Anda di halaman 1dari 13

KAJIAN SEMIOTIK

“SERATUS JUTA” KARYA TAUFIK ISMAIL


Oleh Dasep Satriana (1531311024)
Tipografi

 ditulis konstan dengan rata kiri


Memiliki makna bahwa masyarakat Indonesia pada saat itu dalam keadaan
miskin dan orang miskin selalu terpinggirkan.
 terdiri dari satu bait
Memiliki makna bahwa penyair dalam puisi ini memiliki satu tujuan yang ingin
disampaikan kepada pembaca yakni adanya perubahan.
Diksi

 Seratus Juta
Menunjukan setengah dari penduduk Indonesia
 “Ada sesuatu yang besar luar biasa”
Memiliki makna yaitu adanya sesuatu yang hilang dalam diri Indonesia, yakni
kejayaan bangsa Indonesia.
 “Hilang terasa dari rongga dada”
Memiliki makna bahwa sesuatu hal yang paling penting dalam diri Indoneisa
itu telah hilang, kewibawaan bangsa Indonesia yang telah hilang karena
adanya krisis ekonomi yang terjadi.
 “Kita mesti berbuat sesuatu, betapun sukarnya.”
Larik ini memiliki makna ajakan yang disuarakan oleh penyair. Penyair
mempunyai keinginan untuk mengajak semua bangsa Indonesia untuk
melakukan sesuatu, dan kata “sesuatu” itu merujuk pada reformasi.
Imaji

 Visual
“Umat miskin dan penganggur berdiri hari ini”
 Taktil
“Kini kutundukkan kepala”
Kata Konkret

 “berdiri hari ini”


 “seratus juta banyaknya”
Gaya Bahasa

 Dalam puisi ini yang menunjukan penggunaan majas metafora terdapat


pada larik “umat miskin dan pengangguran” larik tersebut memiliki arti
orang-orang yang yang menderita karena krisis ekonomi. Termasuk dalam
metafora
 “seratus juta banyaknya” memiliki makna banyaknya penduduk Indonesia
yang menderita karena terjadi krisis ekonomi. Termasuk dalam metafora
 “Ada sesuatu besar luar biasa” kata sesuatu besar yang hilang merupakan
analogi bahwa bangsa Indonesia telah kehilangan wibawanya sebagai
bangsa yang besar, bangsa terkuat di Asia Tenggara, dan dijuluki Macan
Asia. Termasuk dalam metafora.
verifikasi

 Rima dalam puisi “Seratus Juta” karya Taufik Ismail terdapat adanya rima
asonasi, rima ini muncul karena adanya persamaan bunyi yang terdapat
pada asonasi pada vocal tengah.
 Puisi ini menggunakan irama kakofoni, yakni irama yang menunjukan
kesedihan dan penderitaan.
 Mentrum
tema

 Tema yang diangkat dalam puisi ialah “Latar belakang reformasi”.


Rasa

 Dalam puisi “Seratus Juta” karya Taufik Ismail memunculkan rasa


kekecewaan terhadap pemerintah orde baru yang pada saat itu tidak
mampu menjaga stabilitas perekonomian negara.
Nada

 Nada dalam puisi “Seratus Juta” karya Taufik Ismail memunculkan nada
mengajak bekerjasama untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh
bangsa Indonesia.
amanat

 Amanat adalah pesan ingin yang disampaikan oleh penagarang atau


penyair dalam sebuah karya sastra. Amanat biasanya bersifat mendoktrin
seseorang agar mengikuti apa yang ada dalam karya sastra yang
diciptakan oleh pengarang dalam karya sastra. Amanat yang terdapat
dalam puisi “Seratus Juta” karya Taufik Ismail ini adalah kita harus
mengadakan sebuah perubahan apabila keadaan yang dialami sekarang
dirasakan sangat berat. Semua orang harus bekerjasama dan mempunyai
keberanian untuk mengadakan perubahan tersebut.
Petanda dan Penanda

 Ikon : Pada puisi ini kata yang menunjukan hubungan ikon adalah “Seratus Juta”, kata ini
menunjukan jumlah sehingga memiliki bentuk alamiah yang sama. Adapun maksud dari
kata “seratus juta” ini ialah menunjukan jumlah penduduk Indonesia yang hampir
setengahnya menderita karena adanya krisis ekonomi.
 Indeks : “kutundukan kepala”, kata ini mempunyai makna bawa sang penyair ikut
bersedih atas keadaan yang terjadi yang diakibatkan adanya krisis ekonomi yang dialami
oleh Indonesia sehingga membuat penduduk Indonesia menderita.
 Simbol :
1. “sukarnya” memiliki makna bahwa usaha yang akan dilakukan akan mengalami kesulitan.
2. “sirna”. Larik tersebut memiliki makna yang disepakati oleh masyarakat (konvensional) yaitu
sirna memiliki makna hilang sehingga dapat disimpulkan bahwa makna larik tersebut adalah
saudara se-tanah air yang kehilangan tempat mencari nafkah.
3. “hilangnya terasa dari rongga dada” memiliki makna sesuatu yang paling berharga bagi
bangsa Indonesia, seperti harga diri, kejayaan, kewibawaan, dan lain-lain.
 Alhamdulillah yah… selesai

Anda mungkin juga menyukai