
diminta

Rumus ini dapat digunakan untuk menghitung sediaan


tablet/kapsul, injeksi ampul/vial, larutan/sirup, dll.
Contoh perhitungan dosis obat dengan rumus di atas
sebagai berikut :
Soal
1. Berapa banyak tablet furosemide 40 mg harus diberikan
untuk memperoleh dosis 10 mg?
2. Tersedia ampul antropine 0.6 mg/ml. berapa banyak
harus diberikan untuk memperoleh dosis 900 mcg?
3. Berapa banyak Salvon Concentrate (100%) dibutuhkan
untuk membuat 600 ml larutan 5%?
Jawab X = jumlah obat
D = dosis yang diinginkan
DxB T = dosis yang tersedia
• Gunakan rumus X = B = bentuk sediaan
T
Diketahui : D = 10 mg, T = 40 mg, B = 1 (tablet)
10 x 1
Jawab : X =
40
DxB
• Gunakan rumus T X
D
= volume obat
= dosis yang diinginkan
T = dosis yang tersedia
B = bentuk sediaan

Diketahui : D = 900 mcg, T = 0.6 mg/ml, B = 1 ampul


Konversi satuan : 1 mg = 1000 mcg (mikrogram)
0.6 mg = 600 mcg
900x1
Jawab :X=
600
X = 1.5 mL
DxB
• Gunakan rumus
T
Diketahui : D = 5%, T = 100%, B = 600mL
Jawab : X = 5% x 600 / 100% XD = kuantitas obat
= konsentrasi yang diinginkan
T = konsentrasi yang tersedia
X = 30 mL B = jumlah diminta
• Pemberian melalui infus
1. Menghitung kecepatan infus dengan volume tertentu
dan waktu yang ditentukan
Rumus :
Tetes VO x k
=
Menit W x 60
VO = volume yang harus diberikan
k = faktor tetesan (tetes/ml infus set)
W = waktu pemberian yang diinginkan

Faktor tetesan merupakan jumlah tetesan permililiter yang terdapat pada


perangkat infus (infus set).
Infus set terbagi menjadi 2 jenis :
1. Perangkat makrodip : tetesan yang besar permililiter (10-20 tetes/mL).
2. Perangkat mikrodip : tetesan yang kecil permililiter (60 tetes/mL).
• Contoh perhitungan pemberian tetesan infus sebagai berikut :
1. Berikan 1000 mL D5 ½ NSS untuk diinfuskan selama 12
jam. Tersedia perangkat makrodip 10 tetes/mL dan
perangkat mikrodip 60 tetes/mL.
a. Perangkat makrodip atau mikrodip yang akan anda
gunakan?
b. Hitung laju aliran IV dalam tetes per menit sesuai
dengan perangkat IV yang anda pilih.
2. Berikan 1000 mL D5/ ½ NSS, 1 vial dari MVI (vitamin
multiple), dan 10 mEq KCl (Kalium klorida) dalam 10 jam.
Tersedia 1000 mL D5/ ½ NSS, MVI = 5 Ml, kcL = 20
mEq/20 Ml vial, perangkat makrodip 15 tetes/mL,
perangkat mikrodip 60 tetes/mL.
a. Berapa milliliter KCl harus disuntikkan ke dalam
kantong IV?
b. Berapa tetes per menit harus diterima klien dengan
menggunakan perangkat makrodip dan mikrodip?
• Hitunglah terlebih dahulu jumlah larutan dalam milliliter per jam !
Jumlah larutan 1000 mL
= =
83.33 mL/J 833.33 mL/J
Lama pemberian dalam 12 jam
Karena klien mendapat 83 mL/j maka digunakan perangkat
mikrodip, laju aliran IV-nya adalah : Milliliter/menit X faktor
tetes = 1.389 Ml/m X 60 tts/Ml = 83.34 = 83 tts/mnt

• Hitung terlebih dahulu dosis KCl yang harus diinjeksikan ke


dalam plabot!
a. Tersedia dosis KCl : 20mEq/20mL vial. Perintah pemberian 10
mEq KCl. Dengan rumus perbandingan :
10 mEq x 20 mL
x=DxB→
20 mEq

x = 10 mL KCl diinjeksikan dalam plabot


b. Bila menggunakan perangkat makrodip maka laju
aliran IV adalah :
Tetes VO x k Tetes 1000 mL x 15tts/mL
=
Menit W x 60
=
Menit = W x 60
= 25 tts/mnt
• Menghitung kecepatan infus sesuai dosis yang
diinginkan
Rumus :
Tetes DO x k
=
Menit konsentrasi obat (kandungan/mL)
DO = dosis obat yang harus diberikan
k = faktor tetesan (tetes/mL infus set)

Anda mungkin juga menyukai