• Perhitungan untuk pemberian obat dewasa Rumus dasar yang sering digunakan untuk menghitung dosis obat yang akan diberikan adalah : DxB X= T Keterangan : X = jumlah/volume yang harus diberikan D = dosis/konsentrasi yang diinginkan (atas perintah dokter) T = dosis/konsentrasi sediaan yang ada (tersedia pada kemasan obat) B = bentuk sediaan obat/volume dosis tersedia/jumlah diminta
Rumus ini dapat digunakan untuk menghitung sediaan
tablet/kapsul, injeksi ampul/vial, larutan/sirup, dll. Contoh perhitungan dosis obat dengan rumus di atas sebagai berikut : Soal 1. Berapa banyak tablet furosemide 40 mg harus diberikan untuk memperoleh dosis 10 mg? 2. Tersedia ampul antropine 0.6 mg/ml. berapa banyak harus diberikan untuk memperoleh dosis 900 mcg? 3. Berapa banyak Salvon Concentrate (100%) dibutuhkan untuk membuat 600 ml larutan 5%? Jawab X = jumlah obat D = dosis yang diinginkan DxB T = dosis yang tersedia • Gunakan rumus X = B = bentuk sediaan T Diketahui : D = 10 mg, T = 40 mg, B = 1 (tablet) 10 x 1 Jawab : X = 40 DxB • Gunakan rumus T X D = volume obat = dosis yang diinginkan T = dosis yang tersedia B = bentuk sediaan
Diketahui : D = 900 mcg, T = 0.6 mg/ml, B = 1 ampul
Konversi satuan : 1 mg = 1000 mcg (mikrogram) 0.6 mg = 600 mcg 900x1 Jawab :X= 600 X = 1.5 mL DxB • Gunakan rumus T Diketahui : D = 5%, T = 100%, B = 600mL Jawab : X = 5% x 600 / 100% XD = kuantitas obat = konsentrasi yang diinginkan T = konsentrasi yang tersedia X = 30 mL B = jumlah diminta • Pemberian melalui infus 1. Menghitung kecepatan infus dengan volume tertentu dan waktu yang ditentukan Rumus : Tetes VO x k = Menit W x 60 VO = volume yang harus diberikan k = faktor tetesan (tetes/ml infus set) W = waktu pemberian yang diinginkan
Faktor tetesan merupakan jumlah tetesan permililiter yang terdapat pada
perangkat infus (infus set). Infus set terbagi menjadi 2 jenis : 1. Perangkat makrodip : tetesan yang besar permililiter (10-20 tetes/mL). 2. Perangkat mikrodip : tetesan yang kecil permililiter (60 tetes/mL). • Contoh perhitungan pemberian tetesan infus sebagai berikut : 1. Berikan 1000 mL D5 ½ NSS untuk diinfuskan selama 12 jam. Tersedia perangkat makrodip 10 tetes/mL dan perangkat mikrodip 60 tetes/mL. a. Perangkat makrodip atau mikrodip yang akan anda gunakan? b. Hitung laju aliran IV dalam tetes per menit sesuai dengan perangkat IV yang anda pilih. 2. Berikan 1000 mL D5/ ½ NSS, 1 vial dari MVI (vitamin multiple), dan 10 mEq KCl (Kalium klorida) dalam 10 jam. Tersedia 1000 mL D5/ ½ NSS, MVI = 5 Ml, kcL = 20 mEq/20 Ml vial, perangkat makrodip 15 tetes/mL, perangkat mikrodip 60 tetes/mL. a. Berapa milliliter KCl harus disuntikkan ke dalam kantong IV? b. Berapa tetes per menit harus diterima klien dengan menggunakan perangkat makrodip dan mikrodip? • Hitunglah terlebih dahulu jumlah larutan dalam milliliter per jam ! Jumlah larutan 1000 mL = = 83.33 mL/J 833.33 mL/J Lama pemberian dalam 12 jam Karena klien mendapat 83 mL/j maka digunakan perangkat mikrodip, laju aliran IV-nya adalah : Milliliter/menit X faktor tetes = 1.389 Ml/m X 60 tts/Ml = 83.34 = 83 tts/mnt
• Hitung terlebih dahulu dosis KCl yang harus diinjeksikan ke
dalam plabot! a. Tersedia dosis KCl : 20mEq/20mL vial. Perintah pemberian 10 mEq KCl. Dengan rumus perbandingan : 10 mEq x 20 mL x=DxB→ 20 mEq
x = 10 mL KCl diinjeksikan dalam plabot
b. Bila menggunakan perangkat makrodip maka laju aliran IV adalah : Tetes VO x k Tetes 1000 mL x 15tts/mL = Menit W x 60 = Menit = W x 60 = 25 tts/mnt • Menghitung kecepatan infus sesuai dosis yang diinginkan Rumus : Tetes DO x k = Menit konsentrasi obat (kandungan/mL) DO = dosis obat yang harus diberikan k = faktor tetesan (tetes/mL infus set)